Definisi :
“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan secara suka sama suka”
(HR. Al Baihaqi, Ibnu Majah, dan sah menurut Ibnu Hiban)
HADITS
Negosiasi &
persyaratan 1
Nasabah
Wakalah
Akad Murabahah
3
5
Bank Syariah Bayar secara cicilan
Beli Barang 4
secara tunai
Kirim Barang
2
RUKUN DAN SYARAT
• RUKUN
1. Ada penjual.
2. Ada pembeli.
3. Ada objek yang akan dijualbelikan (tangible).
4. Ada harga jual yang disepakati kedua belah pihak.
5. Akad jual beli.
• SYARAT
1. Pembeli dan penjual dalam keadaan cakap hukum.
2. Barang yang dijual tidak termasuk kategori yang diharamkan.
3. Barang yang dijual sesuai dengan spesifikasi pembeli.
4. Barang yang dijual secara hukum sah dimiliki penjual.
IMPLEMENTASI PERBANKAN
BANK SYARIAH
1. Berhak menetukan pemasok, selain yang diusulkan nasabah.
2. Bank memesan/membeli barang kepada pemasok.
3. Pemasok barang kepada nasabah.
4. Nasabah memeriksa bahwa barang telah sesuai dengan pesanan.
5. Nasabah memberitahukan kepada Bank bahwa telah menerima barang.
6. Bank membayar pemasok.
AKAD MURABAHAH
• Spesifikasi barang.
• Jumlah barang yang akan dibeli.
• Harga beli barang (Bank kepada pemasok).
• Harga jual barang (Bank kepada nasabah).
• Jangka waktu pelunasan barang.
• Cara pelunasan (sekaligus lunas atau diangsur).
• Besarnya uang muka yang disediakan nasabah.
CONTOH SOAL
MURABAHAH DGN PELUNASAN PADA AKHIR PERIODE
Harga beli : Rp50.000.000,00
Harga jual : Rp62.000.000,00
Laba : Rp12.000.000,00
Jangka waktu : 3 bulan
Cicilan : Rp4.000.000,00 per bulan (labanya saja)
Pelunasan : Rp54.000.000,00 per bulan (pada akhir bulan ke 3)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp
PELUNASAN AWAL
DEFINISI
Istishna’ adalah Akad Jual Beli di mana Produsen
ditugaskan untuk membuat suatu barang pesanan dari
pemesan (Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq).
TEKNIS PERBANKAN
Istishna’ adalah Akad Jual Beli atas dasar pesanan
antara Nasabah dan Bank dengan spesifikasi tertentu
yang diminta Nasabah. Bank akan meminta Produsen
utk membuatkan barang pesanan sesuai permintaan
Nasabah. Setelah selesai, Nasabah akan membeli
barang tersebut dari Bank dengan harga yang telah
disepakati bersama.
SKEMA BAI’ AL-ISTISHNA’
1
Pesan NASABAH
BANK
Konsumen
(Penjual) (Pembeli)
Jual
3
Beli
Produsen
Pembuat
RUKUN DAN SYARAT
RUKUN SYARAT
Ada pembuat/produsen. Pihak yg berakad harus
Ada pemesan/pembeli. cakap hukum.
Ada barang/proyek yang Produsen sanggup memenuhi
dipesan. persyaratan pemesanan.
Ada kesepakatan harga jual. Spesifikasi objek yang
dipesan jelas.
Ada pengikatan.
Harga jual adalah harga
pesanan ditambah
keuntungan.
Harga jual tetap selama
jangka waktu pemesanan.
Jangka waktu pembuatan
disepakati bersama.
IMPLEMENTASI ISTISHNA’ DALAM TEKNIS PERBANKAN
BARANG/OBJEK PESANAN
Konstruksi/pengembang.
Proyek usaha/manufaktur.
Jenis, modal, mutu, jumlah, harus jelas.
Jangka waktu pembuatan ditentukan.
HARGA
Harga jual pada nasabah adalah harga pesanan +
keuntungan Bank.
Harga jual tidak berubah selama jangka waktu
pembuatan.
Cara pembayaran dengan mengangsur/mencicil harga
pesanan + keuntungan.
PRODUSEN/PEMBUAT
Produsen adalah orang atau Badan Hukum yang mampu membuat
barang pesanan.
Produsen boleh menunjuk produsen pihak kedua (subkontraktor)
dengan sepengetahuan dan persetujuan dari Bank.
NASABAH
Nasabah harus cakap hukum.
Nasabah mempunyai kemampuan untuk membeli barang pesanan.
Nasabah wajib membeli barang yang dipesan.
Jika dalam jangka waktu pembuatan terjadi perubahan atau
tambahan spesifikasi barang, nasabah wajib memberi tahu Bank
dan Bank akan memberi tahu produsen.
Segala biaya yang timbul akibat perubahan tersebut menjadi
beban nasabah.
DOKUMENTASI PERBANKAN
• Spesifikasi Proyek.
• Harga beli (Bank-Kontraktor).
• Harga jual (Bank-Nasabah).
• Jangka waktu pembuatan.
• Kontraktor yang ditunjuk.
• Uang Muka Commitment Fee.
• Konsultan, Appraisal, Asuransi.
• Jaminan.
KEBIJAKAN INTERNAL BANK
Akad/sigot
Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad.
Antara ijab-qabul harus selaras, baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang
disepakati.
Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada
kejadian yang akan datang.
SKEMA BAI’ AS-SALAM
1
Negosiasi Pesanan
dengan Kriteria
BANK NASABAH
Bayar
5
2 4
3
Produsen
Kirim Dokumen
Penjual
IJARAH
IJARAH/SEWA
Adalah perjanjian antara Bank (Muajjir = yang menyewakan) dan
nasabah (Musta’jir) sebagai penyewa suatu barang milik Bank dan Bank
mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya.
BAI UT TAKJIRI
Adalah perjanjian antara Bank dan nasabah sebagai penyewa. Nasabah
setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang diperjanjikan
dan bila masa sewa berakhir, nasabah mempunyai hak opsi untuk
membeli obyek sewa tadi yang disebut dengan istilah Ijarah Muntahia
Bittamlik (IMBT) atau Ijarah Bai Ut Takjiri (IBT).
Dengan demikian, IMBT atau IBT mempunyai dua ikatan akad, yaitu
Akad Sewa dan Akad Jual Beli pada akhir masa sewa yang telah
disepakati bersama.
SKEMA IJARAH Nasabah
Bank Syariah
Pengajuan permohonan (Musta’jir)
(Muajjir)
1
3 Sewa beli
Bayar/cicilan
5
B. Milik
A. Milik
Menyewa/membeli
obJek 4 Kirim
2
Objek Sewa
Objek Sewa
Penjual/
Pemasok/
Pemilik
TEKNIS PERBANKAN
• Spesifikasi barang.
• Harga beli barang.
• Harga sewa.
• Jangka waktu penyewaan.
• Harga beli pada akhir periode.
PELAKSANAAN HAK OPSI PADA AKHIR PERIODE
DOKUMENTASI :
1. Pengikatan jual beli antara Bank dan nasabah.
2. Penyerahan surat-surat/dokumen asli barang.
3. Pengalihan hak kepemilikan barang dari Bank kepada
Nasabah.
CONTOH SOAL
Objek sewa : Mesin bubut
Harga beli Bank : Rp60.000.000
Laba : Rp12.000.000
Jangka waktu sewa : 12 bulan.
Harga sewa : (72 juta/12)/bln = Rp6.000.000/bln.
Harga beli oleh nasabah pada akhir periode : Rp1
QARD
Pinjam-meminjam dana tanpa
imbalan dengan kewajiban pihak
peminjam mengembalikan
pokok pinjaman secara
sekaligus atau cicilan dalam
jangka waktu tertentu.
SYARAT QARD
Kebutuhan/Usaha
KEUNTUNGAN 4
LANDASAN SYARIAH
1. Alquran :
a.Surat Al-Hadid Ayat 11
b.Surat Al-Baqarah Ayat 282
2. Hadits
a. Riwayat Muslim
b. Riwayat Jama’ah
c. Riwayat Bukhari
d. Riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf
Rukun
Syarat Lain
MARHUN BIH
(UTANG)
2 Pemberi Utang 100%
Nasabah
(Rahin)
Perjanjian Qardh
1
Dikembalikan
4 100% + Ujrah
Pengembalian Marhun 5
MARHUN
Penyerahan (BARANG)
3 Marhun
RUKUN RAHN
1. Rahin (yang menggadaikan).
2. Murtahin (yang menerima gadai).
3. Marhun (barang yang digadaikan).
4. Marhun bih (utang).
5. Sighat: Ijab dan Kabul.
SYARAT RAHN
Analisis Bank :
- Taksiran emas = 100 gram x Rp100.000 = Rp10.000.000
- Qardh = 80% x Rp10.000.000 = Rp8.000.000
- Jasa simpan = Rp10.000.000 x 3% = Rp300.000 per 2 bulan
Pembiayaan Nasabah :
- Qardh = Rp8.000.000
- Biaya adm. = Rp10.000
- Biaya materai = Rp6.000
- Ujrah/fee = Rp300.000 (dipungut dibelakang)