Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN EKONOMI ISLAM


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Islam

Dosen Pengampu : Zulaikah, M.E.

Disusun Oleh :
AZIZIR ZARVANDO : 2251010029
DELA UTARI : 2251010209
NOVITA SARI : 2251010121
PITER TRI PRASETYO : 2251010290

Kelas : E
Prodi : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرح من الر حيم‬


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN EKONOMI ISLAM”  ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
Ulfah ZULAIKAH, M.E. dalam matakuliah ekonomi islam
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
serta dapat menambah wawasan kita mengenai hukum dagang aspek badan usaha, khususnya
bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
MAKALAH.....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A.   Latar Belakang......................................................................................................................1

B.   Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C.   Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................2

A.  Pengertian Permintaan dan Penawaran...................................................................................2

B. Hukum permintaan dan penawaran..........................................................................................3

C. Teori permintaan dan penawaran............................................................................................4

BAB III...........................................................................................................................................8

PENUTUP......................................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Dalam ilmu ekonomi sehari hari terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling mempengaruhi satu sama lain antara pembeli dan penjual di pasar.
Pada zaman sekarang ini orang menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang
hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Tentu saja
anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana.
Namun sebenarnya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan
memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar.
Dimana permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu, sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode
waktu tertentu.
B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana pengertian permintaan dan penawaran?
2. Bagaimana hukum permintaan dan penawaran ?
3. Seperti apa teori permintaan dan penawaran ?
C.   Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian permintaan dan penawaran
2. Untuk mengetahui Bagaimana hukum permintaan dan penawaran
3. Untuk mengetahui Seperti apa teori permintaan dan penawaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Permintaan dan Penawaran


1. Pengertian permintaan
Permintaan dalam dunia ekonomi sering disebut dengan istilah demand yang
berarti suatu keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu.1 Atau dapat disimpulkan bahwa permintaan
itu adalah banyaknya jumlah barang yang ada dalam suatu pasar tertentu, dengan
tingkatan harga, tingkatan pendapatan, serta dalam periode tertentu.
Dalam ekonomi islam permintaan juga memiliki definisi tersendiri. Menurut ibnu
taimiyyah, pengertian permintaan adalah hasrat terhadap sesuatu atau jumlah
barang yang diminta (raghbah fil al-syai). Secara garis besar permintaan dalam
pengertian ekonomi islam sama dengan pengertian yang ada pada ekonomi
konvensional. Hanya saja ada prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh

individu khususnya individu muslim dalam keinginannya pada kegiatan ekonomi.2

2. Pengertian penawaran
Penawaran dalam dunia ilmu ekonomi sering disebut (supply) yang berarti
jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkatan harga
selama satu periode tertentu. 3 Atau dapat disimpulkan, penawaran adalah banyaknya
barang yang ditawarkan oleh penjual, pada suatu pasar tertentu, periode tertentu, serta
pada tingkatan harga tertentu. Jika dicermati sebenarnya pengertian permintaan dan
penawaran itu hanya berbeda pada satu kata. Jika permintaan menggunakan kata
membeli, maka penawaran menggunakan kata menjual. Seperti juga dalam permintaan,
penawaran juga sama menganalisis serta mengasumsikan suatu periode waktu tertentu,
1
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, “Pengantar Imu Ekonomi (Mikroekonomi & Makro ekonomi)”
(Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Fakultas Ekonomi Indonesia, 2008), halaman 24
2
Karim A Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), halaman 31
3
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, “Pengantar Imu Ekonomi (Mikroekonomi & Makro ekonomi)”
(Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Fakultas Ekonomi Indonesia, 2008), halaman: 32

2
dan faktor-faktor penentu penawaran selain harga barang dianggap tidak berubah
(ceteris paribus).
Tidak berbeda dengan permintaan, dalam ekonomi islam penawaran
memiliki definisi bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan harus transparan dan
terperinci spesifikasinya, bagaimana keadaan barang tersebut, apa kelebihan dan
kekurangan dari barang tersebut, jangan sampai penawaran yang kita lakukan dapat
merugikan pihak lain dalam arti ini pihak yang mengajukan permintaan akan barang
dan jasa tersebut. Seperti halnya permintaan definisi penawaran dalam ilmu
ekonomi konvensional maupun ilmu ekonomi islam relatif sama. Hanya saja ada
prinsip-prinsip tertentu ada yang harus diperhatikan oleh individu khususnya individu
muslim dalam keinginannya dalam menjalankan kegiatan ekonomi.

B. Hukum permintaan dan penawaran


1. Hukum permintaan
Para ahli ekonomi berupaya untuk menganalisis sistem harga, dalam hal ini
membutuhkan pendekatan terhadap masalah yang terdapat dalam unsur pembentukan
harga. Para ahli ekonomi membatasi unsurunsur yang dapat mempengaruhi mekanisme
dalam pembentukan harga dengan menggunaakan dua faktor saja yaitu permintaan dan
penawaran. Permintaan, itu sendiri memiliki hukum dalam ilmu ekonomi. Banyak
penjabaran atau pengertian Hukum permintaan. Menurut Mustofa E. Nasution dalam
bukunya berbunyi: “kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk membelinya
pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu”.4
Atau dapat disimpulkan dari bunyi hukum permintaan diatas “suatu barang
apabila harganya makin rendah, maka permintaan terhadap barang tersebut akan
meningkat, sebaliknya apabila harga suatu barang makin tinggi maka permintaan
terhadap barang tersebut akan menurun. Jadi konsep permintaan terhadap barang
dan jasa hanya memperhatikan konsumen yang preferensi dan daya beli sekaligus.
Dalam merumuskan hukum permintaan tersebut, diasumsikan atau dijelaskan
bahwa permintaan terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan harus terpenuhi
atau dengan kata lain ada faktor-faktor selain harga yang dianggap tetap.
4
Edwin Nasution Mustofa, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam” (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP,2006),
halaman 80

3
2. Hukum penawaran
Penawaran dalam ekonomi, ada istilah pokok dalam penawaran itu sendiri. Istilah
dalam penawaran itu ialah hukum penawaran. Hukum penawaran menurut Mustofa E.
Nasution didefinisikan sebagai: “kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk
menjualnya pada tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu”. 5 Atau dapat
diartikan luas hukum permintaan adalah semakin tinggi harga suatu barang, semakin
besar pula jumlah penawaran barang tersebut, sebaliknya semakin rendah harga
suatu barang maka semakin rendah pula jumlah barang tersebut. Pada dasarnya
hukum penawaran dan hukum permintaan itu hanya terdapat satu kata perbedaan
dalam definisinya atau bunyinya. Jika hukum permintaan menggunakan kata membeli,
hukum penawaran menggunakan kata menjual. Seperti halnya dalam permintaan,
penawaran juga mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan faktor-faktor penentu
penawaran selain harga barang tersebut dianggap tidak berubah atau konstan (ceteris
paribus).

C. Teori permintaan dan penawaran


1. Teori permintaan dalam Islam
Menurut kajian ekonomi, tidak bisa terlepas dengan teori. Disebakan teori ini
sendiri dalam kajian ilmu ekonomi ada 2 macam teori, yaitu: teori permintaan dengan
teori penawaran. Teori permintaan menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara
jumlah permintaan dan harga sedangkan teori penawaran menerangkan hubungan antara
jumlah penawaran dengan harga. Menurut teori ekonomi konvensional “Teori Ekonomi
“adalah “perbadingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila
permintaan naik, maka harga relatif akan naik, begitu sebaliknya apabila
permintaan turun, maka harga relatif akan turun”
Ekonomi islam, juga memiliki teori permintaan. Dalam ekonomi islam,
setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak akan terlepas dari nilai-nilai moral
dan agama, karena setiap kegiatan senantiasa dihubungkan dengan syariat. Menurut
5
Edwin Nasution Mustofa, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam” (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP, 2006),
halaman 89

4
Ibnu Taimiyyah, permintaan terhadap suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu,
yang digambarkan dengan istilah raghbah fil sya’i yang dapat diartikan jumlah barang
yang diinginkan.6Al-qur’an menyebut ekonomi dengan istilah iqtishad (penghematan,
ekonomi), yang secara literal berarti “pertengahan atau moderat”7
Dari hal itu seorang muslim dalam ekonomi islam memiliki asumsi
dalam melakukan kegiatan perekonomian. Adapun asumsi tersebut diantaranya:
 Tidak boleh melakukan pemborosan atau berlebih-lebihan.
Dalam surat al-israa dijelaskan (lihat surat al-israa ayat 26-27). Seorang muslim
diminta untuk mengabil sebuah sikap moderat dalam memperoleh dan menggunakan
sumber daya. Atau dalam arti lain tidak boleh israf (royal, berlebih-lebihan), akan
tetapi juga tidak boleh pelit (bukhl).
 Jangan konsumsi barang yang haram (mengkonsumsilah barang yang halal dan
thayyib).
Konsumsi seorang muslim dibatasi kepada barang-barang yang halal dan
thayyyib (QS. Al-baqarah ayat 75). Sebenarnya tidak ada permintaan terhadap
barang itu haram. Akan tetapi dalam ekonomi islam, barang yang sudah dinyatakan
haram untuk dikonsumsi otomatis tidak memiliki nilai ekonomi, dari itu tidak boleh
diperjualbelikan8.
Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan
ke megahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi
yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk
membayar zakat, infak dan shadaqah. Sedangkan dalam teori ekonomi konvensional,
permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat
harga tertentu dalam waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah
sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar tradisional yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara

6
Edwin Nasution Mustofa, “Pengenalan Eksklusi ekonomi islam” (Jakarta: kencana, 2007), halaman 85
7
Ibid, halaman 85
8
Edwin Nasution Mustofa, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam” (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP, 2006),
halaman 89

5
pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga
tertentu yang mungkinhasil dari tawar menawar yang cukup lama. Masyarakat selaku
konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar.
Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga
tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya
kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada permintaan
yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah
jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Model permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di
pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap
perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga

digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya.

