TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayahnya sehingga kelompok 12 bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“Akad Ijarah” yang mana makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Akuntansi Syariah yang dibimbing langsung oleh Bapak Dr. Munir
Is’adi, S. E., M. Akun.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang sudah kami tulis
bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.Terima Kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.........................................................................................1
Bab II Pembahasan.........................................................................................2
3.1. Kesimpulan...............................................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
PEMBAHASAN
iv
Perspektif Sayyid Sabiq, dikatakan ijarah apabila suatu kontrak yang
bertujuan memperoleh hak melalui adanya ganti.
Pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh para ulama dan madzhab
diatas belum juga ditemukan dasar perbedaan pengertian Ijarah, akan tetapi
kita dapat memahami bahwasanya terdapat beberapa hal yang menekankan
ambil hak guna pakai atas barang dan jasa dalam rentang waktu yang telah
ditentukan, juga eksistensi gaji dan hak milik atas barang atau jasa tersebut
tidak berubah.
Pemberi uang sewa dinamakan Musta’jir (yang menyewa), sedangkan
yang memberi hak sewa dinamakan Mu’jir, dan hal yang diperjanjikan guna
dimanfaatkan dinamakan Ma’jur (Sewa), serta uang yang dikasiih atas
penggunaan barang atau jasa dinamakan Ujrah (gaji), kemudian sehabis
terjadinya kontak sewa menyewa (ijrah), maka mu’jir memiliki hak untuk
memperoleh gaji, serta musta’jir memiliki hak untuk menggali guna pakai. Ini
juga bisa dinamakan dengan akad mu’addhoh (pengganti).
2. Rukun Ijarah
Rukun ijarah ada tiga bagian, pertama dua orangyyangxberakad
(Aqidain)yyaituxmu’jir danvmusta'jir, kedua, yang diakadkan atas perjanjian
kontrak yang biasa disebut juga dengan ma’qud ‘alaih yaitu gaji serta hak
guna pakai, terakhir serah terima atau yang biasa disebut dengan shighot..
Adapun penjelasan persyaratan atas akad ijarah adalah:
A. Diwajibkan atas aqidain atau kedua belah pihak mempunyai akad (mu'jir dan
musta'jir):
1. Akal dan Mumayyiz
Artinya ‘aqidain wajib pintar melakukan tindak peraturan pemerintah dan
agama, agar kedua belah pihak bisa mempertanggungjawabkan atas semua
perbuatannya.
2. 'An-taradin
Maksudnya ‘aqidain bertindak dengan kemauannya tanpa paksaan. Dan
tidak boleh menyewa atau menyewakan karena adanya paksaan dari orang
atau pihak lain.
B. Hal yang diperjanjikan (job atau benda), diperlukan:
v
1. Yang disewakan, guna pakai atau barang dapat serah terima dan
diharamkan melakukan sewa-menyewa barang atau job yang tidak bisa
melakukan serah terima.
2. guna pakai yang disewakan sesuai syari’at.
3. ‘Aqidain wajib mengetahui guna pakai untuk menghindari konflik atau
cekcok di kemudian hari.
4. Kemanfaatan benda yang disewakan dapat terpenuhi hakikatnya, sehingga
diharamkan meng-ijarahkan barang atau jasa yang hakikatnya tidak
terpenuhi, misalnya menyewakan orang bisu untuk bercakap-cakap.
5. Jangka waktu kontrak sangat jelas sehingga dapat menghindari konflik
atau cekcok dikemudian hari.
6. Amalan disewakan bukanlah amalan wajib bagi mu’ajir (yang menyewa),
misalnya menegakkan solat, menjalankan puasa, melakukan haji, serta
sebagainya.
7. Guna pakai di-ijarahkan sesuai kebiasaaan, misalnya sewa gedung, tanah,
kendaraan dan lain-lain.
C. Gaji atau Upah, diisyaratkan:
1. Gaji berbentuk barang telah diketahui harganya.
2. Suatu manfa’at ataupun bisa dinilai dengan emas perak berdasarkan
kebiasaan ditempat.
3. Gaji tidak harus dalam bentuk diperjanjikan, seperti halnya menyewa
gedung dengan gedung. Persyaratan ini mirip seperti riba.
4. Shighat, persyaratan dan ketentuan ketentuan sesuai dengan majelis
kontrak atau akad. jadi tidak sah lah akad ijarah, bila terjadi dan
teridentifikasi ketidakcocokan serah terima, misal ketidaksesuaian jangka
waktu dan yang diijarahkan.
vi
dengancmembayar imbalanxatascjasamyang diperolehnya, nah untuk
penggunaxjasa tersebut bernama muntajir dan pekerjanya disebutvajiir, dan
untuk gaji atau upahkdisebutmujrah(Fee).
b. Ayn ( Muthlaqah) atau ala al-a-yan
Menyewa dengan tujuan penggunaan barang, ijarah jenis ini biasanya
digunakan dengan cara menyewakan harta dengan tujuan memperoleh
keuntungan darinya.
c. Mutahiya bittamlik
Transaksi sewa antara pemilik properti sewaan dan seseorang yang
menyewanya untuk mendapatkan hasil atas properti sewaan.Dalam hal ini,
Kepemilikan suatu barang sewaan dapat dialihkan pada suatu waktu tertentu
berdasarkan kontrak, misalnya melalui penjualan atau sumbangan (hadiah).
Ijarah jenis ini juga dapat diartikanmsebagaikakadkIjarahbatas
penggunaan barang dengankjanji untuk mengalihkan kepemilikan atasgbarang
yang disewakan kepadaxpenyewa pada saat berakhirnya atau berakhirnya
perjanjian Ijarah.
d. Ijarah Maushufahxfihal-dzimmah
Akadkinipmerupakanxakad yanggketika seseorang menyewanya seorang
penyewa hanya menyebutkan manfaat dari barang ataupun jasa yang mana
saat dilakukannya akad hanya menyebutkan spesifikasi dan sifatnya saja.
e. Ijarah Tasyghiliyyah
Akad ini merupakan suatu kebermanfaatan dari barang yang mana
sebelumnya tidak ada perjanjian pemindahan hak milik kepada penyewanya.
B. Dasar Syariah
Landasan Hukum Ijarah
Basic dasar landasan yang menjadi rujukan dalam menetapkan hukum
ijarah ialah Alqur'an, hadis serta kesepakatan para ulma’.
a. Alqur'an
vii
Ibnu Abbas r.a. telah meriwayatkan sebuah hadis, beliau berkata "hadis
dari Ibnu Thawuz kemudian dari abahnya kemudian dari Ibnu Abbas r.a,
beliau berkata bahwasanya rosulullah saw suatu ketika pernah memberi
imbalan kepada orang yang melakukan bekam (pengobatan tradisional) lalu
membayar gajinya (H.R Bukhori).
Hadis tersebut bisa kita pahami bersama bahwasannya rosulullah meminta
bayaran imbalan kepada orang yang sudah dipekerjakannya dan hal tersebut
bisa kita pahami juga bahwasannya rosulullah memperbolehkan melakukan
kegiatan ekonomi upah mengupah". Dari abdillah bin Umar, beliau berkata
"rasulullah saw bersabda "berikanlah imbalan terhadap orang yang bekerja
sebelum keringnya keringat". (H.R Ibnu Majjah).
Hadis tersebut memberikan pengertian terhadap kita tentang ketetapan
pemberian gaji kepada orang yang disuruh mengerjakan sesuatu, yaitu rasul
benar benar merekomendasikan supaya imbalan diberikan sebelum keringnya
keringat atau setelah selesai kegiatan pekerjaan tersebut.
c. Ijma'
Ummat islam pada zaman Sahabat sudah berijma’ bahwasannya ijarah ini
diperbolehkan karena sangat bermanfaat bagi penggunanya.
viii
Penyusutan per bulan dihitung dengan mengurangkan nilai sisa dari harga
perolehan, kemudian dibagi dengan jumlah bulan umur ekonomis. Dalam
kasus ini, penyusutan per bulan adalah (Rp 120.000.000 - Rp 0) / 60 = Rp
2.000.000. Pendapatan sewa bulanan dihitung dengan menambahkan modal
sewa dengan persentase tertentu dari modal sewa. Dalam hal ini, pendapatan
ijarah per bulan adalah Rp 2.000.000 ditambah dengan 20% dari Rp
2.000.000, yang sama dengan Rp 2.400.000.
Biaya administrasi ijarah
Bank syariah menerapkan kebijakan untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak 1% dari modal sewa.
Biaya administrasi ijarah = n% × modal persewaan perbulan × jumlah
bulan
= 1% × 2.000.000 × 24
= 1% × 48.000.000
= 480.000.
Penjurnalan transaksi ijarah
a. Transaksi pengadaan asset ijarah
Pada 5 Juni 2023, bank syariah melakukan akuisisi aset melalui rekening
pemasok dari perusahaan pemasok barang yang diperlukan.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
5/6/202 Persediaan ijarah 120.000.000
3
Kas/rekening 120.000.000
supplier
ix
Persediaan 120.000.000
ijarah
10/6/202 Rekening nasabah 480.000
3
Pendapatan 480.000
administrasi
x
10/9/2022 Bebanmpenyusutan q2.000.000
asset ijarah
Akumulasi,penyusutan y2.000.000
asset ijarah
10/10/202 Bebanxpenyusutan t2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi.penyusutan o2.000.000
asset ijarah
10/11/202 Bebanhpenyusutan ui2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi,penyusutan g2.000.000
asset ijarah
10/12/202 Bebanppenyusutan lk2.000.000
2 asset ijarah
Akumulasi,penyusutan tt2.000.00
asset ijarah 0
xi
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Ijarah adalah Suatu perjanjian pemindahan hak pakai barang atau jasa
untuk jangka waktu yang telah ditentukan dengan pembayaran upah serta hak
milik barang atau jasa tersebut tidak berubah sama sekali merupakan definisi
dari ijarah. Singkatnya, ijarah merupakan akad menyewa suatu barang untuk
jangka waktu yang telah ditentukan dengan syarat pembayaran upah sewa.
Secara bahasa, asal kata al-ijarah ialah al-ajru artinya al-iwadh (pengganti),
oleh karena itu dalam konteks pahala ats-tsawabu ats-tsawabu disebut al-ajru
(gaji).
Jenis akad ijarah terdiri dari beberapa bagian 1) ijarah a’mal atau asykhas
2) ijarah Ayn ( Muthlaqah) atau ala al-a-yan 3) Mutahiya bittamlik 4) Ijarah
Maushufah fi al-dzimmah 5) ijarah tasighliyyah.
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii