Anda di halaman 1dari 14

AKAD IJARAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Akuntansi Syariah”

Dosen Pengampu: Dr. Munir Is’adi, S. E., M. Akun.

Disusun Oleh Kelompok 12 :

1. Lailatul Maghfiroh 212105030069


2. Nabilatul Mufidah 212105030076
3. Muhammad Sadhie 212106030081

PROGRAM AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayahnya sehingga kelompok 12 bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“Akad Ijarah” yang mana makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Akuntansi Syariah yang dibimbing langsung oleh Bapak Dr. Munir
Is’adi, S. E., M. Akun.

Penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak,bukan hanya anggota


kelompook 12, dan dari hasil diskusi ini kami bisa menyelesaikan dan menyusun
makalah kami dengan sedemikian rupa, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudh terlibat didalam pembuatan
makalah kami ini karena keterbatasan waktu mungkin hanya sekelumit tentang
akad ijarah tersebut yang bisa kami sampaikan.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang sudah kami tulis
bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.Terima Kasih.

Jember, 24 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................1

Bab II Pembahasan.........................................................................................2

2.1. Konsep akad ljarah....................................................................................2

2.2. Jenis Dan dasar Syariah Akad Ijarah.........................................................4

2.3. Ilustrasi Akuntansi Akad Ijarah.................................................................6

Bab III Penutup..............................................................................................10

3.1. Kesimpulan...............................................................................................10

Daftar Pustaka................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk social, yang mana satu dengan yang lain
sama sama saling membutuhkan. Dinamika manusia tidak dapat
memungkinkan bahwasannya manuasia tidak selalu ada dikondisi yang cukup
untuk memenuhi kebutuhannya, terkadang ketika seseorang berada diposisi
kebutuhan yang tidak baik, sehingga mereka sendiri tidak dapat memenuhi
kebutuhannya, maka di bab ini islam menganjurkan kepada umat muslim
untuk saling tolongg menolong dalam hal kebaikan, salah satu contoh yang
masuk ke dalam kategori tolong menolong adalah bermuamalah yaitu sewa
menyewa atau meminjamkan dan dalam istilah ekonomi syariahnya adalah
ijarah.
Ijarah bisa diartikan sebagai transaksi sewa baik itu sewa dalam bentuk
barang ataupun jasa.jika yang menjadi salah satu objek transaksinya adalah
manfaat jasa benda tersebut dinamakan ijarah al-‘ain seperti menyewa suatu
barang untuk dipakai, dan apabila yang menjadikan objek transaksinya berupa
suatu manfaat jasa dari jerih payah seseorang itu disebut ijarah dzimah atau
upah mengupah sebagai contoh upah kerja dari seorang pekerja bangunan,
sekalian objeknya itu berbeda tetapi keduanya termasuk kategori ijarah.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa yang dimaksud dengan konsep akad ijarah ?
3. Jenis akad ijarah itu ada berapa,dan bagaimana dasar syariah akad ijarah ?
4. Bagaimna contoh ilustrasi dari akad ijarah ?

1.3 Tujuan Masalah


2. Untuk mengetahui konsep akad ijarah
3. Agar mampu memahami jenis dan dasar syariah akad ijarah
4. Mampu memahami contoh ilustrasi akad ijarah

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep akad ljarah


1. Pengertian ijarah
Suatu perjanjian pemindahan hak pakai barang atau jasa untuk jangka
waktu yang telah ditentukan dengan pembayaran upah serta hak milik barang
atau jasa tersebut tidak berubah sama sekali merupakan definisi dari ijarah.
Singkatnya, ijarah merupakan akad menyewa suatu barang untuk jangka
waktu yang telah ditentukan dengan syarat pembayaran upah sewa.
Secara bahasa, asal kata al-ijarah ialah al-ajru artinya al-iwadh
(pengganti), oleh karena itu dalam konteks pahala ats-tsawabu ats-tsawabu
disebut al-ajru (gaji).
Perspektif Rachmat Syafi'i, secara etimologi ijarah merupakam
merperdagangkan hak guna.
Kegiatan sewa-menyewa yang dilakukan oleh seorang petani dan pemilik
tanah untuk mengelola tanah bukan hak milik, tentu harus sesuai dengan akad
yang telah disetujui dan ditandatangani bersama. Selama petani tetap
melakukan pembayaran sewa, maka ia tetap bisa meiliki hak guna pakai atas
pengelolaan tanah tsb.
Definisi ijarah secara istilah perspektif para ulama berikut:
a. Perspektif Imam Syafi’i
Suatu kontrak guna yang manfaatnya telah diketahui, dengan
peralihan serta pertukaran yang telah diketahu manfaatnya juga.
b. Perspektif Imam Hanafi
Suatu kontrak atas hak guna barang atau jasa melalui pertukaran".
c. Perspektif Imam Maliki
Membuat hak milik kegunaan yang hukumnya mubah pada jangka
tertentu adalah ijarah".
d. Perspektif Imam Hambali.
Kontrak terhadap hak milik guna pakaid dapah sah melalui
pengucapan ijarah dan kara’ atau yang sejenisnya”.

iv
Perspektif Sayyid Sabiq, dikatakan ijarah apabila suatu kontrak yang
bertujuan memperoleh hak melalui adanya ganti.
Pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh para ulama dan madzhab
diatas belum juga ditemukan dasar perbedaan pengertian Ijarah, akan tetapi
kita dapat memahami bahwasanya terdapat beberapa hal yang menekankan
ambil hak guna pakai atas barang dan jasa dalam rentang waktu yang telah
ditentukan, juga eksistensi gaji dan hak milik atas barang atau jasa tersebut
tidak berubah.
Pemberi uang sewa dinamakan Musta’jir (yang menyewa), sedangkan
yang memberi hak sewa dinamakan Mu’jir, dan hal yang diperjanjikan guna
dimanfaatkan dinamakan Ma’jur (Sewa), serta uang yang dikasiih atas
penggunaan barang atau jasa dinamakan Ujrah (gaji), kemudian sehabis
terjadinya kontak sewa menyewa (ijrah), maka mu’jir memiliki hak untuk
memperoleh gaji, serta musta’jir memiliki hak untuk menggali guna pakai. Ini
juga bisa dinamakan dengan akad mu’addhoh (pengganti).
2. Rukun Ijarah
Rukun ijarah ada tiga bagian, pertama dua orangyyangxberakad
(Aqidain)yyaituxmu’jir danvmusta'jir, kedua, yang diakadkan atas perjanjian
kontrak yang biasa disebut juga dengan ma’qud ‘alaih yaitu gaji serta hak
guna pakai, terakhir serah terima atau yang biasa disebut dengan shighot..
Adapun penjelasan persyaratan atas akad ijarah adalah:
A. Diwajibkan atas aqidain atau kedua belah pihak mempunyai akad (mu'jir dan
musta'jir):
1. Akal dan Mumayyiz
Artinya ‘aqidain wajib pintar melakukan tindak peraturan pemerintah dan
agama, agar kedua belah pihak bisa mempertanggungjawabkan atas semua
perbuatannya.
2. 'An-taradin
Maksudnya ‘aqidain bertindak dengan kemauannya tanpa paksaan. Dan
tidak boleh menyewa atau menyewakan karena adanya paksaan dari orang
atau pihak lain.
B. Hal yang diperjanjikan (job atau benda), diperlukan:

v
1. Yang disewakan, guna pakai atau barang dapat serah terima dan
diharamkan melakukan sewa-menyewa barang atau job yang tidak bisa
melakukan serah terima.
2. guna pakai yang disewakan sesuai syari’at.
3. ‘Aqidain wajib mengetahui guna pakai untuk menghindari konflik atau
cekcok di kemudian hari.
4. Kemanfaatan benda yang disewakan dapat terpenuhi hakikatnya, sehingga
diharamkan meng-ijarahkan barang atau jasa yang hakikatnya tidak
terpenuhi, misalnya menyewakan orang bisu untuk bercakap-cakap.
5. Jangka waktu kontrak sangat jelas sehingga dapat menghindari konflik
atau cekcok dikemudian hari.
6. Amalan disewakan bukanlah amalan wajib bagi mu’ajir (yang menyewa),
misalnya menegakkan solat, menjalankan puasa, melakukan haji, serta
sebagainya.
7. Guna pakai di-ijarahkan sesuai kebiasaaan, misalnya sewa gedung, tanah,
kendaraan dan lain-lain.
C. Gaji atau Upah, diisyaratkan:
1. Gaji berbentuk barang telah diketahui harganya.
2. Suatu manfa’at ataupun bisa dinilai dengan emas perak berdasarkan
kebiasaan ditempat.
3. Gaji tidak harus dalam bentuk diperjanjikan, seperti halnya menyewa
gedung dengan gedung. Persyaratan ini mirip seperti riba.
4. Shighat, persyaratan dan ketentuan ketentuan sesuai dengan majelis
kontrak atau akad. jadi tidak sah lah akad ijarah, bila terjadi dan
teridentifikasi ketidakcocokan serah terima, misal ketidaksesuaian jangka
waktu dan yang diijarahkan.

