Anda di halaman 1dari 12

SEWA- MENYEWA

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPUH

Hukum Perbankan Syariah Irfan Ridha, S.H., M.H

DISUSUN OLEH:

Jeni Handayani 02120621243

Zarima 02120620995
D3 PERBANKAN SYARIAH

SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN SYARIF KASIM RIAU

2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema makalah ini “ sewa
menyewa”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Hukum Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pekanbaru, 2022

3
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3. Tujuan........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................................9

4
Jeni Handayani

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Islam merupakan agama yang fleksibel dimana bukan saja mengatur tentang
hubungan manusia dengan tuhan dalam hal beribadah namun juga hubungan manusia dengan
manusia dalam hal keduniawian. Agama islam memberikan norma dan etika dalam usaha
untuk memenuhi kebutuhan. Islam juga memberikan tuntutan terhadap perkembangan
zaman, dimana jangan sampai menimbulkan kesempitan-kesempitan salah satu pihak dan
kebebasan yang tidak semestinya kepada pihak lain.

Muamalah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari.
Muamalah dalam islam sendiri, memiliki peranan yang sangat penting ,karna muamalah
berisi tentang aturan-aturan dan hukum syariat islam yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia berkaitan dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta benda.
Kegiatan praktik muamalah dilakukan tidak hanya berbasis nilai materialisme, namun
beriringan dengan nilai akidah (spiritualisme) sehingga akan bernilai ibadah.

Manusia merupakan makhluk sosial dimana saling membutuhkan orang lain dalam
memenuhi kebutuhan/ kegiatan perekonomian. Salah satu kegiatan perekonomian yang sudah
lumrah dilakukan yakni sewa-menyewa. Ijarah merupakan kegiatan menjual manfaat dari
suatu barang ataupun jasa dengan imbalan. Dalam praktik perbankan sendiri, terdapat dua
produk yang ditawarkan yakni ijarah murni dan ijarah muntahiya bin tamlik. Dimana dalam
makalah ini akan dijabarkan lebih mendalam.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Ijarah?
2. Apa landasan syariah dan hukum positif?
3. Apa saja rukun dan syarat ijarah
4. Apa contoh produk yang ditawarkan perbankan syariah dengan akad ijarah?
5. Apa pengertian ijarah muntahiya bin tamlik
6. Bagaimana bentuk pengalihan IMBT kepada nasabah?

5
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ijarah
2. Untuk mengetahui landasan syariah dan hukum positif ijarah
3. Untuk mengetahu rukun dan syarat ijarah
4. Untuk mengetahui contoh produk yang ditawarkan bank dengan akad ijarah
5. Untuk mengetahu pengertian ijarah muntahiya bin tamblik
6. Untuk mengetahui bentuk pengalikah hak milik IMBT kepada nasabah

6
Jeni Handayani

PEMBAHASAN

1. AL-IJARAH (OPERATIONAL LEASE)


a. Pengertian al-ijarah

Ijarah secara bahasa berasal dari kata ‫ اجر‬yang berarti mempekerjakan, memberi
upah, dan menyewakan.1 Secara terminologi, menurut ulama hanafiyah “ transaksi
terhadap sesuatu manfaat dengan imbalan2”. Menurut fatwa DSN ijarah didefenisikan
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.3

Al-ijarah adalah akad permindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu
sendiri.

b. Landasan syariah
a. Al-Qur’an

Artinya: ....Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Baqarah [2]: 233)

Yang menjadi dalil dari ayat tersebut adalah ungkapan ”bagimu memberikan
pembayaran dengan cara yang patut“ . ungkapan tersebut menunjukkan adanya jasa
1
Akhmad Mujahidin, HUKUM PERBANKAN SYARIAH, Ed.1, Cet. 1, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hal. 136
2
Ibid
3
Fatwa DSN MUI No: 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah

7
Jeni Handayani

yang diberikan berkat kewajiban membayar upah (fee) secara patut. Dalam surah al-
baqarah didalamnya jasa penyewaan atau leasing.

b. Al-Hadits
 Hadis riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa nabi bersabda:

“ Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering”


 Hadis riwayat ‘Abd ar- Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al- Khudri,
Nabi SAW bersabda:

“ kami pernah menyewakan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya, maka


Rasulullah melarang kami melakukan hal tersebut dan memerintahkan agar
kami menyewakannya dengan emas atau perak.”
c. Ijma ulama memperbolehkan melakukan akad sewa menyewa, dengan berdasarkan
“ pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
c. Landasan positif
 Fatwa DSN NO: 09/DSN-MUI/IV/2000
d. Syarat dan Rukun Ijarah
1. Pihak yang berakad : pemberi sewa dan penyewa
2. Objek akad ijarah: manfaat dari penggunaan barang dan sewa, atau manfaat jasa
dan upah
3. Sighat ijarah: ijab dan kabul
e. Produk pada perbankan

8
 Safe Deposit Box (SDB)

Zarima

Merupakan usaha penyewaan tempat penitipan surat-surat berharga atau


benda-benda berharga.4

2. IJARAH MUNTAHIYA BIT-TAMLIK (FINANCIAL LEASE WITH PURCHASE


OPTION)
a. Pengertian Ijarah Muntahiya Bit-Tamlik / Ijarah wa iqtina’

Merupakan transaksi sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau
lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si
penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah
biasa.

Dalam PSAK 107 (ED) tentang Akuntansi Ijarah memberikan pengertian IMBT
ialah ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan obyek ijarah saat setelah
berakhirnya akad yang hukumnya tidak mengikat.

b. Landasan hukum Positif


diatur dalam
c. Bentuk Al-Ijarah Al-Muntahia Bin-Tamlik.
 Hibah diakhir periode
 Penjualan sebelum akad berakhir, dengan harga ekuivalen atau dengan
pencicilan
 Penjualan pada masa akhir ijarah

d. Aplikasi Dalam Perbankan

Bank islam yang mengoprasikan produk al-ijarah , dapat melakukan leasing, baik
dalam bentuk operating lease maupun financial lease. Akan tetapi, pada umumnya,
4
Nurnasrina, P. Adiyes Putra, KEGIATAN USAHA BANK SYARAH, Cet. 2 , (Yogyakarta: Kalimedia, 2018), hal.140

9
bank-bank tersebut lebih banyak menggunakan al-ijarah al- muntahia bit-tamlik karena
lebih sederhana dari sisi pembukuan. Selain itu, bank pun tidak direpotkan untuk
mengurus pemeliharaan asset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.

Jeni Handayani

PENUTUP

Ijarah merupakan kegiatan menjual manfaat dari suatu barang ataupun jasa dengan imbalan.
Dalam praktik perbankan sendiri, ijarah terbagi menjadi dua yakni ijarah murni (tanpa adanya
pemindahan hak milik) dan ijarah muntahiya bit tamlik (sewa dengan diakhiri kepemindahan hak
milik).

Kegiatan transaksi ijarah ini harus sejalan dengan kaidah islam. Landasan hukum ijarah terdapat
pada Al-Quran, Hadist, ijma serta landasan hukum positif yakni Fatwa DSN
No.09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang ijarah dan Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002 tentang
IMBT.

Ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik memiliki rukun dan syarat yang harus dpenuhi yakni:

1. Adanya transaktor yaitu pemberi sewa (Bank) dan penyewa (Nasabah).


2. Objek ijarah, yakni fasilitas dan uang sewa
3. Sighat , ijab dan kabul.

10
11
Jeni Handayani

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syari’ah (dari Teori ke Praktik). Jakarta: Gema Insani Press,
Cet I. 2001.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, Ed-1 Cet-5, 2011.

Mujahidin, Akhmad. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: PT.. Raja Grafindo Persada, Cet-1,
2016.

Nurnasrina, dan Putra, P Adiyes. Kegiatan Usaha Bank Syariah. Yogyakarta: Kalimedia, 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai