Anda di halaman 1dari 7

HAL : Gugatan Perselisihan PHK

Lampiran :
1. Surat Kuasa Khusus.
2. Asli Risalah Mediasi Tertanggal 8 September 2009.
3. S.E Menakertrans RI No: 13/MEN/SJ-HK/I/2005.

Kepada:
YTH. Ketua Pengadilan Hubungan Industrial
YOGYAKARTA
Pada Pengadilan Negeri Yogyakarta

Dengan hormat,
bertandatangan di bawah ini, Dony Hendrocahyono, S.H dan Zahru Arqom, S.H. ,
Para Advokat, berkantor di Jl. Nyi Condro Lukito 149 A Yogyakarta; berdasarkan surat
kuasa khusus yang aslinya tersimpan pada berkas perkara ini, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama, bapak Taufik Mansur, selaku Direktur PT. Hotel Juwara Warga,
badan hukum Indonesia (Perseroan), pemilik sah atas Perusahaan The Jayakarta
Yogyakarta Hotel & Spa, berkedudukan di Sleman Jl. Laksda Adisucipto Km. 8
Jogyakarta, dan oleh karena itu sah untuk bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili PT. Hotel Juwara Warga c.q The Jayakarta Yogyakarta Hotel&Spa;
-------- Selanjutnya mohon disebut sebagai Penggugat -------
Dengan ini mengajukan gugatan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap persona tersebut
di bawah ini :
I. Nama : Wijayanti
Pekerjaan Terakhir : Chief Linent & Unf , House Keeping The Jayakarta Yogyakarta
Hotel & Spa
Alamat : Tugurejo, RT 09, RW 03, Kokosan, Prambanan, Klaten

II. Nama : Maksum Basuki


Pekerjaan Terakhir : Cashier, Accounting, The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa
Alamat : Basin RT o1, RW, 05, Kebonarum, Klaten.

-------- selanjutnya mohon disebut sebagai Para Tergugat; --------

Adapun Gugatan ini diajukan berdasarkan alasan dan fakta-fakta hukum sebagai
berikut :

1
1. Bahwa Para Tergugat adalah karyawan PKWTT di Perusahaan
Penggugat, Tergugat I bekerja di perusahaan Penggugat selama 14 tahun,
terakhir bekerja sebagai Chief Linen & Uniform pada Departement House
Keeping, sedangkan Tergugat II bekerja di perusahaan Penggugat selama
12 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Cashier pada
Departement accounting.

2. Bahwa Para Tergugat pada tanggal 17 Juli 2008 telah bertindak


melanggar ketentuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang termasuk
kualifikasi Pelanggaran Berat dalam Pasal 31 C Ayat 11, hal mana,
pelanggaran tersebut juga termasuk dalam kualifikasi Kesalahan berat
yang diatur dalam Ex-Pasal 158 ayat (1) huruf (i) Undang-undang Nomor 13
tahun 2003, yaitu melakukan tindakan Pidana sebagaimana dimaksud
Pasal 322 KUHP berupa PEMBOCORAN RAHASIA PERUSAHAAN
yang seharusnya sebagai karyawan Para Tergugat wajib menjaganya.

3. Bahwa terhadap kesalahan yang telah dilakukan oleh Para Tergugat,


General Manager The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa (Penggugat),
yang pada saat peristiwa terjadi masih dijabat oleh Sdr. Ronald Hendrajaya,
Melaporkan kesalahan Tersebut ke pihak Berwajib sebagaimana tertuang
dalam Laporan Kepolisian No.Pol. : LP/110/VII/2008 Sektor Depok Timur
pada Tanggal 28 Juli 2008.

4. Bahwa selama proses pemeriksan di Kepolisian sedang berlangsung,


Penggugat melalui pihak manajemen memutuskan untuk memberikan
tindakan schorsing terlebih dahulu kepada Para Tergugat selama 14
(empat belas) Hari sejak tanggal 30 Juli 2008 sampai dengan 15 Agustus
2008, dan telah telah melakukan musyawarah secara bipartit.

5. Bahwa musyawarah bipartit yang dilakukan antara Penggugat dengan


Para Tergugat belum menemui kesepakatan kemudian pihak Penggugat
memperpanjang masa Skorsing Para Tergugat sejak tanggal 15 Agustus
sampai dengan 15 Februari 2008.

6. Bahwa meskipun telah dilakukan perpanjangan masa skorsing, Tergugat


tidak menunjukkan itikad baik untuk memulihkan iklim hubungan
industrial yang baik di perusahaan, oleh karenanya pengusaha memandang
telah timbul keadaan mendesak untuk melakukan PHK kepada Tergugat,
sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Menaker&Trans RI No.
SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005, khususnya angka 4.

7. Bahwa sampai dengan masa schorsing berakhir musyawarah bipartit diluar


maupu di dalam perusahaan belum juga menemukan titik temu dengan
demikian musyawarah bipartit dianggap gagal, maka dan oleh karenanya
Penggugat membawa permasalahan Perselisihan PHK a quo ke Dinas

2
Tenaga Kerja Sleman pada tanggal 04 September 2008 untuk dilakukan
mediasi.

8. Bahwa telah pula dilakukan proses Mediasi pertama melalui surat Panggilan
KE-1, No.005/261 tertanggal 08 Oktober 2008.

9. Bahwa mengingat ketentuan-ketentuan Pasal 158 ayat (1) huruf i UU No.13


tahun 2003 ; Putusan Mahkamah Konstitusi R.I Perkara Nomor :012/PUU-
I/2003 ; Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : SE.13/Men/SJ-HK/I/2005. Pihak mediator melalui
surat tertanggal 20 Oktober 2008 memutuskan untuk menunda mediasi
karena menunggu putusan Pengadilan Pidana yang telah berkekuatan
hukum tetap terlebih dahulu.

10. Bahwa pada tanggal 12 Maret 2009 telah terbit putusan Pengadilan
Negeri Sleman No.615/PID.B/2008/PN.SLMN yang pada pokoknya
menyatakan para Terdakwa (Para Tergugat a quo) telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana
“Membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau
pencahariannya”.

11. Bahwa atas Putusan Pengadilan Negeri Tersebut, Para Terdakwa (Tergugat
dalam Gugatan a quo) mengajukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi
Yogyakarta.

12. Atas Permohonan Banding diatas, Pengadilan Tinggi telah pula menerbitkan
Putusan, melalui putusan Banding Pengadilan Tinggi D.I Yogyakarta
No:47/PID/2009/PTY yang diputus dan dibacakan pada tanggal 30 Juni
2009.

13. Bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Tidak didapat suatu
keterangan dan laporan bahwa Pemohon Banding (Tergugat dalam
gugatan a quo) mengajukan upaya hukum selanjutnya, sedemikian sehingga
Putusan Pengadilan Banding tersebut telah memiliki kekuatan hukum
tetap (inchracht).

14. Behawa selain fakta tersebut, kekuatan hukum tetap (inchracht) dan
nilai pembuktian Putusan tersebut telah secara sah dan jelas pula
berdasarkan Undang-undang, karena telah tertutup upaya hukum
kasasi yang dapat dilakukan oleh terpidana (Para Tergugat A quo) . Hal
ini didasarkan pada :

3
a. Perbuatan yang didakwakan kepada Para Tergugat yaitu Pasal
322 KUHP adalah tindakan Pidana yang diancam
hukuman kurang dari satu tahun atau hukuman denda .
1

b. Dan terhadap perbuatan yang diancam hukuman penjara paling


lama satu tahun atau pidana denda, dikecualikan untuk dapat
melakukan kasasi ke Mahkamah Agung berdasarkan ketentuan
Pasal 45 A ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 14 tahun 1985
tentang Mahkamah Agung
Selengkapnya sebagai berikut ;
Pasal 45 A

1. Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi mengadili perkara yang


memenuhi syarat untuk diajukan Kasasi, kecuali perkara yang oleh
Undang-undang ini dibatasi pengajuannya.
2. Perkara yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Putusan tentang Prapradilan;
b. Perkara Pidana yang diancam dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/ atau diancam pidana denda;
c. Perkara tata usaha negara yang objek gugatannya berupa
keputusan pejabat daerah yang jangkauan keputusannya
berlaku di wilayah daerah yang bersangkutan.

15. Dengan demikian secara mutatis mutandis putusan Pengadilan Tinggi


Yogyakarta No.: 47/PID/2009/PTY diatas telah mempunyai kekuatan
hukum Tetap sejak diputus dan dibacakan pada tanggal 30 Juni
2009, karena telah tertutup upaya untuk melakukan Kasasi berdasarkan
pengecualian oleh Undang-undang.

16. Bahwa selanjutnya Penggugat juga mendasarkan Gugatannya pada Surat


Edaran Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No: 13/MEN/SJ-
HK/I/2005, khususnya pada angka 4, yakni Penghentian Hubungan kerja
pada saat terdapat Alasan Mendesak. Selengkapnya sebagai berikut;

4. Dalam hal terdapat “alasan mendesak” yang mengakibatkan


tidak memungkinakan hubungan kerja dilanjutkan, maka
oengusaha dapat menempuh upaya penyelesaian melalui lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
(Vide S.E MENAKERTRANS RI No: 13/MEN/SJ-HK/I/2005)

17. Bahwa terhadap terbitnya putusan pengadilan Pidana tersebut diatas telah
Penggugat sampaikan pemberitahuan kepada mediator. Sedemikian
kemudian Pihak mediator telah pula menerbitkan surat Risalah
Penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial pada tanggal 8 September
1
Pasal 322 KUHP “ Barang siapa dengan sengaja membuka Rahasia yang wajib disimpannya
karena jabatan atau pencariannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, diacam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak enam ratus rupiah.

4
2009 sebagaimana surat tersebut telah kami lampirkan sebagai syarat formil
dalam mengajukan gugatan a quo.

18. Bahwa dengan demikian telah cukup bukti bahwa Para Tergugat telah
melakukan pelanggaran berat yang diatur dalam Pasal 31 C angka 11 PKB
The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa jo Kesalahan Berat Pasal 158 ayat
(1) huruf I Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, yang penegakan hukumnya secara formil melalui
peradilan pidana.

19. Bahwa selama proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan industrial ini,


pihak Penggugat tetap berpegang pada aturan perundang-undangan yang
berlaku dengan tetap memberikan hak-hak perkerja (Para Tergugat a quo)
berupa upah (gaji) dari bulan September sampai dengan bulan Juni 2009
sesuai dengan tanggal Putusan Pengadilan Tinggi sebagaimana
disebut dalam posita ini. Pemberian upah sebagaimana disebutyang
diberikan pada tanggal 10 Juli 2009, dengan perincian sebagai berikut :

No Bulan Tergugat I a quo Tergugat II a quo


1. September 2008 645.000 878.500
2. Oktober 2008 645.000 878.500
3. November 2008 645.000 878.500
4. Desember 2008 645.000 878.500
5. Januari 2009 733.500 878.500
6. Februari 2009 733.500 878.500
7. Maret 2009 733.500 878.500
8. April 2009 733.500 878.500
9. Mei 2009 733.500 878.500
10. Juni 2009 733.500 878.500
Total 6.981.000 8.785.000

20. Bahwa demi hukum, Pengusaha selanjutnya mengajukan gugatan


Pemutusan Hubungan Kerja ini untuk menjamin kepastian hukum dan hak-
hak para pihak.

21. Bahwa atas dasar alasan-alasan diatas menjadi adil dan sah apabila
Penggugat pada petitumnya nanti memohon agar majelis hakim
menerima/ mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya karena telah
memenuhi syarat formil dan materiil;

22. Bahwa atas dasar alasan-alasan diatas pula, menjadi adil dan wajar apabila
Penggugat pada petitumnya nanti memohon agar Tergugat ditetapkan
telah melakukan pelanggaran berat menurut Pasal 31 C ayat 11 PKB jo Pasal
158 ayat (1) huruf I Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

5
Ketenagakerjaan dan layak serta sah untuk dilakukan Pemutusan
Hubungan kerja (PHK);

23. Bahwa mengingat Penggugat (Pengusaha) dan Serikat Pekerja telah


pernah membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah pula di sah-kan
oleh Disnaker Kabupaten Sleman, maka adalah wajar pula Apabila Majelis
Hakim Pemeriksa Perkara pada diktumnya nanti menghukum Para
Tergugat menerima hak-hak Pekerja yang di-PHK karena Pelanggaran
Berat dan kesalahan Berat sebagaimana sesuai PKB dimaksud, yakni sesuai
Lampiran III No.9 PKB The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa jo Pasal 158 ayat
(3) yaitu hanya mendapatkan uang pengantian hak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 156 ayat (4).

24. Bahwa karena gugatan ini diajukan berdasarkan alasan-alasan dan bukti-
bukti otentik yang kuat yaitu didasarkan pada putusan yang sudah
berkekuatan hukum tetap, maka Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Yogyakarta agar putusan perkara ini
in casu dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun Tergugat
melakukan upaya hukum dalam bentuk apapun.

Bahwa berdasarkan segala hal di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Hubungan Industrial untuk sudi menerima, memeriksa dan memutus perkara ini
dengan amar putusan sebagai berikut :

PRIMAIR

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan Pelanggaran berat sebagaimana diatur dalam Pasal 31 huruf C angka 11
PKB The Jayakarta Yogyakarta Hotel&Spa jo melakukan Kesalahan Berat menurut
Pasal 158 ayat (1) huruf I Undang-undang Nomor 13 tahun 2003;

3. Menyatakan menetapkan Hubungan Kerja antara Penggugat dan Tergugat Putus


karena PHK karena alasan Pelanggaran Berat berdasarkan Pasal 31 huruf C angka
11 PKB The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa jo Pasal 158 ayat (1) huruf I
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, terhitung sejak putusan pengadilan pidana
diucapkan dan telah memiliki kekuatan hukum tetap;

4. Menetapkan Hak Tergugat atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena


melakukan pelanggaran berat yaitu Uang penggantian hak sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran III No.9 PKB The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa jo
Pasal 158 ayat (3) Undang-undang Nomor 13 tahun 2003;

6
5. Menyatakan putusan perkara ini in casu dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uit
voerbaar bij vooraad) meskipun ada upaya hukum kasasi atau upaya hukum
lainnya.

6. Membebankan biaya perkara kepada negara.

SUBSIDAIR

Mohon putusan seadil-adilnya.

Yogyakarta,20 Oktober 2009.


Hormat takzim Penggugat berikut kuasanya,

Dony Hendrocahyono, S.H Zahru Arqom, S.H

Anda mungkin juga menyukai