Anda di halaman 1dari 12

Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Akuntansi Islam

AKUNTANSI IJARAH
(AKAD IJARAH)

Dosen Pembimbing : Maulana Kamal, SE.Ak., M.Si

KELOMPOK 5

Disusun Oleh:

Rozaton (2201104010033)

Nurul Melisa (2201104010121)

Fira Agusdinadila (2201104010125)

Zilmi Rahmatika (2201104010129)

Afrighis shabrana (2201104010155)

Suci Rahmatina (2201104010046)

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH 2003

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan ke hadirat-Nya atas segala rahmat, petunjuk, dan kesempatan yang telah diberikan.
Penelitian ini merupakan hasil kerja keras dari Kelompok 5 dalam rangka memahami dan
menganalisis praktik akad ijarah yang dijalankan oleh pembisnis rental mobil .

Laporan penelitian ini menjadi bukti komitmen kami dalam memahami, menggali, dan
menginformasikan praktik bisnis yang ada di tengah-tengah masyarakat, khususnya rental
mobil. Dalam laporan ini, kami akan menguraikan temuan-temuan kami, analisis mendalam,
serta rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut terkait akad ijarah dalam bisnis rental
mobil.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, yang sudah berkontribusi, memberikan bantuan, dan wawasan dalam
proses penelitian ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang
berharga bagi pembaca, serta kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi dan bisnis di
wilayah ini.Kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan, maka dari itu kami mohon saran
dan kritik dari pembaca.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan kesuksesan atas segala upaya
yang kita lakukan. Amiin.

Banda Aceh, 10 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Pengertian Akad Ijarah ..................................................................................................... 1

1.2 Karakteristik Akad Ijarah ................................................................................................. 3

1.3 Jenis-Jenis Akad Ijarah ..................................................................................................... 4

BAB II METODE PELAKSANAAN ..................................................................................... 5

2.1 Studi Kasus…….........……………………………….……………………..……………5

2.2 Nama Usaha dan Jenis Akad Yang Digunakan………………….…………………….....5

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6

3.1 Mengidentifikasi Pihak Yang Terlibat Dalam akad Ijarah......……………………….......6

3.2 Penjelasan Mengenai Laporan Yang Dibuat Oleh Penyedia Jasa Dan Penyewa............7

BAB IV PENUTUP.…..……………………………………………………………...……….8

KESIMPULAN…….……………………………………………………………………........8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Akad Ijarah

Pada hakikatnya, manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan berinteraksi antar sesama,
salah satunya merupakan kegiatan sewa-menyewa atau Ijarah. Kegiatan sewa-menyewa sudah
lama dikembangkan dalam menjalankan roda perekonomiannya. Aspek utama yang dapat
dilihat melalui kegiatan ini adalah akad Ijarah.

Akad ijarah adalah kegiatan sewa-menyewa antara dua pihak dengan biaya yang telah
ditetapkan. Istilah Ijarah berasal dari bahasa Arab “al-’Ajr” yang artinya “imbalan”,
“kompensasi”, atau “substitusi”.

Akad Ijarah juga dapat diartikan sebagai suatu perjanjian yang bertujuan untuk
memindahkan manfaat (hak guna) suatu barang selama periode masa berlaku akad Ijarah, yaitu
setelah pembayaran upah sewa, tanpa diikuti oleh pergantian kepemilikan atas barang tersebut.
Dilihat dari fiqih, akad ijarah adalah kontrak untuk menyewa jasa orang atau menyewa properti
dalam periode dan harga yang telah ditentukan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, akad


Ijarah merupakan perjanjian penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna (manfaat)
dari suatu barang, yang didasarkan pada transaksi sewa-menyewanya. Pihak penyewa disebut
musta’jir sementara pihak yang menyewakan disebut ajir. Ijarah dalam konteks tradisional
tidak membuat properti berpindah tangan.

Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah, akad
Ijarah adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak menyewakan hak atas asetnya kepada
pihak lain berdasarkan biaya dan periode sewa-menyewa yang telah disepakati.

Menurut Rachmadi Usman, pengertian akad Ijarah adalah akad sewa-menyewa suatu
barang milik pihak bank (muajjair) oleh pihak nasabah atau penyewa (mustajir), dimana
nantinya setelah masa berlaku akad berakhir, barang sewaan tersebut akan dikembalikan
kepada muajjair.

1
Menurut Wiku Suryomurti, pengertian akad ijarah adalah sebuah perjanjian dimana
pihak pemilik barang (pemberi sewa) berkomitmen untuk memberikan hak guna (manfaat)
barang tersebut kepada penyewa selama masa berlaku akad Ijarah, dengan senantiasa
mengikuti kewajiban sebagai penyewa yaitu membayar biaya sewa (ujrah).

Dalam dunia perbankan dan sektor keuangan, istilah akad ijarah adalah kontrak sewa
properti seperti tanah, rumah, kendaraan bermotor dan lainnya, yang disewakan kepada
seorang penyewa. Metode pembayarannya sendiri dilakukan dalam serangkaian pembayaran
sewa dan pembelian, yang berujung pada perpindahan kepemilikan properti kepada pihak
penyewa.

Adapun Syarat dan Ketentuan Akad Ijarah

Dalam kegiatan sewa-menyewa, penting untuk kita selalu memperhatikan syarat-syarat dari
akad ijarah, agar proses transaksi dapat terjalin dengan sah. Berikut adalah syarat-syaratnya.

1. Persetujuan dan Kesepakatan Para Pihak

Pihak penyelenggara akad, baik penyewa maupun yang menyewakan tidak atas
keterpaksaan. Kemudian, orang yang tidak sah melakukan akad ijarah adalah orang yang belum
dewasa atau dalam keadaan tidak sadar.

2. Barang atau Jasa yang Disewakan

Objek yang disewakan harus berwujud sama sesuai dengan realitas dan tidak dilebih-
lebihkan, sehingga meminimalisir unsur penipuan.

3. Pembayaran Sewa atau Ijarah

Pemberian imbalan atau upah dalam transaksi Ijarah harus berwujud sesuatu yang dapat
memberikan keuntungan bagi pihak penyewa.

4. Durasi dan Waktu Sewa

Waktu sewa ditentukan oleh kesepakatan antara peminjam dan penyewa. Namun,
transaksi ijarah akan berakhir bila adanya cacat atau kerusakan pada barang sewa,
meninggalnya salah satu pihak dan tujuan transaksi telah tercapai.

2
5. Tanggung Jawab atas Perbaikan dan Pemeliharaan

Tanggung jawab akad ijarah disesuaikan dengan jenis dari akad itu sendiri. Hal ini
mencakup penerapan seluruh biaya yang keluar, maupun tanggung jawab atas perbaikan dan
pemeliharaan yang sebelumnya telah disepakati oleh peminjam maupun penyewa.

Rukun Akad Ijarah

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah,
dijelaskan beberapa rukun Ijarah, di antaranya sebagai berikut.

1. Ada pernyataan ijab qabul (shigat) atau pernyataan sewa dari kedua pihak.

2. Ada pihak yang melakukan akad, terdiri dari pemberi sewa (pemilik aset) dan penyewa
(pengguna aset)

3. Manfaat dari aset yang disewakan dalam Ijarah harus dijamin oleh pihak yang menyewakan,
dan pihak penyewa wajib menggantinya dengan pemberian upah (ujrah).

1.2 Karakteristik Akad Ijarah

Karakteristik akad ijarah adalah sebagai berikut:

1. Akad ijarah adalah akad yang berarti sewa-menyewa atau pemberian jasa dengan imbalan
tertentu .

2. Akad ijarah memindahkan manfaat (hak guna) dari suatu barang atau jasa kepada pihak lain
tanpa mengubah kepemilikannya .

3. Akad ijarah memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar sah dan tidak bertentangan
dengan syariah . Beberapa rukun dan syarat tersebut adalah:

 Kedua pihak yang berakad harus sudah baligh dan berakal, serta rela tanpa paksaan .
 Barang atau jasa yang menjadi objek akad harus jelas, nyata, dapat dinilai, dan
dibolehkan secara syariah .
 Biaya sewa atau upah harus ditentukan sebelumnya dan tidak mengandung unsur riba,
gharar, atau maysir .

