MURABAHAH
PEMBIAYAAN MURABAHAH
DEFINISI
Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. (Fatwa
DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000)
LANDASAN HUKUM
a. No. 04/DSN-MUI/IV/2000, Tanggal 1 April 2000, tentang Murabahah;
b. No. 13/DSN-MUI/IX/2000, Tanggal 16 September 2000, tentang Uang Muka
Dalam Murabahah;
c. No. 16/DSN-MUI/IX/2000, Tanggal 16 September 2000, tentang Diskon dalam
Murabahah;
d. No. 17/DSN-MUI/IX/2000, Tanggal 16 September 2000, tentang Sanksi atas
Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran;
e. No.43/DSN-MUI/VIII/2004, Tanggal 11 Agustus 2004, tentang Ganti Rugi
(Ta’widh).
MURABAHAH
RUKUN DAN SYARAT Secara umum sama dengan syarat-rukun jual beli. Syarat
khusus Jual Beli Murabahah adalah:
1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan.
3. Kontrak harus bebas riba.
4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila
terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.
5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian
dilakukan secara hutang.
PELAKU LKS membeli barang yang diperlukan NASABAH atas nama LKS sendiri
dan pembelian ini harus sah dan bebas riba (Ps 1: 4)
LKS kemudian menjual barang tersebut kepada NASABAH (pemesan)
dengan
harga jual senilai harga beli plus keuntungannya (Ps 1: 6)
OBJEK Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam (Ps 1: 2)
UANG Dalam jualbeli ini LKS dibolehkan meminta nasabah untuk membayar
MUKA uang muka saat menadatangani kesepakatan awal pemesanan (Ps. 2 : 4)