Oleh :
1. Fabiola Joeya (04)
2. Gita Bela Kania (06)
3. Hezkiel Tristan (07)
4. Josafat Michael (09)
5. Nico Andrean (14)
6. Shintya Mariana (17)
KELAS X ISOS 3
SMA FRANSISKUS BANDARLAMPUNG
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan berkatnya-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul ‘’TEKS WARAHAN
DAN KEBUDAYAAN LAMPUNG’’ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu guru
pada mata pelajaran Bahasa Lampung. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang apa itu warahan dan apa saja kebudayaan yang ada di Lampung
bagi para pembaca .
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ina Novita selaku guru Bahasa Lampung
yang telah memberikan tugas dan membimbing kami dalam proses pengerjaan makalah
ini,sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terlebih para
tokoh/narasumber yang materinya kami pakai untuk melengkapi makalah dan menambah
wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa,kami juga
menyampaikan terima kasih kepada Ina Novita selaku guru Bahasa Lampung kami yang telah
membimbing kami dalam pembahasan hingga pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan hasil yang terbaik.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman,banyak sekali budaya dan tradisi yang
sudah ada sejak zaman dahulu luntur oleh karena hadirnya kebudayaan baru.
Perkembangan zaman yang membawa perubahan kebudayaan,sangat dirasakan di era
ini. Pembahasan makalah ini tentang Warahan dan Kebudayaan di Lampung menjadi
cara bagi kami semua untuk tetap mempertahankan kebudayaan yang ada di daerah
kami miliki,meskipun kami juga harus menerima kebudayaan baru yang terus
berdatangan. Pembahasan berkaitan dengan Warahan ini juga kerena materi baru yang
baru kami pelajari di semester dua ini. Warahan merupakan bentuk dari kebudayaan
Lampung yang masih di teruskan hingga saat ini. Pembahasan mengenai Warahan ini
pula,bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca agar
kiranya salah satu kebudayaan ini tidak luntur atau hilang.
Di dalam makalah ini pula,kami akan membahas berbagai macam bentuk dari
banyaknya kebudayaan Lampung yang ada. Contohnya dalam makalah ini kami akan
membahas kebudayaan Lampung seperti makanan khas Lampung,Tarian khas
Lampung,hingga musik,lagu dan alat tradisional yang ada di Lampung. Semua
materinya akan kami bahas agar kiranya para pembaca dapat mengetahui berbagai
macam kebudayaan Lampung yang ada dan ikut dalam upaya menjaga berbagai
tradisi dan kebudayaan yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Warahan?
2. Apa ciri-ciri dan fungsi dari Warahan?
3. Apakah Warahan masih ada sampai saat ini?
4. Adakah kebudayaan Lampung yang lainnya? Apa saja kebudayaan Lampung
yang ada?
C. Tujuan Makalah
1. Mendeskripsi pengertian Warahan
2. Mendeskripsi fungsi Warahan
3. Mendeskripsikan ciri-ciri dan perkembangan Warahan
4. Mendeskripsikan materi tentang kebudayaan yang ada di Lampung
5. Mendeskripsikan bentuk-bentuk dari budaya Lampung
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Warahan
Warahan adalah sastra tutur berasal dari daerah Lampung. Warahan
disampaikan oleh satu orang yang disebut pewarah. Pada awalnya warahan tidak
disertai musik, namun pada perkembangannya diiringi dengan alat musik tradisional
yang disebut gambus lunik. Warahan atau disebut juga wawarahan dalam bahasa
Lampung berarti berita atau cerita. Pada masa lalu warahan dipertunjukkan di depan
penonton dengan menggunakan penerangan lampu semprong.
Warahan menyampaikan kisah-kisah seperti kepahlawanan, asal mula suku
Lampung dan cerita anak-anak.Waktu penyampaian warahan adalah pada saat
istirahat berkebun dan bertani atau pada saat menjelang tidur, pada saat mewarah
biasanya juga ditingkahi dengan gerak-gerik pewarah untuk menambah kesan cerita
dimaksud. Perkembangan warahan ada sedikit pergeseran teknis cerita, warahan
dilakonkan berubah menjadi teater rakyat namun inti cerita teater rakyat/warahan
tetap disampaikan oleh pewarah. Kini, warahan menjadi teater yang dinamis yang di
dalamnya terjadi dialog interaktif dengan penonton dan menjadi tontonan teater yang
menarik, ditampilkan pada acara-acara hiburan rakyat.
b) Tari Bedana
Nama Tarian adat Lampung selanjutnya adalah tarian Bedana,
dimanah tarian ini sudah ada sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada
mulanya hanya diselenggarakan ketika ada keluarga yang baru saja hatam
Alquran. Tetapi dengan perkembangan waktu dari masa kemasa, tari
Bedana ini bisa dinikmati oleh setiap kalangan di Lampung secara terbuka.
Adapun makna dari tarian Bedana ini adalah ajaran Islam yang
mencerminkan sisi kehidupan dan Sisi masyarakat Lampung.
Tari Bedana juga sangat akrab dan ramah. Selain itu juga digunakan
sebagai simbol persahabatan dan juga pergaulan anak remaja di daerah
Lampung. Tarian ini juga merupakan ekspresi perasaan gembira dan
sukacita yang sangat mendalam dengan iringan musik gamelan khas Jawa.
Suasana yang tercipta dari tarian Bedana ini selalu antusias dan menarik.
Tarian ini juga diiringi oleh alat musik tradisional yang khas misalnya
gambus, kerenceng, ketipung dan juga diiringi oleh lagu yang cenderung
bernuansa gembira dan juga riang.
c) Tari Tupping
Tari Tupping merupakan tarian adat yang berada di dalam pertunjukan
drama Lampung ini menggambarkan semangat patriotisme pasukan tempur.
Dalam tarian tupping ini banyak sekali menampilkan seperti pelawak,
ksatria dan juga tokoh-tokoh bijak sekaligus.
Biasanya tarian ini digunakan untuk menyambut tamu maupun di
dalam acara pernikahan. Jumlah penari dalam tarian Tupping Lampung ini
harus berjumlah 12 orang tidak boleh lebih maupun kurang karena pada
zaman dahulu tari tupping dianggap sakral dan tidak boleh diubah tidak dan
juga dimodifikasi sedikitpun
1. Tempoyak
Tempoyak adalah salah satu makanan khas lampung yang wajib dicoba ,
hidangan yang berasal dari olahan buah durian yang difermentasi.
2. Gulai Taboh
Gulai Taboh adalah kuliner khas Lampung berjenis kuah yang menggunakan
bahan dasar santan. Yang menarik dari makanan lampung satu ini adalah bahan
bahan pilihan yang disesuaikan dengan masyarakat Lampung secara turun
temurun.
3.Seruit
Seruit adalah makanan khas Lampung berupa ikan goreng atau bakar dengan
bumbu tradisional. Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata “nyeruit”,
Seruit seringkali dijadikan hidangan untuk dinikmati bersama sama.
4.Umbu
Umbu adalah masakan berbahan dasar rotan muda yang direbus sampai
menjadi lunak.
5.Pisro
Pisro adalah makanan tradisional khas Lampung berupa olahan ikan. Kuliner
Lampung ini merupakan jamuan sehari hari masyarakat pepaduan yang berbahan
utama ikan Betok dan Tembakang.
6. Gagadoh
Gaagdoh atau gagaduh bisa jadi pilihan makanan khas Lampung yang tepat.
Bentuknya menyerupai pekedel namun biasanya berbahan dasar pisang dan
cempedak.
7. Bejak Enjak
Terbuat dari campuran beras ketan, pisang raja yang sudah tua, serta santan
dan gula, benjak enjak merupakan salah satu kedupan khas lampung yang cukup
dinikmati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ternyata banyak sekali budaya yang ada di Lampung,yang masih belom
diketahui oleh banyak orang. Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa Lampung
merupakan provinsi yang kaya akan kebudayaannya. Kesadaran akan budaya turun
temurun kurang di perhatikan sehingga menjadi tugas dan kewajiban kita penerus
generasi muda untuk tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di
Indonesia,terlebih yang ada di Lampung.
Dapat disimpulkan pula bahwa Warahan merupakan salah satu kebudayaan
atau tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Lampung secara turun temurun. Warahan
adalah sastra tutur berasal dari daerah Lampung yg disampaikan oleh pewarah. Pada
awalnya warahan tidak disertai musik, namun pada perkembangannya diiringi dengan
alat musik tradisional yang disebut gambus lunik. Dapat ditarik kesimpulan pula
bahwa rumah adat di lampung memiliki ciri masing masing dan juga pengunaan
bahan pembuatan yang berbeda sama dengan pakaian adat tradisional Lampung
memiliki ciri masing masing antara pakaian adat pepadun dan Lampung Sai batin.
Makanan khas Lampung adalah bahwa makanan asli Lampung merupakan sebuah
makanan pokok bagi lidah asli masyarakat Lampung dan sudah menjadi makanan
sehari-hari mereka. Makanan Lampung ini juga memiliki ciri khas rasa tersendiri,
cara pengolahan nya dan penampilan yang tersendiri , tentu saja berbeda dengan
makanan daerah lainnya.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Bila di sana ketiknya ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan kata kami mohon maaf dan harap memakluminya,
karena kami adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Daftar Pustaka
Yudono,Jodhi.2010.’’ Sastra Lampung "Warahan" Terancam Punah.
https://amp.kompas.com/nasional/read/2010/08/15/01470258/Sastra.Lampung.Warahan.Te
rancam.Punah-3 . (dunduh 19 Februari 2021)
Silviana.2020.’’ Mengenal Perbedaan Pakaian Adat Pengantin Lampung Pepadun & Sai Batin’’.
https://lampung.idntimes.com/news/lampung/silviana-4/mengenal-perbedaan-pakaian-adat-
pengantin-lampung-pepadun-sai-batin/5 . (dunduh 19 Februari 2021)