PROGRAM 3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
ALASAN: dengan adanya pemerataan Pembangunan ini khususnya daerah pinggiran, berarrti
mengusahakan sebaran pusat-pusat pelayanan social dan ekonomi dengan memadai secara merata
seluruh wilayah Indonesia. Dimana sebaran yang relative merata akan meningkatkan akses Masyarakat
terhadap berbagai pelayanan social dan ekonimi. Kepentingan ini dapat diwujudkan dengan menetapkan
peranan kota (PKN, PKW, PKL) dengan dukungan dari pusat dan provinsi untuk melengkapi fasilitas
peyanannya.
ALASAN: sangat menekankan kegiatan yang penuh tanggung jawab untuk membangkitkan kesadaran
dan kemampuan instansi baik secara individual maupun secara kolektif. Dengan adanya Sumber daya
MAanusia yang berkualitas hal ini memegang peranan penting dalam Pembangunan daerah sebab
keikutsertaan masyrakat dan kelompok sasaran dalam penentuan apa yang mereka butuhkan dan
partisipasi dalam proses pelaksanaannya. Untuk itu perlu dilakukan poembangunan manusia seutuhnya.
Dalam rangka itu perlu pula dilakukan Langkah-langkah pemberdayaan baik dalam arti peningkatan
kemampuaan Masyarakat melalui pelatihan, penyediaan berbagai akses ekonomi dan sosial, juga
pengakuan atas hak-hak manusia dan Masyarakat serta penyaluran aspirasinya.
PROGRAM 6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
ALASAN: Di dalam perencanaan kota, perencanaan wilayah (provinsi, kabupaten) berperan dalam
menentukan fungi kota tersebut dalam struktur tata rang wilayah yang melingkupinya. Fungsi serta
kedudukan kota tersebut di dalam wilayah menentukan seberapa besar perkembangan kota akan terjadi.
Juga fungsi dan kedudukan kota menentukan fasilitas-fasilitas apa yang harus disediakan ole kota yang
sifatnya melayani wilayah yang melingkupinya. Jadi jelas bahwa perencanaan tau perkembangan wilayah
mempengaruhi perkembangan kota tau kota-kota yang ada di wilayah tersebut. Sebaliknya
perkembangan kota pun mempunyai peran di dalam perkembangan wilayah. Perkembangan tia kota di
dalam wilayah menentukan bagaimana sistem kota yang terdapat dalam wilayah tersebut. Sistem kota
ini akan menentukan, sistem interaksi yang selanjutnya mempengaruhi perencanaan prasgranas
transportasi serta jaringan utilitas lain seperti, listrik, telekomunikasi dan sebagainya. Selain itu, sistem
kota akan mempengaruhi pilihan lokasi investasi, baik investasi yang berada di dalam kota, maupun di
luar kota.
1) peningkatan peran dan fungsi pusat-pusat pertumbuhan baru maupun pengembangan peran dan
fungsi pusat-pusat pertumbuhan yang sudah ada;
Perencanaan wilayah dalam konteks penataan ruang di Kota Gorontalo, yaitu RTRW dan RDTR sesuai
dengan Perda Kota Gorontalo Nomor 9 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gorontalo
Tahun 2019-2039 dan Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Gorontalo Nomor 44 Tahun 2021 . Rencana
Detil Tata Ruang merupakan bagian dari rencana rinci tata ruang. Di Indonesia, terdapat dua jenis
perencanaan utama yaitu Rencana Pembangunan dan Rencana Tata Ruang yang menjadi pedoman bagi
pemerintah untuk mencapai target pembangunan dalam jangka waktu dan lingkup tertentu. Pentingnya
RDTR adalah untuk menentukan kesesuaian dokumen perencanaan dengan implementasi pembangunan
di lapangan. RDTR merupakan dasar acuan dari diterbitkannya dokumen perizinan terkait bangunan di
Kota Gorontalo. Fungsi dari dilaksanakannya RDTR antara lain:
1. Sebagai penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan
permukiman dengan karakteristik tertentu;
2. Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik
kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat;
3. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam
struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan; dan
4. Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program pengembangan
kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP.
1. Dalam Peraturan ini diatur tentang Ruang Lingkup Tujuan Penataan Wilayah Perencanan Rencana
Struktur Ruang termasuk didalamnya mengatur tentang rencana pembangunan pusat pelayanan, rencana
jaringan transfortasi, jaringan jalan, terminal, pelabuhan, alur pelayaran di laut, rencana jaringan
prasarana, rencana jaringan energi, rencana jaringan telekomunikasi, rencana jaringan sumber daya air,
rencana jaringan air minum, rencana pengelolaan air limbah dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun(B3), persampahan, jaringan drainase, dan jaringan prasarana lainnya Rencana Pola Ruang
ketentuan lain-lain ketentuan Peralihan dan ketentuan penutup
4. Kota Gorontalo merupakan satu kesatuan Wilayah Perencanaan yang selanjutnya disingkat WP yang
dibagi menjadi 9 (Sembilan) Sub Wilayah Perencanaan yang selanjutnya disingkat SWP dan 50
(limapuluh) blok. Tujuan penataan wilayah perencanaan yaitu mewujudkan Kota Gorontalo yang
religious sebagai pusat bisnis dan heritage yang produktif dan berkelanjutan.