Di Susun Oleh :
Amalia Yanti
D0320314
Fakultas Teknik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata guna lahan merupakan proses yang dilakukan secara berkala selama jangka waktu
perencanaan. Setiap kawasan memiliki rencana tata ruang yang berfungsi sebagai wujud
pemanfaatan ruang yang meliputi, pembentukan citra/karakter fisik lingkungan serta
pemanfaatan untuk kelestarian. Upaya dalam pelestarian alam dapat terjaga apabila ada
keseimbangan antara penggunaan lahan yang telah terbangun terhadap lahan kosong. Akibat
adanya ketidaksesuaian guna lahan atau alih fungsi lahan berpotensi terhadap kerusakan
lingkungan.
Kecamatan bahodopi merupakan salah satu wilayah pesisir yang berada di Kabupaten
Morowali. Dalam RTRW Kabupaten Morowali tahun 2012-2032 Kecamatan Bahodopi
Kabupaten Morowali di tetapkan sebagaisalah satu kawasan indutri pertambangan namun
dengan adanya pembangunan pabrik pengolahan hasil tambang di kawasan permukiman pesisir
memberikan pengaruh terhadap masyarakat terutama yang bermukimdengan jarak hanya
sekitar 300 Meter dari pabrik (Inventarisasi GIS,2016). Aktivitas pertambangan memberikan
pengaruh terhadap aspek ekonomi bagi sebagian besar masyarakat Kecamatan Bahodopi hal ini
dapat dilihat dari tingkat pengangguran di Kabupaten Morowali semakin menurun selama
kurun waktu 2012-2014. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pada tahun 2012 tingkat
pengangguran terbuka tercatat sebesar 4,63 % angka ini menurun menjadi 3,07 % pada tahun
2014 dibandingkan tahun sebelumnya, namun adanya pembangunan pabrik membuat jumlah
penduduk tiap tahunnya meningkat karena banyaknya masyarakat luar berimigrasi untuk
mencari pekerjaan sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan hal ini dapat dilihat
meningkatnya luas lahan untuk kawasan permukiman dan kawasan perdagangan dan jasa yaitu
tahun 2009 luasnya mencapai 443 Ha sedangkan pada tahun 2014 seluas 465 Ha serta
menurunya luas lahan persawahaan yaitu tahun 2009 seluas 1.331 Ha dan tahun 2014 hanya
seluas 606 Ha (BPS Tahun 2015)Selain itu adanya aktivitas pertambangan baik proses
penggalian, pengangkutan dan pengolahan sangat mengangganggu masyarakat permukiman
pesisir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas dapat diketahui bahwa permasalahan yang di
angkat adalah :
1. Tujuan
b. Untuk mengetahui langkah strategis yang dapat dilaksanakan untuk mewujudkan lingkungan
permukiman masyarakat pesisir yang berkelanjutan