PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akad ijarah
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akad ijaroh muntahiya bit tamlik
C. Tujuan pembahasan
1. Menjelaskan tentang akad ijarah
2. Menjelaskan tentang akad ijarah muntahiya bit tamlik
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri. Bila digunakan untuk mendapatkan
manfaat barang maka disebut sewa-menyewa. Sedangkan jika digunakan
untuk mendapatkan manfaat tenaga kerja, disebut upahmengupah.
Ijarah berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna imbalan, atau
upah sewa/jasa. Istilah “Ijarah” pada umumnya digunakan dalam
perbankan syariah. Secara makna dan konteksnya dalam perbankan, Ijarah
adalah pemindahan hak guna suatu barang dengan pembayaran biaya sewa
tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Singkat kata
Ijarah berarti menyewa suatu tanpa maksud memilikinya.
Baik proses maupun Imbalan dari transaksi Ijarah ini sendiri juga
berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak. Bukan hanya itu saja,
tujuan dari penyewaan barang atau asset tersebut haruslah jelas dan telah
diketahui sebelumnya. Akad Ijarah berfokus kepada manfaat barang dan
tidak boleh dilakukan atas suatu benda. Misalkan saja apabila ada seekor
sapi yang diIjarahkan untuk diambil susunya, hal ini tidak diperbolehkan
karena susu dapat menjadi benda yang dapat diperjual-belikan.
a. Rukun Ijarah
Adapun rukun-rukun dalam Ijarah adalah sebagai berikut:
1. Ada orang yang menyewakan suatu barang (Mu’ajjir dan
Musta’jir)
2. Ada akad antara penyewa dan yang menyewakan
3. Ada ijab qabul (shigat)
4. Ada upah (ujrah)
5. Ada manfaat baik antara pihak yang menyewakan dan pihak
penyewa.
b. Syarat Ijarah
1. Kedua pihak yang melakukan transaksi Ijarah sudah dewasa
(baligh) dan berakal (tidak mabuk).
2. Kedua pihak yang melakukan transaksi memiliki kerelaan dan
tidak didasarkan suatu paksaan dari pihak mana pun.
3. Barang yang menjadi objek transaksi harus jelas adanya.
4. Barang yang menjadi objek transaksi harus halal sesuai syariat
Islam.
5. Barang yang menjadi objek transaksi menjadi hak Mu’jar atas
seizin pemiliknya.
3
6. Manfaat yang didapatkan harus diinformasikan secara terang dan
jelas.
c. Jenis Ijarah
1. Ijarah Manfaat
Ijarah jenis ini memiliki objek sewa berupa asset yang tidak
bergerak seperti rumah, kendaraan, pakaian, perhiasan, dan lain
sebagainya.
2. Ijarah Pekerjaan
Ijarah atas pekerjaan mengarah kepada objek sewa yang
berbentuk pekerjaan atau jasa yakni seperti menjahit baju,
memperbaiki barang, membangun bangunan, mengantar paket,
dan lain-lain.
Sementara berdasarkan PSAK Nomor 107, Ijarah terbagi ke dalam
beberapa jenis di bawah ini:
1. Ijarah Asli
Ijarah asli adalah transaksi sewa-menyewa terhadap objek
Ijarah yang dilakukan tanpa ada perpindahan hak kepemilikan atas
asset atau barang tersebut.
2. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
4
Salah satu dasar hukum IMBT dalam QS. al-Qashash [28]: 26
6
Serta Q.S. Al-Qashash [28] : 26 dan 27 yang memiliki arti
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (27). Berkatalah dia (Syu´aib):
“Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang
dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan
tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu
kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu
Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ijarah asli adalah transaksi sewa-menyewa terhadap objek Ijarah yang
dilakukan tanpa ada perpindahan hak kepemilikan atas asset atau barang
tersebut.
Al Ijarah al Muntahiya bit Tamlik (IMBT) adalah kepemilikan suatu
manfaat/jasa berupa barang yang jelas dalam tempo waktu yang jelas
dikuti dengan adanya pemberian kepemilikan suatu barang yang bersifat
khusus dengan adanya ganti yang jelas.
IMBT adalah akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan
penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya
dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai
dengan akad sewa.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan kepada mahasiswa agar lebih
mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang dikaji yaitu mengenai akad ijarah.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para
pakar penulis mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Pembimbing yang
telah memberikan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan
makalah ini. Kami ucapkan terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Adam, P. (2017). Akad dan Produk Bank Syariah. Bandung: PT. Refika Aditama.