memiliki makna imbalan, atau upah sewa/jasa. Secara makna dan konteksnya dalam perbankan, Ijarah adalah pemindahan hak guna suatu barang dengan pembayaran biaya sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Rukun, Syarat dan Macam-macam Ijarah
1. Pelaku akad (al-mu'jir dan al-musta'jir)
Al-mu`jir ( )مؤجرterkadang juga disebut dengan al-ajir ()ا**آلجر, yaitu pemilik benda yang menerima uang sewa atas suatu manfa’at. Sedang yang dimaksud dengan al-musta`jir ( )ا**لمستأجرadalah orang yang menyewa ()ا**لذيأ*ستأجر. Agar akad ijarah sah, pelaku akad ini diharuskan memenuhi syarat berikut: Berakal Saling Ridha ( suka sama suka) Rukun, Syarat dan Macam-macam Ijarah
2. Shighah
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa dalam
hal pertukaran objek akad, ijarah sama dengan jual beli. Oleh karena itu, persyaratan shighaħ dalam ijarah juga sama dengan persyaratan shighah dalam jual beli. Akad ijarah tidak sah bila antara ijab dan qabul tidak bersesuain, seperti tidak bersesuain antara objek akad dan batas waktu. Ijab disyaratkan harus jelas maksud dan isinya, baik berupa ungkapan lisan, tulisan, isyarat maupun lainya, harus jelas jenis akad yang dikehendaki, begitu pula qobul harus jelas maksud dan isinya akad. Rukun, Syarat dan Macam-macam Ijarah
3. Ma'qûd 'alayh (manfaat dan upah)
Seperti transaksi pertukaran lainnya, dalam ijarah juga terdapat dua buah objek akad, yaitu benda atau pekerjaan dan uang sewa atau upah. Persyaratan masing-masingnya adalah sebagai berikut: Barang yang diakadkan Manfaat dari objek yang di-ijarah-kan Manfaat dari objek yang akan di-ijarah-kan Obyek ijarah harus diketahui dengan jelas bentuk, ukuran, sifat, tempat Diketahui batas waktunya, awal dan akhirnya. Objek Benda yang disewakan disyaratkan kekal ‘ain (zat) nya. Rukun, Syarat dan Macam-macam Ijarah
1. Upah atau Imbalan
Selain disebut ujrah, upah atau sewa dalam ijarah
terkadang juga disebut dengan al-musta`jar yaitu: Harta yang diserahkan pengupah kepada pekerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang dikehendaki akad ijarah.
. Macam-Macam Ijarah
Pembagian ijaraħ biasanya dilakukan dengan
memperhatikan objek ijarah tersebut. Ditinjau dari segi objeknya, akad ijarah dibagi ulama fiqih menjadi dua macam, yaitu: 1. Ijarah ‘ala al-manafi’ (Sewa-menyewa)
2. Upah mengupah Skema Akad Ijarah Pada Perbankan Syariah
Bank-bank Islam yang yang mengoperasikan
produk ijarah, dapat melakukan leasing, baik dalam bentuk operating lease maupun financial lease. Akan tetapi, pada umumnya, bank-bank tersebut lebih banyak menggunakan ijarah muntahiya bit tamlik karena lebih sederhana dari sisi pembukuan. Selain itu, bank pun tidak direpotkan untuk mengurus pemeliharaan aset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.