Disusun Oleh:
Kelompok 7
NAMA NIM
Siskawati 2021010165
CILEGON-BANTEN
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan nikmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, terutama nikmat kesehatan sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sewa-menyewa dalam Islam”. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Muamalah. Shalawat beserta
salam semoga tercurah limpah kepada junjunan alam yakni Habibana Wanabiyyana
kariim Nabi Muhammad SAW. Saya menyampaikan rasa terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada Bapak Drs. H. Chatib selaku dosen mata kuliah Ilmu
Kalam yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya untuk menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Saya ucapkan terimakasih pula kepada semua pihak yang telah mendukung
serta membantu saya dalam proses penyelesaian makalah ini. Saya juga berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Selanjutnya,
saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk makalah ini supaya
selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena saya menyadari bahwa makalah yang
telah saya buat ini masih memiliki kekurangan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Rukun Mempersewakan
3
2. Ada barang yang disewakan. Disyaratkan keadaannya diketahui dalam
beberapa hal, yakni;
a. Jelas jenisnya
b. Jelas kadarnya
c. Jelas sifatnya
3. Ada manfaatnya. Syarat manfaat;
a. Manfaat yang berharga
b. Keadaan manfaat dapat diberikan oleh yang mempersewakan
c. Dapat diketahui kadarnya, dengan jangka waktu
4
E. Jenis Transaksi Ijarah (sewa-menyewa)
Ijarah terbagi 2 ( Dua ) yaitu Ijarah terhadap benda atau manfaatnya, dan
ijarah atas pekerjaan atau upah mengupah.
1. Ijarah yang bersifat benda atau sewa-menyewa
Di Bolehkan ijarah atas barang mubah seperti, rumah, kamar, dan lain-
lain. Tetapi di larang ijarah terhadap benda-benda yang di haramkan.
2. Ijarah yang bersifat pekerjaan atau upah mengupah
Upah mengupah atau ijarah ‘ala al-a’mal, yakni jual beli jasa. ijarah
yang bersifat pekerjaan adalah dengan cara mempekerjakan seseorang
untuk melakukan pekerjaan. Ijarah semacam ini dibolehkan seperti
buruh bangunan, tukang jahit, tukang sepatu, dan lain-lain.Yaitu ijarah
yang bersifat kelompok atau serikat
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu.sewa-menyewa.dalam.islam.html//