Anda di halaman 1dari 6

Nama Terdakwa Korporasi Kronologis Dakwaan Pidana Amar Putusan

Ditujukan
(No. Putusan) Kepada
(Domisili Pengurus
Korporasi dan Secara
Bidang Usaja Pribadi atau
Korporasi) Kepada
Korporasi
Terdakwa: PT NUSA Alamat: ITS PT.Nusa 1. Pasal 2 Kepada 1. Menyatakan
KONSTRUKSI Tower (Nifarro Konstruksi ayat ( 1 ) jo. Korporasi Terdakwa PT.
ENJINIRING, Tbk Park), lantai Enjiniring Pasal 18 yang Nusa
( Sebelumnya 21, Jalan Raya ditetapkan Undang – diwakili dan Konstruksi
bernama PT DUTA Pasar Minggu menjadi Undang bertindak Enjiniring, Tbk.
GRAHA INDAH, km. 18, Jakarta tersangka dalam Nomor 31 untuk dan (sebelumnya
Tbk) Selatan. kasus ini, karena Tahun 1999 atas nama bernama PT.
diduga tentang Terdakwa, Duta Graha
Yang diwakili dan Bidang Usaha : melakukan Pemberantas oleh Indah, Tbk.),
bertindak untuk dan General/Kontra tindak pidana an Tindak pengurus telah terbukti
atas nama Terdakwa, ktor korupsi dalam Pidana korporasi secara sah dan
oleh pengurus pekerjaan proyek Korupsi yaitu Djoko meyakinkan
korporasi: Djoko Eko Rumah Sakit sebagaiman Eko bersalah
Suprastowo, Direktur Pendidikan a telah Suprastowo melakukan
Utama PT Nusa Khusus Penyakit diubah selaku tindak pidana
Konstruksi Infeksi dan dengan Direktur KORUPSI
Enjiniring. Pariwisata Undang – Utama PT SECARA
Universitas Undang Nusa BERSAMA-
Nomor Putusan: Udayana pada Nomor 20 Konstruksi SAMA DAN
Nomor Tahun Anggaran tahun 2001 Enjiniring. BERLANJUT,
81/Pid.Sus/Tipikor/20 2009-2010. tentang sebagaimana
18/PN.JKT.Pst Selain Perubahan dalam Dakwaan
memperoleh atas Undang Pertama;
keuntungan – Undang
secara tidak sah RI nomor 31 2. Menjatuhkan
sebagaimana Tahun 1999 pidana kepada
telah di sebutkan tentang Terdakwa oleh
diatas, PT. NKE Pemberantas karena
melakukan an Tindak itudengan
perbuatan Pidana pidana denda
melawan hukum Korupsi jo sejumlah Rp.
seperti pasal 55 700.000.000,00
memperoleh ayat ( 1 ) ke (tujuh ratus juta
keuntungan - 1 KUHP rupiah), dengan
secara tidak sah jo. Pasal 64 ketentuan
terhadap: ayat(1) apabila pidana
1. Untuk proyek KUHP; denda tersebut
Gedung Wisma tidak dibayar
Atlet Jakabaring 2. Pasal 3 jo paling lambat 1
di Palembang, pasal 18 (satu) bulan
Provinsi Undang – setelah putusan
Sumatera Undang pengadilan
Selatan, Nomor 31 berkekuatan
Terdakwa telah Tahun hukum tetap,
memperoleh 1999tentang maka harta
keuntungan Pemberantas bendanya disita
Rp42.717.417.28 an Tindak oleh jaksa dan
9,00; Pidana dilelang untuk
2. Untuk proyek Korupsi menutupi denda
Gedung Balai sebagaiman tersebut dan
Pendidikan dan a telah jangka waktu 1
Pelatihan Ilmu diubah (satu) bulan
Pelayaran dengan tersebut dapat
(BP2IP) Undang – diperpanjang
Surabaya, Undang selama 1 (satu)
Provinsi Jawa Nomor 20 bulan hanya
Timur, Terdakwa tahun 2001 dengan alasan
telah tentang kuat;
memperoleh Perubahan
keuntungan atas Undang 3. Menjatuhkan
Rp44.536.582.66 – Undang pidana
7,00; RI nomor 31 tambahan
3. Untuk proyek Tahun 1999 kepada
Gedung Rumah tentang terdakwa untuk
Sakit Pendidikan Pemberantas membayar Uang
Universitas an Tindak Pengganti
Mataram di Pidana sejumlah
Mataram, Korupsi Rp85.490.234.7
Provinsi Nusa jo.pasal 55 37,00 (delapan
Tenggara Barat, ayat ( 1 ) ke puluh lima
Terdakwa telah - 1 KUHP miliar empat
memperoleh jo. Pasal 64 ratus sembilan
keuntungan ayat(1) puluh juta dua
Rp23.902.726.86 KUHP. ratus tiga puluh
4,00; empat ribu tujuh
4. Untuk proyek ratus tiga puluh
Gedung Rumah tujuh rupiah)
Sakit Umum dengan
Daerah (RSUD) ketentuan
Sungai Dareh di apabila Uang
Kabupaten Pengganti
Dharmasraya, tersebut tidak
Provinsi dibayar dalam
Sumatera Barat, waktu 1 (satu)
Terdakwa telah bulan sesudah
memperoleh Putusan
keuntungan Pengadilan
Rp20.503.587.80 memperoleh
5,00; kekuatan hukum
5. Untuk proyek tetap, maka
Gedung Cardiac harta bendanya
di Rumah Sakit dapat disita oleh
Adam Malik Jaksa dan
Medan, Provinsi dilelang untuk
Sumatera Utara, menutupi Uang
Terdakwa telah Pengganti
memperoleh tersebut;
keuntungan
Rp4.015.460.587 4. Menjatuhkan
,00; pidana
6. Untuk proyek tambahan
Paviliun di berupa
Rumah Sakit mencabut hak
Adam Malik Terdakwa untuk
Medan, Provinsi mengikuti
Sumatera Utara, lelang proyek
Terdakwa telah Pemerintah
memperoleh selama 6 (enam)
keuntungan bulan;
Rp2.164.903.874
,00; 5.

7. Untuk proyek Membebankan

Rumah Sakit biaya perkara

Tropis kepada

Universitas Terdakwa

Airlangga, di sebesar

Surabaya, Rp10.000,00

Provinsi Jawa (sepuluh ribu

Timur TA. 2009 rupiah).

dan 2010,
Terdakwa telah
memperoleh
keuntungan
Rp77.478.850.61
9,00.

1. Tabel Putusan, Sumber putusan: https://putusan3.mahkamahagung.go.id/ , Nomor


Putusan: Nomor 81/Pid.Sus/Tipikor/2018/PN.JKT.Pst.
2. A) Apabila dilihat dari putusan Nomor 81/Pid.Sus/Tipikor/2018/PN.JKT.Pst, kasus
ini termasuk kedalam beberapa bentuk kejahatan yang bisa dilakukan oleh korporasi,
seperti crime for corporation, crime against corporation dan criminal corporation
karena telah terpenuhinya seluruh unsur Surat Dakwaan yang disusun secara alternatif
dengan Dakwaan Pertama, yaitu Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang
Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 dan Pasal 64 ayat (1)
KUHPidana. Dimana di dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Tindak Pidana
Korupsi terdapat unsur sebegai berikut:
a) Setiap Orang;
b) Secara Melawan Hukum;
c) Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi
d) Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

B) Budaya korporasi merupakan sebuah metode terhadap pola-pola dasar yang telah
ditemukan oleh kelompok tertentu, ditentukan dan dilembagakan untuk mempelajari
masalah-masalah adaptasi dari lingkungan luar dan cara-cara integrasi yang telah
berfungsi dengan baik dan dianggap perilaku. Salah satu budaya korpoasi ialah pola
sikap, keyakinan, asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara
mendalam. Sedangkan kode etik korporasi merupakan salah satu cara yang dilakukan
oleh pengusaha dalam memberikan saran agar pemecahan terhadap kejahatan
korporasi ini dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kejahatan korporasi sebagaimana
yang dilanggar dalam putusan Nomor 81/Pid.Sus/Tipikor/2018/PN.JKT.Pst. sudah
melanggar budaya korporasi dan kode etik korporasi, pelanggaran ini sudah termasuk
pelanggaran yang harus di selesaikan dengan jalur hukum. Karena apabila seseorang
melakukan suatu pelanggaran terhadap kode etik korporasi, maka ia akan
mendapatkan sanksi sesuai yang telah ditetapkan oleh kode etik korporasi tersebut.

C) Dalam kasus ini dapat dikategori juga sebagai white collar crime karena dalam
perbuatan yang dilanggar ini adanya tindakkan kecurangan yang dilakukan oleh
seorang Direktur Utama, dimana Direktur Utama ini memiliki posisi dan wewenang
yang cukup tinggi pada PT.Nusa Konstruksi Enjiniring. Dapat kita lihat juga dalam
surat tuntutan, penuntut umum berpendapat bahwa terdakwa PT.Nusa Konstruksi
Enjiniring yang diwakili oleh Djoko Eko Suprastowo.
3. Kejahatan Korporasi yang dimaksudkan kedalam Putusan Nomor
81/Pid.Sus/Tipikor/2018/PN.JKT.Pst terkait dengan Undang – Undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang – Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang –
Undang RI nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
4. Ketentuan mengenai subjek hukum pidana dalam korporasi secara khusus hanya
diakui dalam Undang-undang yang mengatur tindak pidana di luar KUHP, dimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Pasal 1 Angka 9,
UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada Pasal 78 ayat (14),
dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup pada Pasal 1 Angka 32. Namun dalam Undang – Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang – Undang RI nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi tidak diatur mengenai subjek hukum pidana, sehingga dalam 3 Undang-
Undang yang telah diatur mengenai subjek hukum pidana ini dapat digunakan sebagai
pendoman dalam menjadikan korporasi sebagai pelaku tindak pidana seperti manusia
sebagai subjek hukum.

Anda mungkin juga menyukai