Anda di halaman 1dari 5

Dampak Lingkungan Kegiatan Penambangan Pasir

Penambangan Pasir tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat tetapi juga
menimbulkan permasalahan. Kegiatan penambangan pasir yang menggunakan alat berat yang
berfungsi untuk mengeruk material yang berada di dataran maupun di dinding tebing
menimbulkan permasalahan ekologis dan sosial bagi lingkungan sekitar. Dampak lingkungan
dari kegiatan penambangan pasir dibedakan menjadi dampak sosial ekonomi dan dampak
fisik.

1. Dampak Penambangan Pasir Terhadap Sosial Ekonomi


a. Dampak Positif

Menurut Salim (2005), dampak positif dari kegiatan pembangunan dibidang


pertambangan adalah :

1. Memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi


nasional.
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah.
3. Menampung tenaga kerja, terutama masyarakat lokal sekitar tambang.
4. Meningkatkan ekonomi masyarakat lokal sekitar tambang.
5. Meningkatkan usaha mikro masyarakat lokal sekitar tambang.
6. Meningkatkan SDM masyarakat lokal sekitar tambang.

Menurut Mangkusubroto (1995), dampak kegiatan penambangan yaitu


memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah, membuka
keterisolasian wilayah, menyubangkan devisa Negara, membuka lapangan kerja,
pengadaan barang dan jasa untuk konsumsi dan yang berhubungan dengan kegiatan
produksi, serta dapat menyediakan prasarana bagi pertumbuhan sektor ekonomi
lainnya.

Menurut Hasibuan (2006),secara ekonomi, kegiatan penambangan mampu


mendatangkan keuntungan yang sangat besar yaitu mendatangkan devisa dan
menyerap tenaga kerja sangat banyak dan bagi Kabupaten/Kota bisa meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan kewajiban pengusaha membayar retribusi dan
lain-lain. Namun, keuntungan ekonomi yang didapat tidak sebanding dengan
kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan yang syarat dengan eksplorasi
dan eksploitasi sumber daya alam
Selanjutnya Elsam (2003), menyatakan bahwa kehadiran perusahaan
pertambangan di suatu daerah niscaya membawa kemajuan terhadap warga di
sekitarnya. Berdiri atau beroperasinya sebuah pertambangan di suatu daerah akan
menghadirkan kehidupan yang lebih sejahtera, keamanan yang terjamin, dan
kehidupan sosial yang lebih baik.

Berdasarkan dari beberapa sumber beserta pendapat para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa dampak positif dari adanya kegiatan penambangan
pasir diantarnya:

1. Pengurangan jumlah pengangguran dan kemiskinan karena sebagian masyarakat


bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, baik sebagai pengawas, buruh
tambang, penjual makanan dan minuman.
2. Adanya pemasukan bagi pemilik tanah yang dijual atau disewakan untuk diambil
pasirnya dengan harga tinggi. Tanah yang semula tidak menghasilkan menjadi
bermanfaat karena dipakai untuk penambangan pasir.
3. Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan bagi Kabupaten/Kota
bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan kewajiban pengusaha
membayar retribusi dan lain-lain.
4. Mengurangi angka kriminal. Dengan turunnya angka pengangguran di Desa
Madayin akan mengurangi angka kriminal akibatnya banyaknya suatu
pengangguran.
5. Tercukupinya kebutuhan penambang.

b. Dampak Negatif
1. Ketidaknyamanan masyarakat setempat akibat timbulnya polusi.
2. Jumlah ikan sungai semakin menurun.
3. Banyaknya pendatang yang ikut menambang sehingga dapat menimbulkan
konflik.
4. Adanya ketakutan sebagian masyarakat karena penambangan pasir yang
berpotensi longsor sehingga sewaktu-waktu bisa mengenai lahan dan pemukiman
mereka, apalagi bila turun hujan.
5. Hilangnya area tangkapan (Fishing Ground).
6. Simalakama Keberadaan patroli Polisi Laut.
7. Gejolak Penolakan Masyarakat.
2. Dampak Kegiatan Penambangan terhadap Fisik Lingkungan

