6052001292
HUKUM ACARA ADMINISTRASI B
2. A. (1) Objek sengketa TUN adalah keputusan yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat tata usaha negara. Objek sengketa dalam kasus tersebut adalah Keputusan
Nomor 172/TPA Tahun 2021 tentang Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya di Lingkungan Kementerian Agama.
(2) Berdasarkan Pasal 1 angka 9 UU 51/2009 tentang Perubahan Kedua atas UU
5/1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, agar suatu objek sengketa memenuhi
kualifikasi sebagai objek sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara harus bersifat
konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata.4 Berdasarkan sifat tersebut, KTUN yang disengketakan dalam
kasus Tri Handoko telah memuat unsur-unsur konkret, individual, dan final. Sebab,
KTUN tersebut telah jelas ditujukan kepada Tri Handoko dan isinya juga telah
konkret; yaitu tentang pemberhentian dari jabatan pimpinan tinggi di lingkungan
Kementerian Agama. Selain itu, keputusan tersebut juga telah final karena telah
mendapat persetujuan, serta telah menimbulkan hak dan kewajiban.
B. Tentu keputusan tersebut masih memiliki sifat individual. Sebab, sifat individual
yang dimaksud dalam objek sengketa di PTUN adalah bersifat khusus untuk hal
tertentu saja; tidak ditujukan untuk umum. Jika lebih dari seorang harus disebutkan
satu persatu dalam keputusan. Misalnya jika KTUN ditujukan kepada orang-orang
tertentu, maka KTUN tersebut harus menyebutkan nama-nama tersebut.
C. Berdasarkan UU 5/1986, PTUN memiliki kewenangan untuk memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat dikeluarkannya KTUN
oleh badan atau pejabat TUN baik di tingkat pusat maupun daerah. Kewenangan ini
berkembang sejalan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan yang juga
4 UU 51/2009 tentang Perubahan Kedua atas UU 5/1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
semakin luas dan timbulnya lembaga negara yang mendukung terlaksananya
pemerintahan. Dengan demikian, PTUN memiliki kewenangan untuk mengadili
sengketa tersebut.
5 Enrico Simanjuntak, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara: Transformasi & Refleksi. Jakarta,
Penerbit Sinar Grafika, 2018.
Dengan demikian, gugatan yang diajukan oleh Tri Handoko belum melampaui
tenggang waktu 90 hari yang diatur dalam Pasal 55 UU PTUN.