Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEKANISME KERJA PASAR


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Ekonomi Islam II

Dosen Pengampu : Ahmad Fauzi S.E

Oleh :

Nur Arifah

Yuliana Khusnul Khotimah

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM DARUL QUR’AN

BRAJA HARJOSARI MINAK SELEBAH

LAMPUNG TIMUR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis
yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Braja Selebah, 11 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A. Pengertian Mekanisme Pasar........................................................................ 2
B. Pasar Pada Masa Rasullulah ............................................................................. 2
C. Pengertian Kekuatan Pasar Menurut Ekonomi Islam........................................ 5
D. Keseimbangan Pasar......................................................................................... 6

BAB III PENUTUP................................................................................................. 7


A. Kesimpulan................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Apa yang kita pahami ketika mendengar kata pasar? Pasar dalam
arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan beli atau bertemunya
permintaan dengan penawaran. Definisi ini lebih ke arah pasar dalam arti
tradisional, yaitu permintaan dan penawaran yang berupa barang atau jasa.
Dalam arti luas, pasar adalah proses transaksi antara permintaan dan
penawaran yang melibatkan proses yang kompleks dan melibatkan banyak
pihak. Definisi ini lebih condong ke arah pasar dalam arti modern dan yang
ditransaksikan pun tidak selalu murni berupa barang dan jasa, seperti
transaksi jual beli utang, saham, dan hak membeli atau menjual (option),
dan lain-lain.

B. Tujuan Penulisan

Apapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa


mengetahui dan memahami materi tentang Manajemen Kerja Pasar.

C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian Mekanisme Pasar.
2. Mengetahui dan memahami Pasar Pada Masa Rasullulah.
3. Mengetahui Pengertian Kekuatan Pasar Menurut Ekonomi Islam.
4. Mengetahui dan memahami Keseimbangan Pasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar adalah setiap transaksi permintaan dan


penawaran ditentukan oleh harga serta jumlah barang. Titik ekuilibrium
akan terjadi pada mekanisme pasar jika harga barang yang diminta
sama dengan harga barang yang ditawarkan atau jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Dalam mekanisme pasar, terdapat produsen yang selalu menetapkan


harga untuk mencapai keuntungan, sedangkan konsumen mencari
kepuasan tertinggi dengan kualitas barang yang bagus. Alokasi sumber
daya sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, maka sebisa
mungkin digunakan secara efisien dan efektif. Mekanisme pasar
mengatur produsen dan konsumen mendapatkan kesepakatan antara
harga dan kualitas. Di pasar, keduanya terhubung berdasarkan tujuan
dari produsen atau konsumen.

B. Pasar Masa Rasulullah

Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan campur tangan apa


pun dalam proses penentuan harga oleh negara atau individual. Di
samping menolak untuk mengambil aksi langsung apa pun, beliau
melarang praktek-praktek bisnis yang dapat membawa kepada
kekurangan pasar. Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW
menghapuskan pengaruh kekuatan ekonomi atas mekanisme harga.

Diriwayatkan dari Anas bahwa ia mengatakan harga pernah mendadak


naik pada masa Rasulullah SAW. Para sahabat mengatakan: "Wahai
Rasulullah, tentukanlah harga (ta'sir) untuk kita. Beliau menjawab:
"Allah SWT itu sesungguhnya adalah penentu harga, penahan dan
pencurah serta pemberi rizki. Aku mengharap dapat menemui Tuhanku
dimana salah satu diantara kalian tidak menuntutku karena kezaliman
dalam hal darah dan harta."

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melarang adanya


intervensi harga dari siapapun juga. Praktek-praktek dalam
mengintervensi harga adalah perbuatan yang terlarang.

Selain melarang adanya intervensi harga, ada beberapa larangan yang


diberlakukan Rasulullah SAW untuk menjaga agar seseorang tidak
dapat melambungkan harga seenaknya seperti larangan menukar
kualitas mutu barang dengan kualitas rendah dengan harga yang sama
serta mengurangi timbangan barang dagangan. Beberapa larangan
lainnya adalah:

1. Larangan Najsy

Najsy adalah sebuah praktek dagang dimana seorang penjual


menyuruh orang lain untuk memuji barang dagangannya atau
menawar dengan harga yang tinggi calon pembeli yang lain tertarik
untuk membeli barang dagangannya.

Najsy dilarang karena dapat menaikkan harga barang-barang yang


dibutuhkan oleh para pembeli. Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kamu sekalian melakukan penawaran terhadap barang
tanpa bermaksud untuk membeli (H.R. Tirmidzi).

2. Larangan Bay'Ba'dh 'Ala Ba'dh

Praktek bisnis ini adalah dengan melakukan lompatan atau


penurunan harga oleh seorang dimana kedua belah pihak yang
terlibat tawar menawar masih dalam tahap negosiasi atau baru akan
menyelesaikan penetapan harga. Rasulullah melarang praktek
semacam ini karena hanya akan menimbulkan kenaikan harga yang
tidak diinginkan.
3. Larangan Tallaqi Al-Rukban
Praktek ini adalah dengan cara mencegat orang-orang yang
membawa barang dari desa dan membeli barang tersebut sebelum
tiba di pasar. Rasulullah melarang praktek semacam ini dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga.Beliau
memerintahkan agar barang-barang langsung dibawa ke pasar,
sehingga penyuplai barang dan para konsumen bisa mengambil
manfaat dari harga yang sesuai dan alami.

4. Larangan Ihtinaz dan Ihtikar.

Ihtinaz adalah praktek penimbunan harta seperti emas, perak


dan lain sebagainya. Sedangkan ihtikar adalah penimbunan barang-
barang seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari. Penimbunan
barang dan pencegahan peredarannya sangat dilarang dan dicela
dalam Islam seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surat At-
Taubah ayat 34-35 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya kebanyakan dari


pendeta-pendeta memakan harta manusia dengan cara yang bathil
dan mereka menghalangi dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah maka beritahukan kepada mereka akan azab yang pedih. Pada
hari itu dipanaskan dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya
dahi, rusuk dan punggung mereka dan dikatakan (kepada mereka).
Inilah harta benda yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah (balasan) dari apa yang kamu simpan dahulu itu. (QS.
At-Taubah (34-35)."

Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa praktek penimbunan


baik yang berbentuk uang tunai maupun barang sangatlah
bertentangan dengan ajaran Islam.Bahaya dari praktek ihtikar dapat
menyebabkan kelangkaan barang di pasar sehingga harga barang
menjadi naik.
C. Pengertian Kekuatan Pasar Menurut Ekonomi Islam.
Dalam hal mekanisme pasar dalam konsep islam akan tercermin
prinsip ekonomi Syariah yaitu makro dan mikro. Nilai ekonomi Syariah
dalam perspektif makro adalah menekankan aspek distribusi,
pelarangan riba dan kegiatan ekonomi yang tidak memberikan manfaat
secara nyata kepada sistem perekonomian. Sedangkan perpektif mikro
yaitu menekankan aspek kompetensi/profesionalisme dan sikap
amanah. Prinsip ekonomi Syariah dipandang sebagai pemberian atau
titipan dari allah dan juga menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang
dikuasai oleh segelintir orang saja.Kekuatan pasar dalam ekonomi
islam dibagi menjadi dua yaitu permintaan dan penawaran :
1. Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan
pasar, istilah yang digunakan oleh Ibnu Taimiyah untuk
menunjukkan permintaan ini adalah keinginan. Keinginan yang
yang dimaksud ini muncul pada konsumen sesungguhnya
merupakan sesuatu yang kompleks, dapat dikatakan berasal dari
Allah. Namun, pada dasarnya ada faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan ini, yaitu: harga barang yang bersangkutan, pendapatan
konsumen, ketersediaan barang dan harga barang lain yang terkait,
selera konsumen, ekspektasi (pengharapan), maslahah (tujuan
dalam mengonsumsi barang). Permintaan ini menunjukkan
hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta.
2. Penawaran menurut Ibnu Taimiyah adalah kekuatan penting dalam
pasar sebagai ketersediaan barang yang ada di pasar (stok barang).
Menurutnya penawaran bisa dari impor dan produksi lokal sehingga
kegiatan ini dilakukan oleh produsen maupun penjual. Dalam
pencapaian masalah penawaran sendiri dibutuhkan keimanan yang
ada pada diri produsen, apabila jumlah masalah yang terkandung
dalam barang yang di produksi maka akan meningkatkan jumlah
produksinya. Selain itu sebagai faktor dari penawaran sendiri
tercermin dari keuntungan yang didapat dan menjadi unsur
keuntungan ini adalah harga barang dan biaya produksi. Harga
barang ini mempunyai pengaruh kepada nilai keadilan, sebab
dengan harga yang tidak adil akan menurunkan di pasar yang akan
berdampak buruk pada mekanismne pasar.

D. Keseimbangan Pasar.

Keseimbangan pasar yaitu menggambarkan situasi di mana semua


kekuatan yang ada di pasar, baik permintaan maupun penawaran berada
dalam keadaan yang seimbang dan mencapai titik (equilibrium)
sehingga setiap variable yang terbentuk di pasar yaitu harga dan
kuantitas sudah tidak lagi berubah. Proses terjadinya keseimbangan
pasar berawal dari mana saja baik dari segi permintaan atau penawaran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membaca dan memahami penjelasan diatas, jadi bisa di
pahami Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk kepada
hadits Rasululllah SAW. Dengan demikian, Islam jauh mendahului
Barat dalam merumuskan konsep mekanisme pasar. Konsep
mekanisme pasar dalam Islam selanjutnya dikembangkan secara
ilmiah oleh ulama sepanjang sejarah, mulai dari Abu Yusuf, Al-
Ghazali, Ibnu Taymiyah, Ibnu Khaldun, dsb. Para ulama tersebut telah
membahas konsep mekanisme pasar secara konprehensif. Mereka telah
membahas kekuatan permintaan dan penawaran. Kajian mereka juga
telah sampai pada faktar-faktor yang mempengaruhi pasar. Dalam
ekonomi Islam harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Jika terjadi distorsi pasar maka pemerintah boleh intervensi
pasar. Namun, ekonomi Islam menentang adanya intervensi
pemerintah dengan peraturan yang berlebihan saat kekuatan pasar
secara bebas bekerja untuk menentukan harga yang kompetitif. Biarkan
saja harga terbentuk sendiri oleh mekanisme pasar .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ahmadzamronikbm/5a5639ecbde5753c27207082/
mekanisme-pasar-pada-masa-rasulullah-saw

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mekanisme_pasar

https://www.kompasiana.com/chandraadjitama/5be3c53812ae9420d7227194/
pasar-masa-rasulullah?page=2

https://www.kompasiana.com/
dikifaisalsaputra4645/5faa325a8ede48742d425042/mekanisme-pasar-dalam-
ekonomi-islam

Anda mungkin juga menyukai