PENDAHULUAN
Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas dan biasanya memiliki cabang
atau lekuk berjumlah sembilan atau tujuh. Siger adalah benda yang sangat umum
di Lampung dan merupakan simbol khas daerah ini. Siger dibuat dari lempengan
tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas.
acara pernikahan ataupun acara adat budaya lainnya.Pada zaman dahulu, siger
dibuat dari emas asli dan dipakai oleh wanita Lampung tidak hanya sebagai
pepadun. siger pesisir (saibatin) mirip rumah gadang, siger pepadun mirip
dengan buah sekala. Siger tuha (tua), merupakan siger yang digunakan pada
1
1.2 Rumusan Masalah
dengan judul makalah, yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
A). Tujuan
B). Manfaat
Lampung.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas dan biasanya memiliki cabang
atau lekuk berjumlah sembilan atau tujuh. Siger adalah benda yang sangat umum
di Lampung dan merupakan simbol khas daerah ini. Siger dibuat dari lempengan
tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas. Siger
pernikahan ataupun acara adat budaya lainnya.Pada zaman dahulu, siger dibuat
dari emas asli dan dipakai oleh wanita Lampung tidak hanya sebagai mahkota
saat ini masih di percaya sebagai sebuah legenda hidup. Dahulu kala bila warga
akan mengadakan acara adat Lampung seperti pernikahan atau Cakak Pepadun.
Masyarakat meminjam atau menggunakan Siger Emas dari alam gaib melalui
sebuah tempat di salah satu kebun warga. Kebun warga yang keberadaannya gaib
itu, merupakan perkampungan masyarakat Lampung dari zaman yang lebih kuno.
Karena suatu hal perkampungan ini hilang beserta penghuni kampung itu.
Masyarakat masih bisa berhubungan dengan warga kampung yang hilang itu
3
Namun karena ada oknum warga yang telah berlaku curang dengan tidak
mengembalikan siger tersebut, keberadaan siger gaib itu hilang entah kemana.
gaib. Seperti suara musik kolintang khas Lampung pada hari-hari tertentu.
Siger Saibatin
Siger pada suku Lampung yang beradatkan saibatin memiliki lekuk tujuh
makna ada tujuh adok/gelar pada masyarakat pesisir yaitu Suttan/dalom, Raja
jukuan/dipati, Batin, Radin, Minak, Kimas dan Mas/inton, gelar/adok ini hanya
dapat digunakan oleh keturunan lurus saja, dengan kata lain masih kental dengan
nuansa kerajaan, dimana kalau bukan anak raja dia tidak berhak menggunakan
Sedangkan bentuknya, siger saibatin sangat mirip dengan Rumah Gadang Kerajaan
Pagaruyung seperti Istano Si Linduang Bulan, yaitu rumah pusaka dari keluarga
besar ahli waris dari keturunan Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung dan juga
itulah maka adat budaya Lampung saibatin mendapat pengaruh dari kerajaan
4
Pagaruyung, hal ini sangat berkaitan dengan sejarah berdirinya Paksi Pak Sekala
Bekhak (Buay Bejalan Diway, Buay Pernong, Buay Nyerupa dan Buay Belunguh),
dimana pada masa masuknya Islam di daerah Lampung pada masa kerajaan di
sebarkan oleh Ratu Ngegalang Paksi. Selain itu banyak kesamaan antara adat
saibatin dengan adat pagaruyung seperti pada saat melangsungkan pernikahan, tata
Siger Pepadun
Marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou. Tapi bentuk dari siger
pepadun sangat mirip dengan buah sekala, hal ini pun bukan mustahil dikarenakan
kerajaan sekala bekhak merupakan cikal bakal ulun lampung, dan proses
dataran tinggi Sekala Bekhak di Gunung Pesagi. Ini dapat dilihat dari tambo Buay
untuk mencari daerah baru bersama keluarganya, Ratu Dipuncak memiliki empat
orang putra yaitu Unyi, Unyai, Subing dan Nuban yang merupakan keturunan
Paksi Buay Bejalan Diway serta lima Marga lainnya yaitu Anak Tuha, Selagai,
Beliyuk, Kunang dan Nyerupa yang merupakan keturunan dari tiga Paksi lainnya
5
sehingga menjadi Abung Siwo Mego. Namun berbeda dengan siger pesisir yang
mirip rumah gadang, siger pepadun justru mirip dengan buah sekala. Seiring
menggunakan adat pepadun bukan hanya abung tetapi juga oleh kebuayan lain
Tegamoan),Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak
Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku
Siger Tuha
zaman animisme hindu-budha. Siger ini masih dapat dijumpai karena masih ada
yang menyimpannya khususnya pada kesultanan paksi pak sekala bekhak. Pada
zaman dahulu siger tidak memiliki aturan pada jumlah lekuk yang digunakan, dan
yang boleh menggunakan hanya keturunan saibatin (bangsawan) saja atau sama
dengan mahkota pada raja-raja saja. pada siger tua jelas terlihat berbentuk buah
sekala dengan hiasan pohon sekala diatasnya. Ini membuktikan bahwa pada
6
Filosofi Siger
lambang Lampung saat ini merupakan simbolisasi sifat feminin. Pada umumnya,
lambang siger bukan hanya masalah lambang kejayaan dan kekayaan karena
mengambil konsep dari agama Islam. Islam sendiri adalah agama yang dianut
seluruh Suku Lampung asli. Agama Islam menyatakan bahwa laki-laki adalah
pemimpin dalam rumah tangga, dan perempuan sebagai manajer yang mengatur
segala sesuatunya dalam rumah tangga. Konsep itulah yang saat ini diterapkan
kelembutan perempuan, ada kerja keras, ada kemandirian, ada kegigihan, dan lain
hidupnya.
7
Penggunaan Siger Saat Ini
Lampung. Saat ini simbol siger telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Simbol
siger, baik dalam gambar maupun 3 dimensi bisa ditemukan dalam bentuk
tugu, menara, gapura, ornamen rumah, ruko, pagar rumah, sampai dalam bentuk
aksesoris seperti gantungan kunci, lukisan, patung, boneka, dll. Selain itu,
simbolisasi siger bisa kita temukan pada logo provinsi, kabupaten, kota, instansi
Provinsi Lampung. Menara Siger saat ini menjadi ikon khas Provinsi Lampung
lainnya
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
sangat sakral dan menarik. Siger yang menjadi lambang Lampung saat ini
merupakan simbolisasi sifat feminin.Siger terdiri dari Siger Saibain, Pepadun dan
Siger Tuha. Siger digunakan sebagai mahkota pengantin wanita Suku Lampung
juga digunakan para gadis Lampung sebagai aksesoris bersama aksesoris emas
lainnya
3.2 Saran
Sebagai generasi muda terpelajar kita seharusnya dapat mengerti dan paham
9
DAFTAR PUSTAKA
http://usearch.id/images/?q=RUMAH%20ADAT%20LAMPUNG&ref2=u
zone
https://id.wikipedia.org/wiki/Siger
10