Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

LABA RUGI
ANATASIA DWI PUTRI - 2201019001
PEMBAHASAN
01
Hubungan Rugi
03
Definisi
Hasil,Biaya,dan
Laba dan Neraca
Laba

02 04
Pengakuan
Konsep Matching
Penghasilan
05
Bentuk Penyajian
07
Perubahan Akuntansi
Laba Rugi

06 08
Income Smoothing Keterbatasan
– Creative Laporan Keuangan
Accounting
01.
Hubungan
Rugi Laba
dan Neraca
Hubungan Rugi
Laba dan Neraca
Angka laba rugi sebagai “bottom line” merupakan informasi penting yang dicantumkan
dalam rugi.Dalam neraca bisa ditampilkan melalui pos laba di tahan atau pos laba rugi.
Laporan laba rugi ini adalah penjelasan lengkap dan lebih rinci tentang perhitungan laba
rugi ini. Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan
hasil,dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu. Untuk menyusun laporan
ini maka kita perlu mengetahui mana yang termasuk hasil dan mana yang termasuk
biaya.
Hubungan Rugi Laba dan
Neraca
Dalam teori akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antara neraca dan
laba rugi,yaitu articulated dan non-articulated. Pendekatan articulated artinya laporan
laba rugi itu di anggap sebagai subklasifikasi dari pos modal. Laba rugi hanya
merupakan hasil matematis yang berasal dari perubahan modal dari satu periode ke
periode yang lainnya. Sementara itu,dalam pendekatan non-articulated, neraca dan laba
rugi ini secara matematis independen satu sama lain. Pendekatan non-articulated ini tidak
banyak menjadi perhatian ,dalam konsep ini ada transaksi yang tidak mempengaruhi
laba,tetapi langsung di pindah ke pos yang bukan hasil dan bukan biaya. Misalnya,ada
kerugian sementara yang langsung dianggap merupakan penyesuaian terhadap
unrealizad capital.
Pendekatan Articulated

Revenue expense Asset-Liability


approach approach
Laporan laba rugi dianggap laporan yang Dalam konsep ini yang di pindahkan ke neraca
paling utama semua transaksi dipandang adalah by product dari hasil pengakuan laba
sebagai pos revenue dan expense,semua atau matching tadi. Artinya yang dicatat ke
transaksi dianggap sebagai pengakuan laba neraca hanya deferred credits ( liabilities) dan
(matching) ,pengukuran laba dan alokasi ke deferred charges ( asset )
laba rugi.
02.
Konsep
Matching
Konsep
Matching
Biaya adalah semua yang dibebankan kepada produk barang dan jasa yang akan dijual
untuk mendapatkan revenue.Biaya itu bisa termasuk dalam produk itu bisa juga belum
termasuk didalamnya karena mungkin saja mendahului atau dikeluarkan / accrued
setelah selesainya produk,misalnya biaya penyusutan,perizinan,asuransi,dan gaji. Jika
hasil dilaporkan berdasarkan proses operasional perusahaan maka setiap kenaikan nilai
produk akan menimbulkan kenaikan hasil sehingga tidak perlu matching.Namun,karna
hasil dan biaya dua hal yang bisa berbeda dan dilaporkanberlainan serta
pembebanan,pembayaran biaya produk,dan jasa tidak sama dengan waktu penjualan dan
penagihan piutang akibat penjualan itu maka perlu penerapan matching. Menurut teori
Matching concept ,maka biaya harus dibebankan sesuai dengan pengakuan dan periode
penghasilan. Dalam hal sukar melakukan matching maka pembebanan harus dilakukan
secara rasional dan sistematis
Berdasarkan waktu pengeluaran / pembebanan biaya
dan prinsip matching dikenal dua konsep
1. Direct atau Product 2. Indirect atau Period
Matching Matching
Pada saat penjualan atau hasil diketahui,hasil ini di match Disini matching dilakukan antara hasil
dengan biaya yang berkaitan dengan produk atau jasa ( penjualan produk dan jasa ) yang
yang dijual. Periode ini disebut juga biaya produk. diperoleh dengan seluruh biaya yang di
Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang
mengabaikan beberapa masalah antara lain biaya yang
keluarkan / dibebankan selama periode
belum bisa dikaitakan langsung kepada produk itu dimana digunakan bukan berdasarkan
sehingga dalam konsep ini semua biaya lain diluar waktu perolehan atau pembayaran ini
biaya produk atau jasa itu dianggap sebagai aktiva disebut biaya periodik. Sebenarnya ini
yanng dialihkan ke periode yang akan datang. bukan murni matching ini adalah
Beberapa masalah yang timbul dari konsep ini adalah approximation dari matching
bagaimana mengidentifikasi penggunaan barang dan
jasa dengan produk perusahaan,apabila biaya masa
yang akan datang telah dapat diidentifikasi,tetapi dia
tidak menambah milai produk?Bagaimana
mencatatnya?Bagaimana matchingnya?
Konsep diterima karena beberapa alasan
A B C
Banyak periode periodik secara tidak Untuk hal–hal tertentu sukar Jika misalnya suatu biaya tidak
langsung dikaitkan dengan biaya mengidentifikasi hubungan bisa dianggap akan datang
pada periode sekarang sehingga langsung antara suatu jenis hasil mengapa tidak dibebankanpada
tidak berbeda antara matching dan biaya. Biaya kadang periode sekarang.
menurut dasar waktu dimaksudkan untuk seluruh
pelaporan,misalnya biaya sewa toko kegiatan bukan hanya biaya
dengan hasil penjualan. produksi,misalnya biaya seragam
pegawai.

