Penambangan Pasir tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat tetapi juga
menimbulkan permasalahan. Kegiatan penambangan pasir yang menggunakan alat berat yang
berfungsi untuk mengeruk material yang berada di dataran maupun di dinding tebing
menimbulkan permasalahan ekologis dan sosial bagi lingkungan sekitar. Dampak lingkungan
dari kegiatan penambangan pasir dibedakan menjadi dampak sosial ekonomi dan dampak
fisik.
Berdasarkan dari beberapa sumber beserta pendapat para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa dampak positif dari adanya kegiatan penambangan
pasir diantarnya:
b. Dampak Negatif
1. Ketidaknyamanan masyarakat setempat akibat timbulnya polusi.
2. Jumlah ikan sungai semakin menurun.
3. Banyaknya pendatang yang ikut menambang sehingga dapat menimbulkan
konflik.
4. Adanya ketakutan sebagian masyarakat karena penambangan pasir yang
berpotensi longsor sehingga sewaktu-waktu bisa mengenai lahan dan pemukiman
mereka, apalagi bila turun hujan.
5. Hilangnya area tangkapan (Fishing Ground).
6. Simalakama Keberadaan patroli Polisi Laut.
7. Gejolak Penolakan Masyarakat.
2. Dampak Kegiatan Penambangan terhadap Fisik Lingkungan
Pada kegiatan penambangan pasir ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan,
salah satunya dampak penambangan pasir sektor lingkungan berbasis pembangunan
berkelajutan. Berdasarakan hasil penelitian study literatur Wibowo (2016) analisis
penambangan pasir berdampak pada rusaknya lingkungan. Dengan adanya kegiatan
penambangan yang tidak mengunakan dasar konsep berkelanjutan berdampak negatif
pada lingkungan penambangan maupun sekitar area penambangan. Dampak Negativ yang
ditimbulkan adalah terjadinya potensi bencana alam. Dari hasil penelitian LPPM
Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 2015 potensi bencana alam di penambangan
Desa Ngrogung adalah bencana tanah longsor. Selain Bencana Tanah Lonsor, Dampak
Adanya penambangan pasir di lingkungan Desa Ngrogung yang sering dikeluhkan oleh
masyarakat adalah terjadi polusi udara, polusi suara, polusi air dan polusi tanah.
Polusi air dapat dijelaskan bahwa Berkurangnya ketersediaan air salah satu
indikator ketersediaan keadaan air adalah tanah. Sumber daya tanah sebagai unsur air
berkurang karena proses penambangan . Selain pengambilan tanah terdapat juga
aktivitas pencucian tanah pada penambangan. Dampak dari pencucian tanah
menghasilkan limbah sehingga me air sungai yang diperuntukan untuk proses pengairan
sawah menjadi tercemar oleh hasil pencucian pasir karena pada penambangan pasir tidak
mempunyai pengolahan limbah air yang terstandart.
Dari Penjelasan diatas dan beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa dampak
kegiatan penambangan pasir terhadap fisik lingkungan diantaranya:
Sumber:
Adawiyah, Rabiatul. 2019. Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamtan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur). Skripsi. Mataram: Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Anggariani, Dewi., Sahar, Santri., Syaiful, M. 2020. Tambang Pasir Dan Dampak Sosial
Ekonomi Masyarakat Di Pesisir Pantai. SIGn Journal Of Social Science. Vol.1, No.1:15-29.
e-ISSN: 2745-374X.
Nurcahyo, Ardhyan Dwi., dan Muzayanah. 2020. Analisis Dampak Penambangan Pasir
Berbasis Pembangunan Berkelanjutan Di Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Jurnal
Geografi. Vol. XVIII, No.2: 139-144. ISSN: 1412-6982. e-ISSN: 2443-3977.
Qolbina, Fitri. 2017. Dampak Kegiatan Pertambangan Pasir Terhadap Pendapatan Keluarga
Pemilik Tambang Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. JOM Fekon.
Vol.4, No.1: 1266-1281.
Tamrin, Saam Zulfan., H.Siregar, Sofyan. 2018. Analisis Kegiatan Penambangan Pasir-Batu
Terhadap Erosi, Kualitas Air dan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Sungai Indragiri.
Jurnal Photon. Vol.8, No.2: 67-74.
Yudhistira., Hidayat, Wahyu Krisna., Hardiyarto, Agus. 2011. Kajian Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat Penambangan Pasir Di Desa Keningar Daerah Gunung Merapi. Jurnal
Ilmu Lingkungan. Vol.9(2): 76-84. ISSN: 1829-8907