3
4. Akad ijarah memiliki beberapa jenis yang sering digunakan dalam praktik ekonomi
syariah, yaitu akad ijarah thumma al-bai (AITAB), akad ijarah muntahia bittamleek (IMBT),
dan akad ijarah wadiah (AIW) . Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan ketentuan
tersendiri.

1.3 Jenis-Jenis Akad Ijarah

Jenis-jenis akad ijarah yang sering digunakan dalam praktik ekonomi syariah adalah sebagai
berikut:

1. Akad ijarah thumma al-bai (AITAB) adalah akad ijarah yang diikuti dengan akad jual beli di
akhir masa sewa. Contohnya, seseorang menyewa sebuah mobil dari bank syariah dengan
tujuan untuk membelinya di kemudian hari. Setiap bulan, ia membayar uang sewa dan uang
angsuran kepada bank. Di akhir masa sewa, ia membayar sisa harga mobil dan menjadi
pemiliknya .

2. Akad ijarah muntahia bittamleek (IMBT) adalah akad ijarah yang berakhir dengan
pemindahan hak milik atas barang yang disewa kepada penyewa. Contohnya, seseorang
menyewa sebuah rumah dari bank syariah dengan syarat bahwa ia akan mendapatkan hak milik
rumah tersebut setelah membayar seluruh uang sewa. Uang sewa tersebut sudah termasuk
harga rumah dan biaya administrasi .

3. Akad ijarah wadiah (AIW) adalah akad ijarah yang berupa penitipan dana atau barang dari
pemilik kepada penyimpan dengan kewajiban bagi penyimpan untuk mengembalikan dana atau
barang tersebut sewaktu-waktu. Contohnya, seseorang menitipkan uangnya di bank syariah
dengan harapan mendapatkan manfaat dari uang tersebut. Bank syariah akan mengelola uang
tersebut sesuai dengan prinsip syariah dan memberikan bagi hasil kepada pemilik uang .

4. Ijarah Maushufah fi al-dzimmah


Jenis ijarah ini merupakan akad ijarah atas manfaat suatu barang (manfaat 'ayn) dan/atau jasa
('amal) yang pada saat dilakukan akad hanya disebutkan sifat-sifat dan spesifikasinya
(kuantitas dan kualitas).

5. Ijarah Tasyghiliyyah
Ijarah tasyghiliyyah adalah akad ijarah atas manfaat barang yang tidak disertai dengan janji
pemindahan hak milik atas barang sewa kepada penyewa.

4
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Studi Kasus


1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik rental mobil yang
terlibat dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan terstruktur
guna mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang akad ijarah pada praktik
sewa menyewa mobil .

2. Observasi
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Transkripsi wawancara dan catatan observasi akan dianalisis untuk
mengidentifikasi pola, temuan, dan tema utama.

Study Kasus
Rental mobil Faz Rent Car merupakan sebuah usaha sewa menyewa mobil yang
dibangun oleh mahasiswa eki, berlokasi di kampung Keuramat, jalan tanah tinggi, Kec.Kuta
Alam ,Banda aceh.

2.2 Nama Usaha dan Jenis Akad Yang Digunakan


Nama Usaha rental mobil nya ialah Faz Rent Car
Akad yang digunakan dalam kasus ini adalah
1. Ijarah Maushufah fi al-dzimmah
Jenis ijarah ini merupakan akad ijarah atas manfaat suatu barang (manfaat 'ayn) dan/atau
jasa ('amal) yang pada saat dilakukan akad hanya disebutkan sifat-sifat dan spesifikasinya
(kuantitas (Harga) dan kualitas ).

2. Ijarah Tasyghiliyyah
Ijarah tasyghiliyyah adalah akad ijarah atas manfaat barang yang tidak disertai dengan janji
pemindahan hak milik atas barang sewa kepada penyewa.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pihak Yang Terlibat Dalam Akad Ijarah


Dalam kasus yang kami teliti, kami menemukan sebuah usaha rental mobil yang terletak
di didaerah kampung keuramat, jalan tanah tinggi, kec.kuta alam, banda aceh.Usaha ini
mulai berdiri pada tahun 2020. Dan pada saat awal berdiri mobilnya masih berupa titipan
dari orang lain,dikarenakan belum ada modal sendiri sehingga ketika memperoleh
keuntungan mereka membagi dua keuntungan tersebut. Dalam usaha tersebut menerapkan
akad ijarah Ijarah Maushufah fi al-dzimmah

