Anda di halaman 1dari 14

Ijarah

Aris Ardiansyah (60220234)


Imam Nugroho (60220728)
Meidyna Syafa Maura (60220919) 2EC01
Salsabilah Fauziah (61220484) Fiqh Muammalah
Septiyan Suryansyah (61220521)
• Pengertian Ijarah
• Dasar hukum ijarah
• Rukun dan syarat ijarah

Pokok • Mcam - macam ijarah


• Memahami jenis-jenis ijarah yang berlaku
Bahasan dalam masyarakat
• Aplikasi ijarah dalam lembaga keuangan
syariah
• Pembatalan dan berakhirnya ijarah
Ijarah
Ijarah menurut arti lughat adalah balasan, tebusan, atau pahala. Menurut syara’
berarti melakukan akad mengambil manfaat sesuatu yang diterima dari orang
lain dengan jalan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan
dengan syarat-syarat tertentu pula.

Secara terminology, ada beberapa definisi al-ijarah yang dikemukakan para ulama
fiqh. Menurut ulama Syafi‟iyah, ijarah adalah akad atas suatu kemanfaatan
dengan pengganti. Menurut Hanafiyah bahwa ijarah adalah akad untuk
membolehkan pemilikan manfaat yang di ketahui dan di sengaja dari suatu zat
yang disewa dengan imbalan. Sedangkan ulama Malikiyah dan Hanabilah, ijarah
adalah menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu
dengan pengganti.
Dasar Hukum
QS. Ath-thalaq (65) ayat 6:

‫َو اَل ُتَض ٓاُّر وُهَّن ِلُتَض ِّيُقوْا َع َلۡي ِهَّۚن َو ِإن ُك َّن ُأْو َٰل ِت َح ۡم ٖل َفَأنِفُقوْا َع َلۡي ِهَّن‬ ‫َأۡس ِكُنوُهَّن ِم ۡن َح ۡي ُث َس َك نُتم ِّم ن ُو ۡج ِد ُك ۡم‬
‫َٔ‍َفاُتوُهَّن ُأُجوَر ُهَّن َو ۡأ َتِم ُروْا َبۡي َنُك م ِبَم ۡع ُروٖۖف َو ِإن َتَع اَس ۡر ُتۡم َفَس ُتۡر ِض ُع‬ ‫َح َّتٰى َيَض ۡع َن َح ۡم َلُهَّۚن َفِإۡن َأۡر َض ۡع َن َلُك ۡم‬
٦ ‫َل ٓۥُه ُأۡخ َر ٰى‬

Artinya: “Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan
jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka
nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu
maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu)
dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya.”
Hadits
Dasar hukum ijarah selanjutnya adalah pada sebuah hadits riwayat Bukhori, yakni

‫ واستأجر رسول هللا صلى هللا علىه وسلم‬: ‫عن عروة بن الزبير أن عائسة رضي هللا عنها زوج النبي صلى هللا عليه وسلم قالت‬
‫وأبو بكر رجال من بني الديل هاديا خريتا وهو على دين كفار قريش فدفعا إليه راحلتيهما ووعداه غار ثوربعد ثالث ليل‬
‫براحلتيهما صبح ثلث‬

Artinya: “Dari Urwah bin Zubair bahwa sesungguhnya Aisyah ra.istri nabi SAW berkata :
Rasulallah SAW dan Abu Bakar menyewa seorang laki-laki dari suku bani Ad Dayl, penunjuk
jalan yang mahir, dan ia masih memeluk agama orang kafir quraisy. Nabi dan Abu Bakar
kemudian menyerahkan kepadanya kendaraan mereka, dan mereka berdua menjanjikan
kepadanya untuk bertemu di Gua Syur dengan kendaraan mereka setelah tiga hari pada pagi
hari selasa.” (H.R Bukhori)
Tidak ada unsur paksaan (rela sama rela).
Kedua belah pihak yang berakad hendaknya menyatakan
01 kerelaannya untuk melakukan akad ijarah. Jadi tidak boleh
ada unsur paksaan maupun tekanan dari pihak manapun.

Manfaatnya diketahui dengan sempurna.

Syarat Ijarah 02 Manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui secara
sempurna sehingga tidak ada kemunculan perselisihan di
kemudian hari atau kemungkinan persepsi negatif dari penerima
jasa.

Orang yang menyewa berhak memanfaatkan.

03 Orang yang menyewa barang berhak memanfaatkannya untuk


menggunakan manfaat tersebut, ia boleh memanfaatkan untuk
dirinya sendiri atau untuk orang lain, baik dengan cara menyewa
atau meminjamkan.
Objek harus bisa disewakan.
04 Objek ijarah harus merupakan sesuatu yang bisa disewakan. Jadi tidak diperbolehkan
menyewakan sesuatu yang memang tidak boleh disewakan, seperti organ tubuh
misalnya.

