Prosedur
Prinsip Ijarah
Kelompok 4:
Nadya Nuryana (E2B020314)
Nila Kholissotun Nikmah (E2B020304)
PENGERTIAN AL-IJARAH
Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti al’iwadhu
atau berarti ganti. Dalam Bahasa Arab, al-ijarah diartikan
sebagai suatu jenis akad untuk mengambil manfaat
dengan jalan penggantian sejumlah uang.
Ketiga, sewa, pemilik modal sendiri menentukan Keempat, dalam masalah sewa banyak unsur
pola, ukuran dan manfaat produk, karena itu kerugian, penggunaan modal oleh si pemilik untuk
terbatas pada penggunaannya yang pasti dan mendapatkan sewa tidak menciptakan timbulnya
bertujuan. Sedangkan dalam hal bunga pemilik kelas bermalas-malasan dalam masyarakat
yang sebenarnya tampaknya tidak berkepentingan sedangkan unsur kerugian tidak terdapat dalam
dengan penggunaan ekonomik dari modal, karena soal bunga yang dapat membuat si kaya menjadi
besar kemungkinan modal dapat disalahgunakan. lebih kaya dan si miskin menjadi lebih miskin
JENIS-JENIS AL-IJARAH
IJARAH MUTLAQAH Menyewa untuk suatu
01 jangka waktu tertentu
Dalam konteks perbankan Islam, ijarah adalah suatu lease
contract dimana suatu bank atau lembaga keuangan
menyewakan peralatan (equipment), sebuah bangunan atau
barang-barang, seperti mesin-mesin, pesawat terbang, dan
Menyewa untuk suatu
lain-lain, kepada salah satu nasabahnya berdasarkan 02
pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti proyek/usaha tertentu
sebelumnya (fixed charge). Dalam pelaksanaannya, bank
dapat membeli barang dari pemasok barang dengan
pemberian fasilitas bai’salam kepada pemasok barang.
Al-Ijarah al-Muntahia
bit-Tamlik
Transaksi yang disebut dengan al-ijarah al-muntahia bit-
tamlik (IMBT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual
beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri
dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. Ijarah juga
disebut ijarah wa iqtina merupakan konsep hire purchase,
yang oleh lembaga-lembaga keuangan Islam disebut lease-
purchase financing. Ijarah wa iqtina adalah suatu gabungan
dari kegiatan leasing atas barang-barang bergerak (movable)
dan barang-barang tidak bergerak (immovable) dengan
memberikan kepada penyewa (lessee) suatu pilihan untuk
akhirnya membeli barang yang disewa. Walaupun terlihat
mirip dengan Leasing pada praktek pembiayaan konvensional,
tetapi pada perbankan syariah terdapat pembedaan, yaitu jika
obyek leasing hanya berlaku pada manfaat barang saja,
sedangkan pada Ijarah Muntahiyyah Bit-Tamlik obyeknya bisa
berupa barang maupun jasa/ tenaga kerja.
SKEMA TRANSAKSI AL-IJARAH
Nasabah mengajukan pembiyaan
Bila bank menyewa objek ijarah kebank syariah
ijarah setelah masa
periode berakhir maka
objek ijarah dapat Bank kemudian menyewa
dikembalikan oleh bank barang yang diinginkan oleh
kepada supplier/penjual nasabah,sebagai objek dari
supplier/penjual/pemilik.