Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, Atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Akad Ijarah merupakan kegiatan sewa menyewa yang dilakukan dalam islam.
Akad Ijarah merupakan perjanjian penyediaan dana dalam rangka memindahkan
hak guna (manfaat) dari suatu barang, Yang mana pihak yang mempunyai aset
menyewakan asetnya kepada si penyewa dengan memberikan timbal balik yaitu
berupa tambahan kas masuk atau yang sering kita sebut upah serta diikuti periode
atau masa batas sewa agar si penyewa mengembalikan aset pemilik tepat waktu.
Kegiatan Ijarah ini tidak dapat dipisahkan di kehidupan kita sehari hari baik itu
dalam lingkungan Teman, Keluarga dan lingkungan sekitar kita. Oleh sebab itu
kita harus mengetahui lebih mendalam apa pengerttian ijarah,jenis jenis ijarah,
dasar/ sumber hukumnya, syarat syarat, rukun dan ketentuan dan kriteria apa saja
yang boleh untuk melakukan ijarah dan yang paling terakhir bagaimana perlakuan
di dalam akuntansi (PSAK 107). Karena begiti pentingnya pengetahuan tersebut
maka permasalahaan ini akan dijelaskan dalam makalah ini.
Dengan mengetahui secara lebih mendalam kita bisa mendapatkan informasi yang
berguna mengenai kemampuan untuk terlibat dalam transaksi bisnis yang sesuai
dengan prinsip syariah dan bisa menciptakan solusi bisnis berdasarkan kontrak
sewa serta yang paling terakhir mendorong transaksi berdasarkan kerjasama dan
keadilan.
B. Rumusan Masalah.
a. Pengertian Ijarah?
b. Jenis Akad Ijarah?
c. Sumber Hukum Ijarah?
d. Rukun dan Ketentuan syariah Ijarah?
e. Berakhirnya Akad Ijarah
f. Perbedaan Ijarah dan Sewa?
g. Perlakuan Akuntansi (PSAK 107)
1
PEMBAHASAN
a. Manfaat atas aset yang tidak bergerak seperti rumah atau aset bergerak
seperti mobil,pakaian dan sebagainya.
b. Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.
a. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset atau
jasa, dalam waktu tertent dengan pembayaran upah atau sewa (ujrah),
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
b. Ijarah muntahiya bit Tamlik (IMBT) merupakan ijarah dengan waad (janji)
dari pemberi sewa berupa perpindahan kepemilikan objek ijarah pada saat
tertentu (ED PSAK 107).
SEKEMA IJARAH
Pemberi 2 Penyewa
/pengguna
sewa /jasa 3
jasa
2
Keterangan:
(1) Penyewa dan pemberi sewa melakukan kesepakatan ijarah
(2) Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada penyewa
(3) Penyewa melakukan pembayaran
1) Hibah
2) Penjualan, di mana harga harus disepakati kedua belah pihak sebelum
akad penjualan dan dimana pelaksanaan penjualan dapat dilakukan:
a) Sebelum akad berakhir,
b) Setelah akad berakhir,
c) penjualan secara bertahap sesuai dengan waad (janji) pemberi
sewa. Untuk perpindahan secara bertahap, harus ditentukan
bagian penyewa setiap kali ia melakukan pembayaran dari
harga total sampai ia memiliki aset tersebut secara penuh di
akhir kontrak. Sistem ini mengharuskan pembuatan kontrak
untuk setiap bagian penjualan, sampai bagian terakhir dijual
kepada penyewa. Jika kontrak ijarah batal karena alasan-alasan
yang mendasar sebelum perpindahan kepemilikan secara penuh
kepada penyewa, aset yang disewanya menjadi milik bersama
penyewa dan pemberi sewa secara proporsional.
c. Jual dan sewa kembali (sale and leaseback) atau transaksi jual dan ijarah:
Jenis ijarah seperti ini terjadi di mana seseorang menjual asetnya kepada
pihak lain dan menyewa kembali aset tersebut. Alasan dilakukannya
transaksi tersebut bisa saja si pemilik aset membutuhkan uang sementara
ia masih memerlukan manfaat dari aset tersebut.
d. Transaksi jual dan ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan
tidak saling bergantung (taalluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada
nilai wajar dan penjual akan mengakui keuntungan atau kerugian pada
periode terjadinya penjualan dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari transaksi jual tidak dapat diakui sebagai
pengurang atau penambah beban ijarah yang muncul karena ia menjadi
penyewa
3
C. Dasar Hukum Ijarah
Untuk hukum ijarah atau sewa menyewa ini adalah mubah ataau diperbolehkan
syara’. Namun ada beberapa ulama yang memiliki perbedaan pendapat yakni Abu
Bakar Al-Asham, Isma’il bin ‘Aliyah, Hasan Al-Bashri, Al-Qasyani, Nahrawani,
dan Ibnu Kisan.