D E
Untuk biaya yang bersifat berulang Banyak biaya bersifat joint cost yang
ulang dan reguler,tidak ada pengaruh sukar di asosiakan untuk hasil jasa
material terhadap masalah kapan tertentu sehingga memerlukan alokasi
dibiayakan arbirer dengan menggunakan dasar
waktu atau dasar lainnya.
03
DEFINISI
HASIL,BIAYA, DAN
LABA
3 DEFINISI MENURUT COMMITTEE ON TERMINOLOGY,APB
STATEMENT,DAN FASB STATEMENT

HASIL (REVENUE)
Sebagai hassil penjualan barang
atau jasa yang di bebankan LABA RUGI
kepada langganan atau mereka 01 03 Jumlah yang berasal dari
yang menerima jasa. pengurangan harga pokok
produksi biaya lain,dan
kerugian dari penghasilan
atau penghasilan operasi.
BIAYA (EXPENSE)
Semua biaya yang telah 02
dikenakan dan dapat
dikurangkan pada
penghasilan.
04.
PENGAKUAN
PENGHASILAN
PENGAKUAN PENGHASILAN
Kapan revenue dianggap sebagai penghasilan. Secara teoritis pertanyaan ini dapat dijawab
sebagai berikut.
Suatu penghasilan akan di akui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utama
yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.
Ada 4 alternatif,yaitu.
1. Selama produksi
2. Pada saat produksi selesai
3. Pada saat penjualan
4. Pada saat penagihan kas.
Ke 4 alternatif ini sama sama di pakai dalam pengakuan pendapatan selama proses produksi
berlangsung diterapkan pada proyek pembangunan jangka panjang. Pada saat selesainya
produksi dapat diterapkan pada kegiatan pertanian atau pertimbangan,pada saat penjualan
dipakai untuk barang perdagangan,pada saat penagihan diterapkan pada metode penjualan
angsuran.
05.
BENTUK PENYAJIAN
LABA RUGI
BENTUK PENYAJIAN
LABA RUGI
Dalam menyajikan laporan laba rugi dikenal
1. Current Operating Income
2. All inclusive Income
Perbedaan ini timbul akibat perbedaan pendapat mengenai apakah suatu pos disajikan
dalam laporan laba rugi atau dalam laporan laba ditahan.
LANJUTAN
Oleh karena nya harus disajikan dilaporan laba rugi. AAA(Wolk et.al) pendapat sebagai
berikut
Laporan laba rugi untuk periode tertentu harus menggambarkan semua penghasilan yang
di akui dan seluruh biaya yang dikeluarkan dan dibebankan tanpa melihat apakah berasal
dari kegiatan operasi atau tidak.

Seandainya ada koreksi kesalahan periode masa yang sudah berlalu,hal ini dilaporkan
kedalam laporan laba ditahan bukan
Pos luar biasa
Dalam praktik,masalah ini sudah lama menjadi kontroversi antara
para ahli. Masalahnya, dengan dimasukkannya laba rugi apakah
pembaca nantinya dbuat salah tafsir dalam hal melakukan prediksi
dimasa yang akan datang karena pos luar biasa ini memiliki sifat
jarang sekali terjadi dan tidak biasa

Suatu transaksi disebut pos luar biasa jika memenuhi syaratsebagai


berikut.