Pihak yang terlibat dalam akad ijarah sewa mobil rental adalah sebagai berikut:

- Mu'ajjir: pihak yang menyewakan mobil atau bank yang menyediakan dana untuk membeli
mobil.
- Musta'jir: pihak yang menyewa mobil atau nasabah yang memanfaatkan dana dari bank
untuk membeli mobil.
- Ujrah: biaya sewa yang dibayar oleh musta'jir kepada mu'ajjir selama periode sewa.
- Shighah: perjanjian atau ijab qabul antara mu'ajjir dan musta'jir yang mengikat kedua belah
pihak.

A. Pihak penyedia rental tersebut merupakan seorang mahasiswa eki yang baru merintis
usahanya dengan modal cicil – cicilan. Biasanya penyewa rental tersebut didominasi dari
kalangan anak muda yang ingin berlibur atau sekedar trevelling, orang yang berkunjung ke
aceh dan juga orang dari luar daerah.

B.Jenis akad ijarah yang di gunakan pada usaha rental mobil


Akad ijarah Ijarah Maushufah fi al-dzimmah dan Ijarah Tasyghiliyyah
yang dimana pihak penyedia rental menitipkan suatu barang kepada si penyewa dengan
syarat si penyewa harus menyertakan jaminan berupa ktp dan motor , dan berkewajiban
untuk mengembalikan dana/barang tersebut sewaktu habisnya masa sewa.
6
C. Sewa menyewa dilakukan dengan si penyewa memesan rental tersebut kepada penyedia
rental dengan harga tergantung dengan mobil yang dipesan sesuai harga yang tertera di
brosur, setelah terjadi kesepakatan si penyewa menyetujui memesan mobil maka kunci mobil
akan diserahkan kepada penyewa selama 24 jam sehari, rental juga bisa disediakan supir jika
tidak ingin berkendara sendiri. selanjutnya penyewa menyerahkan jaminan berupa ktp dan
motor dan membayar uang panjar, selanjutnya mobil di serahkan kepada penyewa selama 24
jam 1 hari, setelah habis masa sewa maka mobil dikembalikan beserta uang sisanya kepada
pemilik . Mobil juga bisa di sewa dalam jangka waktu setahun dengan pembayaran pelunasan
di awal.

3.2 Laporan Keuangan Usaha Rental Mobil


Modal awal yang mereka keluarkan sebesar Rp.275.000.000 untuk satu harga
mobil brio, Sekarang stok mobil yang ada diusaha tersebut masih satu mobil merek brio
dengan harga rental satu hari bisa sampai Rp.350.000. Omset perbulan/laba bersih yang
didapatkan oleh si pemilik usaha Faz Rent Car sebesar Rp.2.500.000 per satu
mobil.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Akad ijarah adalah akad yang mengatur pemindahan hak guna atas suatu aset
atau jasa dengan pembayaran sewa. Akad ini berdasarkan pada prinsip jual-beli
manfaat, bukan aset atau jasa itu sendiri. Akad ini memiliki rukun, syarat, dan dasar
hukum yang harus dipenuhi agar sah. Akad ini juga memiliki pandangan yang berbeda-
beda dari para ulama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ijarah.

Akad ijarah kendaraan operasional bisa dilihat dari penyewaan rental mobil.
Akad ini dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyewa dengan
saling menyetujui isi perjanjian. Isi perjanjian tersebut harus mencakup orang yang
menyewakan mobil, penyewa mobil, ada mobil yang disewakan, dan ada uang sewa
yang diberikan penyewa mobil kepada pemilik rental yang penjelasan dari awal sampai
berakhirnya sewa menyewa.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6356157/memahami-ijarah-dari-pengertian-jenis-rukun-dan-
syaratnya.

https://www.ocbc.id/id/article/2022/04/07/akad-ijarah-adalah?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/akad-ijarah/?ssp=1&setlang=en-
ID&safesearch=moderate

https://www.icdx.co.id/news-detail/publication/akad-ijarah-pengertian-jenis-dan-
contohnya?ssp=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate

Anda mungkin juga menyukai