Anda di halaman 1dari 8

Ijarah

Kelompok 1 :
Dady Fajar N 1209230046
Dellia Rizki P 1209230049
Fadilah Rusli 1209230065
Faiz Nurfadilah 1209230269
Galuh Indraswari 1209230080
Ghefira Zahira Shofa H 1209230085
Definisi Ijarah
Menurut bahasa kata ijarah berasal dari kata “al ajru”yang berarti “al-iwadu” (ganti) dan
oleh sebab itu“ath-thawab”atau (pahala) dinamakan ajru (upah).
Secara terminologi ada beberapa definisi al-ijarah yang dikemukakan oleh beberapa
ulama :
Menurut ulama Sayyid Sabiq, ijarah adalah akad atas suatu kemanfaatan dengan pengganti.
Menurut Hanafiyah bahwa ijarah adalah akad untuk membolehkan pemilikan manfaat yang
di ketahui dan di sengaja dari suatu zat yang disewa dengan imbalan. Sedangkan ulama
Malikiyah dan Hanabilah, ijarah adalah menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah
dalam waktu tertentu dengan pengganti. Selain itu ada yang menerjemahkan ijarah sebagai
jual beli jasa (upah mengupah),yakni mengambil mengambil manfaat tenaga manusia, yang
ada manfaatd ari barang.
Dasar Hukum Ijarah
Al-ijarah dalam bentuk sewa menyewa maupun dalam bentuk upah mengupah
merupakan muamalah yang telah disyariatkan dalam Islam. Hukum asalnya
menurut Jumhur Ulama adalah mubah atau boleh bila dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh syara’ berdasarkan ayat al-Qur’an, hadishadis
Nabi dan ketetapan Ijma Ulama. Adapun dasar hukum tentang kebolehan al-ijarah
dalam al-Quran terdapat dalam beberapa ayat ?diantaranya firman Allah antara
lain:?
Surat at-Thalaq ayat 6:?
‫ور ُه ّ َن‬ ‫ج‬‫ُأ‬ َ
‫ن‬ ‫وه‬ُ ‫ت‬‫ا‬‫ـ‬‫ـ‬‫ف‬
َ ‫ُم‬ ‫ك‬َ ‫ل‬ ‫ن‬
َ ‫ع‬ ‫َأ‬
ْ َ ْ ‫?? َفِإ ْن‬
‫ض‬ ‫ر‬
َ ُ ّ ُ َٔ ْ
“Jika mereka telah menyusukan anakmu, maka berilah upah mereka”?
Rukun dan Syarat Ijarah
Menurut ulama mazhab Hanafi rukun ijarah hanya ada satu, yaitu ijab dan qabul. Sedangkan jumhur ulama berpendapat, bahwa rukun
ijarah itu ada empat, sebagai berikut:?1. Aqid orangyangakad),‘Aqid adalah orang yang melakukan perjanjian/transaksi?2. Sigat akad,
Sigat akad adalah pernyataan yang menunjukkan kerelaan atau kesepakatan dua pihak yang melakukan kontrak ?3. Ujrah (upah),
Ujrah adalah member imbalan sebagai bayaran kepada seseorang yang telah diperintah untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan
tertentu.? 4. Manfaat, Di dalampasal 251 Kompilasi Hukum Ekonomi Syaria, rukun ijarah adalahPihak yang menyewa, Pihak yang
menyewakan, Benda yang di ijarahkan dan Akad.?

Syarat Ijarah :
??1. Aqid, Kedua belah pihak yang melakukan akad disyaratkan memiliki kemampuan, yaitu berakal dan dapat membedakan (baik
dan buruk). Jika salah satu pihak adalah orang gila atau anak kecil, akadnya dianggap tidak sah.?
2.Sigat akad antara mu’jir dan musta’jir, Syarat sah sigat akad dapat dilakukan dengan lafad atau ucapan dengan tujuan orang yang
melakukan perjanjian atau transaksi dapat dimengerti.
?3.Ujrah (upah), Para ulama telah menetapkan syarat upah, yaitu: pertama, berupa harta tetap yang dapat diketahui.Upah (ujrah) dapat
digolongkan menjadi 2, yaitu:?a. Upah yang telah disebutkan (ajr al-musamma), yaitu upah yang telah disebutkan pada awal
transaksi?b.Upah yang sepadan (ajr al-miṭli) adalah upah yang sepadan dengan kerjanya serta sepadan dengan kondisi pekerjaannya.
Macam macam Ijarah

Ijarah terbagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :


a) Ijarah atas manfaat, disebut juga sewa-menyewa. Dalam ijarah bagian pertama
ini, objek akadnya adalah manfaat dari suatu benda.
b) Ijarah atas pekerjaan, disebut juga upah-mengupah. Dalam ijarah bagian
kedua ini, objek akadnya adalah amal atau pekerjaan seseorang.
Produk Hukum
Ijarah adalah akad untuk memanfaatkan jasa, baik jasa atas barang ataupun jasa atas tenaga
kerja. Bila digunakan untuk mendapatkan manfaat barang, maka disebut sewa-menyewa.
Sedangkan jika digunakan untuk mendapatkan manfaat tenaga kerja, disebut upah-mengupah.
Pada ijarah, tidak terjadi perpindahan kepemilikan objek ijarah. Objek ijarah tetap menjadi milik
pihak yang menyewakan.
Contoh : Pemilik kendaraan bermotor menyewakan kendaraannya dengan memperoleh
imbalan uang sewa. Seorang mandor memperoleh upah dari manfaat tenaga kerja yang
diberikan kepada pemilik proyek.
Selain itu, ijarah pada akhir masa perjanjian, objek sewa akan kembali menjadi milik pihak yang
menyewakan (musta’jir). Artinya tidak terjadi pemindahan kepemilikan aset, baik di awal ataupun
di akhir perjanjian. Ijarah ini sering disebut sebagai operation lease.
Implementasi di Lembaga Keuangan Syariah
A. Ijarah dan produk non-pembiayaan (pelayanan Jasa pada bank syariah)
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan
mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa tersebut antara lain berupa: transfer, jual beli
valuta asing (sharf), penyewaan kotak simpanan (safe deposit box), jasa tata-laksana administrasi
dokumen (custodian) dan lain-lain.

B. Ijarah dan produk pembiayaan


pada bank dan perusahaan pembiayaan Jenis pembiayaan ini diberikan kepada nasabah yang ingin
mendapatkan manfaat atas suatu barang tertentu tanpa perlu memilikinya. Untuk memenuhi
kepentingan nasabah dimaksud, maka pihak bank syariah dapat meyewakan barang yang menjadi
objek sewa dan pihak bank berhak mendapatkan uang sewa (ujrah) yang besarnya sesuai dengan
kesepakatan. Varian dari akad sewa-menyewa ini selain berupa pembiayaan ijarah, maka
dimungkinkan nasabah untuk memiliki barang yang disewa di akhir masa sewa dengan penggunaan
hak opsi melalui mekanisme hibah maupun mekanisme beli.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai