Anda di halaman 1dari 14

BAB VII

AKUNTANSI
ISTISHNA
Kelompok Presentator :
1. Riyanda Wulan Sayekti (E2B020315)
2. Fika Mei Wulansari (E2B020321)
LATIHAN SOAL !

Apakah pengertian
01 istishna ?
Jawaban :
Istishna atau pemesanan secara bahasa artinya : meminta dibuatkan.
Menurut terminologi ilmu fiqih artinya: perjanjian terhadap barang jualan yang berada
01 dalam kepemilkan penjual dengan syarat dibuatkan oleh penjual, atau meminta
dibuatkan secara khusus sementara bahan bakunya dari pihak penjual. Sebaigai
islutrasi, misalnya tukang sepatu, tukang pembuatan roti yang menerima pesanan atau
order. Maka syarat sahnya perjanjian pemesanan ini adalah bahwa bahan baku harus
berasal dari si tukang atau si pembuat penerima order. Kalau berasal dari pihak
pemesan atau pihak lain, tidak disebut pemesanan, tetapi menyewa tukang.

Jadi Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni') dan penjual
02
Bagaimana gambaran
transaksi istishna ?
Jawaban :
02
Keterangan :
1.Pertama, pembeli/ pemesan melakukan pemesanan dan
negoisasi harga, jangka waktu pembayaran, dan spesifikasi
rumah yang di inginkan.
2.Kedua, terjadi kesepakatan akad istishna’.
3.Ketiga, pemesan membayar tanda jadi kepada pihak
developer sesuai dengan kesepakatan diawal akad.
4.Keempat, ketika pembayaran sudah 70% dari harga jual,
pembangunan rumah mulai di lakukan.
5.Kelima, jika pemesan ditengah pembayaran tidak mampu
melanjutkan pembayaran (terjadi pembiayaan macet)
Skema Transaksi Istishna maka pihak pemesan melakukan pinjaman ke bank
(mengalihkan pembayaran ke bank) sampai pelunasan.
03
Bagaimana karakteristik
Istishna ?
Jawaban no. 03 :
Karakteristik Istishna’antara lain:

Berdasarkan akad istishna’, pembeli menugaskan Spesifikasi dan harga barang pesanan
01 penjual untuk menyediakan barang pesanan
(mashnu’) sesuai spesifikasi yang disyaratkan untuk
02 disepakati oleh pembeli dan penjual di awal
akad. Ketentuan harga barang pesanan
diserahkan kepada pembeli, dengan cara tidak dapat berubah selama jangka waktu
pembayaran dimuka atau tangguh. akad

Barang pesanan harus sesuai


03 Barang pesanan harus memenuhi kriteria:
dengan karakteristik yang telah
1. Memerlukan proses pembuatan setelah
akad disepakati. 04 disepakati antara pembeli
dan penjual. Jika barang pesanan
2. Sesuai dengan spesifikasi pemesan
yang dikirimkan salah atau cacat
(customized) bukan produk massal; dan
maka penjual harus bertanggung
3. Harus diketahui karakteristiknya secara
jawab atas kelalaiannya.
umum yang meliputi jenis, spesifikasi
teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
Jawaban no. 03 :
Karakteristik Istishna’antara lain:

Entitas dapat bertindak sebagai pembeli atau Istishna’ paralel dapat dilakukan
05 penjual dalam suatu transaksi istishna’. Jika
entitas bertindak sebagai penjual kemudian
06 dengan syarat akad pertama, antara
entitas dan pembeli akhir, tidak
memesan kepada pihak lain (produsen atau bergantung (mu’allaq) dari akad
kontraktor) untuk membuat barang pesanan kedua, antara entitas dan pihak lain.
juga dengan cara istishna’ maka hal ini disebut
istishna’ paralel.

Pada dasarnya istishna’ tidak dapat Pembel mempunyai hak untuk


07 dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi:
a) Kedua belah pihak setuju untuk 04 memperoleh jaminan dari penjual
atas :
menghentikannya; atau 1. jumlah yang telah dibayar
b) Akad batal demi hukum karena timbul 2. penyerahan barang pesanan
kondisi hukum yang dapat sesuai dengan spesifikasi dan
menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian tempat waktu.
akad.
04
Bagaimana
pengakuan Istishna ?
Jawaban no. 04 :
 Pengakuan pendapatan dan keuntungan Istishna(dan Istishna Paralel), pendapatan Istishna adalah jumlah harga yang
di sepakati dalam akad antara KJKS / UJKS dengan pembelian akhir, termasuk marjin keuntungan. Marjin keuntungan
adalah selisih antara pendapatan Istishna dan harga pokok Istishna.

 Uang muka pesanan nasabah yang diterima Bank diakui sebagai uang muka Istishna sebesar uang yang diterima.

 Uang muka yang dibayarkan Bank kepada supplier diakui sebagai uang muka kepada supplier sebesar uang yang
diberikan dan diakui sebagai Aset Istishna Dalam Penyelesaian pada saat barang diserahkan oleh supplier.

 Tagihan Bank kepada nasabah atas sebagian barang pesanan yang telah diserahkan diakui sebagai piutang Istishna
sebesar persentase harga jual yang telah diselesaikan dan diakui sebagai Termin Istishna sebesar persentase harga
pokok yang telah diselesaikan.

 Tagihan supplier kepada Bank atas sebagian barang pesanan yang telah diselesaikan diakui sebagai Aset Istishna
Dalam Penyelesaian dan utang Istishna sebesar tagihan supplier.
Bagaimana
pengukuran Istishna ?

05
Jawaban no. 05 :
• Dalam hal Bank menggunakan metode persentase penyelesaian maka Bank dapat
mengakui pendapatan Istishna atas pembayaran yang telah dilakukan nasabah sebesar
persentase penyelesaian
• Pada saat barang pesanan telah diserahkan kepada nasabah, Bank melakukan jurnal
balik atas rekening Aset Istishna Dalam Penyelesaian dan Termin Istishna.
• Utang Istishna yang berasal dari transaksi Istishna yang pembayarannya bersamaan
dengan proses pembuatan aset Istishna:
a. diakui pada saat diterima tagihan dari supplier kepada Bank sebesar nilai tagihan.
b. dihentikan pengakuannya dari Laporan Keuangan pada saat dilakukan pembayaran
sebesar jumlah yang dibayar
• Uang muka Istishna yang berasal dari transaksi Istishna yang pembayarannya
dilakukan di muka secara penuh:
a. diakui pada saat pembayaran harga barang diterima dari nasabah
sebesar jumlah yang diterima.
b. dihentikan pengakuannya dari Laporan Keuangan pada saat dilakukan penyerahan
barang kepada nasabah sebesar nilai kontrak.
• Jika nasabah membayar uang muka kepada Bank dalam proses pembuatan aset
Istishna, penerimaan uang muka tersebut diperlakukan sebagai pembayaran termin
sebesar jumlah uang muka yang dibayarkan.
Latihan Soal Pilihan Berganda

Barang pesanan dalam istishna Pada saat membayar tagihan dari


harus melalui kriteria, kecuali ? kontraktor maka jurnalnya adalah ?

Jawaban : D. Memiliki standar 01 05 Jawaban :


A. Utang Istishna 14.000.000
produk massal
Soal Kas 14.000.000

Bila suatu akad istishna mencakup


dan
sejumlah aset, pengakuan dari Jawaban
setiap aset diperlakukan sebagai Utang Istishna kecuali ?
Jawaban :
suatu akad yang terpisah jika ?
02 04 E. Diakui pada saat sub kontraktor
Jawaban : A. Proposal terpisah telah menagih sejumlah prosentase
diajukan untuk setiap aset 03 dari pembeli yang dilakukan untuk
Metode penyelesaian persediaan
prosentase ?
Jawaban : E. Semua jawaban betul.
Terima
Kasih!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai