Paula Tiodora S
Kelompok 10 Meiyani S
Sugiyanto
Pengertian Akad Istishna
Akad istishna adalah akad jualbeli dalam bentuk pesanan pembuatan barang tertentu dengan
criteria dan persyaratan tertentu yang disepakatai antara si pemesan atau pembeli/mustasni
dan penjual atau pembuat/shani . Dalam hal ini si pejual dapat mempersiapkan sendiri barang
yang akan di jualnya dan bisa juga dari pihak lain yang membuat baran untuk di jual si penjual
Setelah si penjual dan si pembeli melakuakan akad jual beli istishna dan disepakati maka
akan mengikat para pihak yang bersepakat dan pada dasarnya tidak dapat di batalkan
kecuali :
Akad berakhir apabila kewajiban kedua belah pihak telah terpenuhi atau kedua belah pihak
bersepakat untuk menghentikan akad
Sedangkan pada transaksi istishna paralel meiliki alur transaksi sebgai berikut:
1. Pertama, nasabah memesan barang yang dikehendaki dan melakukan negosiasi
kesepakatan antara bank dan pembeli terkait transaksi yang akan dilaksanakan.
2. Bank membuat akad secara terpisah dengan produsen.
3. Produsen mulai mengerjakan barang yang dipesan.
4. Selam pengerjaan barang, pemasok melakukan tagihan kepada bank senilai tingkat
penyelesaian barang.
5. Bank membayar sesuai tagihan.
6. Bank melakukan penagihan kepada nasabah/ pembeli senilai tingkat penyelesaian
barang.
7. Pemasok menyerhakan barang kepada pembeli.
8. Pemasok mengirim bukti pengiriman barang kepada bank.
9. Nasabah melunasi pembayaran barang istishna sesuai akad yang disepakati.
b. Termin 2
Aset istishna dalam penyelesaian 39.000.000
Utang istishna 39.000.000
c. Termin 3
Aset istishna dalam penyelesaian 65.000.000
Utang istishna 65.000.000
b. Termin 2
Utang istishna 39.000.000
Rekening pemasok 39.000.000
c. Termin 3
Utang istishna 65.000.000
Rekening pemasok 65.000.000
Pengakuan pendapatan istishna
Pada tahap ini, biasanya terdapat dua metode dalam pengkuan pendapatan, yaitu
metode persentase penyelesaian dan metode akad selesai. Jika kita menggunakan
Akad Istisna Widia Maharani Putri
Paula Tiodora S
Kelompok 10 Meiyani S
Sugiyanto
metode akad slesai, maka pendapatan hanya akan diakui sekali yaitu pada saat barang
selesai. Pada kasus diatas, jurnalnya adalah sebagai berikut:
Aset istishna dalam penyelesaian 20.000.000
Kos barang istishna 130.000.000
Pendapatan istishna 150.000.000
Jika kita menggunakan metode persentase penyelesaian barang, maka jurnalnya adalah
sebagai berikut:
a. Termin 1
Aset istishna dalam penyelesaian 4.000.000
Kos barang istishna 26.000.000
Pendapatan margin istishna 30.000.000
b. Termin 2
Aset istishna dalam penyelesaian 6.000.000
Kos barang istishna 39.000.000
Pendapatan margin istishna 45.000.000
c. Termin 1
Aset istishna dalam penyelesai 10.000.000
Kos barang istishna 65.000.000
Pendapatan margin istishna 75.000.000