Anda di halaman 1dari 33

BAB 12 AKUNTANSI

IJARAH
Ratna Sari – 2201019009
Yulianti - 2201019011
Pengertian Akad Ijarah
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunah, ijarah berasal dari kata al-ajru
yang berarti al-’iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah dapat didefinisikan sebagai 01
akad pemindahan hak guna (manfaat) atau suatu barang atau jasa, dalam
waktu tertentu dengan pemayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan 02
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi, ijarah dimaksudkan
untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa (memperkerjakan 03
seseorang) dengan jalan penggantian (membeyar sewa atu upah sejumah 04
tertentu.
05

06
Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan objek yang disewakan , ijarah dapat dibagi 2,
yaitu: 01
1. Manfaat atas asset yang tidak bergerak, seperti rumah, atau
asset bergerak seperti mobil, motor, pakaian, dan 02
sebagainya
03
2. Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari
pekerjaan seseorang 04

05

06
Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan PSAK 107, ijarah dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Ijarah merupakan sewa menyewa objek ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat atas
kepemilikan asset tersebut, dengan atau tanpa wa’d untuk memindahkan kepemilikan dari
pemilik (mu’jir) kepda penyewa (musta’jir)npada saat tertentu; 01
2. Ijarah muttahiyah bit tamlik (IMBT) adalah ijarah dengan wa’d perpindahan kepemilikan
asset yang diijarahkan pada saat tertentu; 02
3. Jual dan ijarah adalah transaksi menjual asset ijarah kepada pihak lain, dan kemudian
menyewa kembali asset ijarah yang telah dijual tersebut; 03
4. Ijarah-lanjut menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas asset yang sebelummnya
disewa dari pemilik/penerima sewa. 04

05

06
Skema Ijarah

Penyewa/
Pemberi
pengguna 01
sewa/jasa
jasa
02

03
Keterangan:
1. Penyewa dan pemberi sewa melakukan kesepakatan ijarah.
04
2. Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada penyewa.
3. Penyewa mwlakukan pembayaran. 05

06
Dasar Syariah

Alquran Sunah

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda: “
01

‘wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya 02
bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang kering.” (HR. Ibnu Majah
03
paling baik untuk bekerja (pada kita) adalah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya’.” (QS. Al-Qasas: 04
26)
05

06
Rukun Ijarah

Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/ mu’jjir dan


01 penyewa/pengguna jasa/lessee/musta’jir. 01

02
Objek akad ijarah berupa: manfaat asset/ma’jur dan pembayaran sewa;
02 atau manfaat jasa dan pembayaran upah. 03

04
Ijab Kabul/serah terima.
03 05

06
Rukun Ijarah

Rukun ijarah ada 3 macam, yaitu sebagai berikut:


1. Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/mu’jjir dan
penyewa/pengguna jasa/lessee/musta’jir. 01
2. Objek akad ijarah berupa: manfaat asset/ma’jur dan pembayaran sewa; atau
manfaat jasa dan pembayaran upah. 02
3. Ijab Kabul/serah terima.
03

04

05

06
Ketentuan Syariah
Ketentuan syariah akad ijarah:
1. Pelaku harus cakap hokum dan baligh
2. Objek akad ijarah
a. Manfaat asset/jasa
01
b. Sewa dan upah, yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar penyewa atau
pengguna jasa kepada pemberi sewa/jasasebagai pembayaran atas manfaat asset 02
atau jasa yang digunakan.
c. Ketentuan syariah untuk Ijarah Muntahiya bit Tamlik. 03
3. Ijab kabul
04

05

06
Sebelum Akad Ijarah Berakhir

• Periode akad selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat berlaku walaupun dalam
perjanjian sudah selesai dengan beberapa alasan, misalnya keterlambatan masa panen jika
menyewa lahan panen untuk pertanian, maka dimungkin kan berakhirnya akad setelah panen
01
selesai.
• Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad
02
ijarah.
• Terjadi kerusakan asset. 03
• Penyewa tidak dapat membayar sewa.
• Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk meneruskan akad 04
karena memberatkannya.
05

06
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
Akuntansi untuk Pemberi Sewa
1. Biaya perolehan untuk objek ijarah, baik asset berwujud maupun tak berwujud, diakui saat
objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Aset tersebut harus memenuhi syarat, berikut:
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari
asset tersebut, dan
b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.
Contoh 12.1 pembelian asset ijarah
Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar Rp 150.000 dari PT Berkah. Mobil
tersebut memiliki manfaat selama 5 tahun. Jurnal yang dibuat saat pembelian asset dari PT
Berkah adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Aset Ijarah 150.000
Kas/Utang 150.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
2. setiap penerimaan pendapatan sewa pada awal bulan
Contoh 12.2 Penerimaan Pendapatan Sewa
pemberi sewa dan penyewa menandatangani perjanjian akad ijatah atas mobil selama 3 tahun.
Disepakati bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar Rp 7.5000. jurnal yang dibuat
saat penerimaan pendapatan sewa adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Kas 7.500
Pendapatan Sewa 7.500
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
3. Biaya perbaikan objek ijarah, adalah tanggungan pemilik, tetapi pengeluarannya dapat dilakukan
oleh pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik.
a. Perbaikan dilakukan oleh pemberi sewa dan dicatat pada saat terjadinya.
Contoh 12.3 Biaya Perbaikan yang Dilakukan oleh Pemberi Sewa
Dilakukan perbaikan dengan biaya sebesar Rp 2.500 oleh pemberi sewa. Jurnal yang dibuat
adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Perawatan Aset 2.500
Ijarah
Kas 2.500
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
b. Perbaikan dilakukan oleh penyewa dengan persetujuan pemberi sewa sehingga diakui
sebagai beban pemberi sewa pada saat terjadinya.
Contoh 12.4 Biaya Perbaikan yang Dilakukan oleh Penyewa
Dilakukan perawatan dengan biaya sebesar Rp 2.5000 oleh penyewa atas persetujuan pemberi
sewa. Jurnal yang dibuat adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Perbaikan 2.500
Utang kepada Penyewa 2.500
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
c. Dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan secara bertahap,biaya perbaikan objek
ijarah yang dimaksud huruf (a) dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa, sebanding
dengan bagian kepemilikan masing-masingatas objek ijarah.
Contoh 12.5 Biaya Perbaikan dalam Akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
Dilakukan perawatan atas asset sewa dengan akad IMBT., dimana dari 10 asset sewa terdapat
2 asetyang sudah dijual bertahap oleh pemilik. Masing-masing biaya perbaikan adalah Rp
10.000/unit. Maka jurnalnya adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Berban Perbaikan 80.000
Kas/Utang/Perlengkapan 80.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
4. pada akhir periode dilakukan alokasi untuk beban penyusutan. Beban penyusutan dapat
dibebankan sesuai masa sewa atau masa manfaat asset. Jika asset ijarah tersebut dapat
disusutkan/amortisasi maka penyusutan atau amortisasinyadiperlakukan sama untukaset sejenis
selama masa manfaatnya. Jika asset ijarah untuk akad menggunakan jenis IMBT maka, masa
manfaat yang digunakan untuk menghitung penyusutan adalah periode akad IMBT.
Contoh 12.6 Penyusutan
Pembebanan masa sewa dilakukan menggunakan masa manfaat asset, yaitu 5 tahun dengah metode
garis lurustanpa nilai sisia. Maka jurnal yang dibuatnya adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Penyusutan 30.000
Akumulasi Penyusutan 30.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
5. Perpindahan kepemilikan objek ijarah dapat dilakukan dengan cara:
a. hibah, hingga jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban.
Contoh 12.7 Hibah di akhir Akad
Aset ijarah dengan perolehan Rp 150.000 dan akumulasi penyusutan Rp 120.000 pada akhir
masa sewa dilakukan hibah atas asset sewa. Maka jurnalnya adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Ijarah 30.000
Akumulasi Penyusutan 120.000
Aset Ijarah 150.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
b. Penjualan sebelum berakhir akad,selisih antara harga jual dan jumlah tercatatobjek ijarah
diakui sebagai keuntunga atau kerugian.
Contoh 12.8 Penjualan sebelum Berakhirnya Akad
Atas asset ijarah dengan perolehan Rp 150.000 dan akumulasi penyusutan Rp 90.000, sebelum
akhir masa sewa dijual dengan harga Rp 70.000. Masa sewa masih 1 tahunyang akan dating.
Keuntungan diakui sebesar harga jual dikurangi nilai tercatat (Rp 70.000-(Rp 190.000-Rp
90.000)=Rp10.000). Jurnal untuk transaksi ini adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Kas 70.000
Akumulasi Penyusutan 90.000
Keuntungan 10.000
Aset Ijarah 150.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
c. Pejualan setelah selesai akad, sehingga selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek
ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

Contoh 12.9 Penjualan setelah Berakhirnya Akad


Aset ijarah dengan perolehan Rp 150.000 dan akumulasi penyusutan Rp 120.000, pada akhir
masa sewa dijual dengan harga Rp 40.000. keuntungan diakui sebesar Rp 40.000-(Rp
150.000-Rp 120.000)=Rp 10.000 jurnal untuk transaksi ini adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Kas 40.000
Akumulasi Penyusutan 120.000
Keuntungan 10.000
Aset Ijarah 150.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
d. Penjualan objek ijarah secara bertahap, yaitu penjualan dilakukan atas sebagian asset yang
disewa. Berdasarkan penjelasan berikut:
1) Selisih antara harga jual dan jumlah trcatat sebagian objek ijarah yang telah dijual dakui
sebagai keuntungan atau kerugian.
Contoh 12.10 Penjualan Bertahap
Atas asset ijarah berupa 10 unit mobil dengan harga perolehan Rp150.000 dan akumulasi
penyusutan sebesar Rp 120.000, untuk setiap mobil, 3 mobil diantaranyadijual dengan harga
Rp 40.000/mobil. Jurnal atas transaksi penjualan 3 mobil adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Kas 120.000
Akumulasi Penyusutan 360.000
Keuntungan 30.000
Aset Ijarah 450.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
2) Bagian asset ijrah yang tidak dibeli penyewadiakui sebagai asset tidak lancaratau asset
lancer sesuai dengan tujuan penggunaan asset trsebut.
Contoh 12.11 Aset Ijarah tidak Terjual
Sama seperti ilustrasi pada poin 10, jurnal untuk transaksi atas 7 mobil yangtidak terjual
adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset lancer/Aset Tidak Lancar 210.000
Akumulasi Penyusutan 840.000
Aset Ijarah 1.050.000

Seluruh beban maupun keuntungan/kerugian yang timbul akibat penjualan ijarah tersebut
diakui sebagai beban/keuntungan kerugian. keuntungan/ kerugian yang timbultidak dapat
diakui sebagai pengurang atau penambah dari beban ijrah
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
6. pada saat akhir kontrak asset ijarah dikembalikan kepada pemberi sewa sehingga, dibuatkan ayat
jurnal klasifikasi.jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset Nonkas (Eks Ijarah) 150.000
Aset Ijarah 150.000

7. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikan sesuai nilai neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya
beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
Penyajian pada akhir tahun pertama untuk asset ijarah pada Laporan Posisi Keungan yaitu:

Aset Ijarah Rp 150.000


Akumulasi Penyusutan (Rp 30.000)
Aset Ijarah (Neto) Rp 120.000
Penyajian pendapatan sewa pada akhir tahun pertama dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
yaitu:

Pendapatan Sewa Rp 90.000


Beban Penyusutan (Rp 30.000)
Beban Perawatan (Rp 5.000)
Pendapatan Sewa Neto Rp 55.000
Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
Penyajian pada akhir kontrak di Laporan Posisi Keuangan yaitu:
Aset Tetap (Eks Ijarah) Rp 150.000
Akumulasi Penyusutan (Rp 90.000)
Nilai Aset Tetap(Net) Rp 60.000

8. Pengungkapan
Pemberi sewa mengungkapan beberapa poin dalam laporan keuangan terkait akuntansi ijarah dan
IMBT, tetapi tidak terbatas pada:
a. Penjelasannumum isi akadyang signifikan;
1) Keberadaan wa’d pengalih kepemilikan
2) Pembatasan-pembatasan
3) Agunan yang digunakan
b. Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok asset ijarah;
c. Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
1. Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat asset telah diterima.

Contoh 12.12 Beban Sewa


Pemberi sewa dan penyewa menandatangani akad ijarah atas mobil selama 3 tahun. Disepakati
bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar Rp 7.500. Jurnal yang dibuat adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Sewa 7.500
Kas 7.500
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
2. Biaya pemeliharaan objek ijarah, yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan penyewa diakui
sebagai beban pada saat terjadinya. Sedangkan dalam IMBT melalui penjualan objek ijarah secara
bertahap, biaya pemeliharaan objek ijarah yang menjadi beban penyewa akan meningkat sejalan
dengan peningkatan kepemilikan objek ijarah.

