Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Dibuka: Senin, 13 November 2023, 00:00

Jatuh tempo: Senin, 27 November 2023, 15:00

Nama : IG NGR ADHI W


NIM : 047988285
Prodi : HUKUM
UPBJJ : DENPASAR
Mata Kuliah : Hukum Ketenagakerjaan (ADBI4336)

Bagaimana perkembangan peraturan perundang-undangan penyelesaian


hubungan industrial yang pernah dan masih berlaku di Indonesia! Coba anda
uraikan berdasar alasan hukum yang tepat!

JAWAB

Peraturan perundang-undangan tentang penyelesaian hubungan industrial di


Indonesia telah mengalami sejumlah perkembangan sejak awal diberlakukan.
Sebelum UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial (UU PHI), beberapa peraturan yang relevan telah ada:

1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (UU


SP/SB)
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (UU
SP/SB) merupakan peraturan yang mengatur tentang hak, kewajiban, dan
prosedur pembentukan serta keberadaan serikat pekerja/serikat buruh di
Indonesia. Dasar hukum UU ini mengacu pada konstitusi dan prinsip-prinsip dasar
hak asasi manusia, yang menegaskan bahwa setiap pekerja/buruh memiliki hak
untuk berserikat dan memiliki wadah untuk menjaga dan memperjuangkan hak-
hak mereka di tempat kerja. UU SP/SB menjadi landasan penting dalam
membangun hubungan industrial yang sehat di Indonesia dengan memperkuat
peran serta pekerja/buruh dalam pembentukan kebijakan yang berkaitan dengan
kondisi kerja mereka.
 Memberikan dasar hukum bagi hak dan kewajiban serikat pekerja/buruh dalam
melakukan aktivitas serikat.
 Mempunyai keterkaitan erat dengan hubungan industrial karena serikat pekerja
seringkali menjadi perwakilan dalam perselisihan antara buruh dan perusahaan.

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan


Hubungan Industrial (UU PHI)

 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan


Industrial (UU PHI) adalah peraturan yang memberikan kerangka kerja bagi
penyelesaian sengketa atau perselisihan yang terjadi dalam hubungan industrial di
Indonesia. Beberapa poin penting yang diatur dalam UU ini meliputi:

Tujuan UU PHI

 Menciptakan Ketertiban Hubungan Industrial: UU ini bertujuan untuk


menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam hubungan industrial antara
pekerja/buruh dan pengusaha.

 Memberikan Keadilan dan Keseimbangan: Tujuan utamanya adalah


memberikan keadilan serta keseimbangan dalam menyelesaikan perselisihan
yang muncul dalam konteks hubungan industrial.

Proses Penyelesaian Perselisihan

 Musyawarah: Mendorong kedua belah pihak untuk melakukan musyawarah guna


mencapai kesepakatan secara langsung.

 Mediasi: Memfasilitasi proses mediasi untuk mencapai kesepakatan dengan


bantuan mediator independen.

 Konsiliasi: Memberikan opsi konsiliasi untuk mendapat saran atau rekomendasi


dari pihak ketiga yang netral.
 Arbitrase: Memberikan pilihan kepada pihak yang berselisih untuk menyelesaikan
sengketa melalui arbiter atau lembaga arbitrase yang keputusannya bersifat
mengikat.

 Pengadilan Hubungan Industrial: Jika seluruh upaya penyelesaian sengketa di


luar pengadilan tidak berhasil, sengketa dapat diajukan ke Pengadilan Hubungan
Industrial.

Perlindungan dan Penegakan Hukum

 Perlindungan Terhadap Hak-Hak Pekerja/Buruh: UU ini memberikan


perlindungan hukum bagi hak-hak pekerja/buruh dalam konteks hubungan
industrial.

Prinsip Dasar Hukum

 Dasar hukum UU PHI mengacu pada konstitusi dan prinsip-prinsip hukum yang
menegaskan perlunya penyelesaian sengketa secara adil dan transparan dalam
konteks hubungan industrial. Selain itu, UU ini juga menjamin keseimbangan
kepentingan antara pekerja/buruh dan pengusaha.

UU PHI memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi penyelesaian sengketa


dalam hubungan industrial. Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan kerja
yang stabil dan memberikan jaminan perlindungan hukum bagi kedua belah pihak
dalam menyelesaikan perselisihan yang timbul.

Sejak diberlakukannya UU PHI, beberapa perkembangan hukum terjadi:

 Peningkatan Ketentuan dan Prosedur. Peraturan ini mengalami sejumlah revisi


dan peningkatan dalam ketentuan-ketentuannya serta prosedur
penyelesaiannya, sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dinamika
hubungan industrial di Indonesia.
 Putusan Pengadilan. Putusan-puustan Pengadilan Hubungan Industrial turut
menjadi bagian dari perkembangan hukum dalam interpretasi dan penerapan
UU PHI. Putusan ini juga memberikan arah dan panduan dalam penyelesaian
sengketa yang kompleks.
 Pengembangan Norma dan Peraturan PelaksanaSelain UU PHI,
pengembangan norma dan peraturan pelaksana menjadi bagian penting untuk
memberikan detail lebih lanjut mengenai implementasi UU PHI dalam situasi-
situasi spesifik.

Semua perkembangan ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan hak-hak


pekerja/buruh serta menegakkan ketertiban dalam hubungan industrial. Dasar
hukumnya mengacu pada UU PHI yang memberikan landasan untuk penyelesaian
sengketa secara adil, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan.

***

Anda mungkin juga menyukai