Upaya yang akan diberikan harus jelas.


05 Upah dari sewa atau jasa dalam akad ijarah haruslah jelas tertentu dan merupakan
sesuatu yang bernilai jadi tidak harus uang.

Upah/sewa tidak sejenis dengan manfaat yang disewakan.


06 Upah atau sewa itu tidak perlu sejenis dengan manfaat yang disewakan, bisa saja
sewa-menyewa pada barang yang sama tetapi jika berbeda dalam nilai dan manfaat
diperbolehkan. Dengan demikian, ijarah bisa dikenakan atas manfaat barang atau
jasa yang dibutuhkan dan terhadap jasa tersebut dapat diambil fee atau keuntungan
upahnya
Rukun Ijarah
Rukun ijarah sendiri terdiri dari tiga unsur:

• Adanya dua pihak yang ingin melakukan akad, yaitu ajir (pekerja) dan
musta'jir (orang yang mempekerjakan) atau mu'jir (orang yang
menyewakan). Mereka yang terlibat haruslah berakal sehat dan dewasa
(sudah tamyiz).
• Adanya dua pihak yang ingin melakukan akad, yaitu ajir (pekerja) dan
musta'jir (orang yang mempekerjakan) atau mu'jir (orang yang
menyewakan). Mereka yang terlibat haruslah berakal sehat dan dewasa
(sudah tamyiz).
• Objek akad harus bisa diambil manfaatnya.
Macam - Macam Ijarah
Ijarah sewa-menyewa
Yaitu ijarah antara musta'jir (orang yang menyewa) dan mu'jir (orang
yang menyewakan). Objeknya adalah benda atau barang yang
berpotensi dapat diambil manfaatnya.

Ijarah upah-mengupah
Yaitu ijarah antara musta'jir (orang yang mempekerjakan) dan ajir (pekerja). Objeknya
adalah keahlian dari orang tersebut yang berpotensi dapat diambil manfaatnya
Jenis-jenis Sewa menyewa dan upah(ijarah)
yang berlaku dalam masyarakat

IJARAH MURNI IJARAH MUNTAHIA


BI AL-TAMLIK
Praktik tata cara ijarah murni ini sama dengan Secara sederhana, tata cara ijarah
perjanjian sewa menyewa biasa. Dalamtata cara muntahia bi al-tamlik adalah transaksi
ijarah yang berkaitan dengan jasa ini kedua belah sewa menyewa yang memiliki dua
pihak berkedudukan sama. Artinya jika perjanjian akad, yaitu perjanjian menyewa dalam
telah selesai, maka pihak penyewa dan pihak periode tertentu, dan ketika masa sewa
yang menyewakan akan kembali ke berakhir objek sewa akan dijual atau
kedudukannya masing-masing. dihibahkan kepada penyewa.
Aplikasi ijarah dalam lembaga keuangan
syariah
Ijarah dan produk non-pembiayaan ( ‫التمويلى غير‬
01 ‫)النشاط‬atau pelayanan jasa pada bank
Syariah

Aplikasi akad ijarah pada jenis-jenis


Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan
produk pembiayaan dan non-pembiayaan
jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat
dalam lembaga keuangan syariah
imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa tersebut
antara lain berupa: transfer, jual beli valuta asing
(sharf), penyewaan kotak simpanan (safe deposit
box), jasa tata-laksana administrasi dokumen
(custodian) dan lain-lain.
Ijarah dan produk pembiayaan (‫اط‬¥¥‫ )التميلى النش‬pada bank dan perusahaan
02 pembiayaan

Sebagai lembaga intermediasi, maka bank syariah di samping melakukan


kegiatan penghimpunan dana secara langsung kepada masyarakat dalam
bentuk simpanan, juga akan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pembiayaan (financing). Instrument bunga yang ada dalam bentuk kredit
digantikan dengan akad-akad tradisional Islamatau yang sering disebut
perjanjian berdasarkan prinsip syariah. Salah satu bentuk penerapan dari akad-
akad
Ijarah akan menjadi batal fasakh bila ada hal- hal
sebagai berikut : Pembatalan dan
1. Terjadinya cacat pada barang sewaan yang terjadi
pada tangan penyewa.
berakhirnya ijarah
2. Rusaknya barang yang disewakan, seperti rumah
menjadi runtuh dan sebagainya.
3. Rusaknya barang yang diupahkan ma’jur ‘alaih,
seperti baju yang diupahkan untuk dijahitkan
4. Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, berakhirnya
masa yang telah ditentukan dan selesainya pekerjaan
5. Menurut Hanafiyah, boleh fasakh ijarah dan salah
satu pihak, seperti yang menyewa toko untuk dagang,
kemudian dagangannya ada yang mencuri, maka ia
dibolehkan memfasakhkan sewaan itu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai