IJARAH
Ratna Sari – 2201019009
Yulianti - 2201019011
Pengertian Akad Ijarah
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunah, ijarah berasal dari kata al-ajru
yang berarti al-’iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah dapat didefinisikan sebagai 01
akad pemindahan hak guna (manfaat) atau suatu barang atau jasa, dalam
waktu tertentu dengan pemayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan 02
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi, ijarah dimaksudkan
untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa (memperkerjakan 03
seseorang) dengan jalan penggantian (membeyar sewa atu upah sejumah 04
tertentu.
05
06
Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan objek yang disewakan , ijarah dapat dibagi 2,
yaitu: 01
1. Manfaat atas asset yang tidak bergerak, seperti rumah, atau
asset bergerak seperti mobil, motor, pakaian, dan 02
sebagainya
03
2. Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari
pekerjaan seseorang 04
05
06
Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan PSAK 107, ijarah dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Ijarah merupakan sewa menyewa objek ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat atas
kepemilikan asset tersebut, dengan atau tanpa wa’d untuk memindahkan kepemilikan dari
pemilik (mu’jir) kepda penyewa (musta’jir)npada saat tertentu; 01
2. Ijarah muttahiyah bit tamlik (IMBT) adalah ijarah dengan wa’d perpindahan kepemilikan
asset yang diijarahkan pada saat tertentu; 02
3. Jual dan ijarah adalah transaksi menjual asset ijarah kepada pihak lain, dan kemudian
menyewa kembali asset ijarah yang telah dijual tersebut; 03
4. Ijarah-lanjut menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas asset yang sebelummnya
disewa dari pemilik/penerima sewa. 04
05
06
Skema Ijarah
Penyewa/
Pemberi
pengguna 01
sewa/jasa
jasa
02
03
Keterangan:
1. Penyewa dan pemberi sewa melakukan kesepakatan ijarah.
04
2. Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada penyewa.
3. Penyewa mwlakukan pembayaran. 05
06
Dasar Syariah
Alquran Sunah
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda: “
01
‘wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya 02
bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang kering.” (HR. Ibnu Majah
03
paling baik untuk bekerja (pada kita) adalah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya’.” (QS. Al-Qasas: 04
26)
05
06
Rukun Ijarah
02
Objek akad ijarah berupa: manfaat asset/ma’jur dan pembayaran sewa;
02 atau manfaat jasa dan pembayaran upah. 03
04
Ijab Kabul/serah terima.
03 05
06
Rukun Ijarah
04
05
06
Ketentuan Syariah
Ketentuan syariah akad ijarah:
1. Pelaku harus cakap hokum dan baligh
2. Objek akad ijarah
a. Manfaat asset/jasa
01
b. Sewa dan upah, yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar penyewa atau
pengguna jasa kepada pemberi sewa/jasasebagai pembayaran atas manfaat asset 02
atau jasa yang digunakan.
c. Ketentuan syariah untuk Ijarah Muntahiya bit Tamlik. 03
3. Ijab kabul
04
05
06
Sebelum Akad Ijarah Berakhir
• Periode akad selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat berlaku walaupun dalam
perjanjian sudah selesai dengan beberapa alasan, misalnya keterlambatan masa panen jika
menyewa lahan panen untuk pertanian, maka dimungkin kan berakhirnya akad setelah panen
01
selesai.
• Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad
02
ijarah.
• Terjadi kerusakan asset. 03
• Penyewa tidak dapat membayar sewa.
• Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk meneruskan akad 04
karena memberatkannya.
05
06
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
Akuntansi untuk Pemberi Sewa
1. Biaya perolehan untuk objek ijarah, baik asset berwujud maupun tak berwujud, diakui saat
objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Aset tersebut harus memenuhi syarat, berikut:
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari
asset tersebut, dan
b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.
Contoh 12.1 pembelian asset ijarah
Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar Rp 150.000 dari PT Berkah. Mobil
tersebut memiliki manfaat selama 5 tahun. Jurnal yang dibuat saat pembelian asset dari PT
Berkah adalah:
Seluruh beban maupun keuntungan/kerugian yang timbul akibat penjualan ijarah tersebut
diakui sebagai beban/keuntungan kerugian. keuntungan/ kerugian yang timbultidak dapat
diakui sebagai pengurang atau penambah dari beban ijrah
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
6. pada saat akhir kontrak asset ijarah dikembalikan kepada pemberi sewa sehingga, dibuatkan ayat
jurnal klasifikasi.jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset Nonkas (Eks Ijarah) 150.000
Aset Ijarah 150.000
7. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikan sesuai nilai neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya
beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
Penyajian pada akhir tahun pertama untuk asset ijarah pada Laporan Posisi Keungan yaitu:
8. Pengungkapan
Pemberi sewa mengungkapan beberapa poin dalam laporan keuangan terkait akuntansi ijarah dan
IMBT, tetapi tidak terbatas pada:
a. Penjelasannumum isi akadyang signifikan;
1) Keberadaan wa’d pengalih kepemilikan
2) Pembatasan-pembatasan
3) Agunan yang digunakan
b. Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok asset ijarah;
c. Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
1. Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat asset telah diterima.
c. Pembelian setelah masa akad berakhir maka, penyewa mengakui asset sebesar pembayaran
yang disepakati. Perlakuan jurnal akan transaksi ini akan sama dengan ilustrasi sebelumnya.
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
d. Pembelian objek ijarah secara bertahap maka, penyewa mengakui asset sebesar biaya
perolehan objek ijarah yang diterima. Pembelian juga dapat dilakukan secara tunai atau
bertahap.