Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FIQH MUAMMALAH

Konsep dan Mekanisme Ijarah

Dosen Pengampu ;

Reza Hilmy Luayyin, M.H.

Disusun Oleh ;

Jazila Zahroul Hasby


22506024

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA MUHAMMADIYAH

PROBOLINGGO

2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan Makalah tentang "Ijarah".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini


memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Probolinggo, 19 Juli 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ijarah sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti


pembiayaan kendaraan, peralatan bisnis, atau pembiayaan properti.
Dasar ijarah adalah memungkinkan penggunaan aset tanpa harus
memiliki kepemilikan penuh, sesuai dengan prinsip keadilan dan
kepatuhan hukum Islam.
Akad Ijarah juga bisa digunakan dalam berbagai transaksi
keuangan yang mengikuti prinsip syariah, seperti pembiayaan
kendaraan, peralatan, atau proyek-proyek infrastruktur. Pihak yang
membutuhkan aset dapat menggunakan Akad Ijarah untuk
mendapatkan akses ke aset tersebut tanpa harus membelinya secara
langsung.
Dasar dalam Akad sewa Ijarah adalah adanya kesepakatan
antara kedua belah pihak mengenai persyaratan sewa, jangka waktu,
dan pembayaran sewa yang harus dipatuhi. Maka dari itu, pada
makalah ini akan membahas konsep dan mekanisme yang berkaitan
dengan akad ijarah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep akad ijarah?
2. Bagaimana Mekanisme sewa ijarah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Konsep sewa ijarah.
2. Mengetahui Mekanisme sewa ijarah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Akad Ijarah


Menurut etimologi ijarah adalah Bai’ul Manfa’ah yaitu
menjual manfaat, Demikian pula menurut terminologi syara’.
Dikemukaan beberapa definisi ijarah menurut pendapat beberapa
ulama’ utama fiqih ;
a. Ulama Hanafiyah : Akad atau suatu kemanfaatan dengan
pengganti.
b. Ulama Assyafi’iyah : Akad atau suatu kemanfaatan yang
mengandung maksud tertentu dan mubah, serta menerima
pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu.
c. Ulama Malikiyah dan Hanabilah : Menjadikan milik suatu
kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan
pengganti.

Ada yang menerjemahkan ijarah sebagai jual - beli jasa (upah


- mengupah) yakni mengambil manfaat tenaga manusia adapula
yang menerjemahkan sewa – menyewa yakni mengambil manfaat
dari barang.

1. Rukun Ijarah
Menurut ulama Hanafiyah rukun ijarah adalah ijab dan
qabul antara lain dengan menggunakan kalimat Al- Ijarah,
Al- Isti’jar, Al- Iktira’ dan Al- ikra. Adapun menurut
Jumhur ulama rukun ijarah ada 4. Yaitu ;
1) Aqid (orang yang akad).
2) Shighat ijarah.
3) Ujrah (upah).
4) Objek akad ijarah yang berupa manfaat barang atau
manfaat jasa.
2. Syarat Ijarah
Dalam suatu perjanjian sewa-menyewa, penting untuk
selalu memperhatikan syarat-syaratnya agar proses
transaksi dapat terjalin secara sah.
1) Syarat Al- Inqad ( terjadinya akad ).
Syarat ini berkaitan dengan Aqid, zat, dan tempat
akad. Ketiga hal mendasar ini wajib hukumnya untuk
diketahui oleh pihak yang akan melakukan akad.
Aqid sebaiknya Baligh, berakal dan mampu mengatur
hartanya, dan saling mengizinkan atau ridho. Aqid
disyaratkan harus berakal dan mumayyiz (minimal 7
tahun), dan tidak disyaratkan harus baligh. Tetapi jika
bukan barang miliknya sediri akad ijarah anak
mumayyiz dipandang sah bila telah diizinkan
walinya.
2) Syarat An- Nafadz ( syarat pelaksanaan).
Barang yang akan disewakan harus menjadi hak
milik penuh pihak yang akan menyewakan. Akad
ijarah tidak akan sah jika barang tidak dimiliki secara
penuh. Maka ada baiknya sebelum ijarah pihak
penyewa mengetahui status kepemilikan dengan jelas.
Dengan demikian ijarah yang dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki kekuasaan atau tidak
mendapakan izin pemiliknya tidak dapat menjadikan
adanya ijarah.
3) Syarat Sah Ijarah.
Barang yang menjadi objek harus memiliki
manfaat yang jelas. Sahnya perjanjian ditentukan oleh
tata cara ijarah yang sama-sama disetujui dengan
ikhlas oleh masing-masing pihak. Pihak yang
menyewakan harus menjelaskan dengan rinci
mengenai manfaat dan batasan waktunya. Keabsahan
Ijarah berkaitan dengan Aqid, Mauqud Alaih, Ujrah,
dan zat akad.
Syarat-syarat atau unsur-unsur yang harus diperhatikan
agar terpenuhinya akad ijarah antara lain sebagai berikut:

