Kelas : IXC
Telah Menyusun Kebudayaan Provinsi Lampung
Provinsi Lampung
Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia, Ibukotanya terletak di
Bandar Lampung. sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Letaknya yang berdekatan dengan Pulau Jawa membuat Lampung pada masa silam menjadi salah satu
tujuan transmigrasi penduduk Jawa. Ini menyebabkan penduduk yang mendiami provinsi ini sangat
heterogen. Ada banyak suku bangsa yang tinggal di provinsi ini, di antaranya suku Jawa, Sunda, Bali, dan
suku Lampung sendiri. Luas provinsi Lampung sekitar 35.376 km yang ditinggali sekitar 7,972 juta jiwa.
6. Gong
Gong merupakan sebuah alat musik yang menjadi seni budaya Lampung yang melambangkan
sebuah kehidupan yang demokratis sesuai dengan fungsi pada gong yaitu sebagai alat untuk
memberi informasi dan untuk menghimpun masyarakatnya untuk bermusyawarah.
9. Setangkai Padi
Padi adalah produk utama penduduk migrasi di Lampung sehingga terjadilah kehidupan
bersama dan saling mengisi antara 2 unsur golongan masyarakat yang harmonis. Butir padi
yang berjumlah 45 mewakili tahun Kemerdekaan RI pada 1945.
10.Aksara Lampung : Lampung
Aksara merupakan sebagai penegasan identitas Lampung janya saja terbentuk tulisan daerah
Lampung.
1. Kontruksi Rumah
Rumah adat Lampung Nuwou Sesat berbentuk rumah opanggung dengan kayu sebagai
bangunan utamanya. Rumah ini disangga dengan tiang-tiang penopang yang didirikan diatas
pondasi hingga lantai rumah. Berikut sekilas gambaran mengenai rumah adat Lampung :
2. Pembagian Ruangan
Ketika memasuki Rumah Adat Lampung kita akan menemukan beberapa bagian yaitu ;
a. Panggakh, loteng rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang adat,
senjata dan benda pusaka
b. Jan, tangga menuju rumah
c. Lepau/Bekhanda, ruangan terbuka luas di depan rumah seperti serambi yang digunakan
sebagai ruang tamu atau tempat himpun (permusyawarahan Adat)
d. Lapang Lom, ruang keluarga yang digunakan untuk berkumpulnya keluarga saat upacara
adat seperti himpun atau bedua
e. Bilik-bilik, kamar tidur utama untuk para keluarga
f. Tebelayakh, kamar tidur kedua
g. Sekhudu, terletak di bagian belakang yang digunakan oleh ibu-ibu
h. Dapokh (dapur), terletak dibagian paling belakang rumah, terdiri dari beberapa ruangan
lagi, yaitu ; gakhang atau tempat memcuci peralatan dapur dan bah lamban atau
penyimpana hasil panen.
Pada setiap sisi rumah adat lampung dihiasi ornamen-ornamen, ukiran, dan aksara kuno yang
diambil dari kitab Kuntara Raja Niti. Beberapa diantaranya yaitu :
a. Juluk-Adek, artinya seetiap orang yang telah mendapatkan gelar adat sebaiknya bersikap
dan berkepribadian yang sesuai.
b. Nemui-Nyimah, artinya menjaga tali silaturrahmi dan saling mengunjungi sanak keluarga
serta bersikap ramah tamah trhadap tamu.
c. Nengah Nyampur, artinya menjaga hubungan dalam bermasyarakat.
d. Sakai-Sambaian, merupakan sikap saling tolong menolong dan bergotongroyong
e. Sang Bumi Ruwai Jurai, merupakan sebuah rumah tangga yang berasal dari 2 garis
keturunan yaitu masyarakat beradat pepadun dan beradat sebatin.
Senjata Tradisional Lampung
1. Badik adalah senjata tradisional yang dapat dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia
diantaranya adalah di Lampung dan Sulawesi Selatan. Badik yang ada di Lampung maupun di
Sulawesi memiliki bentuk yang sama, akan tetapi belum diketahui secara pasti asa badik
tersebut. Hanya saja ada dugaan bahwa rakyat Goa Sulawesi Selatanlah yang membawa dan
mengenalkan badik ke KerjaanTulang Bawang Lampung.
