Anda di halaman 1dari 3

Ruang Lingkup Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Ruang lingkup perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ada 6 (enam),


yaitu :
1. Perencanaan (Pasal 5 s.d. Pasal 11)
2. Pemanfaatan (Pasal 12)
3. Pengendalian (Pasal 14 s.d. Pasal 56)
4. Pemeliharaan (Pasal 57)
5. Pengawasan (Pasal 71 s.d. Pasal 75)
6. Penegakan Hukum & Penyelesaian Sengketa
a. Sanksi Administrasi (Pasal 76 s.d. Pasal 83)
b. Penyelesaian Sengketa Perdata (Pasal 84 s.d. Pasal 93)
c. Penegakan Hukum Pidana : penyidikan, pembuktian dan ketentuan pidana
(Pasal 94 s.d. Pasal 123)

A. Perencanaan (Pasal 5 s.d. Pasal 11)


Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan melalui 3
(tiga) tahapan, yaitu :
1. Inventarisasi
Inventasisasi (pendataan) dilakukan oleh pemerintah pusat
dengan/tanpa pemerintah daerah, secara nasional, pulau/kepulauan dan
tingkat ekoregion di Indonesia. Inventarisasi lingkungan hidup didasarkan atas
karakteristik lingkungan hidup sebagai kawasan dan tidak didasarkan atas
wilayah administratif (nasional, propinsi dan kota/kabupaten). Tujuan
inventarisasi/pendataan dilakukan pemerintah pusat untuk memperoleh data
dan informasi tentang sumber daya alam yang meliputi :
a. Potensi dan ketersediaan;
b. Jenis yang dimanfaatkan;
c. Bentuk penguasaan;
d. Pengetahuan pengelolaan;
e. Bentuk kerusakan; dan
f. Konflik dan penyebab konflik yang timbul akibat pengelolaan.
2. Penetapan wilayah ekoregion
Inventarisasi lingkungan hidup di tingkat ekoregion bertujuan untuk
mengetahui daya dukung dan daya tamping dan cadangan lingkungan hidup
dengan mempertimbangkan :
a. Karakteristik benteng alam;
b. Daerah aliran sungai;
c. Iklim;
d. Flora dan fauna;
e. Sosial budaya;
f. Ekonomi;
g. Kelembagaan masyarakat;
h. Hasil inventarisasi lingkungan hidup.
3. Penyusunan RPPLH
Penyusunan RPPLH dilakukan oleh menteri, gubernur, bupati/walikota,
sesuai dengan kewenangannya dengan memperhatikan :
a. Keragaman karakter dan fungsi ekologis;
b. Sebaran penduduk;
c. Sebaran potensi sumber daya alam;
d. Kearifan lokal;
e. Aspirasi masyarakat;
f. Perubahan iklim.
RPPLH nasional, propinsi, kota/kabupaten harus terpadu melalui
koordinasi (MenLHK). Isi RPPLH minimal meliputi :
a. Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam;
b. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas/fungsi lingkungan hidup;
c. Pengendalian, pemantauan dan pendayagunaan serta pelestarian sumber
daya alam;
d. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim RPPLH inilah menjadi dasar
penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka pangjang
dan menengah.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan nonhayati yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. Pemanfaatan sumber daya alam
dilakukan berdasarkan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup, bila
belum ada RPPLH yang ditetapkan oleh menteri (untuk daya dukung lingkungan
dan daya tampung lingkungan nasional dan pulau/kepulauan), gubernur untuk
propinsi dan ekoregion lintas kota/kabupaten yang selanjutnya diatur dalam
peraturan pemerintah.
Definisi daya dukung lingkungan dan daya tamping lingkungan (lihat Pasal
1 butir 7 dan 8). Dengan mengetahui hal tersebut maka pemanfaatan sumber daya
alam tidak menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

C. Pengendalian Perencanaan/Perusakan Lingkungan Hidup (P3LH)


Pengendalian Perencanaan/Perusakan Lingkungan Hidup (P3LH)
meliputi :
1. Pencegahan
Pencegahan merupakan bagian dari penegakan hukum secara preventif
melalui instrument atau sarana yuridis yang dapat dipaksakan yang terdiri dari
13 (tiga belas) jenis, yaitu :
a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
b. Tata Ruang;
c. Baku Mutu Lingkungan;
d. Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup;
e. AMDAL;
f. Upaya Kelola Lingkungan – Upaya Pantau Lingkungan;
g. Perizinan
h. Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup;
i. Peraturan Perundang-Undangan Berbasis Lingkungan Hidup;
j. Anggaran Berbasis Lingkungan Hidup;
k. Analisis Risiko Lingkungan Hidup;
l. Instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Penanggulangan
3. Pemulihan

Penjelasan tentang instrumen Pengendalian baca dan ringkas buku : Hukum


Lingkungan di Indonesia oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M., hlm, 73 – 114.

Pertanyaan lanjutan minggu lalu untuk persiapan UTS :


1. Sebutkan ruang lingkup hukum lingkungan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009
dan sebutkan bagian yang paling dominan pengaturannya. Termasuk bidang
hukum apakah Hukum Lingkungan dalam tata hukum di Indonesia?
2. Sebutkan isi pokok UUPPLH tersebut dan jelaskan fungsi peraturan peralihannya.
3. Jelaskan keterkaitan antara KLHS, Tata Ruang, Amdal dan Izin Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai