Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANNISA SITI RAHAYU

NIM : 2201019002
KELAS : AKUNTANSI PAGI
SEMESTER : VII (Tujuh)
MATA KULIAH : AUDIT MENEJEMEN
HARI, TANGGAL : RABU, 07 NOVEMBER 2022

1. Audit manajemen adalah pengevalusian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi


perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi
internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari
entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana
telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah
direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan. Sedangkan audit keuangan adalah audit terhadap laporan
keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat
(opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan
tersebut.
2. Audit manajemen dilakukan untuk menemukan kelemahan kelemahan yang terjadi pada
pengelolaan program/aktivitas perusahaan menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh
kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang berkaitan
dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang.
3. Audit manajemen ditujukan untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas
dalam pengelolaan perusahan yang masih melakukan perbaikan. Oleh sebab itu auditnya
dirancang untuk menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan,
menentukan penyebabnya, menganalisis akibat yang ditimbulkan , dan mencari jalan
perbaikan atas kelemahan tersebut, berupa perbaikan perencanaan program, metode kerja,
standar penilaian, proses pengelolaan sumber daya, dsb. Sedangkan audit keuangan
dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan (manajemen) telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku umum dan
menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan
kinerja manajemen pada periode tersebut.
4.
1. Pihak pertama : Auditor
2. Pihak kedua : Entitas yang diaudit (auditee), biasanya diwakili oleh manajemen dan
karyawan pada perusahaan tersebut.
3. Pihak ketiga : Entitas yang melakukan pertanggungjawaban dari entitas yang diaudit
biasanya diwakili oleh dewan komisaris (pemegang saham)
Fungsi dan hubungan dari berbagai pihak :
a. Hubungan pihak pertama dengan pihak kedua memunculkan fungsi audit,
b. Hubungan antara pihak kedua dan pihak ketiga memunculkan fungsi
pertaggungjawaban,
c. Hubungan antara pihak pertama dan pihak ketiga memunculkan fungsi pengesahan.
5.
a. Internal Auditor
Apabila perusahaan memiliki komite audit sendiri maka biaya yang
dikeluarkan untuk aktivitas tersebut kecil dibanding dengan menggunakan jasa pihak
lain. Internal auditor yang bekerja untuk perusahaan tertentu tentunya akan berusaha
mengembangkan kemampuannya dalam rangka kemajuan perusahaan tersebut.
b. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah dapat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan
manajemen. Mereka biasanya memberi perhatian kedua-duanya, baik audit keuangan
dan audit manajemen.
c. Akuntan Publik
Perusahaan juga bisa menunjuk sebuah kantor akuntan publik untuk
melakukan pemeriksaan manajemen. Biasanya penugasan ini terjadi hanya kalau
perusahaan tidak mempunyai staf internal audit atau staf internal audit kurang
keahliaannya dalam area tertentu. Sebagai contoh, suatu perusahaan meminta kantor
akuntan menilai efisiensi dan efektifitas dari sistem komputernya.
6. Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:
1. Kriteria
Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok
di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab
Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok
di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan
dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat
negative, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan criteria yang
berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan
program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria
yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas
telah terslenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari
kriteria yang ditetapkan.
7. Ya karena tidak semua objek pemeriksaan tidak memiliki kriteria yang terdokumentasi.
Atas masalah ini auditor harus mampu untuk membuat kriteria awal yang bisa
digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan audit
8. a) Pendekatan komparatif
Pendekatan komparatif berarti melakukan perbandingan. Perbandingan dalam hal ini
dapat bersifat eksternal maupun bersifat internal. Pendekatan bersifat eksternal apabila
yang menjadi sasaran audit adalah perusahaan secara keseluruhan yang dirasakan
kurang berhasil dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis dan bergerak dalam
industri yang sama dan dipandang meraih keberhasilan. Sebaliknya, pendekatan bersifat
internal apabila yang dibandingan adalah satu satuan kerja atau satu bidang fungsional
tertentu dalam perusahaan yang juga dianggap menghadapi masalah dibandingkan
dengan satuan kerja atau bidang fungsional yang lain dalam lingkungan perusahaan
yang dinilai berhasil.
b) Pemanfaatan Keahlian Pihak Lain

Yaitu menggunakan informasi dari para ahli, misalnya tenaga spesialis di perusahaan
konsultan. selain itu, berbagai laporan hasil penelitian yang menyangkut kinerja
manajemen keuangan juga dapat digunakan sebagai media informasi.
c) Pendekatan StatistikalYaitu pendekatan yang dilakukan dengan meneliti berbagai
dokumen tentang fungsi-fungsi yang di audit dan sepanjang memungkinkan,
ditransformasikan ke dalam
bentuk angka angka statistik, kemudian di tabulasikan.
d) Penggalian Informasi Yang Menyangkut Ketaatan
Manajemen harus taat bukan pada ketentuan perundang undanganyang di tetakan
pemerintah, tetapi juga pada berbagaai kebijaksanaan tentang manajemen keuangan
yang telah ditetapkan perusahaan sendiri. Informasi tentang ketaatan ini juga harus
digali oleh pelaksana audit.
e) Pengguna Teori Manajemen berdasarkan sasaran (Manajemen by Objectives atau
MBO)
Yaitu salah satu bentuk gaya manajerial yang melibatkan para anggota organisasi
dalam proses pengambilan keputusan. Audit dimaksudkan untuk menggali informasi
apakah gaya ini diterapkan atau tidak dan bagaimana hasilnya.
9.
1. Ekonomisasi

Merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang


dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan
digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti
perusahaan telah mampu
memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis. Dengan demikian
harga poko per unit input yang digunakan dalam operasi juga menjadi rendah, yang
memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga pokok yang
relatif lebih rendah dibandingkan para pesaingnya.

2. Efisiensi

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya,


sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi
berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan
konsepinput-proses- output, efisiensi adalah rasio antara output dan input. Seberapa
besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang
dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik akan dapat memandu proses operasi
berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Jadi,efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output
dalam operasional perusahaan.

3. Efektivitas

Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat


keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu
program/aktivitas telah mencapai tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari
output.

10. Yaitu dengan cara wujud dari komitmen manajemen dalam merencanakan
mengorganisasi,mengarahkan dan mengendalikan proses pengelolaan sumber daya
secara optimal manajemen harus mampu mengarahkan dan memotivasi seluruh bagian
kelompok, dan individu dałam sebuah kerja sama tim yang solid dałam mencapai tujuan
masing-masing dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. manajemen harus mampu
menyambungkan nilai-nila (values) yang terdapat pada setiap bagian, kelompok, dan
individu dałam perusahaan menjadi rangkaian rantai (Chain) yang saling terkait dengan
prinsip-prinsip hubungan pemasok— pelanggan, di mana setiap pemasok harus
memuaskan pelangganya.
11. Yaitu dengan cara audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan
pengelolaan operasional objek baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara
keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan Bagałmana pengelolaan
berbagai program/aktivitas pada setiap fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola
dengan prinsip-prinsip kehematan, efisiensi, dan secara efektifdapat mencapai
tujuannya? Hal ini merupakan kajian dari audit manajemen.
12. Ada 3 prinsip dasar dalam pemeriksaan manajemen yaitu:
- Ekonomisasi yaitu Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam
berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh
sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang
paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu memperoleh sumber daya
tersebut dengan cara yang ekonomis. Dengan demikian harga pokok per unit input
yang digunakan dalam operasi juga menjadi rendah , yang memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif rendah
dibanding para pesaingnya
- Efisiensi yaitu Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan
operasi,
sehingga optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan
dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input-proses-
output, efisiensi adalah rasio antara output dan input. Seberapa beşar output yang
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input yang digunakan perusahaan. Jadi,
efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output
dalam operasional perusahaan.
- Efektivitas yaitu berhubungan dengan tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk
mencapai
tujuanya dan dapat diartikan juga sebagai ukuran dari output.
13. fungsi kriteria audit bagi parusahaan
Kriteria digunakan untuk menilai pelaksanaan dan pengendalian berbagai aktivitas yang
dilakukan didalam perusahaan. Auditor harus yakin bahwa kriteria yang digunakan
sudah telat dalam menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai
program/aktivitas di dalam perusahaan.
Jika perusahaan yang diperiksa tidak memiliki kriteria yang tidak terdokumentasi, maka
auditor tetap melanjutkan auditnya. Auditor harus mampu mengembangkan kriteria
yang bisa digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan audit. Oleh karena itu, audit juga
berkaitan dengan pemilik/pengelola objek yang diaudit maka kriteria awal yang
dikembangkan oleh auditor harus dipahami dan disepakati oleh pihak auditee
14. Ruang lingkup dari audit manajemen
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari sasaran audit. Beberapa hal penting
yang merupakan keinginan dari pemberi tugas harus diperhatikan dalam menentukan
ruang lingkup audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada
tujuan audit yang telah ditetapkan. Secara garis besar, ruang lingkup audit manajemen
terdiri atas sebagai berikut.
1. Bidang keuangan.
Ruang lingkup bidang keuangan ini mencakup:
a. Pengendalian dan pertanggungjawaban dana dan kekayaan lain serta kewajiban
keuangan perusahaan,
b. Pertanggungjawaban audit dari kegiatan yang dilakukan,
c. Penyelenggaraan catatan akuntansi,
d. Laporan keuangan,
e. Pemanfaatan sistem akuntansi yang dimiliki perusahaan.
2. Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan. Ruang lingkup ini termasuk di
dalamnya:
a. Kesesuaian pelaksanaan program dengan peraturan dan kebijakan perusahaan
berkaitan dengan program tersebut,
b. Kesesuaian penerimaan dan penggunaan dana dengan peraturan dan kebijakan
perusahaan berkaitan dengan program tersebut
3. Ekonomisasi.
Ruang lingkup audit ekonomisasi menekankan pada bagaimana setiap
aktivitas/kegiatan dalam objek audit mengelola dana yang dimiliki objek audit
dalam memperoleh hasil yang lebih besar, termasuk pencapaian
alternatifpelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dengan biaya yang lebih
rendah.
4. Efisiensi.
Efisiensi menyangkut optimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Pada bagian ini auditor, menekankan pada bagaimana
seharusnya proses berjalan sehingga tercapai tujuan dengan pemanfaatan secara
optimal sumber daya yang dimilikinya.
5. Efektivitas,
6. Pada ruang lingkup ini, auditor menekankan perhatiannya pada:
a. pencapaian tujuan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan,
b. pemanfaatan basil program,
c. pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan.

15. langkah- langkah audit manajemen


Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit
ini ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek
audit. hal penting harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara
1. pemahaman auditor terhadap objek audit,
2. penentuan tujuan audit,
3. penentuan ruang lingkup dan sasaran audit,
4. review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek
audit
5. pengembangan kriteria awal dalam audit
Review terhadap pengendalian manajemen
Audit Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memotivasi
karyawan untllk melaksanakan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan, serta
mencegall berbagai penyimpangan dalam pencapaian tujuan perusahaan, manajemen
fungsi pengendalian. Sistem pengendalian
manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam
melakukan pengendalian, Suatu sistem pengendalian manajemen harus dapat menjamin bahwa
perusahaan telah melaksanakan strateginya dengan efektifdan efisien. Karakteristik sistem
pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal berikut:

1. Pernyataan tujuan perusahaan.

2. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan pemisahan
fungsi yang memadai.

4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit organisasi.

5. Sistem penelaahan yang efektifpada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan
dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.

Audit lanjutan

Audit tahap ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang
sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan Pengujian pengendalian
manajemen.

Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi:

1. mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan;

2. memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten;

3. membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya ke dalam kelompok
kriteria, penyebab, dan akibat;

4.menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa
akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material.
Kesimpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit.

Pelaporan

Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian
laporan audit manajemen,

1. Cara penyajian uyang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit
2. Cara penyajian audit yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada
kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini.

Anda mungkin juga menyukai