Para ulama tersebut idak memperbolehkan ijarah karena ijarah merupakan jual
beli manfaat tidak bisa diserahterimakan ketika akad terjadi. Manfaat hanya bisa
dirasakan ketika sudah beberapa waktu. Namun tanggapan tersebut disanggah
oleh ibn Rush, meskipun manfaat belum ada ketika akad dilakukan, namun pada
galibnya ia (manfaat) akan terwujud, dan inilah yang menjadi perhatian dan
pertimbangan syara’.
a. Al-Qur’an
QS. Ath-thalaq (65) ayat 6:
ۡ و ۡد َس ۡ وإو َّۚ ُث وۡ َ َس وْكۡن وثَِِّۡتِ َّۡنه و رُّۡك َۡس ۡل ۡۡ ُم وك ۡد ُس و ِّۡس نهُكۡس ُ ُث
ي وۡ ُس َّ ُن وهُِۡك َۡس ُكَ ْت َّۚ ُث وۡ َس ْاُ وقَِۡتِ ُلُ َم َّ ۡ ِۡ ْْ و
َۡ ُ ۡهسۡ ُث ۡ ََُّّ ول َۡۡتِ َّ ۡ ۡمُِّك َۡس هَِّۡك َۡسَْٔ ْ ۡه ُس َّ ُُّععُ س ْن و ُو ُ ُل ۡۡ َ َس َنعُ س
َ ِ َۡ ُع ۡس َّعهن ََُّ ۡ ُس ۡ وإو وۡلع َّ ۡ ُىَ ْخ ْ وهۥ ۡ ْعك ۡ َُ و٦
Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya. (27). Berkatalah dia (Syu´aib): “Sesungguhnya aku bermaksud
menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa
kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun
maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati
4
kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
baik”.
b. Hadits
Dasar hukum ijarah selanjutnya adalah pada sebuah hadits riwayat Bukhori, yakni
ۡ ن س َّۚ ثۥ هللا ص ت تْ ُ بن زۡج َّۚ ُۡه هللا ُّ عن َّۚهئ عة َّو تْ زۡ ثَ ۡ س ََّۚۡة َّۚس
ۡ هْ و: َكهدَ ه تْ كَ م ۡ ُن ۡس ُّم ال ۡ هَ َّۡۡ ِ ۡ ن س َّۚ ى ۥ هللا ص ت هللا اُّ نِ ۡت ن كام
َ الث َ ُِّۡ عك غهُّ َّۡۡۚكتُ ُّتُ ك ثۡله إْ ثۥ ْ كْ عه ۡ ََ ش د قهُّ دَ س َّۚ ت ۡكِ ىََ كه
َ ي ص بح ۡ َتُ ك ثۡله ْ ثم.
Artinya: “Dari Urwah bin Zubair bahwa sesungguhnya Aisyah ra.istri nabi SAW
berkata : Rasulallah SAW dan Abu Bakar menyewa seorang laki-laki dari suku
bani Ad Dayl, penunjuk jalan yang mahir, dan ia masih memeluk agama orang
kafir quraisy. Nabi dan Abu Bakar kemudian menyerahkan kepadanya kendaraan
mereka, dan mereka berdua menjanjikan kepadanya untuk bertemu di Gua Syur
dengan kendaraan mereka setelah tiga hari pada pagi hari selasa.” (H.R Bukhori)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
5
D. Rukun dan Ketentuan Ijarah
Adapun rukun dari ijarah adalah sebagai berikut:
a. Pelaku, yang terdiri dari pemberi sewa atau pemberi jasa (lessor atau
mu’jir) dan penyewa atau pengguna jasa (lessee atau musta’jir).
b. Objek, yang berupa manfaat dari asset/barang (ma’jur) dan pembayaran
sewa, atau manfaat jasa dan pembayaran upah.
c. Ijab Kabul
Ketentuan Akad Ijarah
a. Pelaku
b. Harus cakap hukum dan baligh.
c. Objek Akad Ijarah
6
a. Kewajiban shalat 5 waktu dan juga puasa di bulan Ramadhan tidak bisa
dialihkan, karena merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan
oleh setiap individu.
