0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan3 halaman
Lagu-lagu tersebut membahas berbagai topik seperti perjalanan yang menyedihkan, masalah sosial seperti pengangguran dan harga barang yang tinggi, serta refleksi tentang kehidupan dan kematian.
Lagu-lagu tersebut membahas berbagai topik seperti perjalanan yang menyedihkan, masalah sosial seperti pengangguran dan harga barang yang tinggi, serta refleksi tentang kehidupan dan kematian.
Lagu-lagu tersebut membahas berbagai topik seperti perjalanan yang menyedihkan, masalah sosial seperti pengangguran dan harga barang yang tinggi, serta refleksi tentang kehidupan dan kematian.
Perjalanan ini Wahai presiden kami yang baru Trasa sangat menyedihkan Kamu harus dengar suara ini Sayang engkau tak duduk di sampingku Suara yg keluar dari dalam goa kawan Yang penuh lumut kebosanan
Banyak cerita Walau hidup adalah permainan
Yang mestinya kau saksikan Walau hidup adalah hiburan Di tanah kering berbatuan Tetapi kami tak mau dipermainkan Dan kami juga bukan hiburan Tubuhku terguncang Dihempas batu jalanan Turunkan harga secepatnya Hati tergetar menatap kering rerumputan Berikan kami pekerjaan Pasti kuangkat engkau manjadi Perjalanan ini pun Manusia setengah dewa Seperti jadi saksi Gembala kecil menangis sedih ... Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Kawan coba dengar apa jawabnya Urus saja moral mu urus saja akhlakmu Ketika dya kutanya mengapa Peraturan yg sehat yg kami mau Bapak ibunya tlah lama mati Ditelan bencana tanah ini Tegak kan hukum setegak tegaknya Adil dan tegas tak pandang hulu Sesampainya di laut Pasti kuangkat engkau menjadi Kukabarkan semuanya Manusia setengah dewa Kepada karang kepada ombak Masalah moral masalah akhlak Kepada matahari Biar kami cari sendiri Urus saja moral mu urus akhlakmu Tetapi semua diam Peraturan yg sehat yang kami mau Tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri Turunkan harga secepatnya Terpaku menatap langit Dan beri kami pekerjaan Pasti kuangkat engkau menjadi Barangkali di sana ada jawabnya Manusia setengah dewa Mengapa di tanahku terjadi bencana Wahai presiden kami yang baru Mungkin Tuhan mulai bosan Kamu harus dengar suara ini Melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita Coba kita bertanya Pada rumput yang bergoyang LIRIK LAGU LASKAR LIRIK LAGU SAAT PELANGI TERAKHIR Mimpi adalah kunci Tak pernah terpikir olehku Untuk kita menakhlukkan dunia Tak sedikitpun ku bayangkan Berlarilah tanpa lelah Kau akan pergi tinggalkan kusendiri Sampai engkau meraihnya ... Begitu sulit ku bayangkan Laskar pelangi Begitu sakit ku rasakan Tak kan terikat waktu Bebaskan mimpimu di angkasa Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri Warnai bintang di jiwa ... Dibawah batu nisan kini Menarilah dan terus tertawa Kau tlah sandarkan Walau dunia tak seindah surga Kasih sayang kamu begitu dalam Bersyukurlah pada yang kuasa Sungguh ku tak sanggup Cinta kita di dunia selamanya Ini terjadi karna ku sangat cinta
Cinta kepada hidup Reff:
Memberikan senyuman abadi Inilah saat terakhirku melihat kamu Walau hidup kadang tak adil Jatuh air mataku menangis pilu Tapi cinta lengkapi kita ... Hanya mampu ucapkan Laskar pelangi Selamat jalan kasih tak kan terikat waktu jangan berhenti mewarnai **** jutaan mimpi di bumi ... Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu..kamu..kamu.. dihatiku Menarilah dan terus tertawa Namun bagiku melupakanmu walau dunia tak seindah surga bersyukurlah pada yang kuasa butuh waktuku seumur hidup cinta kita di dunia ... Satu jam saja kutelah bisa sayangi kamu.. dihatiku Menarilah dan terus tertawa Namun bagiku melupakanmu butuh walau dunia tak seindah surga waktuku seumur hidup bersyukurlah pada yang kuasa Di nanti ku... cinta kita di dunia ...
selamanya ...
selamanya ... LIRIK LAGU DOA PENGOBRAL DOSA Disudut dekat gerbong Yang tak terpakai Perempuan ber make up tebal Dengan rokok ditangan Menunggu tamunya datang
Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal Dan segumpal harapan Kapankah datang tuan berkantong tebal
Habis berbatang batang
Tuan belum datang Dalam hati resah menjerit bimbang
Apakah esok hari
Anak anakku dapat makan Oh Tuhan beri setetes rezeki