1. Para pihak yang menyelenggarakan akad ijarah,


baik pihak penyewa dan pihak yang menyewakan
harus berbuat dilandasi asas sukarela dan tidak
atas keterpaksaan.
2. Tidak diperbolehkan ada unsur penipuan dalam
akad ijarah. Jika di kemudian hari ditemukan
unsur penipuan, maka akad ijarah bisa dibatalkan
dan pihak yang ditipu diperbolehkan meminta
pertanggung jawaban.
3. Obyek yang diakadkan harus berwujud, berbentuk
dan sesuai realitas. Misalnya, barang modal seperti
bangunan, rumah, kantor, ruko dan lain-lain.
Barang produksi seperti mesin dan alat-alat berat.
Barang transportasi seperti mobil dan sepeda
motor.
4. Adanya kejelasan pada objek, dengan menjelaskan
manfaatnya, pembatasan waktu, atau menjelaskan
jenis pekerjaan jika ijarah atas pekerjaan atau jasa
seseorang.
5. Manfaat obyek ijarah harus sesuatu yang bersifat
mubah (dibolehkan), bukan sesuatu yang
diharamkan. Manfaat ini juga harus bisa dikenali
dengan jelas dan spesifik. Sehingga tidak
diperbolehkan misalnya menyewakan pohon untuk
diambil buahnya atau mata air untuk diambil
airnya, karena bukan manfaatnya yang diambil
melainkan bendanya.
6. Tidak ada hal yang dapat menyebabkan akad akan
menimbulkan kerugian baru atau mudharat.
B. Mekanisme Ijarah.
Mekanisme ijarah adalah suatu bentuk kontrak sewa atau
penyewaan dalam konteks keuangan syariah. Konsep ini umumnya
digunakan dalam sistem syariah, dimana pembiayaan atas barang
atau jasa dilakukan berdasarkan prinsip berbagi risiko antara pihak
yang menyewakan dan pihak yang menyewa.
Berikut adalah mekanisme umum ijarah :
1. Penentuan aset atau barang: Pemilik aset atau barang
menentukan aset yang akan disewakan, seperti kendaraan,
peralatan, atau properti. Aset tersebut harus halal dan dapat
disewakan menurut hukum Islam.
2. Kesepakatan harga dan masa sewa: Penyewa dan pemilik
aset sepakat mengenai harga sewa dan masa sewa. Harga
sewa harus jelas dan disepakati oleh kedua belah pihak.
3. Kontrak ijarah: Penyewa dan pemilik aset menandatangani
kontrak ijarah yang berisi detail perjanjian, termasuk harga
sewa, masa sewa, hak dan kewajiban penyewa, serta hak
dan kewajiban pemilik aset.
4. Pembayaran sewa: Penyewa membayar sewa sesuai dengan
kesepakatan yang tercantum dalam kontrak ijarah.
Pembayaran bisa dilakukan secara periodik, misalnya
bulanan atau tahunan.
5. Pemeliharaan aset: Penyewa bertanggung jawab untuk
memelihara aset atau barang yang disewa, kecuali jika ada
ketentuan khusus dalam kontrak ijarah yang menyatakan
sebaliknya.
6. Risiko kepemilikan: Selama masa sewa, risiko kepemilikan
aset tetap berada pada pemilik aset. Penyewa tidak
bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan yang
disebabkan oleh kejadian yang di luar kendali penyewa.
7. Pemutusan kontrak: Kontrak ijarah dapat berakhir jika masa
sewa telah habis atau jika ada pelanggaran terhadap
ketentuan kontrak. Dalam hal ini, prosedur pemutusan
kontrak harus diikuti sesuai dengan ketentuan yang ada
dalam kontrak ijarah.

Ijarah terbagi menjadi beberapa jenis yaitu,

1. Ijarah manfaat.
Ijarah jenis ini yaitu memiliki objek sewa berupa aset
tidak bergerak seperti pakaian, perhiasan, kendaraan,
rumah, dan lain sebagainya.
2. Ijarah Pekerjaan.
Ijarah pekerjaan mengarah kepada penyewaan objek
pada bentuk pekerjaan atau jasa yakni seperti
memperbaiki barang, membangun bangunan,
menjahit baju, mengantar paket, dan lain-lain.
3. Ijarah Asli.
Ijarah asli hampir sama dengan Ijarah lainnya, yaitu
melakukan transaksi sewa menyewakan terhadap
objek sewa yang ingin dilakukan, namun dalam ijarah
ini tidak ada perpindahan hak kepemilikan atas aset
atau barang tersebut.
4. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik.
Akad Ijarah yang terjadi dengan adanya perjanjian
atau wa’ad perpindahan kepemilikan objek yang
disewakan tersebut pada waktu tertentu. Pepindahan
kepemilikan dapat dilakukan setelah proses
pembayaran objek Ijarah telah lunas dan telah
kembali kepada pemilik atau pemberi sewa.
Kemudian, perpindahan hak milik tersebut dapat
dilakukan dengan membuat akad baru yang terpisah
dari akad ijarah sebelumnya. Pembayaran
pemindahan kepemilikan dapat melalui hibah,
penjualan, atau angsuran.
5. Ijarah Lanjut.
Ijarah lanjut merupakan kegiatan lebih lanjut perihal menyewakan
aset atau barang yang sebelumnya sudah pernah atau telah disewa
pemilik kepada pihak lain.

Pembatalan Ijarah

Akad Ijarah (sewa - menyewa) dapat berakhir atau dibatalkan


apabila terjadi permasalahan - permasalahan di bawah ini.

1. Objek atau barang yang hendak disewakan mengalami


kerusakan.
2. Objek sewa hilang atau musnah.
3. Masa sewa - menyewa yang sebelumnya sudah disepakati
oleh kedua belah pihak telah berakhir. Apabila dalam
bentuk barang, maka penyewa harus mengembalikan
kepada pemiliknya. Sementara jika yang disewa adalah
jasa, maka orang tersebut berhak menerima upah dari jasa
yang telah dilakukan.
4. Terjadi uzur pada salah satu pihak.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan


yaitu: Ijarah adalah akad pemindahan kepemilikan atas suatu barang atau
jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Rahmat Syafe’i, Fiqh Muammalah, CV Pustaka Setia, Bandung, 2020

Rosita Tehuayo, Sewa – Menyewa Ijarah dalam perbankan, IAIN Ambon, 2018 http://idr.uin-
antasari.ac.id/id/eprint/1885

https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-dan-tata-cara-ijarah-dalam-properti-18163

Anda mungkin juga menyukai