Disusun Oleh
Kelompok 6:
Hasiruman 2105906030100
FAKULTAS EKONOMI
ACEH BARAT
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Akad Ijarah” ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ….......................................................................................... 1
Kesimpulan...................................................................................... 8
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, dimana satu sama lain
saling membutuhkan. Dinamika kehidupan tidak memungkinkan manusia
selalu berada dalam kondisi yang berkecukupan untuk memenuhi
kebutuhannya, kadang ketika mendapat kebutuhan seseorang sedang
berada dalam kondisi ekonomi yang tidak baik sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhannya, disinilah Islam menganjurkan kepada umatnya
untuk saling tolong meolong dalam kebaikan. Salah satu yang termasuk
dalam kategori tolong menolong dalam bermu’amalah adalah sewa
menyewa atau dalam istilah ekonomi syariah dikenal dengan istilah Ijārah.
Secara sederhana Ijārah dapat diartikan dengan transaksi sewa-menyewa
baik barang ataupun jasa. Bila yang menjadi objek transaksi itu adalah
manfaat atau jasa dari suatu benda disebut al-Ijārah al-‘ain, seperti
menyewa rumah untuk ditempati, bila yang menjadi objek transaksi
berupa manfaat atau jasa dari tenaga seseorang disebut dengan al-Ijārah
ad-dzimah atau upah mengupah. Seperti upah pekerja bangunan, sekalipun
objeknya berbeda, dalam hukum ekonomi syariah keduanya masuk
kategori Ijārah.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan jenis-jenis akad ijarah?
2. Dasar Syariah?
3. Perlakuan akuntansi (PSAK ED 107)?
4. Contoh kasus akad ijarah?
C. Tujuan
Agar mampu memahami dan menjelaskan tentang akad ijarah mulai dari
pengertian, jenis, dasar, dll
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
BAB I
PEMBAHASAN
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
2. Jenis-jenis Akad Ijarah
a. Ijarah Manfaat
Ijarah jenis ini memiliki objek sewa berupa asset yang tidak
bergerak seperti rumah, kendaraan, pakaian, perhiasan, dan lain
sebagainya.
b. Ijarah Pekerjaan
a. Ijarah Asli
Ijarah Muntahiya Bit Tamlik atau yang disingkat sebagai IMBT ini
adalah akad Ijarah yang terjadi dengan adanya perjanjian atau wa’ad
perpindahan kepemilikan objek yang disewakan tersebut pada waktu
tertentu. Pepindahan kepemilikan dapat dilakukan setelah proses
pembayaran objek Ijarah telah lunas dan telah kembali kepada pemilik
atau pemberi sewa. Kemudian, perpindahan hak milik tersebut dapat
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
dilakukan dengan membuat akad baru yang terpisah dari akad ijarah
sebelumnya. Pembayaran pemindahan kepemilikan dapat melalui
hibah, penjualan, atau angsuran.
Transaksi Ijarah ini dilakukan saat objek Ijarah yang telah dijual
kepada pihak lain, kemudian disewa kembali karena penyewa atau
pemilik sebelumnya masih membutuhkan manfaat yang ada di objek
tersebut. Hal ini bisa saja terjadi apabila pemilik objek Ijarah masih
memerlukan kegunaan dari barang tersebut namun membutuhkan
uang sehingga harus menjualnya.
d. Ijarah Lanjut
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
B. Dasar Syariah
1. Al-Qur’an
“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS.al-Baqarah : 233)
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata ‘wahai ayahku ambillah
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang
paling baik untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi
dapat dipercaya” (QS an-Naml : 26)
2. As-Sunnah
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
Diriwayatkan dari bnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “berbekamlah kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnya
kepada tukang bekam itu.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW, Beliau bersabda: “Allah Ta’ala
berfirman: Ada tiga golongan yang pada hari kiamat (kelak) Aku akan
menjadi musuh mereka: (pertama) seorang laki-laki yang
mengucapkan sumpah karena Aku kemudian ia curang, (kedua)
seorang laki-laki yang menjual seorang merdeka lalu dimakan
harganya, dan (ketiga) seorang laki-laki yang mempekerjakan
seorang buruh lalu sang buruh mengerjakan tugas dengan sempurna,
namun ia tidak memberinya upahnya.” (Hasan: Irwa-ul Ghalil no:
1489 dan Fathul Bari IV: 417 no: 2227).
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
C. Perlakuan Akuntansi (PSAK ED 107)
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
Pendapatan dan Pendapatan sewa selama Beban sewa diakui
Beban masa akad diakui pada saat selama masa akad pada
manfaat atas aset telah saat manfaat atas aset
diserahkan kepada penyewa. telah diterima.
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
Perhitungan penyusutan obyek ijarah sbb:
Rumus:
Rp. 2.000.000/bln
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsgd.ac.id/34588/4/4_BAB%20I.pdf
https://kamus.tokopedia.com/i/ijarah/
https://yusran-juni.blogspot.com/2016/11/akad-ijarah-dalam-akuntansi-islam.html
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-70-psak-
107-akuntansi-ijarah
https://taff.blog.ui.ac.id/martani/files/2014/10/PST-UNPAD-107-AKT-
AKUNTANSI-IJARAH-Read-Only.pdf
Akad Ijarah
Akuntansi Syariah