Dari beberapa pendapat ualama dan Madzhab diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa ijarah adalah suatu jenis perikatan atau perjanjian yang
bertujuan mengambil manfaat atas suatu benda yang diterima dari orang lain
dengan cara membayar upah sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak
dengan memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan. Pengambilan manfaat
1
Ahmad Syaichoni Jurnal Transformation Ijarah “Maushufah Fi Al-Dzimmah Dalam Kajian
Muamalah Kontemporer” Vol. 1 No.10, Desember 2020 hlm.669
terhadap benda atau jasa sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan serta
adanya imbalan atau upah tanpa adanya pemindahan kepemilikan.2
Landasan Ijarah
1) Al-Thalaq ayat 6
Ayat diatas dapat dipahami menjelaskan mengenai apabila orang tua menyuruh
orang lain untuk menyusukan anak mereka karena kesulitan,maka sebaiknya
diberikan upah kepada orang yang menyusukan anak itu.
2) Al-Qashash ayat 26
Artinya: ”Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya” (QS. Qashash:26)
2
Siti Nurma Ayu dan Dwi Yuni Erlina Jurnal Keadaban “Akad Ijarah dan Akad Wadi’ah” Vol.3
No.2 2021 lm.15-17
Adapun ayat ini menjelaskan mengenai orang yang kita pilih pada saat
pengambilan ataupun penyewaan pekerja untuk bekerja kepada kita sesungguhnya
mereka itu adalah orang yang kuat dan dapat kita percaya karena kita telah
memilihnya.
Hadist ke 1
Artinya: “Dari Urwah binZubair bahwa sesungguhnya Aisyah ra. istri Nabi SAW
berkata: Rasulullah SAW dan Abu Bakar menyewa seorang laki-laki dari suku
Ad-Dayl,petunjuk jalan yang mahir,dan ia masih memeluk agama orang
Quraisy.Nabi dan Abu Bakar kemudian menyerahkan kendaraan mereka,dan
mereka berdua menjanjikan kepadanya untuk bertemu di Gua Tsaur dengan
kendaraan mereka setelah tiga hari pada pagi hari selasa. (HR. Al-Bukhari)
Dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist diatas jelaslah bahwa akad ijaah atau
sewa menyea hukumnya dibolehkan,karena memang akad tersebut dibutuhkan
oleh masyarakat baik pada zaman dulu maupun sekarang.
Secara etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rukun adalah sesuatu
hal yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan. Rukun ijarah menurut
Hanafiyah adalah ijab dan qabul, sedangkan menurut jumhur ulama terdapat
empat rukun yang harus dipenuhi dalam akad ijarah.
2. Ma'qud 'alaihi (Ujrah dan Manfaatnya). Di dalam akad ijarah Ujrah harus
diketahui oleh kedua belah pihak, baik secara langsung dapat dilihat ataupun
disebutkan kriterianya secara lengkap semisal “seratus ribu rupiah”.
3. Sighat akad Sighat (kalimat yang digunakan dalam transaksi) seperti perkataan
orang yang menyewakan kepada pihak penyewa. Sebagaimana transaksi yang
lain, didalam ijarah juga diisyaratkan sighat dari pihak penyewa dan pihak yang
menyewakan dengan bentuk kata-kata yang enunjukkan terhadap transaksi ijarah.3
Siti Nurma Ayu dan Dwi Yuni Erlina Jurnal Keadaban “Akad Ijarah dan Akad Wadi’ah” Vol.3
3
5. Sighat ijarah adalah berupa pernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak,
baik secara verbal atau dalam bentuk lain yang equivalent, dengan cara penawaran
dari pemilik aset (lembaga keuangan syariah) dan penerimaan yang dinyatakan
oleh penyewa (nasabah).
a. Kerelaan kedua belah pihak, jika salah satu dari pihak yang berakad melakukan
transaksi dengan keadaan dipaksa maka akad ijarah menjadi tidak sah.
Pensyaratan adanya kerelaan ini tidak hanya berlaku pada akad jual beli tetapi
juga berlaku pada akad ijarah.
b. Mengetahui manfaat dari barang yang dijadikan objek transaksi dalam akad
ijarah.
a. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan atau jasa.
b. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.
g. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada lembaga
keuangan syariah sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan
harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam ijarah.
h. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama
dengan obyek kontrak.
DAFPUS
Siti Nurma Ayu dan Dwi Yuni Erlina Jurnal Keadaban “Akad Ijarah dan Akad
Wadi’ah” Vol.3 No.2 2021
4
Ahmad Syaichoni Jurnal Transformation Ijarah “Maushufah Fi Al-Dzimmah Dalam Kajian
Muamalah Kontemporer” Vol. 1 No.10, Desember 2020 hlm.670