Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Teori Permintaan Dan Penawaran Dalam Ekonomi Islam

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem ekonomi islam

Dosen : Sinta Kasim, S.E., M.E

Disusun oleh :

KELOMPOK I

Muh Fitrah Anugrah (22171006)


Anggun Kinanti (22171027)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS COKROAMINOTO MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan
Penawaran dalam Ekonomi Islam.
Tujuan dibuatnya makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekonomi
Islam. Makalah yang telah kami buat mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah Ekonomi Islam
tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam
tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam. Harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan,
pengatahuan dan inspirasi dari pembaca.

Makassar, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal. Sampul...............................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

Bab II Pembahasan...................................................................................................3
A. Teori Permintaan Islam..............................................................................3
B. Teori Penawaran Islam..............................................................................8
C. Elastisitas.................................................................................................12
D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam....................................12

Bab III Penutup......................................................................................................14


A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam mengaalisis hal yang kompleks, para ahli biasanya
melakukan penyederhanaan. Bagi ahli ekonomi penyederhanaan itu
dilakukan pada pembahasan suatu masalah, maka ia mencoba
membatasi masalah itu hanya yang dipengaruhi oleh satu dua faktor,
sementara faktor- faktor lainya dianggap tetap. Dengan demikian, satu
model bisa disusun atas penyederhanaan. Abstraksi itu dilakukan
dengan menggunakan istilah Ceteris paribus. Artinya, kalau seorang
ahli tengah menganalisis ekonomi itu sangat kompleks, menyangkut
hubungan antara manusia atau dengan lainya. Begitu pula halnya
denganya upaya untuk menganalisis sistem harga, maka para ahli
mendekati masalah ini dengan penyederhanaan unsur- unsur pembentuk
harga.mereka membatasi unsur- unsur yang memengaruhi mekanisme
pembentukan harga dengan hanya dua faktor saja yakni: permintaan
dan penawaran.
Permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang
mendominasi dalam praktek ekonomi. Determinasi harga terhadap
permintaan dan penawaran dengan mengansumsi faktor- faktor yang
memengaruhi. Maka akan menghasilkan hukum permintaan dan
penawaran, sedangkan bila permintaan dan penawaran menentukan
harga maka disebut teori permintaan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan
masalah- masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya :
1. Bagaimana Teori Permintaan Islam ?
2. Bagaimana Teori Penawaran Islam ?
3. Bagaimana Elastisitas Permintaan dan Penawaran ?
4. Bagaimana perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui Teori Permintaan Islam
2. Untuk mengetahui Teori Penawaran Islam
3. Untuk mengetahui Elastisitas Permintaan dan Penawaran
4. Untuk mengetahui perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Teori Permintaan Islam


1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.

2. Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik.

Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan


permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala
pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :

 Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua


permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
 dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh
pasar. Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima
apalagi disenangi. Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu
dapat dikenal saja tidaklah mudah. Sebagai gambaran rill dapat
dibayangkan pada keadaan yang ada di sekitar kita sendiri. Banyak
produk yang dipasarkan Penjual akan berusaha menggunakan
kesempatan tersebut untuk meningkatkan dan memperbesar
keuntungan dengan cara menaikkan harga jual produknya.

3
Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif
sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

 Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak


sehingga manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan
berusaha menjual produknya sebanyak mungkin dengan cara
menurunkan harga jual produknya.
 Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume
penjualanya.

Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para
pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al-
Ghazali, dan Ibn Khaldun.

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain


disamping harga, antara lain yaitu :

 Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan


terhadap suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang
tersebut tidak berubah.
 Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu
murni akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
 Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis
(sepatu Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu
olahraga dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin
meningkat. Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
 Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah,
semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah
tersebut. Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik.
Tentu saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama
semakin banyak. Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk

4
memenuhi kebutuhan mereka pun semakin banyak. Ini tercermin
dengan permintaan beras yang selalu naik.
4. Kurva Penawaran dan

Permintaan Kurva penawaran

Jumlah Barang yg ditawarkan, Tingkat Harga di pasar, & Pereode


Berdasarkan Hukum Permintaan

Harga Kuantitas yg ditawarkan Titik/Pereode

2500 625 A

2000 600 B

1500 550 C

Apabila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik

Apabila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan akan turun

Kurva permintaan

• Seorg individu di pasar akan dipengaruhi oleh harga;

5
Tabel

Harga Kuantitas Yg Diminta (Q) Pereode

1000 200 A

900 250 B

800 325 C

750 400 D

600 450 E

500 525 F

 Besarnya perubahan permintaan dbagi akibat dari berubahnya harga


tidak sama dari suatu titik ke titik berikutnya

6
5. Teori Permintaan Islam

Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak


terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah
iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan
atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini
diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27

‫ذيرا‬
َ‫وال ت‬ ‫ وا سكين ْ ن سِبيل‬Sّ‫وآت ذا ا ْلقُ رب حق‬
‫َبذ ْب‬Sُ‫ت‬ ‫ب ال‬ ‫ى ه ْل م‬
‫ر‬
‫وا‬
‫ور‬Sُ‫ طي وكا ن ش ن ربّ كف‬S‫ِإن ا ْل مَب ري كاُنوا خ ن ش‬
Artinya : S‫ا‬ ‫ال ْيطَا ل ه‬ ‫إ وا ال َيا ن‬ ‫ِّذ ن‬

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,


kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan


dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Seorang muslim diminta untuk mengambil ikap moderat dalam memperoleh


dan menggunkan umber daya. Dia tidak boleh israf ( royal, berlebih- lebihan
), tetapi juga dilarang bukhl ( pelit ). Allah SWT berfirman dalam Al-
Qur’an surat Al- An’aam ayat 141

‫ت و زر مخَت‬ ‫ ج م روش ت وغ ْ روش‬S‫ ْن ش‬Sَ‫َ ِذي أ‬Sّ‫ َو ال‬Sُ‫وه‬


‫ا‬Sً‫ِلف‬ ‫خل ال ع‬Sَّ‫والن‬ ‫ْير ع ا‬ ‫ا‬ ‫ا ْع‬Sَّ‫أ ن‬
‫ت‬
‫م‬
S ‫وآ ت‬ ‫وا‬ ‫إ ر ِه‬ ‫ أ َذا‬S‫ ْثمر‬Sَ ‫م ث من‬ ‫وا ك‬SُS‫ ل‬S‫اِبه ش‬
7
‫مت‬ ‫ز وال مان ر مت ِبه‬ ‫ال و‬ Sُ
‫وغ ْير‬ ‫شا‬ ‫كل ه أ‬
‫ا‬ ‫ون‬Sُ‫ْيت‬
‫ب ا رِفي‬ ‫ ال‬Sُ‫ه‬Sَّ‫ن‬S‫وا ِإ‬Sُ‫ َي ْو َم ح صا وال تُس رف‬Sُ‫َه‬Sّ‫حق‬
‫ْلمس ن‬ ‫ِد ِه‬
‫ح‬Sُ‫ي‬
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak

8
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia sebaiknya
melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas berarti juga
sikap memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang- barang yang
tidak perlu. Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak
berlebih- lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong
oleh fakor kebutuhan ( needs ) daripada keinginan ( wants ).

B. Teori Penawaran Islam


1. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada


suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu.

2. Hukum Penawaran

Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditentukan,


yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat, sebaliknya
apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran tersebut
menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga. Teori
penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat banyak,
maka harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila jumlah
penawaran barang tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan
cenderung naik. Teori ini dapat dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat
penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:

 Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,


sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan
harga jual produk tersebut.
 Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan
memperbesarkeuntungan dengan cara secepat mugkin dengan

9
memperbanyak jumlah penjualan produknya (mengandalkan turn
over yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif sedikit,
maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
 Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga
manakala jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha
menjual jumlah produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
 Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari
menaikkan harga.

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :

 Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami


kenaikan, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang
yang ditawarkan penjual juga akan turun.
 Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat,
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
 Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai,
penolong dan lain sebaginya.
 Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
 Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga.
 Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan
harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap
maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.

1
4. Teori Penawaran Islam

Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah


penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan
kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan
maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk
kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut :

Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :

‫طَن و م َن ِ م ْن‬ ‫ما ِفي َما ت و َما ِفي ا‬


ِ ‫ وب‬Sُ‫ض وأ عَل ْي ُك ْم ِن َع َمه‬ ‫َأَل ْم َت َر ْوا َأ َّن َّ َلال س َّخ‬
َ‫ا‬Sّ‫الن‬ ً‫َظا ِه َرة ا ة‬ ‫ْسبَ َغ‬ ‫ْْلَ ْر‬ ‫ال َوا‬ ‫َر َل ُك‬
‫س‬ ‫ْم‬
‫ب‬ ‫َال ُه َ كت‬ ٍ ‫لَِّال بِ َغ‬ ‫ َجا ِد ُل ِفي‬Sُ‫ي‬
‫ ر‬S ‫مِني‬ ‫ًدى و ا ا‬ ‫ْير م‬
‫ل‬ ‫ع‬
‫و‬ ‫ْل‬

Artinya :

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk


(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab
yang memberi penerangan.

Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan


manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu membuat
membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat
dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat
kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat
luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan tersebut
memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan hanya

1
dilarang mengakibatkn kerusakn dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor

1
,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan.
Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang apabila
dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan,baik itu rusaknya
kesehatan,apalagi rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah
terbukti secara ilmiah bahwa rokok menimbulkan begitu banyak mudarat
dibandingkan manfaat yang dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah
hal yang tidak islami . sudah barang tentu, islam melarang produksi barang-
barang yang diharamkan seperti minuman keras,obat bius , dan sebagainya.
Demikian pula barang dan jasa yang meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan
yang tidak mendidik.

Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu
saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa sebagai contoh
,apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi,maka biaya lingkungan
dan sosial tersebut harus harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga
ongkos meningkat penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva
penawaran akan bergeser ke kiri. Dinegara barat, hal tersebut telah
dilakukan dengan mengenakan pajak polusi atau dikenal dengan istilah
pigouvian tax yang tujuannya agar perusahaan memperhitungkan biaya
eksternal yang timbul akibat kegiatan produksinya sehingga memengaruhi
keputusan produksi dan penjualannya.

1
Pada tingkat harga P1 jumlah barangyang ditawarkan oleh penjual
adalahsebesar Qs1, sementara jumlah barang yang diminta hanya sebesar
Q1. Dengandemikian, petani tidak mendapatkan cukup pembeli. Untuk
mendapatkan tambahan pembeli ia menurunkan harga jual produknya,
dariP1menjadi P2,sehingga jumlah pembelinya naik dari Q1 menjadi Q2.

C. Elastisitas
1. Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas merupakan ukuran pembeli dan penjual bereaksi terhadap


kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan
harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan tingkat kepekaan permintaan
dan penawaran terhadap perubahan harga.

D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam

1. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap


teori penawaran

Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini


berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan
insentif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian
menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan.Sebaliknya, semakin
rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen
ubntuk memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin
rendah suatu harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul
kerugian. Sebagai suatu agen ekonomi yang rasional, produsen akan
memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah digambarkan dalam
sebuah diagram dimana sumbu vertical adalah harga dan sumbu horizontal
adalah jumlah produk yang ditawarkan kepada masyarakat bahwa kurva
penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva ini bias
berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

1
Penawaran dalam ekonomi islam
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau
factor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk
kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar
berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis
nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa islam memandang manusia
secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek
yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong
ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).
Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic man. Yang
kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan
jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu
pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang
berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh
kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang
benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum
disertai pencarian hikmah dibalik itu.
.

1
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.

Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik.

Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan


permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala
pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :

 Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua


permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
 Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk
meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan
harga jual produknya.
Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat
yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat
segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama

1
diciptkan dan diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah
tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah
SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan manusia.
Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34

B. Saran
Demikian makalah ini, terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah


wawasan, pengatahuan dan inspirasi dari pembaca. Atas perhatian kami
ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR PUSTAKA

Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muhammad. Ekonomi Mikro. 2004. Yogyakarta: BPFE.

Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka


Setia.

Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. 2006.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami. 2003. IIIT Indonesia:Jakarta.

A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai