Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.unibrah.ac.id/index.php/JIWP
Vol. 6, No.4, Desember 2020

Analisis Dampak Penambangan Pasir Pantai Terhadap Kerusakan Lingkungan Fisik


di Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai

Irfan Hi. Abd Rahman1*, Parto Sumktaki2


1,2Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Pasifik Morotai
Jl. Siswa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai
*E-email: djoeangmrt@gmail.com

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel: The environmental condition around the coastal area became
Diterima: 21 November 2020 damaged as a result of sand mining activities resulting in
Direvisi: 30 November 2020 physical damage to the beach. The purpose of this study is to
Dipublikasikan: Desember 2020 understand the impact of coastal sand miners on the physical
e-ISSN: 2089-5364
environment in the coastal areas of South Morotai Sub-
p-ISSN: 2622-8327
District. This research was carried out at locations affected
DOI: 10.5281/zenodo.4310457
by sand mining, namely the coastal areas of Momujiu Village
and Sabatai South Morotai Sub-District, Morotai Island
Regency. From the search results in the field, there are 13
garden landowners who are included in the coastal area that
has been used as a sand mining site. The results showed that
71% of presentations had a physical environmental impact
and 29% had no impact on the Physical environment. Thus,
the impact of sand mining around the coast on the physical
environment is very bad, including damage to coastal
ecosystems as a result of the loss of coastal forests, damage to
farm roads between farmers' land and coastal morotai south
morotai regency morotai island regency.

Keyword: mining, damage, physical environment

887
PENDAHULUAN dengan baik, akibat dari penambangan
pasir. Selain itu, terjadinya abrasi
Perkembangan suatu daerah tidak sepanjang pantai kemudian akan
lepas dari kebutuhan akan bahan baku mengakibatkan kerusakan badan jalan.
dalam memenuhi kebutuhan pembangunan Kegiatan penambangan pasir pantai
daerah. Begitu juga dengan Kabupaten dilakukan oleh masyarakat pemilik lahan
Pulau Morotai yang merupakan salah satu kawasan pesisir pantai masi terus
kabupaten yang baru dimekarkan. berlangsung sampai saat ini maka akan
Kebutuhan akan bahan baku bangunan terjadi dibeberapa kawasan yang
merupakan fakta mutlak dalam seharusnya menjadi area larangan
mewujudkan laju pembangunan di Pulau penambangan karena disamping telah
Morotai. Salah satu bahan baku bangunan terjadi kerusakan lingkungan secarah fisik
yang selama ini menjadi kebutuhan pokok namun kawasan itu juga merupakan
dalam pembangunan adalah pasir. kawasan pantai yang seharusnya dijaga
Penambangan pasir yang dilakukan oleh dipelihara nilai keindahanya.
masyarakat untuk kebutuhan Bedasarkan penjelasan diatas
pembangunan dikabupaten pulau morotai maka penulis perlu untuk melakukan
diperoleh dari daerah kawasan pesisir penelitian dengan masalah yang
pantai Desa Momujiu sabatai Tua dan dirumuskan adalah Apakah penambangan
Sabatai baru. pasir berdampak pada lingkungan fisik
Kondisi lingkungan sekitar kawasan pesisir pantai Kecamatan Morotai
penambangan pasir menjadi rusak dari Selatan?. Tujuan Penelitian ini adalah
kegiatan penambangan pasir hingga untuk mengatahui dampak penambang
mengakibatkan banyaknya terjadi seperti pasir terhadap lingkungan fisik dikawasan
kerusakan secara fisik (Dahuri. 2001). pesisir pantai Kecamatan Morotai Selatan.
Selain itu, juga terjadinya perubahan pada Penambangan rakyat dilakukan
garis pantai yang mengakibatkan oleh rakyat, artinya dilakukan oleh
terjadinya abrasi disepanjang kawasan masyarakat yang berdomisili di area
pesisir pantai. Maka secara langsung air penambangan secara kecil-kecilan atau
laut bisa masuk kelahan pertanian gotong royong dengan alat-alat sederhana.
dibeberapa lahan milik petani disekitar Tujuan mereka adalah untuk meningkatkan
kawasan pesisir sepanjang pantai. Jika kehidupan sehari-hari. Dilaksanakan
kegiatan penambangan tidak dikelolah secara sederhana dan dengan alat
dengan baik dan benar maka maka akan sederhana, jadi tidak menggunakan
muncul dampak disekitar lingkungan, teknologi canggih, sebagaimana halnya
Setiap kegiatan penambangaan pasti akan dengan perusahaan penambangan yang
menimbulkan dampak di lingkungan mempunyai modal besar dan memakai
sekitar area penambangan, berupa dampak teknologi canggih (Dyahwanti. 2007).
yang muncul dari proses penambangan Penjelasan umum mengenai
pasir, yaitu dampak terhadap lingkungan kawasan pesisir yang meliputi definisi dan
fisik, sosial, dan ekonomi dimasyarakat. karakteristik wilayah merupakan hal yang
Keberadaan penambangan pasir di sangat penting, hal ini bertujuan agar
kawasan pesisir pantai dalam hal ini lahan pemahaman mengenai wilayah pesisir
pertanian masyarakat Desa Momujiu, Desa dapat dimengerti dan merupakan awal
Sabatai Baru, dan Sabatai Tua Kecamatan pemahaman dari studi ini. Pengertian
Morotai Selatan. Wujud usaha masyarakat tentang pesisir sampai saat ini masih
dalam mempertahankan hidupnya melalui menjadi suatu pembicaraan, terutama
usaha meningkatkan pendapatan. Dampak penjelasan tentang ruang lingkup wilayah
yang dirasakan Masyarakat saat ini tidak pesisir yang secara batasan wilayah masih
lagi dapat mengelolalahan lahan pertanian
888
belum jelas. Berikut ini adalah definisi dari penambangan untuk mengangkut
beberapa sumber mengenai wilayah pasir.Jadi dapat disimpulkan bahwa
pesisir. Suprihayono (2007), wilayah model penambangan pasir secara
pesisir adalah wilayah pertemuan antara konvensional terdiri dari tahap
daratan dan laut ke arah darat wilayah persiapan, penggalian dan
pesisir meliputi bagian daratan, baik pengangkutan.
keringmaupun terendam air, yang masih Kegiatan penambangan yang
dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti mengeksploitasi bahan galian dari perut
pasang surut, angin laut, dan perembesan bumi secara langsung melakukan
air asin. Sedangkan ke arah laut wilayah perusakan atau merubah rona
pesisir mencakup bagian laut yang masih permukaan bumi. Untuk menghindari
dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi kerusakan dan dapat mempengaruhi tata
didarat seperti sedimentasi dan aliran air kehidupan ekosistem dan lingkungan
tawar, maupun yang disebabkan karena baik terhadap alam sendiri maupun
kegiatan manusia didarat seperti terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan
penggundulan hutan dan pencemaran. manusiaPerubahan-perubahan
perlu pengawasan tersebutyang
menimbulkan dam
Lingkungan tidak hanya bersumber semaksimal mungkin terhadap alam
dari pembuangan limbah, tetapi juga terutama perusakan dari perilaku
karena perubahan terhadap komponen manusia seperti penambangan galian C
lingkungan yang berubah atau meniadakan yang banyak dilakukan oleh
fungsi-fungsi lingkungan. Semakin besar masyarakat. Penambangan galian C
skala kegiatan pertambangan, makin besar akan mengakibatkan kerusakan
pula areal dampak yang ditimbulkan. permukaan lahan (tanah) yaitu
Perubahan lingkungan akibat terjadinya perubahan permukaan lahan
kegiatan pertambangan dapat bersifat (bentang alam) yaitu bekas galian akan
permanen, atau tidak dapat dikembalikan meninggalkan lubang besar yang
kepada keadaan semula. Perubahan digenangi air dan menjadi sarang
topografi tanah, termasuk karena nyamuk yang akan menjadi sumber
mengubah aliran sungai, bentuk danau atau penyakit, rusaknya jalan yang menjadi
bukit selama masa pertambangan, sulit sarana transportasi masyarakat dan akan
dikembalikan kepada keadaannya semula mengakibatkan pencemaran udara pada
(Yudhistira. 2008). Cara penambangan musim kemarau (Hasibuan, 2006).
konvensional dilakukan dengan Kegiatan penambangan yang
menggunakan alat-alat sederhana dilakukan secara terus-menerus dalam
diantaranya linggis, cangkul, dan sekop. skala besar, akan mengakibatkan
Cara penambangan tradisional memiliki kerusakan lingkungan khususnya
tahapan sebagai berikut: kerusakan fisik permukaan tanah.
a. Tahap persiapan, proses ini diawali Kegiatan penambangan ini
dengan pengangkutan berbagai jenis mengakibatkan banyaknya lubang-
peralatan tambang, dan selanjutnya lubang bekas galian yang dibiarkan
adalah pembuatan/pembukaan jalan tanpa ada pemanfaatan serta perbaikan
untuk proses pengangkutan. selanjutnya. Lubang-lubang bekas
b. Tahap eksploitasi atau penggalian, galian ini akan mengakibatkan daya
kegiatan yang dilakukan pada tahap tahan lahan atau tanah berkurang,
ini utamanya berupa penambangan sehingga sangat mudah terjadi longsor.
atau penggalian pasir. Tidak jarang lahan-lahan bekas galian
c. Tahap pengangkutan, Pada tahap ini akan terlantar begitu saja sehingga lebih
yang perlu diperhatikan adalah ketika cenderung ditumbuhi oleh rumput-
alat-alat berat mulai masuk ke lokasi rumput liar. Tidak jarang pula lahan-

889
lahan bekas galian terbengkalai begitu Variabel penelitian: dampak
saja sehingga menjadi lahan gersang fisik dikawasan pesisir pantai
tanpa ada tumbuhan yang dapat tumbuh Kecamatan Morotai Selatan. Populasi
karena tidak adanya unsur organik dalam penelitian ini terdiri dari
tanah. Lahan-lahan bekas galian ini populasi wilayah. Populasi wilayah
seharusnya lebih mampu dimanfaatkan meliputi lokasi penambangan di pesisir
sehingga lebih bermanfaat bagi pantai Desa Momujiu dan Sabatai
masyarakat dari pada harus dibiarkan kawasan pesisir pantai, Kecamatan
menjadi lahan kosong yang tidak Morotai Selatan. Alat dan bahan
berguna (Hasibuan, 2006). digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Peta pribumi skala 1 berfungsi
METODE PENELITIAN untuk meliat dimana titik lokasi
Jenis penelitian yang digunakan ini penambangan pasir.
adalah penelitian campuran konkuren/ b. Global Positioning System (GPS)
concurrent mixed method yang merupakan untuk lebih menentukan daerah
prosedur-prosedur di mana di dalamnya yang dijadikan penambanagan
peneliti mempertemukan atau menyatukan pasir akibat kerusakan kawasan
data kuantitatif dan data kualitatif untuk pesisir pantai Kecamatan Morotai
memperoleh analisis komprehensif atas Selatan.
masalah penelitain (Creswell. 2015). c. Kuesioner berfungsi untuk
Pengambilan sampel dan penentuan titik wawancara kepada masyarakat
pengukuran dilapangn dengan cara pemilik lahan petani yang di
stratified random sampling. Strata yang fungsikan untuk penambangan
digunakan yaitu jenis bahan galian dan pasir.
lokasi penambangan, meliputi pasir d. Kamera berfungsi untuk
dikawasan pesisir pantai, Kecamatan mendokomentasikan objek
Morotai Selatan. penelitian di lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan dilokasi
yang terkena dampak penambangan pasir, HASIL DAN PEMBAHASAN
yakni kawasan pesisir pantai Desa Lokasi kegiatan penambangan
Momujiu dan Sabatai Kecamatan Morotai pasir dilakukan dilahan petani
Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Jarak disepanjang kawasan pesisir pantai
panjang dari lahan masyarakat momujiu Desa Momujiu dan Sabatai Kecamtan
dan sabatai dari pesisir pantai sekitar Morotai Selatan, Kabupaten Pulau
(4,0km) yang saat ini Alasan peneliti Morotai. Secara umum daerah ini
mengambil lokasi ini sebagai lokasi merupkan tutupan vegetasi hutan
penelitian karena pada lokasi tersebut pantai yang mantap dengan didominasi
terdapat kerusakan lingkungan kawasan olah tanaman kelapa,pala, ketapang
pesisir pantai Kecamatan Morotai Selatan. dan tumbuhan lainnya, Kegiatan
Penambangan pasir kawasan pesisir
pantai ini telah berlangsung lama
hingga menghasilkan dampak nilai
ekonomi,social,dan Lingkungan fisik
untuk masyarakat kawasan pesisr
pantai dan juga untuk mensuplay
kebutuhan pasir untuk pembangunan di
Kabupaten Pulau Morotai, Kecamatan
Morotai Selatan. Hal ini dibuktikan
Gambar 1. Lokasi yang terkena dampak dengan pemandangan bekas-bekas
penambangan pasir
890
galian kawasan pesisir pantai dan jalan penambangan pasir yang dilakukan di
Truk yang masih ada disepanjang Desa Momujiu dan Sabatai. Skor dan
pantai ini. bobot dari setiap lokasi pengamatan
Suprihayono (2007) dan pengukuran dapat dilihat pada
mendefinisikan wilayah pesisir adalah tabel berikut.
wilayah pertemuan antara daratan dan
laut ke arah darat wilayah pesisir Tabel 2. Skor kerusakan akibat
meliputi bagian daratan, baik penambangan pasir di lokasi lahan
petani Desa Momujiu dan Sabatai
keringmaupun terendam air, yang (sabatai baru dan sabatai tua).
masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut Lokasi A b C d e F To
seperti pasang surut, angin laut, dan Momuji tal
perembesan air asin. Sedangkan ke u Sk
arah laut wilayah pesisir mencakup Lokasi A b C d e F g or
Sabatai
bagian laut yang masih dipengaruhi Baru
oleh proses alami yang terjadi didarat Sabatai A b C d e F
seperti sedimentasi dan aliran air Tua
tawar, maupun yang disebabkan karena T Bo 1 2 3 4 5 6 7
kegiatan manusia didarat seperti S bo
penggundulan hutan dan pencemaran. t
Mo 15 m1 20 13 m 17 m 23 m 14
Pemilik kawasan pesisir pantai mujiu m m
ini merupakan masyarakat asli Morotai Bo 2x2=1 2x3=63x4=124x3= 2x 44
yang bermukiman di desa Momujiu bot 4 1x4=4 12 4=
dan Sabatai. Dulunya pemilik kawasan 8
pesisir ini dijadikan sebagai lahan Mo 9 m1 7 m 18m 13m 6m 11 8
mujiu m m
kebun kelapa kemudian lama-
Bo 3x2=1 3x3=92x4=8 1x3= 2x 2x 3
kelamaan diubah dengan lahan bot 6 1x4=4 3 4= 2 4
penambangan pasir, Dari hasil 8 =
penelusuran dilapangan, ada sekitar 13 4
pemilik lahan yang masuk dalam Sabatai 6m 5 5m 8 m 9m 3m 7
kawasan pesisir pantai yang meberikan tua m
Bo 2x1=
31x4= 2x3=62x4=8 3x3= 4x 2x 3
lahan mereka untuk dijadikan tempat bot 2 4 9 3= 2 7
penambangan pasir. Selanjutnya hasil 12 =
penjualan akan dibagikan sama banyak 4
kepada setiap keluarga yang punya Keterangan
hak. a. Batas tepi galian
c.Tinggi dinding galian
Tabel 1. Observasi tahap awal b. dasar Galian
No. Dampak Dampak Fisik Presentase d. Kedalam dalam
1. Rusak berat 71% permukaan

2. Rusak ringaan 29%

Total 100%

Pengamatan terhadap kerusakan


lingkungan fisik di kecamatan Morotai
Selatan meliputi penambangan pasir
yang dilakukan dikawasan pesisir
pantai. Pengambilan data dilokasi

891
Tabel 3: Tanggapan responden terhadap Berdasarkan penilaian dari hasil
dampak lingkungan Fisik sepanjang pantai analisis data lapangan dan responden di
penambangan pasir terhadap kerusakan atas maka dapat diketahui bagaimana
dikawasan pesisir pantai desa Momojiu dan
Sabatai. gambaran keadaan kegiatan penambangan
No Alternatif 26 pertanyaan Pasir dikawasan
Jumlah skor yang N pesir pantai secara
Presentase Total umum
jawaban dipeoleh yang ada di Kecamatan Morotai selatan
Kabupaten Pulau Morotai.
Berdasarkan penilaian dari hasil
1. Ya (skor 6) Total skor Ya 924 analisis13data lapangan
100% dan responden
71% di
156 atas maka dapat diketahui bagaimana
gambaran keadaan kegiatan penambangan
2. Tidak (skor 4) Total Skor 388 13 100% 29%
Pasir dikawasan pesir pantai secara umum
Tidak 94
yang ada di Kecamatan Morotai selatan
Kabupaten Pulau Morotai.
Jumlah presentase yang didapat 100%
Adapun sebaran spasial dan
penilaian tingkat kerusakan lingkungan
Sumber data primer diolah 2019. fisik akibat penambangan pasir dikawasan
pesisir pantai Kecamatan Morotai Selatan,
Klasifikasi atau kategori tinggi jika dimasing-masing lokasi lahan pertanian
ditambahkan dengan penghitungan kerteria Masyarakat Desa tersebut disajikan dalam
Ya maka akan terletak angaka mencapai Gambar 2 dibawa ini.
71% Ya berdampak terhandap lingkungan
fisik dan Tidak berdampak pada
lingkungan Fisik 29%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dampak lingkungan
fisik dari adanya penambangan pasir
pesisir terhadap kerusakan kawasan pesisir
pantai Kecamatan Morotai Selatan
Kabupaten Pulau Morotai adalah
berdampak buruk dilihat dari responten
hasil wawancara.
Tabel 4. Tingkat Kerusakan
Penambangan pasir di Kawasan
Gambar 2. Peta tingkat
Pesisir Pantai Kecamatan Morotai
Selatan. kesrusakan lingkungan
No Jarak jalan Jarak jalan Degrad Skor fisik dikawasana pesisir
bagunan Bangunan asi Total pantai kecamatan morotai
Skor X Bobot 71%
Momujiu 5-10m
selatan.
dari badan Ya
jalan terjadi Sepanjang kawasan
lahan
petani
pesisir pantai kecamatan
Skor X Bobot 29% Morotai Selatan yang
Sabatai 5-50m merupakan hutan pantai
dari badan Ya berupa gundukan dengan
jalan ke terjadi
lahan ketinggian 2-3 meter. Akibat
petani penambangan pasir tejadinya
Skor X Bobot 100% kerusakan ekosistem di
Sumber data diolah 2019 sepanjang garis pantai Desa
Mumujiu, Desa Sabatai Baru,

892
dan Sabatai Tua dengan tingkat pengawasan penegak hukum.
kerusakan sebagai berikut. Berdasarkan pada observasi, maka
dapat dideskripiskan dampak negatif
Tabel 5 Tingkat kerusakan penambangan pasir akibat kerusakan
Ekosistem pantai akibat dikawasan pesisir pantai kecamatan
penambangan pasir morotai selatan, yakni:
N Kecamatan Tingkat kerusakan a. Bekas penambangan pasir
o Morotai Selatan ekosisten Pantai dengan diameter mencapai 30-
1 Lahan Tani desa (Masih 50 meter dan kedalaman
. Momujiu Berlangsung) sampai 3-4 meter di sepanjang
sepanjang Pesisir pesisir pantai. Kemudian
Pantai bekas penambangan ini terjadi
2 Lahan Tani (Masih genangan air, akibatnya
. Sepanjang pesisir Berlangsung) menjadi sarang jentik-jentik
pantai Desa nyamuk yang berpotensi
Sabatai Baru terjadinya perkembangbiakan
3 Lahan Tani (Masih penyakit malaria.
Sepanjang pesisir Berlangsung) b. Rusaknya ekosistem pantai
pantai Desa sebagai akibat hilangnya hutan
Sabatai Tua pantai hal ini ditunjukan
Sumber Data diolah 2019 dengan tumbannya pohon-
pohon kelepa, ketapang dan
Perubahan lingkungan akibat lainnya. Padahal posisi hutan
kegiatan pertambangan dapat bersifat pantai sepanjang kawasan
permanen, atau tidak dapat pesisir pantai secara ekologi
dikembalikan kepada keadaan merupakan tameng alam yang
semula. Perubahan topografi tanah, sangat berguna untuk
termasuk karena mengubah aliran menahan lajunya gempurang
sungai, bentuk danau atau bukit ombak, intrusi air laut yang
selama masa pertambangan, sulit masuk kedaratan dan aktivitas
dikembalikan kepada keadaannya abrasi laut.
semula (Yudhistira. 2008) c. Kerusakan jalan tani antar
Daya dukung wilayah adalah lahan petani dan pesisir pantai.
daya tampung maksimal lingkungan Jalan sekitar pesisir pantai
untuk diberdayakan oleh manusia, dugunakan oleh warga sekitar
sedangkan analisis daya dukung sebagai jalan perhubungan
lingkungan merupakan suatu alat masyarakat yang bertani
perencanaan pembangunan yang antara desa momujiu dan
memberikan gambaran hubungan sabatai. Jalan pesisir tersebut
antara penduduk, penggunaan lahan kondisinya sangat rusak
dan lingkungan (Nur. 2016). sehingga dapat
Berdasarkan dari hasil pengamatan membahayakan bagi
di lapangan menunjukan bahwa pengendaraan bermotor petani
sampai saat ini penambangan pasir maupun masyarakat pada
dikawasann pesisir pantai masih saja umumnya. Kegiatan
berlangsung. Akan tetapi yang paling pengangkutan penambangan
tinggi penambangan diwilayah Desa pasir dikawasan pesisir pantai
Momujiu dimana jarak relatif jauh yang menggunakan angkutan
dari pusat kota sehingga jauh dari truk membawa pasir yang

893
kapasitas yang banyak dan Morotai selatan, Kabupaten
membebani jalan petani Pulau Morotai.
kemudian lintas antara desa.
Hingga saat ini masi belum KESIMPULAN
ada penanganan dari Tingkat kerusakan lingkungan fisik
pemerintah untuk lebih tinggi, dari perbandingan yang
memperbaiki jalan tersebut. cukup para dengan angka presentasi
d. Kerusakan jalan utama 71% rusak berat dan 29% rusak ringan.
menuju lokasi penambang Sehingga dikawasan pesisir pantai
yang dilalui alat-alat berat Kecamatan Morotai Selatan, penilitian
seperti exapator atau mobil menemukan bahwa kegiatan
trek. Mobil yang mengangkut penggalian pasir memberikan dampak
pasir yang menggunakan jalan yang cukup signifikasi terhadap
tani maupun jalan raya keberlangsungan fungsi ekologi dari
semakin rusak dikarenakan ekosistem hutan pantai, dimana hutan
berat beban pada kendaraan pantai akan mengalami degradai yang
angkut tersebut melebih cukup tinggi hingga mencapai angka
kapasitas yang telah berhektar pada beberapa tahun
ditentukan. Selain itu juga kemudian. Dampak negatif
pengangkutan bobot beban penambangan pasir akibat kerusakan
yang berlebihan akan dapat dikawasan pesisir di tiga desa tersebut
menimbulkan kecelakaan adalah lubang bekas penambangan
lalulintas terutama dilokasi pasir, rusaknya ekosistem pantai
lahan tani maupun jalan sebagai akibat hilangnya hutan pantai,
utama. kerusakan jalan tani antar lahan petani
e. Kegiatan penambangan pasir dan pesisir pantai, dan berupa
dikawasan pesisir pantai banyaknya cekungan atau lubang bekas
Kecamatan Morotai Selatan penambangan (galian) pasir.
yang dilakukan selama ini
mengakibatkan perubahan DAFTAR PUSTAKA
kondisi fisik sepanjang bibir Afni, Nur D. 2016. Dukung Lingkungan
pantai berupa banyaknya Kecamatan Pattalassang
cekungan atau lubang bekas Kabupaten Takalar”, Plano
penambangan pasir. Sehingga Madani.
menimbulkan tingkat abrasi Creswell, John. 2015. Research Design
pantai yang tinggi diwilayah Pendekatan Kualitatif,
pesisir pantai. Perubahan garis Kuantitatif, dan
pantai yang semakin menjorok Mixed.Yogyakarta: Pustaka
kedaratan dibeberapa lokasi Pelajar.
garis pantai semakin Dahuri, Rokhmin, dkk. 2001. Pengelolaan
mendekati pemukiman warga Sumber Daya Wilayah Pesisir
didesa sabatai baru. Kerusakan dan Lautan Secara Terpadu.
fisik pantai sekaligus akan Jakarta: PT Pradnya Paramita
mengurangi nilai keindahan Dyahwanti Inarni Nur, 2007. Kajian
atau estetika pantai yang Dampak Lingkungan Kegiatan
selama ini menjadi sala satu Penambangan Pasir Pada
komoditas andalan Daerah Sabuk Hijau Gunung
kepariwisataan di Kecamatan Sumbing Di Kabupaten
Temanggung. Program

894
Magister Ilmu Lingkungan.
Tesis, Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro
Semarang
Hasibuan. 2006. Dampak Penambangan
Bahan Galian Golongan C
terhadap Lingkungan
Sekitarnya di Kabupaten Deli
Serdang. Diakses dari
http.www.researchgate.net
tanggal 19.02.2019
Kusumawati, Reni dan Wiwik Sri Utami,
”Dampak Kegiatan
Penambangan Pasir Terhadap
Kondisi Sosial Ekonomi
Keluarga Penambang Di
Kecamatan Kepung Kabupaten
Kediri”, Swara bumi, vol. 1:2,
2012.
Sukandarrumidi. 2009. Bahan galian
Industri.Yokyakarta.Gajamada
Universiti press.
Supriharyono. 2007. Konservasi
Ekosistem Sumber Daya
Hayati di Wilayah Pesisir dan
Laut Tropis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Undang-undang R.I Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral
Dan Batu Bara
Yudhistira. 2008. Kajian dampak
kerusakan Lingkungan.
Diakses dari
eprints.undip.ac.id tangal
20.02.2019

895

Anda mungkin juga menyukai