2. Teori penawaran Islam


Dalam kajian ekonomi penawaran juga memiliki teori. Teori penawaran
yang umum dalam ekonomi konvensional ada dua bentuk teori diantaranya:
 Teori penawaran produsen tunggal.
Yaitu, apabila faktor yang kita anggap konstan dalam memperoleh jadwal
penawaran dan kurva penawaran yang termasuk syarat dari ceteris paribus berubah,
maka seluruh kurva penawaran akan bergeser. Hal ini disebut sebagai perubahan
atau pergeseran penawaran yang harus dibedakan dari perubahan jumlah yang
ditawarkan.
 Teori penawaran pasar.
Yaitu, faktor dari suatu komoditi memberikan jumlah alternatif dari
penawaran komoditi dalam periode waktu tertentu pada berbagai harga alternatif oleh
semua produsen yang ada dalam pasar.9
Sedangkan dalam ekonomi islam, teori penawaran islam pada dasarnya
segala sesuatu bentuk kegiatan ekonomi harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia. Hal ni telah dijelaskan dalam al-qur’an surat Ibrahim ayat 32-34. Dalam
memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah untuk keperluan manusia, terdapat
9
Dominick Salvatore, “Teori Mikro Ekonomi” (Jakarta: Erlangga, 1990). Halaman 19-20

6
larangan yang harus dipatuhi oleh umatnya yang berbunyi “janganlah kamu membuat
kerusakan dimuka bumi.10
Dalam memanfaatkan alam yang telah Allah sediakan untuk manusia,
larangan yang harus di penuhi adalah “janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi”. Definisi kerusakan tersebut sangat luas, tetapi dalam kaitannya dengan
produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral.
Produksi Islami dilarang mengkibatkan kerusakan dalam memanfaatkan alam
dan lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul yang
mengakibatkan banjir dan longsor, menimbulkan polusi di atas ambang batas aman
bagi kesehatan. Produksi Islami juga haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan, baik itu rusaknya kesehatan, moral dan
kepribadian. Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut
tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Seperti halnya
pada permintaan yang diturunkan dari fungsi konsumsi, maka teori penawaran
hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu perusahaan dalam analisis
biayanya. Sebagai contoh, apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi, maka
biaya lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga

ongkos meningkat dan penawaran akan berkurang.

10
Edwin Nasution Mustofa, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam” (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP,
2006), halaman 94

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulam
permintaan itu adalah banyaknya jumlah barang yang ada dalam suatu pasar
tertentu, dengan tingkatan harga, tingkatan pendapatan, serta dalam periode tertentu.
Sedangkan penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual, pada
suatu pasar tertentu, periode tertentu, serta pada tingkatan harga tertentu. Jika
dicermati sebenarnya pengertian permintaan dan penawaran itu hanya berbeda pada
satu kata. Jika permintaan menggunakan kata membeli, maka penawaran
menggunakan kata menjual. Seperti juga dalam permintaan, penawaran juga sama
menganalisis serta mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan faktor-faktor
penentu penawaran selain harga barang dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Hukum permintaan. Menurut Mustofa E. Nasution dalam bukunya berbunyi:
“kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat
harga dalam suatu periode tertentu”, Hukum penawaran menurut Mustofa E. Nasution
didefinisikan sebagai: “kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya
pada tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.
Teori permintaan menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga sedangkan teori penawaran menerangkan hubungan antara jumlah
penawaran dengan harga. teori penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku
individu-individu perusahaan dalam analisis biayanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman, A Karim.Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2007
Mustofa, Edwin Nasution.Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Pradana Media
Group.2006
Mustofa, Edwin Nasution. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.2007
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung.Pengantar Imu Ekonomi (Mikroekonomi & Makro
ekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Fakultas Ekonomi Indonesia. 2008
Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.2013
Salvatore, Dominick. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Kencana. 1990
Macam-macam-permintaan.Dipetik 31-03-2016, dari google website: http://belajar-ekonomi-
weebly.com.2014
Muawanah, M. (2017). Permintaan Dan Penawaran Dalam Islam. Al-'Adalah: Jurnal Syariah
dan Hukum Islam, 2(2), 111-127.
Permana, I. (2020). Teori Penawaran Dalam Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(1),
6-20.

Anda mungkin juga menyukai