ISTISNA
Disusun oleh:
Tusrini
(1505015090)
Novia Arianti Lestari
(1505015102)
Fidia Pangestika
(1505015103)
Ana Yunita
(1505015118)
( )
Tiga hal yang didalamnya terdapat keberhakah : jual-beli
secara tangguh muqaradhah (mudharabah) , dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk
dijual (HR. Ibnu Majah).
akan
5. Pembatalan Kontrak:
Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan,
selama tidak merugikan kedua belah pihak.
6. Perselisihan:
Jika terjadi perselisihan di antara kedua belah
pihak, maka persoalannya diselesaikan melalui
Badan Arbitrasi Syari'ah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
Teknis Perbankan
1) Salam ialah transaksi jual-beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan
secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai.
2) Saat barang diserahkan kepada bank oleh produsen
(pabrik/took) maka bank akan menjualnya kepada nasabah
secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan bank
adalah harga beli bank dari nasabah yang ditambah keuntungan.
3) Bila bank menjualnya secara tunai biasanya disebut
pembiayaan talangan (bridging financing). Biala bank menjaul
secara cicilan, maka bank dan nasabah harus menyepakati harga
jual dan jangka waktu pembayaran.
4) Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah
disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.
Ketentuan Umum
1) Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya
secara jelas seperti jenis,macam,ukuran,mutu dan
jumlahnya.
2) Apabila hasil produksi yang diterimanya cacat atau tidak
sesuai dengan akad maka produsen (pabrik/took) harus
bertanggung jawab dengan cara mengembalikan dana
yang telah diterimanya atau mengganti barang yang sesuai
dengan pesanan.
3) Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli
atau dipesanya sebagai persediaan, maka dimungkinkan
bagi bank untuk melakukan akad salam kepada pihak
ketiga (pembeli kedua), seperti :Bulog,pedagang pasar
induk dan rekanan.
Jenis-jenis Istishna
1. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (mushtashni) dan
penjual (shani)
2. Istishna parallel adalah suatu bentuk akad
istishna antara penjual dan pemesan, di mana
untuk memenuhi kewajibannya pemesan,
penjual melakukan akad istishna dengan pihak
lain (subkontraktor yang dapat memenuhi asset
yang dipesan oleh pembeli atau pemesan.
Rukun Istishna
1. Transaktor (terdiri atas penjual dan
pembeli)
2. Objek Istishna
3. Ijab dan Kabul