Disusun Oleh :
SD ALKAUTSAR
BANDAL LAMPUNG
2019
SIGER LAMPUNG
Siger lampung adalah sebuah karya budaya yang terdiri dari dua kata,
Yaitu: Siger, dan Lampung. Siger adalah mahkota pengantin wanita Lampung
berbentuk segitiga berwarna emas. Dan, biasanya memiliki cabang berjumlah
sembilan atau tujuh.
Lampung, adalah sebuah provinsi yang berada paling selatan Pulau
Sumatera. Ibukotanya, bernama Bandarlampung. Provinsi ini memiliki 2 Kota dan
13 Kabupaten. Kota yang dimaksud adalah Kota Bandar Lampung dan Kota
Metro.
Siger merupakan benda yang sangat umum di Lampung dan merupakan
simbol khas daerah ini. Siger dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau
logam lain yang dicat dengan warna emas. Siger biasanya digunakan oleh
pengantin perempuan suku Lampung pada acara pernikahan ataupun acara adat
budaya lainnya.
Pada jaman dahulu, Siger dibuat dari emas asli dan dipakai oleh wanita
Lampung. Tidak hanya sebagai mahkota pengantin, melainkan sebagai benda
perhiasan yang dipakai sehari-hari. Saat ini penggunaan siger bukan hanya
sebagai lambang kejayaan dan kekayaan. Dari bentuk mahkota. Siger kini
mengambil konsep nilai feminisme dan ajaran agama Islam. Islam adalah agama
dari sebagian besar masyarakat Suku Lampung. Agama Islam menyatakan bahwa
laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga. Perempuan lampung diibaratkan
sebagai manajer yang mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga. Bagi
Masyarakat Lampung, perempuan sangat berperan dalam segala kegiatan. Di balik
kelembutan perempuan, ada kerja keras, kemandirian. Kegigihan, inspirator, dan
pendorong kemajuan pasangan hidupnya.
Saat ini, simbol siger telah di aplikasikan dalam berbagai bentuk. Simbol
siger bisa ditemukan pada motif batik lampung. Lukisan. Logo. Dan lain
sebagainya. Simbol siger dapat ditemukan juga dalam bentuk tugu, menara,
gapura, hiasan rumah, pagar, hingga bentuk asesoris seperti gantungan kunci.
Lukisan, patung, boneka, dan lain sebagainya. Bentuk siger yang paling khas, dan
menjadi aikon Provinsi Lampung, adalah Menara Siger yang berada tepat di titik 0
km Pulau Sumatera.
KOPIAH EMAS
Nuwou Sesat
Bangunan lain adalah Nuwou Sesat,
bangunan di atas tiang yang megah
itu aslinya adalah balai pertemuan
adat tempat para purwatin
(penyimbang) mengadakan pepung
adat (musyawarah). Karena itu balai
ini juga disebut Sesat Balai Agung.
Bagian bagian dari bangunan ini
adalah ljan Geladak, tangga masuk
yang dilengkapi dengan atap. Atap itu disebut Rurung Agung. Anjungan, serambi
yang digunakan untuk pertemuan kecil; Pusiban, ruang dalam tempat musyawarah
resmi; Ruang Tetabuhan, tempat menyimpan alat musik tradisional. Alat musik
Lampung dinamakan Talo Balak (Kulintang). Ruang Gajah Merem, tempat
istirahat bagi para penyimbang . Hal lain yang khas di rumah sesat ini adalah
hiasan payung-payung besar di atapnya (rurung agung), yang berwarna putih,
kuning, dan merah, yang melambangkan tingkat kepenyimbangan bagi
masyarakat tradisional Lampung Pepadun.
Masyarakat Lampung dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat
tersendiri. Bentuk masyarakat hukum adat tersebut berbeda antara kelompok
masyarakat yang satu dengan yang lainnya, kelompok-kelompok tersebut
menyebar diberbagai tempat di daerah lain di Lampung.
Secara umum dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yakni Masyarakat adat
Peminggir yang berkediaman di sepanjang pantai pesisir termasuk masyarakat
adat Krui, Ranau, Komering, Kayu Agung dan Masyarakat adat Pepadun, yang
berkediaman di daerah pedalaman Lampung terdiri dari masyarakat adat Abung
(Abung Siwo Migo), Pubian (Pubian Telu Suku), Tulang Bawang (Migo Pak) dan
Buai Lima (Way Kanan) dan Sungkay Bunga Mayang.
PROPINSI LAMPUNG
2. Kata Lampung
Kata Lampung itu sendiri merupakan penegasan untuk menunjukan identitas
pemilik lambang
3. Warna
Lambang lampung terdiri dari berbagai perpaduan warna yang mempunyai arti:
Hijau melambangkan ataran tinggi yang subur untuk tanamam keras dan tanaman
musim.
Coklat melambangkan dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
Biru melambangkan kekayan sungai dan lautan yang merupakan sumber
perikanan dan kehidupan para Nelayan.
Putih melambangkan kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
Kuning (tua, emas dan muda) melambangkan keagungan dan kejayaan serta
kebesaran cita masyarakat untuk membangun daerah dan Negaranya.
4. Payung
Payung kuning tersebut mempunyai makna ganda yaitu sebagai payung agung
yang melambangkan Negara RI dan sebagai payung jurai (masyarakat) yang
melambangkan Propinsi Lampung tempat semua masyarakat berlindung. Payung
yang terdapat pada lambang lampung bukan sembarang payung, tapi payung yang
melambangkan negara kesatuan RI, hal ini dapat dilihat dari spesifikasi payung
tersebut, yaitu:
KAIN TAPIS
Pada tahun 1950, para pengrajin tapis masih menggunakan bahan hasil
pengolahan sendiri, khususnya untuk bahan tenun. Proses pengolahannya
menggunakan sistem ikat, sedangkan penggunaan benang emas telah dikenal
sejak lama.
Pakaian adat Lampung merupakan salah satu peninggalan budaya yang khas dan
memiliki nilai seni yang tinggi. Tulang Bawang, sebutan untuk pakaian adat
Lampung ini merupakan pakaian adat yang biasa digunakan saat acara
pernikahan. Penggunaan pakaian adat Lampung biasa sebagai simbol untuk
menunjukkan kebesaran budaya Lampung.
Tidak hanya digunakan sebagai pakaian adat saat pernikahan, Tulang Bawang
juga dipakai dalam acara pentas atau pertunjukkan seni tari. Tarian khas Lampung
diantaranya adalah Tari Sembah, Tari bedana, dan lain sebagainya. Pakaian adat
Lampung sendiri terbagi menjadi dua adat, yaitu pakaian adat Lampung Saibatin
dan pakaian adat Lampung Pepadun.
Pakaian adat Saibatin dan Pepadun sekilah mhampir mirip. Namun jika dicermati,
keduanya memiliki perbedaan. Kedua pakaian adat ini memiliki kesamaan dari
segi kain yang yang digunakan yaitu kain tapis. Kain tapis dihiasu dengan logam
kuningan yang menambah kesan mewah pada pakaian adat ini.
Suku Saibatin merupakan salah satu suku di Lampung yang tinggal di daerah
pesisir. Suku Saibatin masih menganut sistem patrilineal atau sistem kekerabatan
yang mengikuti garis keturuan ayah. Dalam sistem tatanan sosial suku Saibatin
terdapat satu orang Raja yang dijadikan sebagai pemimpin yang akan digantikan
setiap generasi. Budaya hanya bisa diturunkan melalui garis keturunan saja. Suku
Saibatin cenderung aristokratis jika berbicara masalah budaya.
Salah satu ciri dari budaya suku Saibatin adalah dilihat dari perangkat yang
digunakan dalam ritual atau upacara adat. Suku Saibatin biasanya menggunakan
mahkota atau biasa disebut siger (sigekh) yang digunakan ileh pengantin yang
terdiri dari 7 lekuk atau pucuk atau dalam bahasa Lampung sigokh lekuk
pitu.Ketujuh pucuk yang digunakan merupakan lambang dari 7 adog, yaitu raja,
jukuan atau depati, radin, batin, minak, mas dan kiamas. Pakaian adat Lampung
yang digunakan laki-laki dan perempuan pastinya memiliki perbedaan. Berikut
adalah nama dan gambar pakaian adat Lampung untuk laki-laki dan perempuan.
Setelah itu, sesapuran yang berupa sehelai kain putih dengan rumbai ringgit yang
diikatkan di luar sarung. Terakhir adalah khikhat akhir yang berupa selendang
yang dilingkarkan di pundak untuk menutupi bahu. Pakaian adat Lampung untuk
pengantin pria tidak beda jauh dengan wanita yang memiliki berbagai perhiasan
atau aksesoris yang menambah kemewahan pakain adat. Ada beberapa perhiasan
yang menghiasi pakaian adat Lampung laki-laki, setidaknya ada 7 aksesoris yang
digunakan. Berikut adalah beberapa perhiasan yang digunakan pakaian adat laki-
laki.
Selempang pinang
Selepang ini merupakan kalung yang berbentuk bungan atau buah.
Gelang burung
Gelang burung dikenakan di lengan tangan kiri dan kanan yang menyerupai
burung garuda yang melambangkan perjalanan panjang dan kekerabatan yang
akan terjalin setelah pernikahan
Gelang kano
Gelang kano digunakan di bawah gelang burung yang berbentuk ban yang
melambangkan pembatasan dari semua perbuatan buruk setelah menikah.
Gelang bibit
Gelang ini digunakan di bawah gelang kano yang melambangkan doa
mendapatkan keturunan.
Selappai merupakan baju yang tidak memiliki lengan dan memiliki hiasan rumbai
ringgit pada bagian tepi bawahnya. Bebe merupakan sulaman benang dari satin
yang menyerupai bunga teratai yang mengambang. Sedangkan kati tapis dewa
sano merupakan rumpai ringgit yang terbuat dari kain tapis jung jarat. Ada
beberapa aksesoris tambahan yang digunakan oleh pengantin. Berikut adalah
beberapa aksesoris yang digunakan oleh pengantin wanita.
Siger
Siger atau dalam bahas Indonesia disebut mahkota yang terbuat dari emas. Siger
merupakan mahkota khas yang sering digunakan oleh pengantin wanita. Siger
memiliki 9 ruji yang melambangkan 9 sungai yang terdapat di Lampung, yaitu
sungai Way Sekampung, Way Semangka, Way Abung Pareng, Way Seputih, Way
Kanan, Way Mesuji, Way Sunkai, Way Tulang Bawang dan Way Kanan. Siger
merupakan perhiasan yang melambangkan keagungan budaya Lampung.
Seraja bulan
Merupakan mahkota kecil yang yang beruji 3 terletak di atas siger yang berjumlah
5 buah.
Subang
Subang merupakan perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Biasanya
berbentuk buah kenari yang terbuat dari emas.