Pada kegiatan penambangan pasir ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan,
salah satunya dampak penambangan pasir sektor lingkungan berbasis pembangunan
berkelajutan. Berdasarakan hasil penelitian study literatur Wibowo (2016) analisis
penambangan pasir berdampak pada rusaknya lingkungan. Dengan adanya kegiatan
penambangan yang tidak mengunakan dasar konsep berkelanjutan berdampak negatif
pada lingkungan penambangan maupun sekitar area penambangan. Dampak Negativ yang
ditimbulkan adalah terjadinya potensi bencana alam. Dari hasil penelitian LPPM
Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 2015 potensi bencana alam di penambangan
Desa Ngrogung adalah bencana tanah longsor. Selain Bencana Tanah Lonsor, Dampak
Adanya penambangan pasir di lingkungan Desa Ngrogung yang sering dikeluhkan oleh
masyarakat adalah terjadi polusi udara, polusi suara, polusi air dan polusi tanah.

Polusi air dapat dijelaskan bahwa Berkurangnya ketersediaan air salah satu
indikator ketersediaan keadaan air adalah tanah. Sumber daya tanah sebagai unsur air
berkurang karena proses penambangan . Selain pengambilan tanah terdapat juga
aktivitas pencucian tanah pada penambangan. Dampak dari pencucian tanah
menghasilkan limbah sehingga me air sungai yang diperuntukan untuk proses pengairan
sawah menjadi tercemar oleh hasil pencucian pasir karena pada penambangan pasir tidak
mempunyai pengolahan limbah air yang terstandart.

Penambang pasir memperoleh air dengan cara melakukan boor sehingga


berdampak pada terpotongnya alur air didalam tanah. Dari Pembahasan diatas bahwa
Kerusakan Lingkungan dampak dari penambangan pasir yang sudah terjadi tidak bisa
dicegah dan tidak bisa dikembalikan seperti semula dan dapat menyebabkan bencana
tanah longsor, karena terdapat hilangnya lapisan tanah. Hilangnya lapisan tanah
diperparah dengan adanya proses erosi dan sebagainya.

Dari Penjelasan diatas dan beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa dampak
kegiatan penambangan pasir terhadap fisik lingkungan diantaranya:

a. Merusak lingkungan sekitar.


b. Rusaknya akses atau jalan di daerah setempat.
c. Pelebaran badan sungai/pendangkalan sungai
d. Tingginya tingkat erosi di daerah penambangan pasir dan juga didaerah
sekitarnya.
e. Adanya tebing-tebing bukit yang rawan longsor karena penambangan yang tidak
memakai sistem berteras sehinggaa sudut lereng menjadi terjal dan mudah
longsor.
f. Berkurangnya debit air permukaan/ mata air
g. Tingginya lalu lintas kendaraan di jalan desa membuat mudah rusaknya jalan.
h. Terjadinya polusi udara.
i. Merusak jalan akibat pengangkutan pasir dibawa oleh dam truk.
j. Tingkat kesuburan tanah menjadi menurun.

Sumber:

Adawiyah, Rabiatul. 2019. Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Tahun 2019 (Studi Di Desa Madayin Kecamtan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur). Skripsi. Mataram: Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Anggariani, Dewi., Sahar, Santri., Syaiful, M. 2020. Tambang Pasir Dan Dampak Sosial
Ekonomi Masyarakat Di Pesisir Pantai. SIGn Journal Of Social Science. Vol.1, No.1:15-29.
e-ISSN: 2745-374X.

Nurcahyo, Ardhyan Dwi., dan Muzayanah. 2020. Analisis Dampak Penambangan Pasir
Berbasis Pembangunan Berkelanjutan Di Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Jurnal
Geografi. Vol. XVIII, No.2: 139-144. ISSN: 1412-6982. e-ISSN: 2443-3977.

Qolbina, Fitri. 2017. Dampak Kegiatan Pertambangan Pasir Terhadap Pendapatan Keluarga
Pemilik Tambang Di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. JOM Fekon.
Vol.4, No.1: 1266-1281.

Tamrin, Saam Zulfan., H.Siregar, Sofyan. 2018. Analisis Kegiatan Penambangan Pasir-Batu
Terhadap Erosi, Kualitas Air dan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Sungai Indragiri.
Jurnal Photon. Vol.8, No.2: 67-74.
Yudhistira., Hidayat, Wahyu Krisna., Hardiyarto, Agus. 2011. Kajian Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat Penambangan Pasir Di Desa Keningar Daerah Gunung Merapi. Jurnal
Ilmu Lingkungan. Vol.9(2): 76-84. ISSN: 1829-8907

Anda mungkin juga menyukai