1. UNUSUAL NATURE 2. INFREQUENCY OF


Yang bersifat tidak biasa OCCURRENCE
Tidak sering terjadi
LANJUTAN

Sementara itu,PSAK menggunakan kriteria yang persis sama,yaitu ;


1. bersifat tidak normal (tidak biasa) artinya memiliki tingkat abnormal yang tinggi dan dan
tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari hari
2. Tidak sering terjadi atau tidak diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.
06.
INCOME SMOOTHING –
CREATIVE
ACCOUNTING
Teori Efficiency Market Hypothesis (EMH)
Menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat mempengaruhi pasar modal. Ini menunjukan
betapa pentingnya peranan laporan keuangan. Karna pentingnya laporan keuangan ini di
masyarakat barat khususnya,maka mengundang manajemen melakukan hal-hal yang
mengubah laporan laba rugi untuk kepentingan pribadinya,seperti mempertahankan
jabatan atau mendapatkan bonus yang tinggi. Biasanya laba yang stabil dimana tidak
banyak fluktuasi atau variance dari satu periode ke periode lain dinilai sebagai prestasi
baik.
Upaya menstabilkan laba ini disebut Income Smooting,Income smoothing biasanya di
lakukan berbagai cara yaitu
1. Mengatur waktu kejadian transaksi
2. Memilih prinsip atau metode alokasi
3. Mengatur penggolongan antara laba operasi normal dan laba yang bukan dari operasi
normal
Tidak semua negara menganggap income smoothing ini merupakan pekerjaan haram.
Swedia misalnya misalnya membenarkan perlakuan ini sepanjang dbuat secara transparan.
Dan emang hakikatnya hasilnya sama dalam jangka panjang.
07.
PERUBAHAN
AKUNTANSI
PERUBAHAN AKUNTANSI

PERUBAHAN DALAM PERUBAHAN DALAM PERUBAHAN DALAM


PRINSIP AKUNTANSI TAKSIRAN PELAPORAN ENTITAS

Perubahan dari prinsip


Piutang tak
yang diterima umum tertagih,perubahan Akibat dari perubahan yang
dengan prinsip yang lain taksiran ini dapat material terjadi dalam entitas
yang juga diterima umum mengubah biaya yang sebelumnya dilaporkan
yang lebih baik. penyusutan. melalui LK.
PSAK MEMBERIKAN PEDOMAN
TERHADAP PERUBAHAN
AKUNTANSI
1. Pengaruh kumulatif dari perubahan ke prinsip akuntansi yang baru dilaporkan dalam
perhitungan laba rugi periode berjalan.dan disajikan diantara pos luar biasa dan laba
bersih.
2. Untuk perubahan penilaian persediaan dari atau ke metode LIFO dimana pengaruh
kumulatif umumnya sulit ditentukan.
3. Laporan keuangan harus dinyatakan kembali secara retroaktif
a. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak pembangunan jangka panjang
b. Perubahan ke atau dari metode biaya penuh (full cost) dalam industri ekstraktif
4. Sifat dan alasan dilakukan nya perubahan dalam kebijaksanaan akuntansi harus di
ungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan periode terjadinya perubahan.
08.
KETERBATASAN
LAPORAN
KEUANGAN
MENURUT PAI SIFAT DAN
KETERBATASAN LAPRAN KEUANGAN
1 2 3
Laporan keuangan bersifat historis,yaitu Laporan keuangan bersifat Proses penyusunan
merupakan laporan atau kejadian umum dan bukan laporan keuangan tidak
yang telah lewat. dimaksudkan untuk luput dan penggunaan
memenuhi kebutuhan pihak taksiran dan berbagai
tertentu. pertimbangan.

4
5
Akutansi hanya melaporkan Laporan keuangan bersifat konservatif
informasi yang material. dalam menghadapi ketidakpastian
bila terdapat beberapa
kemungkinan kesimpulan yang
tidak pasti mengenai suatu pos
LANJUTAN
6 7
Laporan keuangan lebih menekankan Laporan keuangan disusun dengan
pada makna ekonomis suatu menggunakan istilah istilah teknis dan
peristiwa/transaksi daripada bentuk pemakai laporan diasumsikan memahami
hukumnya bahasa teknis dari informasi yang
dilaporkan.

9
Adanya berbagai alternatif metode akuntansi Informasinya yang bersifat kualitatif dan
yang dapat digunakan menimbulkan variasi dan fakta yang tidak dikuantifikasikan
dalam pengukuran sumber sumber ekonomis umunnya diabaykan.
dan tingkat kesuksesan antar perusahaan
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa laporan laba rugi adalah
laporan keuangan yang mengukur
keberhasilan perusahaan selama satu
periode. Informasi kinerja perusahaan
yang terkandung dalam laporan laba
rugi digunakan untuk menilai dan
memprediksi jumlah,waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai