Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

HUKUM KETENAGA KERJAAN

NAMA : MUHAMMAD UMAR


NIM : 042795849
PRODI : ILMU ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS TERBUKA
BATAM
2023
Pembahasan
Bagaimana perkembangan peraturan perundang-undangan penyelesaian
hubungan industrial yang pernah dan masih berlaku di Indonesia! Coba anda
uraikan berdasar alasan hukum yang tepat?

Jawaban
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh; dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang terjadi baik di perusahaan swasta maupun
perusahaan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara; Pihak yang berperkara
adalah pekerja/buruh secara perseorangan maupun organisasi serikat
pekerja/serikat buruh dengan pengusaha atau organisasi pengusaha; Setiap
perselisihan hubungan industrial pada awalnya diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh para pihak yang berselisih (bipartit); Dalam
hal perundingan oleh para pihak yang berselisih (bipartit) gagal, maka salah
satu pihak atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihannya pada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat;
Perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja atau
perselisihan antara serikat pekerja/serikat buruh yang telah dicatat pada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dapat
diselesaikan melalui konsiliasi atas kesepakatan kedua belah pihak;
Perselisihan hak yang telah dicatat pada instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan tidak dapat diselesaikan melalui konsiliasi atau
arbitrase namun sebelum diajukan ke Pengadilan Hubungan Industrial
terlebih dahulu melalui mediasi; Dalam hal mediasi atau konsiliasi tidak
mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian bersama, maka
salah satu pihak dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan
Industrial; Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial melalui arbitrase
dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak dan tidak dapat diajukan
gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial karena putusan arbitrase
bersifat akhir dan tetap, kecuali dalam hal-hal tertentu dapat diajukan
pembatalan ke Mahkamah Agung; dan Pengadilan Hubungan Industrial
berada pada lingkungan peradilan umum dan dibentuk pada Pengadilan
Negeri secara bertahap dan pada Mahkamah Agung.

CATATAN :

- Undang-Undang ini diundangkan pada tanggal 14 Januari 2004, dan mulai


berlaku 1 (satu) tahun setelah diundangkan.
- Dengan berlakunya undang-undang ini, maka : Undang-undang Nomor 22
Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan; dan Undang-
undang Nomor 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Di
Perusahaan Swasta dinyatakan tidak berlaku lagi.

Kesimpulan
hubungan industrial diharapkan dalam membuat peraturan tentang
penyelesaian perselisihan hubungan industrial memperhatikan filosofi
hukum ketenagakerjaan yaitu melindungi pihak yan lemah yaitu pekerja,
menggunakan asas-asas keadilan terutama yang terdapat dalam dasar
negara Pancasila yaitu keadilan berdasarkan Ketuhanan, keadilan
berdasarkan kemanusian, keadilan berdasarkan persatuan, keadilan
berdasarkan kerakyatan dan keadilan sosial dan keadilan menurut teori-
teori yang sudah dikenal yang kesemuanya menekankan pentingnya
perlindungan hukum terhadap pihak yang lemah. 2. Kepada pemerintah dan
Dewan Perwakilan Rakyat agar dapat merevisi Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang
berpotensi menimbulkan ketidakadilan bagi pekerja. Keadilan tidak cukup
diartikan dengan memberikan kedudukan yang seimbang tetapi juga harus
memperhatikan posisi pihak yang bersengketa yaitu pekerja dan pengusaha.
Peran pemerintah harus diperkuat dalam undangundang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial tersebut sehingga pemerintah dapat
memberikan perlindungan kepada pekerja. Dan perlu penguatan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industerial khususnya lembaga di luar
pengadilan dan pengadilan hubungan industrial.

Anda mungkin juga menyukai