2.2 Jenis Dan dasar Syariah Akad Ijarah


A. Jenis jenis ijarah
Akadxijarah memiliki beberapaxjenis, antara lain:
a. A’malxatauxasykhas
Perjanjian sewaratasrjasa atau hasil kerjarseseorang, dalam hal ini,xijarah
ijarah atau akad sewa dipergunakan untuk mendapatkan jasaxdaripseseorang

vi
dengancmembayar imbalanxatascjasamyang diperolehnya, nah untuk
penggunaxjasa tersebut bernama muntajir dan pekerjanya disebutvajiir, dan
untuk gaji atau upahkdisebutmujrah(Fee).
b. Ayn ( Muthlaqah) atau ala al-a-yan
Menyewa dengan tujuan penggunaan barang, ijarah jenis ini biasanya
digunakan dengan cara menyewakan harta dengan tujuan memperoleh
keuntungan darinya.
c. Mutahiya bittamlik
Transaksi sewa antara pemilik properti sewaan dan seseorang yang
menyewanya untuk mendapatkan hasil atas properti sewaan.Dalam hal ini,
Kepemilikan suatu barang sewaan dapat dialihkan pada suatu waktu tertentu
berdasarkan kontrak, misalnya melalui penjualan atau sumbangan (hadiah).
Ijarah jenis ini juga dapat diartikanmsebagaikakadkIjarahbatas
penggunaan barang dengankjanji untuk mengalihkan kepemilikan atasgbarang
yang disewakan kepadaxpenyewa pada saat berakhirnya atau berakhirnya
perjanjian Ijarah.
d. Ijarah Maushufahxfihal-dzimmah
Akadkinipmerupakanxakad yanggketika seseorang menyewanya seorang
penyewa hanya menyebutkan manfaat dari barang ataupun jasa yang mana
saat dilakukannya akad hanya menyebutkan spesifikasi dan sifatnya saja.
e. Ijarah Tasyghiliyyah
Akad ini merupakan suatu kebermanfaatan dari barang yang mana
sebelumnya tidak ada perjanjian pemindahan hak milik kepada penyewanya.
B. Dasar Syariah
Landasan Hukum Ijarah
Basic dasar landasan yang menjadi rujukan dalam menetapkan hukum
ijarah ialah Alqur'an, hadis serta kesepakatan para ulma’.
a. Alqur'an

‫َفِإْن َأْر ضعن لكم فاتوهن أجورهن‬

"Dijelaskan bahwasannya jika dari seseorang menyusukan (Keturunanmu)


untukmu,maka berikanlah imbalan atasnya.”
b. Hadist

vii
Ibnu Abbas r.a. telah meriwayatkan sebuah hadis, beliau berkata "hadis
dari Ibnu Thawuz kemudian dari abahnya kemudian dari Ibnu Abbas r.a,
beliau berkata bahwasanya rosulullah saw suatu ketika pernah memberi
imbalan kepada orang yang melakukan bekam (pengobatan tradisional) lalu
membayar gajinya (H.R Bukhori).
Hadis tersebut bisa kita pahami bersama bahwasannya rosulullah meminta
bayaran imbalan kepada orang yang sudah dipekerjakannya dan hal tersebut
bisa kita pahami juga bahwasannya rosulullah memperbolehkan melakukan
kegiatan ekonomi upah mengupah". Dari abdillah bin Umar, beliau berkata
"rasulullah saw bersabda "berikanlah imbalan terhadap orang yang bekerja
sebelum keringnya keringat". (H.R Ibnu Majjah).
Hadis tersebut memberikan pengertian terhadap kita tentang ketetapan
pemberian gaji kepada orang yang disuruh mengerjakan sesuatu, yaitu rasul
benar benar merekomendasikan supaya imbalan diberikan sebelum keringnya
keringat atau setelah selesai kegiatan pekerjaan tersebut.
c. Ijma'
Ummat islam pada zaman Sahabat sudah berijma’ bahwasannya ijarah ini
diperbolehkan karena sangat bermanfaat bagi penggunanya.

2.3 Ilustrasi Akuntansi Akad Ijarah

PT. INTIDAYA memerlukan truk sebagai bagian dari kegiatan


operasionalnya. Pada bulan Maret 2023, perusahaan ini membuat pengajuan
untuk permohonan ijarah truk ke bank syariah dengan menyampaikan rincian
penyewaan yang diperlukan.
Harga perolehan aset adalah Rpx120.000.000, dengan umuroekonomis
selama 5 tahun atau 60 bulan. Aset tersebut disewakan selama 24 bulan
dengan nilaimsisa umurpekonomis sebesar Rp 5.000.000. Tarif sewaxper
bulannya adalah Rp 2.400.000, dengan uang muka sewa sebesar Rp
7.200.000. Selain itu, terdapat biaya administrasi sebesar Rp 480.000.
 Perhitungan penyusutan dan pendapatan ijarah
Bank syariah menerapkan kebijakan di mana mereka berupaya untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak 20% dari modal sewa yang diterima.

viii
Penyusutan per bulan dihitung dengan mengurangkan nilai sisa dari harga
perolehan, kemudian dibagi dengan jumlah bulan umur ekonomis. Dalam
kasus ini, penyusutan per bulan adalah (Rp 120.000.000 - Rp 0) / 60 = Rp
2.000.000. Pendapatan sewa bulanan dihitung dengan menambahkan modal
sewa dengan persentase tertentu dari modal sewa. Dalam hal ini, pendapatan
ijarah per bulan adalah Rp 2.000.000 ditambah dengan 20% dari Rp
2.000.000, yang sama dengan Rp 2.400.000.
 Biaya administrasi ijarah
Bank syariah menerapkan kebijakan untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak 1% dari modal sewa.
Biaya administrasi ijarah = n% × modal persewaan perbulan × jumlah
bulan
= 1% × 2.000.000 × 24

= 1% × 48.000.000

= 480.000.
 Penjurnalan transaksi ijarah
a. Transaksi pengadaan asset ijarah
Pada 5 Juni 2023, bank syariah melakukan akuisisi aset melalui rekening
pemasok dari perusahaan pemasok barang yang diperlukan.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
5/6/202 Persediaan ijarah 120.000.000
3
Kas/rekening 120.000.000
supplier

b. Transaksi pada saat akad disepakati


Pada 10 Juni, PT INTIDAYA melakukan penandatanganan perjanjian
ijarah untuk memperoleh satu unit mobil.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
10/6/202 Asset yang diperoleh 120.000.000
3 untuk ijarah

ix
Persediaan 120.000.000
ijarah
10/6/202 Rekening nasabah 480.000
3
Pendapatan 480.000
administrasi

c. Transaksi pengakuan pendapatan ijarah


No Tanggal jatuh Sewa per bulan Tanggal Jumlah yang
tempo pembayaran dibayar
1. 10 07 2022 2.400.000 10 07 2022 2.400.000
2. 10 08 2022 2.400.000 10 08 2022 2.400.000
3. 10 09 2022 2.400.000 10 09 2022 2.400.000
4. 10 10 2022 2.400.000 10 10 2022 2.400.000
5. 10 11 2022 2.400.000 05 12 2022 2.400.000
6. 10 12 2022 2.400.000 10 12 2022 1.400.000
03 01 2023 1.000.000

d. Pengakuan penyusutan yang didapatkan untuk ijarah


Tanggal Keterangan Debet Kredit
10/7/2022 Bebanckpenyusutan z2.000.000
asset ijarah
Akumulasi,penyusutan z2.000.000
asset ijarah
10/8/2022 Bebanxpenyusutan v22.000.00
asset ijarah 0
Akumulasi,penyusutan i2.000.000
asset ijarah

x
10/9/2022 Bebanmpenyusutan q2.000.000
asset ijarah
Akumulasi,penyusutan y2.000.000
asset ijarah
10/10/202 Bebanxpenyusutan t2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi.penyusutan o2.000.000
asset ijarah
10/11/202 Bebanhpenyusutan ui2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi,penyusutan g2.000.000
asset ijarah
10/12/202 Bebanppenyusutan lk2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi,penyusutan tt2.000.00
asset ijarah 0

xi
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Ijarah adalah Suatu perjanjian pemindahan hak pakai barang atau jasa
untuk jangka waktu yang telah ditentukan dengan pembayaran upah serta hak
milik barang atau jasa tersebut tidak berubah sama sekali merupakan definisi
dari ijarah. Singkatnya, ijarah merupakan akad menyewa suatu barang untuk
jangka waktu yang telah ditentukan dengan syarat pembayaran upah sewa.
Secara bahasa, asal kata al-ijarah ialah al-ajru artinya al-iwadh (pengganti),
oleh karena itu dalam konteks pahala ats-tsawabu ats-tsawabu disebut al-ajru
(gaji).
Jenis akad ijarah terdiri dari beberapa bagian 1) ijarah a’mal atau asykhas
2) ijarah Ayn ( Muthlaqah) atau ala al-a-yan 3) Mutahiya bittamlik 4) Ijarah
Maushufah fi al-dzimmah 5) ijarah tasighliyyah.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Sri & Wasilah. 2019. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:


Salemba Empat.
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007).
H. Muhammad Zuhirsyan, Lc., MA dan Supaino SE., MSi. 2020. Kontrak
Bisnis Syariah di Lembaga Pendidikan Pesantren. Merdeka Kreasi Group.
Dr. Tuti Anggraini, MA. 2022. Buku Ajar Desain Akad Perbankan Syariah.
Merdeka Kreasi Group.
Amdri Soemitra.Buku Hukum Ekonomi Syariah dan fiqh muamalah dilembaga
keuangan dan bisnis kontemporer. https://finance.detik.com/solusiukm/d-
6356157/memahami-ijarah-dari-pengertian-jenis-rukun-dan-syaratnya

xiii

Anda mungkin juga menyukai