Anda di halaman 1dari 4

Kain tapis merupakan produk tradisional Lampung dengan pola motif khusus dari benang emas

atau perak. Bahan dasar dari kain ini adalah benang kapas yang ditenun secara tradisional. Motif-
motif dekorasi benang emas atau perak dibuat dengan tehnik sulam (cucuk dalam bahasa setempat)
tradisional atau tehnik bordir (modern). Kain ini biasanya digunakan kaum perempuan sebagai
penutup tubuh bagian bawah, dari pinggang hingga mata kaki.
Kain tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat lampung yang berbentuk
kain sinjang (sarung)
yang diaplikasikan dalam kain tapis umumnya mengangkat tema alam, terutama flora dan fauna.
Ada pula kain tertentu yang mengangkat kehidupan rumah tangga seperti pada kain tapis cucuk
andak. Selain itu, terdapat perbedaan motif yang dipengaruhi asal daerahnya, seperti tapis
pepadun, tapis peminggir, tapis liwa, dan tapis abung. Motif pada tapis peminggir (pesisir)
dominan mengangkat flora sementara motif tapis pepadun (pedalaman) cenderung sederhana dan
kaku.

Misalnya, semboyan Provinsi Lampung yang berbunyi “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang berarti bumi
Lampung dilambangkan sebagai rumah tangga agung yang didiami oleh dua jurai masyarakat adat,
yaitu jurai adat pepadun dan jurai adat saibatin.

Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol
hasil bumi yang banyak dibudidaya di Lampung. Laduk dan payan berupa golok
dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gong perlambang
keagungan seni budaya asli. Siger sebagai lambang keagungan
budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat
tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti satu bumi dua tradisi (ruwa dan jurai)
yang terdapat pada masyarakat asli Lampung artinya Sang Bumi Lampung, yang
juga memiliki dua tradisi yang mengkristal pada Adat yaitu Saibatin dan tradisi
budaya Pepadun

1. Cangget agung
Lagu daerah lampung = 2. Lipang lipangdang
3. Sang bumi ruwai jurai
4. Bumi lampung
Rumah adat Lampung dikenal dengan sebutan Nuwo Sesat atau Balai
Agung.
Lampung merupakan provinsi yang terletak di wilayah paling selatan
Pulau Sumatera.
Pusat pemerintahan Provinsi Lampung berada di Kota Bandar
Lampung.
Luas Provinsi Lampung mencapai 35.376 km dengan 13 kabupaten.
Nama rumah adat Lampung Nuwo Sesat punya arti tersendiri.
Dalam bahasa daerah setempat, "Nuwo" berarti rumah atau tempat
tinggal dan "Sesat'" bermakna musyawarah.

kalimat langsung adalah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan
seseorang. Kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan apa yang disampaikan orang
lain secara tepat dan sama persis.
kalimat tidak langsung adalah kalimat berisi ungkapan yang disampaikan orang lain. Jenis
kalimat ini tidak meniru langsung apa yang dibicarakan orang lain. Biasanya disampaikan dalam
bentuk kalimat berita.

Contoh kalimat
KALIMAT BERITA SECARA LANGSUNG:
1.Ani cawa , “sikam haga lapah sekula”.
2.Ayah ngelulih, “sapa sai lapah mit Bandar lampung?”
3.Guru cawa, “kuti haghus belajagh sai ghajin!”
4.“sikam”,haga lapah sekulah”
5.Waktu akbar jama agung lapah sekula, agung
cawa,”gham dang jajan sembaghangan!”.

KALIMAT BERITA TIDAK LANGSUNG:


1.Ani cawa bahwa ya haga lapah sekula.
2.Guru cawa bahwa gham haghus belajagh sai ghajin!”
3.Agung jawa jama akbar bahwa gham dang jajansembaghangan.
4.Gughu ngelulih jama sikam sapa sai mak kughuk dikelask
5.Kepala sekulah cawa gham kuti sebetikni nutuk les
di sekulah!”.
kalimat SPOK

Subjek biasanya merupakan kata benda dan letak Subjek biasanya sebelum Predikat. contoh:

Nama orang : Anton, Tono, Mira, dll


Nama benda-benda : mija, ghanguk, mahhan, lamban, iwa, ulai, deghian, cabik, dll.
Nama panggilan : Ubak, apak, emak, induk, kemaman, keminan, kelepah, tamong, dll
Kata ganti orang : tiyan ghumpok,tiyan, niku,pusekam, ikam, nyak, gham ghumpok,
gham, beliau, ia, sikam ghumpok, sikam, dll.

Predikat ialah pekerjaan yang dilakukan. Predikat biasanya merupakan kata kerja. Letak
Predikat biasanya setelah Subjek atau sebelum Objek atau sebelum Keterangan. Berikut ini
contoh predikat dalam bahasa lampung:
contoh predikat dalam bahasa lampung:
mengan, cakak, nari, nulis, belajagh, miwang, lalang, cekelang, ngebaca, macul, dll.
Pola Kalimat Objek ialah yang dikenai pekerjaan dan biasanya merupakan kata benda,
letak Objek sendiri biasanya setelah Predikat. Contoh kalimat objek dalam bahasa
lampung sama dengan subjek

Pola Kalimat Keterangan Dalam Bahasa Lampung


Keterangan ialah yang menerangkan pekerjaan. Keterangan biasanya berupa kata benda yang
di depan kata benda tersebut menggunakan kata depan (misal : mit, haguk, guk, di) dan kata
sifat. Letak Keterangan biasanya setelah Predikat atau setelah Objek atau sebelum Subjek.
Berikut ini adalah contoh Keterangan dalam Bahasa Lampung

a. Keterangan tempat Keterangan tempat biasanya diikuti kata depan; di, mit, guk, haguk.
contoh : di pasagh, mit duma, guk mahan, haguk sekulaan.

b. Keterangan waktu Keterangan waktu adalah tentang waktu.


Contoh : bijo (kemarin), ganta(sekarang), keghua(dua hari yang lalu), jemoh(besok),
sawai(lusa), mahayu(subuh), mawas(pagi ke siang siang), deghani(pagi ke sore), dibi (tengah
hari ke sore), manom (sore ke malam), debingi(malam), tengah bingi(tengah malam), puwasan
(tengah malam ke pagi), bulan dihadap(bulan depan), Jam sebelas, tahun 2010, bulan januari,
Senin, selasa, ghebu, kemis, jumaat, sabtu, ahad, dll.

Contoh Pola Kalimat SPOK Dalam Bahasa Lampung

Alamsyah ngaji
S P

Eko lapah mit duma


S P K. tempat

Firman mengan iwa


S P O

Cici nganik kikim puppul bijo dibi


S P O K. waktu

Sawai Eko Syahputra ghik Ikrima haga lapah guk Jakarta


K. waktu S P K. tempat

Anda mungkin juga menyukai