Berdasarkan ukuran badik, senjata tradisional badik Lampung ini dibedakan menjadi 2, yaitu
badik kecil yang berukuran bilah 11 cm dan lebar sekitar 2 cm dan dan badik siwokh yang
memiliki panjang bilah lebih dari 12 cm serta lebar lebih dari 2 cm.
Di Lampung banyak terdapat jenis-jenis badik. Contohnnya badik Bugis, Palembang Capit,
Tumbuk Lada, Siwak, Kelinggi, Pagar Dewa
Pakaian pengantin wanita adat Lampung tidak begitu berbeda dengan pakaian laki-lakinya.
Sesapuran, khikat akhir, sarung rumpai (tapis) juga terdapat pada pakaian pengantin wanita ini. Akan
tetapi, pada wanita terdapat perlengkapan-perlengkapan lain yang menambah nilai filosofis dan estetis
di antaranya selappai, bebe, katu tapis dewa sano.
Selappai adalah baju tanpa lengan dengan tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit, bebe
adalah sulaman benang satin berbentuk bunga teratai yang mengambang, sedangkan katu tapis dewa
sano adalah rumpai ringit dari kain tapis jung jarat.
Meski pakaian adat Lampung untuk wanita terkesan sederhana, akan tetapi ada cukup banyak
aksesoris yang harus dikenakan. Di antaranya siger, seraja bulan, peneken, selapai siger, subang,
kembang rambut, serta berbagai perhiasan leher dan dada.
1. Siger
Siger adalah mahkota emas khas yang dikenakan di kepala pengantin wanita. Mahkota ini
melambangkan keagungan adat budaya Lampung. Siger memiliki 9 ruji, menandakan bahwa ada
9 sungai besar yang terdapat di Lampung, yaitu Way Semangka, Way Sekampung, Way Seputih,
Way Sunkai, Way Abung Pareng, Way Tulang Bawang, Way Kanan, dan Way Mesuji.
2. Seraja Bulan
Seraja bulan adalah mahkota kecil beruji 3 yang terletak di atas siger dengan jumlah sebanyak 5
buah. Aksesoris pakaian adat Lampung ini memiliki filosofi sebagai pengingat bahwa dahulu ada
5 kerajaan yang sempat berkuasa di Lampung, yaitu kerajaan ratu dibelalau, ratu dipuncak, ratu
dipunggung, ratu dipemangilan, dan ratu darah putih. Selain itu, seraja bulan juga bisa
melambangkan 5 falsafah hidup masyarakat adat Lampung, di antaranya piil pesengiri (rasa harga
diri), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), juluk adek
(bernama bergelar), dan sakai sembayan (gotong royong).
3. Subang
Subang adalah perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Subang biasanya berbentuk
menyerupai buah kenari dan terbuat dari bahan emas. Pada subang terdapat beberapa kawat
kuning bulat lonjong yang berfungsi sebagai sangkuatan umbai-umbai.
4. Perhiasan leher dan Dada
Beberapa perhiasan leher dan dada yang terdapat dalam pakaian adat Lampung antara lain kalung
buah jukum, kalung ringit, dan kalung papanjajar. Kalung papanjajar adalah kalung dengan
gantungan 3 lempengan siger kecil atau perahu yang menjadi simbol kehidupan baru bagi para
pengantin, kalung ringit adalah kalung dengan aksesoris sembilan buah uang ringit, sedangkan
kalung buah jukum adalah kalung berbentuk menyerupai buah jukum yang dirangkai sebagai
simbolis agar mereka segera mendapat keturunan.
5. Perhiasan Pinggang dan Lengan
Perhiasan pinggang berupa selempang pinang yang digantungkan melintang dari bahu ke
pinggang menyerupai bunga serta bulu serti sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru
berwarna merah berhias kelopak bunga dari kuningan.
Perhiasan lengan berupa beragam jenis gelang, seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit,
dan gelang duri. Makna filosofis dari gelang-gelang yang dikenakan wanita sama dengan gelang
yang dikenakan pria.