Anda di halaman 1dari 12

Sistem dan

Prosedur
Prinsip Ijarah
Kelompok 4:
Nadya Nuryana (E2B020314)
Nila Kholissotun Nikmah (E2B020304)
PENGERTIAN AL-IJARAH
Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti al’iwadhu
atau berarti ganti. Dalam Bahasa Arab, al-ijarah diartikan
sebagai suatu jenis akad untuk mengambil manfaat
dengan jalan penggantian sejumlah uang.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional  Ulama Hanafiyah: “transaksi terhadap suatu


No.09/DSN/MUI/IV/2000 manfaat dengan imbalan.
Ijarah adalah akad pemindahan  Ulama syafi’iyah: “transaksi terhadap suatu
hak guna atas suatu barang/jasa manfaat yang dituju, tertentu, bersifat
dalam waktu tertentu melalui mubah, dan boleh dimanfaatkan dengan
pembayaran sewa/upah, tanpa imbalan tertentu”
 Ulama Malikiyah dan Hanabilah: “pemilikan
diikuti dengan pemindahan
manfaat sesuatu yang dibolehkan dalam
kepemilikan barang itu sendiri
waktu tertentu dengan suatu imbalan”.
RUKUN AL-IJARAH

Ulama Hanafiyah Jumhur Ulama


Rukun al-ijarah itu hanya satu, Rukun al-ijarah itu ada empat, yaitu:
yaitu ijab (ungkapan menyewakan)  orang yang berakad
dan qabul (persetujuan terhadap
sewa menyewa).  sewa/imbalan
 Manfaat
 shighat (ijab dan qabul)
Jasa yang ditransaksikan adalah jasa yang halal
sehingga dibolehkan melakukan transaksi al-ijarah
01 untuk keahlian memproduksi barang-barang
keperluan sehari-hari yang halal.

PRINSIP-PRINSIP Memenuhi syarat sahnya transaksi


al-ijarah yakni (a) Orang yang
POKOK mengadakan transaksi haruslah sudah

TRANSAKSI 02 mumayyiz (membedakan baik dan


buruk) (b) Transaksi atau akad harus
didasarkan pada keridaan kedua pihak
IJARAH (tidak ada paksaan)

Transaksi ijarah haruslah memenuhi ketentuan dan


aturan yang jelas meliputi: jenis pekerjaan, masa
03 kerja, upah kerja dan tenaga yang digunakan. Untuk
mencegah terjadinya perselisihan antara kedua pihak
yang bertransaksi.
MACAM-MACAM AL-IJARAH
BERDASARKAN
01 KEY IDEAS
OBJEKNYA 02
Al-Ijarah yang Al-Ijarah yang
Bersifat Manfaat Bersifat Pekerjaan
Seperti sewa menyewa rumah, toko,
Mempekerjakan seseorang untuk
kendaraan, pakaian dan perhiasan.
melakukan suatu pekerjaan. Al
Apabila manfaat itu merupakan
Ijarah seperti ini menurut para
manfaat yang dibolehkan syara’ untuk
ulama fiqh hukumnya boleh,
dipergunakan, maka para ulama fiqh
apabila jenis pekerjaan itu jelas.
sepakat menyatakan boleh dijadikan
obyek sewa menyewa.
BERAKHIRNYA AKAD AL-IJARAH

Obyek hilang Apabila ada uzur


atau musnah 01
01 02
02 pada salah satu pihak

Wafatnya salah seorang yang


berakad, karena akad al-ijarah
Tenggang waktu yang tidak boleh diwariskan (Ulama
disepakati dalam akad
al-ijarah telah berakhir
03
03 04
04 Earth is theAkad
Hanafiyah). third al-ijarah
batal denganfrom
planet tidak
wafatnya
the Sun seseorang
yang berakad, karena manfaat
boleh diwariskan (Jumhur Ulama).
PERBEDAAN AL-IJARAH DENGAN BUNGA
Pertama, sewa adalah hasil inisiatif usaha dan Kedua, sewa usaha produktif diperlukan dalam
efisiensi, karena pemilik harta benda atau proses menciptakan nilai, karena upaya
kekayaan tetap terlibat dan berkepentingan dengan ekonomik dilakukan pemilik modal dengan
seluruh pemakaian si pemakai. Berbeda dengan merubahnya menjadi milik atau kekayaan.
bunga, karena yang meminjamkan tidak Sedangkan bunga mungkin memperlambat
berkepentingan lagi dengan penggunaan pinjaman, proses menciptakan nilai, karena meminjamkan
setelah pinjaman diperoleh dan bunganya terjamin. tetapi tidak berkepentingan dengan penggunaan.

