KETENAGAKERJAAN
KAMIS, 11 JANUARI 2024
10.00 WIB – 12.00 WIB
ZOOM MEETING
I. DASAR HUKUM:
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Selanjutnya
disebut UU 13/2003);
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
(Selanjutnya disebut UU 2/2004);
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-10/MEN/V/2005
Tahun 2005 Pengangkatan Dan Pemberhentian Konsiliator Serta Tata Kerja
Konsiliasi (Selanjutnya disebut Permenaker 10/2005);
4. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor PER.31/MEN/XII/2008
tentang Pedoman Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui
Perundingan Bipartit (Selanjutnya disebut Permenaker 31/2008);
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2014 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Mediator Hubungan
Industrial Serta Tata Kerja Mediasi (Selanjutnya disebut Permenaker 17/2014).
Upaya agar para pekerja mendapatkan hak pesangon akibta putusan PHI yang sudah
inkracht:
1. Perubahan Pasal 81 Angka (47) UU 6/2023 yang mengubah pasal 156 ayat (1) UU
13/2003: Perubahan ini mengacu dalam kasus terjadi PHK, maka pengusaha tetap
wajib memberikan uang pesangon/uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak yg seharusnya diterima.
2. Jika pengusaha melanggar maka dikenai pidana penjara paling singkat 1 tahun dan
paling lama 4 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak
Rp400 juta.
3. Mengajukan gugatan pailit ke pengadilan niaga. Jika putusan PHI dan permohonan
ekeskusi telah diajukan namun pengusaha tetap tidak mematuhi maka hal tsb dapat
menjadi hutang dan ditagih.
Mediator wajib:
1. Meminta para pihak berunding sebelum ke mediasi.
2. Memanggil para pihak berselisih.
3. Memimpin dan mengatur jalannya sidang mediasi.
4. Membantu para pihka membuat PKB bila terjadi kesepakatan.
5. Membuat anjuran tertulis bila tidak terjadi kesepakatan.
6. Membuat risalah PPHI.
7. Menjaga kerahasiaan semua keterangan yg diperoleh.
8. Membuat laporan hasil penyelesaian PHI Kepada dirjen dan kadis Prov atau kadis
kab/kota ybs.
9. Mencatat hasil penyelesaian PHI dalam Buku Registrasi PHI.
Konsiliator wajib:
1. Mendengar para pihak berselisih untuk mendengar keterangan yg diperlukan.
2. Mengatur dan memimpin konsiliator.
3. Membantu membuat PKB bila terjadi kesepakatan.
4. Membuat anjuran tertulis bila tidak terjadi kesepakatan.
5. Membuat risalah PPHI.
6. Membuat dan memelihara buku khusus dna berkas perselisihan yg ditangani.
7. Membuat laporan hasil penyelesaian PHI Kepada Menakertrans melalui Dirjen
Pembinaan hub industrial.
a. Mediasi:
1. Dilakukan oleh mediator di setiap kantor disnaker kab/kota.
2. Selambat-lambatnya 7 har kerja setelah menerima pelimpahan penyelesaian
perselisihan, mediator harus mengadakan penelitian mengenai duduk perkara dan
segera mengadakan mediasi.
3. Penyelesaian dilakukan dalam 30 hari kerja terhitung sejak mediator menerima
pelimpahan penyelesaian perselisihan.
4. Diatur lebih lanjut dalam Permenaker 17/2014.
b. Konsiliasi:
1. Dilakukan oleh konsiliator terdaftar pada kantor disnaker kab/kota.
2. Konsiliator ditunjuk dan disepakati oleh para pihak.
3. Penyelesaian dilakukan dalam 30 hari kerja terhitung sejak konsiliator menerima
permintaan penyelesaian perselisihan.
4. Diatur lebih lanjut dalam Permenaker 10/2005.
c. Arbitrase:
1. Meliputi perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja (SP)/
Serikat buruh SB) hanya dalam 1 perusahaan.
2. Arbiter ditetapkan oleh Menaker, dengan wilayah kerja arbiter meliputi seluruh
wilayah NKRI.
3. Dilakukan atas dasar kesepakatan para pihak berselisih yg dinyatakan tertulis
dalam surat perjanjian arbitrase rangkap 3.
C. Mekanisme Bipartit dan Tripartit
IV. QnA
1. Untuk penyelesaian PHI bisa pake kedua mediasi dan konsiliasi?
Jawaban:
tidak bisa, karena tripartit diberikan pilihan untuk melakukan konsiliasi (anjuran
disnaker) atau arbitrase . Harus memilih salah satu. Saran: biaya dikeluarkan arbitrase
biasanya lebih besar di PHI. Terdapat pula sidang cepat 21 hari untuk hal-hal mendesak,
misal: karena perusahaan dalam masa pailit, kurator mulai menghitung dan ditakutkan
beban pesangon tidak dihitung kurator. Banyak juga pertanyaan tentang dead lock. Patut
diketahui bahwa dead lock bukan berarti di dalam perundingan tidak ada kesepahaman
namun adalah ketika dalam permohonan perundingan, setelah mengirimkan 2 kali
undangan/panggilan untuk berunding misal ke manajemen perusahaan dan tidak
ditanggapi, baru bisa disebut dead lock.
2. PHK kepentingan lebih dari 1 orang, apakah masih bisa melakukan gugatan ke PHI?
Jawaban:
menurut pasal 82 UU 2/2004, diatur gugatan paling lama diajukan setahun oleh
penggugat. Dahulu pernah diajukan judicial review ke MK terkait pasal ini, dimana lebih
dari setahun biasanya terdapat pidana berat. Jawaban pemateri adalah jika lebih dari 1
tahun tidak itu tidak bisa melakukan gugatan ke PHI. Jika terkena pidana berat maka
langsung bisa diajukan PHI tanpa menunggu putusan pidana inracht. Terhitung gugatan
diajukan 1 tahun adalah sejak ditemukan keputusan oleh pihak pengusaha.
3. Apa akibat hukum jika gugatan tdk didaftarkan di pengadilan? Jika tergugat tidak terima
dengan nilai pesangon dari PHK sementara penggugat ingin merealisasikannya, bagaimana
caranya?
Jawaban:
eksekusi kurg kuat. Hrs mnta dn didatarkan . Mis karyawan udh buat Pb dn udah
didaftarkan namun incracht maka kekuatan hk lgs bisa
Jika tergugat tidak menerimanya, penggugat masih dapat melakukan kasasi (14 hari).
Bahkan bisa saja diajukan PK jika terdapat huruf a-f ditemukan. Namun jika inkracht dan
perusahaan tidak mau menyelesaikannya? Salah satu langkahnya adalah dengan
mengajukan pailit ke perusahaan tsb karena tidak membayar pesangon yg harus diterima
penggugat bahkan bisa memproses secara pidana.
4. syarat mengajukan pemeriksaan sidang cepat?
Jawaban: Yang harus dilakukan adalah:
1. mencantumkan di dalam gugatan. Memohon kepada majelis hakim untuk dilakukan
pemeriksaan sidang cepat
2. Mengingat hal pemeriksaan sidang cepat perlu dilakukan karena proses perusahaan
sedang diajukan pailit dan kurator juga bisa saja dibebankan untuk menghitung hak
pesangon.
8. Tanya: cara ajukan bukti di PK?
Jawab: dalam rangka pengajuan PK, bukti baru dicantumkan di formulir yang telah
disiapkan oleh pengadilan. Akan dicantumkan ditemukan bukti baru di tanggal sekian
dan oleh siapa (bisa bukti berupa video juga). Bukti akan disumpah, ada hakim yang jadi
saksi kita disumpah sebagai penemu bukti baru tersebut. Sumpah bukti baru akan
dilampirkan dalam memori PK.
10. Tanya: Bisakah penggungat dalam pertimbangan hakim memberikan putusan lain?
Jawaban
bisa, masuk sebagai bukti surat untuk memutus perkara yang disengketakan. Termasuk
juririspridensi. Namun, karena memang Indonesia menganut Eropa continental dan
bukan anglo saxon, maka penggunaan jurisprudensi tidak diwajibkan.
12. Tanya: bila ada perusahaan yang menyampaikan pensiun dini disampaikan secara lisan untuk
para pekerja dan bila perusahaan melakukan penyangkalan, bagaimana pembuktiannya?
Jawaban:
Setidaknya penyampaian tersebut disampaikan secara lisan dan setidaknya disampaikan
ke 2 orang sebagai saksi bahwa itu anjuran perusahaan untuk pensiun dini. Saat dilakukan
PHK maka wajib pengusaha memberikan pesangon. Pembuktian bisa dilakukan melalui
oleh 2 saksi tersebut sebagai yang melihat dan biasanya pengadilan sangat
mempertimbangkan, bisa juga dengan berusaha mencari CCTV kantor (bukti video).