Dosen Pengampu:
Sisca Novalia, M.H.
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Kami berterima kasih kepada Ibu Sisca Novalia, M.H. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Hukum Perdata Islam di Indonesia dan kepada teman-
teman sekalian yang telah memberikan semangat dan ide yang luar biasa dalam
mendukung penyelesaian makalah tentang ” Hukum Sewa Menyewa” ini.
Penyusun,
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................18
B. Saran .........................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum sewa menyewa adalah salah satu cabang hukum perdata yang
mengatur hubungan antara dua orang atau lebih, yaitu antara orang yang
menyewakan suatu barang dan orang yang menyewa barang tersebut. Hukum
sewa menyewa bertujuan untuk melindungi hak-hak dan kewajiban dari masing-
masing pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa. Hukum sewa
menyewa memiliki latar belakang yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dikarenakan kebutuhan masyarakat akan barang-barang yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang-barang tersebut dapat berupa
barang bergerak, seperti kendaraan, mesin, atau alat-alat rumah tangga, maupun
barang tidak bergerak, seperti tanah, bangunan, atau mesin-mesin pabrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sewa Menyewa?
2. Apa saja Rukun dan Syarat Sewa Menyewa?
3. Apa Hak dan Kewajiban Penyewa Barang?
4. Bagaimana Hukum Menyewakan Barang Sewaan?
5. Bagaimana Batal Berakhirnya Sewa Menyewa?
1
6. Apa Manfaat dan Hikmah Jual Beli?
7. Apa contoh kasus dalam Hukum Jual Beli?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Sewa Menyewa?
2. Mengetahui Rukun dan Syarat Sewa Menyewa?
3. Mengetahui Hak dan Kewajiban Penyewa Barang?
4. Mengetahui Hukum Menyewakan Barang Sewaan?
5. Mengetahui Batal atau Berakhirnya Sewa Menyewa?
6. Mengetahui Manfaat dan Hikmah Sewa Menyewa?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Barang yang disewakan harus bermanfaat.
2) Barang yang disewakan bukan termasuk barang-barang dilarang
oleh agama.
3) Barang yang disewakan harus diketahui jenis, kadar dan sifatnya.
4) Barang yang disewakan harus tahan lama atau kekal zatnya.
5) Barang yang disewakan dapat diserahkan oleh pemilik barang
kepada penyewa.
d. Imbalan sebagai bayaran (uang sewa), dalam hal ini diisyaratkan:
1) Diketahui jumlah bayaran (uang sewanya)
2) Tidak berkurang nilainya
3) Bisa membawa manfaat yang jelas
e. Shighat (ijab Kabul) atau akad (perjanjian), dalam hal ini diisyaratkan:
1) Akad (perjanjian) harus dilakukan sebelum barang yang disewa itu
dipergunakan atau dimanfaatkan.
2) Ijab Kabul itu tidak disangkut pautkan dengan urusan lain yakni
antara penyewa dan yang menyewakan
3) Dalam akad atau ijab Kabul harus ditentukan waktu sewanya,
apakah seminggu atau sebulan atau setahun,dan seterusnya
4
D. Menyewakan Barang Sewaan
Begitu juga halnya dengan penjualan objek perjanjian sewa menyewa oleh
pihak yang menyewakan tidak menyebabkan putusnya perjanjian sewa menyewa
yang telah diadakan sebelumnya. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
pembatalan perjanjian dapat terjadi apabila terdapat dasar atau alasan-alasan yang
kuat untuk itu. Adapaun hal-hal yang dapat menyebabkan batal atau berakhirnya
perjanjian sewa menyewa adalah:
5
penyewa sendiri, misalnya penggunaan barang tidak sesuai dengan
peruntukannya, barang sewaannya disalah gunakan, dan lain
sebagainya. Dalam keadaan seperti itu pihak yang menyewakan dapat
memintakan pembatalan kepada pihak yang menyewa.
d. Adanya uzur
6
c. Dapat menciptakan hubungan silaturahmi dan persaudaraan antara
penyewa dan yang menyewakan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
dan mengatakan apa adanya, jangan berdusta dan bersumpah palsu, Sebab yang
demikian itu dapat menghilangkan keberkahan dalam jual beli.
Manfaat dan hikmah yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli antara
lain :
1. Antara penjual dan pembeli dapat merasa puas dan berlapang dada
dengan jalan suka sama suka.
2. Dapat menjauhkan seseorang dari memakan atau memiliki harta yang
diperoleh dengan cara batil.
3. Dapat memberikan nafkah bagi keluarga dari rizki yang halal.
4. Dapat ikut memenuhi hajat hidup orang banyak (masyarakat).
5. Dapat membina ketenangan, ketentraman, dan kebahagian bagi jiwa
karena memperoleh rizki yang cukup dan menerima dengan ridha
terhadap anugerah Allah SWT.
6. Dapat menciptakan hubungan silaturahim dan persaudaraan antara
penjual dan pembeli.
B. Saran
Demikian penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih luas mengenai Hukum Sewa Menyewa. kami menyadari
akan banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10