Ketiga, sewa, pemilik modal sendiri menentukan Keempat, dalam masalah sewa banyak unsur
pola, ukuran dan manfaat produk, karena itu kerugian, penggunaan modal oleh si pemilik untuk
terbatas pada penggunaannya yang pasti dan mendapatkan sewa tidak menciptakan timbulnya
bertujuan. Sedangkan dalam hal bunga pemilik kelas bermalas-malasan dalam masyarakat
yang sebenarnya tampaknya tidak berkepentingan sedangkan unsur kerugian tidak terdapat dalam
dengan penggunaan ekonomik dari modal, karena soal bunga yang dapat membuat si kaya menjadi
besar kemungkinan modal dapat disalahgunakan. lebih kaya dan si miskin menjadi lebih miskin
JENIS-JENIS AL-IJARAH
IJARAH MUTLAQAH Menyewa untuk suatu
01 jangka waktu tertentu
Dalam konteks perbankan Islam, ijarah adalah suatu lease
contract dimana suatu bank atau lembaga keuangan
menyewakan peralatan (equipment), sebuah bangunan atau
barang-barang, seperti mesin-mesin, pesawat terbang, dan
Menyewa untuk suatu
lain-lain, kepada salah satu nasabahnya berdasarkan 02
pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti proyek/usaha tertentu
sebelumnya (fixed charge). Dalam pelaksanaannya, bank
dapat membeli barang dari pemasok barang dengan
pemberian fasilitas bai’salam kepada pemasok barang.
Al-Ijarah al-Muntahia
bit-Tamlik
Transaksi yang disebut dengan al-ijarah al-muntahia bit-
tamlik (IMBT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual
beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri
dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. Ijarah juga
disebut ijarah wa iqtina merupakan konsep hire purchase,
yang oleh lembaga-lembaga keuangan Islam disebut lease-
purchase financing. Ijarah wa iqtina adalah suatu gabungan
dari kegiatan leasing atas barang-barang bergerak (movable)
dan barang-barang tidak bergerak (immovable) dengan
memberikan kepada penyewa (lessee) suatu pilihan untuk
akhirnya membeli barang yang disewa. Walaupun terlihat
mirip dengan Leasing pada praktek pembiayaan konvensional,
tetapi pada perbankan syariah terdapat pembedaan, yaitu jika
obyek leasing hanya berlaku pada manfaat barang saja,
sedangkan pada Ijarah Muntahiyyah Bit-Tamlik obyeknya bisa
berupa barang maupun jasa/ tenaga kerja.
SKEMA TRANSAKSI AL-IJARAH
Nasabah mengajukan pembiyaan
Bila bank menyewa objek ijarah kebank syariah
ijarah setelah masa
periode berakhir maka
objek ijarah dapat Bank kemudian menyewa
dikembalikan oleh bank barang yang diinginkan oleh
kepada supplier/penjual nasabah,sebagai objek dari
supplier/penjual/pemilik.

Bila bank membeli objek


ijarah setelah masa Setelah dicapai kesepakatan
periode berakhir maka antara nasabah dengan bank
objek ijarah dapat Bank menyerahkan objek mengenai objek ijarah. Nasabah
disimpan oleh bank ijarah kepada nasabah wajib menyerahkan jaminan
sebagai asset yang dapat sesuai akad yang yang dimiliki
disewakan disepakati.
Adanya Harga sewa dan
harga jual disepakati pada
awal perjanjian antara
bank dengan nasabah Transaksi ijarah ditandai
dengan adanya pemindahan
03 manfaat. Prinsip ijarah sama
dengan prinsip jual-beli.
Namun memiliki perbedaan
pada objek transaksinya.
Pada akhir masa Bila pada jual beli objeknya
sewa,bank dapat saja barang maka pada ijarah
IMPLEMENTASI menjual barang yang objeknya jasa Ijarah yang
IJARAH DALAM disewakan kepada bersifat manfaat (sewa).
 Ijarah bersifat manfaat
KEUANGAN nasabah, karena itu
dalam perbankan syariah
 Ijarah bersifat pekerjaan
SYARIAH dikenal dengan al-ijarah
al-muttahiyah bittamlik
01
02
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai