Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadaap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan , keseluruhan audit memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menilai bagaimana manajemen mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
2. Tujuan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Ada tiga elemen pokok dalam tujuan audit : a. Kriteria (criteria) Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. b. Penyebab (cause) Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif atau sebaliknya bersifat negatif, c. Akibat (effect) Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. 3. Tahap – tahap audit Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokka menjadi lima, yaitu : a. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang di audit, dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dalam audit ini juga dilakukan analisis dan penelaahan informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi potensi kelemahan pada perusahaan yang di audit. b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami bagaimana pengendalian manajemen yang ada pada klien sehingga akan lebih mudah mengetahui potensi potensi kelemahan yang ada pada aktivitas bisnis perusahaan. c. Audit Terinci Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan, selain itu juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan yang lainnya dalam rangka menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. d. Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan disajikan dalam bentuk yang komprehensif dan dengan bahasa yang operasional serta menarik untuk ditindaklanjuti. e. Tindak Lanjut. Tahap akhir dari audit manajemen adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. oleh karena itu rekomendasi yang disajikan merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam tindakan perbaikan tersebut. 4. Ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna),dan efektifitas (hasil guna) merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Produk yang dihasilkan dengan harga yang lebih rendah dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai pelanggan melalui biaya atau pengorbanan yang lebih kecil, karena dalam hal ini perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan para pesaingnya tanpa mengganggu keuntungan yang diharapkan. a. Ekonomisasi Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu mendapatkan sumber daya tersebut secara ekonomis. b. Efisiensi Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input – proses – output, efisiensi adalah rasio antara output dan input, seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Jadi, efisiensi meruapakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan. c. Efektifitas Secara singkat pengertian efektifitas dapat dipahami sebagai tindakan keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuaannya. Apakah pelaksanaan suatu program atau aktivitas telah mencapai tujuannya atau tidak, dan efektifitas merupakan ukuran dari suatu output yang dihasilkan ketika tujuan perusahaan dianggap sudah tercapai.
5. Ruang lingkup audit manajemen
Audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumberdaya, serta efektivitas pencapaian perusahaan. Audit manajemen di arahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial maupun fungsi bisnis. a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran Bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program pemasaran yang dilakukan mencapai tujuanya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Selain itu audit juga dilakukan terhadap bagaimana strategi perusahaan di tetapkan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran : 1) Lingkungan pemasaran. Menekankan audit pada analisis terhadap ekonomi makro yang bersifat baik atau buruk bagi aktivitas pemasaran perusahaan. 2) Strategi pemasaran. Menekankan kepada penelaah terhadap tujuan dan strategi pemasaran. 3) Organisasi pemasaran. Menekankan pada penilain kemampuan sturtur organisasi pemasaran dalam penerapan strategi. 4) Produksi pemasaran. Menekankan pada pengujian berbagai program pemasaran dan pengeluaran biaya dalam pemasaran. 5) Fungsi pemasaran. Menekankan pada audit penilaian terhadap berbagai unsur baruan pemasaran (marketing mix).
b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: 1) Perencanaan produksi 2) Pengendalian kualitas (quality control) 3) Produktivitas dan efisiensi 4) Metode standar kerja 5) Pemeliharaan peralatan 6) Organisasi manajemen produksi dan operasi 7) Plant dan layout
c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: 1) Perencanaan tenaga kerja 2) Penerimaan (rekrutmen) karyawan 3) Seleksi 4) Orientasi dan penempatan 5) Pelatihan dan pengembangan 6) Penilaian kerja 7) Pengembangan karier 8) Sistem imbalan dan kompensasi 9) Perlindungan karyawan 10) Hubungan karyawan 11) Pemutusan hubungan kerja (PHK)
d. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: 1) Dukungan satuan pengelola data 2) Perencanaan pengelolaan data 3) Organisasi pengelolaan data 4) Pengendalian pengelolaan data