Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hendra Widjaja

NIM : 043859066
Jurusan : S1 Hukum

1. Uraikan perkembangan Peraturan Perundang-undangan penyelesaian hubungan industrial


yang pernah dan masih berlaku di Indonesia !

Jawaban :
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
pada tanggal 14 Januari 2004 telah melengkapi instrumen hukum ketenagakerjaan disamping
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ketiga undang-undang ini
merupakan paket dalam labour law reform yang dimulai sejak tahun 1998. Namun dalam
perkembangannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tersebut mengalami penundaan
masa berlakunya sampai dengan tanggal 14 Januari 2006. Penundaan tersebut dilakukan
melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2005 tentang
Penangguhan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial

2. Uraikan bagaimana prosedur dan tahapan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial !

Jawaban :
Dasar hukum mengenai penyelesaian masalah ketenagakerjaan diatur dalam Undang –
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (“UU
PPHI”).
Dalam UU PPHI tersebut dijelaskan bahwa : “Perselisihan Hubungan Industrial adalah
perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya
perselisihan mengenai hak, persekongkolan, beban pekerja hubungan kerja dan menjalin
hubungan kerja antar serikat pekerja /serikat buruh dalam satu perusahaan.”

Berdasarkan UU PPHI, penyelesaian hubungan insdutrial dilakukan melalui Lembaga


Perselisihan Hubungan Industrial (LPHI), yang termasuk LPHI adalah :
a. Bipartit,
b. Mediasi
c. Konsiliasi
d. Arnitrase
e. Pengadilan Hubungun Industrial
Jika penyelesaian bipartit gagal maka dapat diteruskan melalui mediasi, konsiliasi atau
arbitrase, tiga instrumen ini merupakan pilihan. Jika sudah dipilih salah satu makan dua
instrumen lainnya tidak diperlukan lagi
Jika mediasi atau konsiliasi gagal, maka dapat diteruskan dengan mengajukan gugatan ke PHI
(Pengadilan Hubungan Industrial), jika putusan PHI di tingkat pertama belum bisa diterima
oleh pihak yang berpekara maka pihak yang tidak menerima dapat mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung.
Pemeriksaan ditingkat Mahkamah Agung merupakan putusan paling akhir sehingga putusan
yang diajukan kasasi dinyatakan berkekuatan hukum tetap setelah diputus

Terima Kasih

Sumber :
BMP ADBI4336

Anda mungkin juga menyukai