SUMBER HUKUM
JENIS
KONTRAK/AKAD
LATIHAN
DEFINISI
akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan
penjual (pembuat, shani’).
KARAKTERISTIK
barang pesanan harus memenuhi kriteria:
a. memerlukan proses pembuatan setelah
akad disepakati;
b. sesuai dengan spesifikasi pemesan
(customized), bukan produk massal; dan
c. harus diketahui karakteristiknya secara
umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis,
kualitas, dan kuantitasnya.
SUMBER HUKUM
Mazhab hanafi: istishna’ hukumnya boleh
karena hal itu telah dilakukan oleh
masyarakat muslim sejak masa awal tanpa
ada ulama yang mengingkarinya.
Nasabah
Konsumen
penjual
(pembeli)
Istishna’
Istishna’ Paralel
suatu bentuk akad istishna’
JENIS (2) antara penjual dan pemesan,
dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan,
penjual melakukan akad
istishna’ dengan pihak lain (sub
kontraktor) yang dapat
memenuhi aset yang dipesan
pembeli.
Syaratnya akad istishna’
pertama tidak bergantung
pada istishna’ kedua.
JENIS (2)
Produsen/
Nasabah Pembuat/
Konsumen sub
(pembeli) kontraktor
(1) pesan
PSAK 104 pr. 29 biaya perolehan istishna’ parallel terdiri atas:
a) Biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen
atau kontraktor kepada entitas;
b) Biaya tidak langsung, biaya overhead termasuk biaya akad dan
pra-akad;
c) Semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat
memenuhi kewajibannya, jika ada.
= 20% x Rp 130.000.000,-
= Rp 26.000.000,-
5. Pengakuan Pendapatan Istishna’
Berdasarkan contoh soal, maka pendapatan diakui sesuai
dengan persentase penyelesaian. Perhitungan pendapatan
istishna’, harga pokok, dan keuntungan istishna’ ialah sebagai
berikut:
c) Keuntungan istishna’ bagian margin (keuntungan)
istishna’ yang diakui selama periode pelaporan yang
ditambahkan kepada aset istishna’ dalam penyelesaian.