b. Mempekerjakan orang untuk membaca Al-Quran dan manfaat atau
pahalanya ditujukan untuk orang yang mempekerjakan-nya atau orang
lain. Karena pahala dari membaca Al-Quran akan diterima oleh orang
yang membacanya, sehingga tidak aka nada manfaat yang bisa dialihkan.
c. Asset atau barang yang habis pada saat dikonsumsi tidak bisa dijadikan
sebagai objek ijarah.
d. Karena mengkonsumsi atau mengambil manfaat dari asset tersebut sama
dengan memilikinya. Misalnya seperti makanan, minuman, uang, dan lain
Suatu akad dipandang berakhir apabila telah tercapai tujuannya. Misalnya dalam
akad jual beli, akad dipandang telah berakhir apabila barang telah berpindah milik
penjual. Selain telah tercapai tujuannya, akad akan dipandang apabila
terjadi fasakh (pembatalan) atau telah berakhir waktunya. Fasakh terjadi dengan
sebab-sebab sebagai berikut:45
7
membatalkan perjanjian apabila ternyata pihak penyewa memberlakukan barang
yang disewakan tidak sesuai dengan ukuran kekuatan sewaan itu.46
8
F. Perlakuan Akuntansi (PSAK 107)
1. Akuntansi Ijarah bagi Bank selaku Pemilik Aset
a. Pada saat Perolehan persediaan ijarah.
Sebelum melakukan sewa kepada penyewa, bank syariah terlebih dahulu
melakukan perolehan atau pembelian persediaan ijarah. Persediaanya
diakui sebesar biaya perolehan pada saat perolehan.
9
Jurnal yang dibuat oleh bank syariah atas perbaikan aset yaitu:
Rekening Debit Credit
Dr. Beban Perbaikan Aset Ijarah xxx
Cr.kas xxx
10
b) Akumulasi penyusutan aset ijarah disajikan pada neraca sebagai pos
lawan(contra account) dari aset yang diperoleh untuk ijarah.
c) Pendapatan ijarah disajikan pada laporan laba rugi secara neto setelah
dikurangi beban beban yang terkait, misalnya beban penyusutan beban
perbaikan, dan sebagainya.
d) Tunggakan pendapatan sewa disajikan pada neraca pada pos piutang
pendapatan ijarah.
e) Beban perbaikan aset ijarah yang menjadi tanggungan pemilik aset ijarah
disajikan pada laporan laba rugi pada pos beban perbaikan aset arah
Pengungkapan yang berkaitan dengan transaksi ijarah yang harus dibuat oleh
pemilik aset ijarah, tetapi tidak terbatas pada:
a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak
terbatas pada:
a) Keberadaan janji (wad) pengalihan kepemilikan dan mekanisme
yang digunakan (jika ada wa'ad pengalihan kepemilikan);
b) Pembatasan pembatasan, misalnya ijarah lanjut:
c) Agunan yang digunakan (jika ada)
b. Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset
ijarah
c. Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).
11
Rekening Debit Credit
Dr. Piutang Kepada Pemilik xxx
Cr.Kas/utang xxx
c. Pada saat perpindahan kepemilikan.
Perpindahan kepemilkian dapat dilakukan dengan cara:
a) Hibah, maka penyewa mengakui aset dari keuntungan sebesar nilai
wajar objek ijarah yang diterima.
Rekening Debit Credit
Dr. Aset NonKas xxx
Cr.Keuntungan xxx
12
b. Keberadaan transaksi jual-dan-ijarah dan keuntungan atau kerugian yang
dikuasai (tidak ada transaksi jumlah dan kerugian
13
PENUTUP
Kesimpulan.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ijarah tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari hari karena ijarah sering muncul dan
timbul disekitar kitabaik dari lingkungan keluarga, teman dan lingkungan sekitar.
Ijarah merupakan kegiatan sewa menywa yang dilakukan dalam islam. Dimana
pihak pemberi pinjaman meminjamkan asetnya kepada si penyewa. Dan si
penyewa memberikan timbal balik kepada si pemberi pinjaman berupa dana. Serta
si pemberi pinjaman memakai periode waktu kapan aset yang dipinjamkan itu
dikembalikan tepat waktu.
Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, dalam penulisan
makalah ini yang masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan maupun
materi yang mungkin masih banyak yang belum lengkap maka dari itu kami
sebagai penulis meminta maaf yang sebesar besarnya kepada pembaca.
Dan juga untuk para pembaca yang ingin memberikan saran kepada kami
dalam penulisan maupun materi maka kami persilakan untuk penulisan yang lebih
baik kedepannya ,terima kasih
14
Daftar Pustaka
15