Contoh 12.13 Biaya Pemeliharaan Ditanggung Penyewa


Penyewa menanggung biaya pemeliharaan sebesar Rp 5.000. Jurnal yang dibuat adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Beban Pemeliharaan 5.000
Kas/Utang/Perlengkapan 5.000
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
3. Jika pemberi sewa yang menanggung biaya pemeliharaan dan dibayarkan terlebih dahulu oleh
penyewa maka, akan ditagih kepada pemberi sewa.

Contoh 12.14Biaya Pemeliharaan Dibayarkan Penyewa dan Ditanggung Pemberi Sewa


Penyewa membayarkan terlebih dahulubiaya perawatan berupatune up sebesar Rp 5.000.
Kemudian ditagih kepada pemberi sewa. Jurnal yang dibuat adalah:

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Piutang kepada Pemberi 5.000
Sewa
Kas 5.000
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
4. Perpindahan Kepemilikan
Dalam akad IMBT perpindahan kepemilikan dapat dilakukan dengan cara:
a. Hibah, sehingga penyewa mengakui asset dan keuntungan sebesar nilai wajarobjek ijarah
yang diterima.

Contoh 12.15 Hibah di Akhir Akad


Asetyang disewa dihabahkan kepada penyewa dengan niali wajar Rp 20.000. Jurnal yang
dibuat adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset Nonkas 20.000
Keuntungan 20.000
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
b. Pembelian sebelum masa akad berakhir, makapenyewa mengakui asset sebesar pembayaran
sisa cicilan sewa atau jumlah yang dibayarkan.

Contoh 12.16 Pembelian Sebelum Berakhirnya Akad


Sebelum masa sewa berakhir, asset sewa dibeli oleh penyewadengan niali yang disepakati
yaitu Rp 40.000. Jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset Nonkas 40.000
Kas 40.000

c. Pembelian setelah masa akad berakhir maka, penyewa mengakui asset sebesar pembayaran
yang disepakati. Perlakuan jurnal akan transaksi ini akan sama dengan ilustrasi sebelumnya.
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
d. Pembelian objek ijarah secara bertahap maka, penyewa mengakui asset sebesar biaya
perolehan objek ijarah yang diterima. Pembelian juga dapat dilakukan secara tunai atau
bertahap.

Contoh 12.17 Pembelian Bertahap


Penyewa membeli asset ijarahnsebanyak 3 unit mobildari 10 unit mobil yang disewa dengan
harga Rp 40.000/mobil. Pembayaran dilakukan secara tunai. Jurnal yang dibuat adalah;

Tanggal Keterangan PR Debit Kredit


Aset Nonkas 40.000
Kas 40.000
Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
4. Jika suatu entitas/penyewa menyewakan kembali asset ijarah lebih lanjut kepada pihak lain atas
asetyang sebelumnya disewa, maka a harus mmenerapkan perlakuan akuntansi untuk pemilik dan
akuntansi penyewa dalam PSAK Ini.
5. Pengungkapan
Penyewa melaporkan dalam laporan keuangan terkait transakasi ijarah dan IMBT, tetapi tidak
terbatas pada:
a. Penjelasan umu isi akad yang signifikan yang meliputi tapi tidak terbatas pada:
1) Total pembayaran
2) Keberadaan wa’d pemilik untuk pengalihan kepemilikan
3) Pembatasan-pembatasan misalnya ijarah lanjutan
4) Agunan yang digunakan
b. Keberadaan transaksi jual dan ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada
transaksi jual dan ijarah)
Kesimpulan

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat)atas suatu barang


atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah),
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Terdapat 4 jenis ijarah, yaitu ijarah, ijarah muntahiya bit tamlik (IMBT),
jual dan ijarah, dan ijarah-lanjut. Keempat jenis ijarah tersebut dihalalkan
bila memenuhi rukun dan ketentuan syariah. Ijarah berbeda dengan sewa
meskipun terdapat jenis sewa yang sesuai dengan ijarah di antaranya sewa
operasi.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai