Anda di halaman 1dari 6

GEOGRAFI

Kita semua tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana setiap pulaunya
memiliki keunikan tersendiri baik dari segi wilayah, budaya, hingga adat istiadat yang
berbeda. Dengan kondisi itulah kita membutuhkan ketahanan nasional untuk menjaga
keamanan seluruh wilayah Indonesia dan melahirkan adanya geopolitik dan geografis.
Geopolitik adalah sebuah kebijakan negara dalam memperhitungkan posisi geografis,
sedangkan geografis adalah pelaksanaan dari geopolitik. Untuk itu, kita perlu mengetahui
meningkatkan wawasan nusantara karena terdapat kebutuhan akan wawasan nusantara
sebagai geopolitik Indonesia. Dengan hal ini kita bisa lebih sesuai dalam menjaga wilayah
Indonesia yang luas dan terdiri dari banyak pulau demi menjaga ketahanan nasional.

Indonesia harus benar-benar mewaspadai daerah-daerah perbatasan wilayah negara terutama


khususnya dengan negara-negara tetangga. Negara-negara tetangga yang ingin menguasai
wilayah Negara Kesatuan Indonesia dengan cara mengklaim batas wilayah RI menjadi
wilayah kekuasaan bagi negara-negara tetangga. Sebagai bukti kelalaian pemerintah Republik
Indonesia didalam menjaga wilayah kedaulatan Republik Indonesia adalah dengan lepasnya
salah satu kepulauan yang merupakan daerah batas wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia yakni pulau Sipadan dan Ligitan. Persitiwa ini sebenarnya memberikan warning
kepada Pemerintah Republik Indonesia betapa kurangnya pemahamanan geografi suatu
negaranya dan juga ketidaktegasan dalam penentuan kebijakan politik luar negeri RI dengan
tidak memperhatikan aspek Geografisnya. Dengan peristiwa ini harus menyadarkan
pemerintah Republik Indonesia betapa pentingnya pemerintah mengkaji kembali kebijakan
politiknya dan kebijakan politik dan pertahanan negaranya harus mempertimbangkan posisi
geografi dari negara kita. Sehingga dengan pengkajian geografi tersebut akan memperkuat
landasan kebijakan politik pertanan negara kita sendiri. Kedua, Dengan mengkaji geografi
suatu negara, semestinya pemerintah Republik Indonesia harus memahami tentang potensi
negaranya.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dan sebagai upaya meningkatkan
ketahanan nasional Indonesia berdasarkan aspek geografi :
1. Kebijakan Pengelolaan Wilayah Perbatasan Kawasan Perbatasan
Merupakan kawasan strategis dalam menjaga integritas wilayah negara, maka diperlukan
pengelolaan secara khusus. Pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan
diperlukan untuk memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara,
kewenangan pengelolaan wilayah negara, dan hak-hak berdaulat, serta dilakukan dengan
pendekatan kesejahteraan, keamanan dan kelestarian lingkungan secara bersama-sama.
Implementasi pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan sebagai amanat
pembangunan RPJPN 2005-2025 tersebut telah dimulai sejak RPJMN I (2004-2009),
namun demikian belum menampakkan hasil yang signifikan. Untuk mendorong
percepatan pembangunan kawasan perbatasan, RPJMN II (2010-2014) menempatkan
pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan sebagai prioritas nasional.
2. Kebijakan Pembangunan Wilayah Perbatasan
Pembangunan kawasan perbatasan yang tertinggal harus mendapatkan prioritas dalam
pembangunan. Sebagaimana telah tercantum dalam GBHN 1999 yang di jabarkan dalam
Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas)
2000-2004 yang memuat program-program prioritas selama lima tahun.
3. Menegakkan Hukum Yang Berlaku
Dengan penegakan hukum yang kuat, kita akan bisa menjaga ketahanan nasional,
terutama dari ancaman-ancaman dalam negeri. Jika hukum sudah ditegakkan tanpa
pandang bulu, maka seluruh rakyat akan bisa menjadi lebih taat hukum. Dengan
demikian, lingkungan akan menjadi lebih aman dan terjaga dari hal-hal yang berbahaya
bagi keamanan negara.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh masyarakat dan sebagai upaya meningkatkan
ketahanan nasional Indonesia berdasarkan aspek geografi yaitu menaati peraturan yang dibuat
pemerintah dan berpartisipasi dalam menjaga letak geografi.

KEKAYAAN ALAM

Tidak hanya wilayah yang sangat luas, Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya alam.
Setiap wilayah Indonesia pun memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda. Ada satu wilayah
yang sangat kaya akan pertambangan, ada wilayah lain yang sangat kaya akan hasil
perikanan, hingga wilayah yang lain lagi menghasilkan hasil bumi berupa pertanian yang
sangat subur. Maka, dalam hal ini kita juga perlu melakukan pengelolaan lingkungan agar
kekayaan alam yang dimiliki bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan dimanfaatkan
secara optimal. Pemanfaatan kekayaan alam yang optimal artinya pemanfaatan kekayaan
alam secara maksimal, lestari dan berdaya saing. Dengan demikian, diharapkan kekayaan
alam yang dikelola dengan baik bisa memberi manfaat bagi pembangunan nasional secara
berkesinambungan sehingga ketahanan nasional pun juga bisa lebih terjaga.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dan sebagai upaya meningkatkan
ketahanan nasional Indonesia berdasarkan aspek kekayaan alam yaitu dengan melakukan
program-program pembangunan antara lain :
1. Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap
mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui
inventarisasi dan evaluasi, valuasi, dan penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin
dicapai adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup berupa infrastruktur data spasial, nilai, dan neraca sumber daya alam dan
lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. Kegiatan pokok yang dilakukan
adalah
a. Inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup baik di
darat, laut, maupun udara;
b. Ealuasi potensi sumber daya hutan, air, laut, udara, dan mineral;
c. Pengkajian neraca sumber daya alam;
d. Penyusunan Produk Domestik Bruto Hijau (PDB Hijau) secara bertahap.

2. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya


Alam
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian
sumber daya alam (hutan, laut, air dan mineral) dan lingkungan hidup. Sasaran yang
akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk
mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain
dari program ini adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan
akibat pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif. Kegiatan
pokok yang dilakukan adalah
a. Pengkajian kembali kebijakan pengelolaan, konservasi, dan rehabilitasi sumber daya
alam;
b. Pengelolaan sumber daya hutan dan sumber daya air dengan pendekatan daerah
aliran sungai dalam kerangka penataan ruang;
c. Pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, wilayah pesisir, dan
lahan bekas pengelolaan sumber daya alam;
d. Penerapan sistem disinsentif dalam bentuk tarif yang progresif dan rasional untuk
melindungi sumber daya alam;
e. Pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati darat dan perairan, baik
secara insitu maupun eksitu, serta perekayasaan genetika;
f. Pengembangan riset terhadap potensi dan pemanfaatan sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan hidup dalam usaha meningkatkan nilai tambah yang optimal
di pasar global dan kualitas lingkungan hidup melalui mekanisme pembiayaan yang
berasal dari hasil pemanfaatan sumber daya alam;

3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup


Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya
mencegah perusakan dan/atau pencemaran lingkungan, dan pemulihan kualitas
lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, serta
kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas
lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang
ditetapkan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah
a. Pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan khususnya teknologi
tradisional yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air, sumber daya hutan,
dan industri yang ramah lingkungan;
b. Penetapan indeks dan baku mutu lingkungan;
c. Pengembangan teknologi pengelolaan limbah rumah tangga, industri, dan
transportasi;
d. Pengintegrasian biaya lingkungan terhadap biaya produksi;
e. Pengembangan teknologi produksi bersih;
f. Pengembangan kelembagaan pendanaan pengelolaan lingkungan hidup;
g. Penjaminan terjadinya alih kapasitas;

4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya


Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum,
perangkat hukum dan kebijakan; dan untuk, mengembangkan kelembagaan serta
menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya
kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat, dengan
didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksananya upaya penegakan
hukum secara adil dan konsisten. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah
a. Penyusunan undang-undang pengelolaan sumber daya alam berikut perangkat
peraturannya;
b. Penetapan kebijakan yang membuka peluang akses dan kontrol masyarakat terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
c. Evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan perundangan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
d. Penguatan institusi dan aparatur penegak hukum dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup;
e. Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya
alam khususnya sumber daya laut melalui metode MCS (monitoring, controlling,
dan survaillance);
f. Pengakuan kelembagaan adat dan lokal dalam kepemilikan dan pengelolaan sumber
daya alam; dan
g. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam lintas wilayah
administratif.

5. Program Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pelestarian Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersedianya sarana bagi masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup sejak proses
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai
pengawasan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah :
a. Peningkatan jumlah dan kualitas anggota masyarakat yang peduli dan mampu
mengelola sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;
b. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pemeliharaan lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan, adat, dan budaya;
c. Pengembangan pola kemitraan dengan lembaga masyarakat yang melibatkan
berbagai pihak dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan
hidup;

Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh masyarakat dan sebagai upaya meningkatkan
ketahanan nasional Indonesia berdasarkan aspek kekayaan alam yaitu :
a. Memanfaatkan dan memelihara kekayaan alam yang ada disekitarnya
b. Masyarakat berpartisipasi secara langsung mengelola dan melestarikan hutan secara
benar dan bertanggung jawab. Partisipasi masyarakat merupakan langkah strategis
dalam upaya pelestarian hutan. Hal ini dimungkinkan karena jika dilihat dari
kebutuhan, masyarakat sekitar daerah hutan sangat tergantung dari keberadaan hutan
tersebut.
c. Berpartisipasi dalam penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian aneka jenis
flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
d. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.

Anda mungkin juga menyukai