Anda di halaman 1dari 6

AKAD IJARAH

OLEH : ANANDA MAHADEWI (SEM 1)


Pengertian ijarah
Akad al-Ijarah berasal dari kata al-Ajru yang berarti al-‘Iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah
dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

Menurut Sayyid Sabiq dalam fiqh sunah, al ijarah berasal dari kata al ajru yang berarti al
‘iwadhu (ganti/kompensasi. Ijarah dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna
(manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upan
sewa (ujrah) , tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi
ijarah dimaksudkan untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa
(memeperkerjakan seseorang) dengan jalan penggantian (membayar sewa atau upah
sejumlah tertentu)
Jenis-Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan objek yang disewakan
a. Manfaat atas asset yang tidak bergerak seperti rumah atau asset bergerak
b. Manfaat atas jasa yang berasal dari karya atau dari pekerjaan seseorang.

Berdasarkan PSAK 107


a. Ijarah merupakan sewa menyewa objek ijarah tanpa perpindahan resiko dan manfaat
yang terkait kepemilikan asset dengan atau tanpa wa’ad untuk memindahkan kepemilikan
dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu.
b. Ijarah Muttahiya Bin Tamlik adalah ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan asset
yang diijarahkan pada saat tertentu
Dasar Akad Ijarah
Sumber Hukum Akad Ijarah

a. Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT:


“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS.
2:233)

b. As-Sunnah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulallah SAW bersabda:
“Berbekamlah kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Rukun dan Ketentuan Syari’ah Ijarah
Rukun ijarah ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/mu’jir dan
penyewa/pengguna jasa/lessee/musta’jir.
b. Objek akad ijarah berupa manfaat aset/ma’jur dan pembayaran sewa atau manfaat jasa
dan pembayaran upah.
c. Ijab kabul/serah terima.
Ketentuan syari’ah
a. Pelaku, harus cakap hukum dan baligh.
b. Objek akad ijarah
Berakhirnya Akad Ijarah
a. Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad
ijarah.
b. Terjadi kerusakan aset.
c. Penyewa tidak dapat membayar sewa.

Perbedaan Ijarah dengan Sewa

No
Keterangan Ijarah Sewa
1 Objek Manfaat barang dan jasa Manfaat barang jasa

Tergantung atau tidak tergantung pada kondisi Tidak tergantung pada kondisi barang
2 Metode pembayaran
barang/jasa yang disewa yang disewa

• Sewa guna operasi: tidak ada transfer


• Ijarah, tidak ada pemindahan kepemilikan kepemilikan.
Pemindahan
3 • IMBT, janji untuk menjual/menghibahkan diawal • Sewa guna dengan opsi: memiliki
kepemilikan
akad. opsi membeli atau tidak membeli
diakhir masa sewa.

• Lease Purchase, tidak dibolehkan karena akadnya


• Lease Purchase, dibolehkan
4 Jenis leasing lainnya gharar, yakni antara sewa dan beli.
• Sale and Lease Back, dibolehkan
• Sale and Lease Back, dibolehkan

Anda mungkin juga menyukai