Anda di halaman 1dari 14

PROSES BERACARA

DI PENGADILAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL

Oleh:
Ahmad Samodra, SH.,MH.
Wakil Ketua DPC PERADI PALEMBANG
Co. Managing Paertners BHP Law Firm

PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT – BHP Institute


8 April 2018

1 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Apa itu Pengadilan Hubungan Industrial ?
Apa dasar hukumnya ?
 Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan
khusus yang dibentuk di lingkungan peradilan umum yang
berwenang memeriksa, mengadili dan memberi putusan
terhadap perselisihan hubungan industrial;

Dasar Hukumnya:
 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang serikat
pekerja/buruh.
 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian
perselisihan Hubungan Industrial (PPHI);

2 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Apa saja yang diperiksa dan diputus di PHI?
 Perselisihan hak, yaitu: perselisihan yang timbul karena tidak
dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.(Pasal 1 ayat 2
UU.No.2/2004)
 Perselisihan kepentingan, yaitu: perselisihan yang timbul dalam
hubungan kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pembuatan, dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama. .(Pasal 1 ayat 3 UU.No.2/2004)
 Perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK), yaitu perselisihan yang
timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran
hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak. .(Pasal 1 ayat 4
UU.No.2/2004)
 Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh, yaitu: perselisihan
antara serikat pekerja/serikat buruh dengan serikat pekerja/serikat buruh
lain hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham
mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak, dan kewajiban keserikat-
pekerjaan. .(Pasal 1 ayat 5 UU.No.2/2004)
3 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018
Tentang PHI

 Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan Khusus di lingkungan


Peradilan Umum yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2004 (Pasal 55 Undang-undang No.2/2004)
 Pengadilan Hubungan Industrial adalah Pengadilan Khusus yang
dibentuk dilingkungan Pengadilan Negeri (PN) yang berwenang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara Perselisihan
Hubungan Industrial (Pasal 1 angka 17 UU No.2/2004)
 Tempat kedudukan Pengadilan Hubungan Industrial adalah di
tiap-tiap Ibu Kota Propinsi, dikecualikan dari itu adalah daerah-
daerah padat industri dapat juga dibentuk PHI (Pasal 59 Undang-
undang No.2 Tahun 2004)
 Dengan demikian Pengadilan hubungan industrial termasuk
kedalam ruang lingkup Yudikatif dalam hal ini adalah Mahkamah
Agung Republik Indonesia (MARI)

4 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Apa kewenangan Pengadilan Hubungan
Industrial?
Kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial.
a. Ditingkat pertama mengenai Perselisihan hak;
b. Ditingkat pertama dan terakhir mengenai Perselisihan
kepentingan;
c. Ditingkat pertama mengenai Perselisihan pemutusan
hubungan kerja
d. Ditingkat pertama dan terakhir mengenai Perselisihan
antar serikat pekerja/buruh dalam satu perusahaan.

5 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


PENGADILAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL
Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 merupakan lex specialis dari hukum acara pengadilan
hubungan industrial, adapun sifat specialis tersebut adalah seperti :
 Gugatan yang nilai gugatan dibawah Rp.150.000.000,. (seratus lima puluh juta tidak dikenai
biaya) Pasal Pasal 58.
 Adanya Hakim yang bersifat tripartit, yaitu Hakim Ad Hoc dari unsur Serikat Pekerja/buruh,
Hakim Ad Hoc dari Unsur Pengusaha dan Hakim Karir (Hakim PNS) Pasal 88.
 Gugatan diajukan ke PHI-PN yang wilayah hukumnya meliputi tempat bekerja
Pekerja/Buruh (Ps. 81)
 Pengajuan Gugatan harus dilampirkan Risalah Penyelesaian dari Mediator/ Konsiliator, bila
tidak, gugatan dikembalikan (Ps. 83 ayat (1)
 Hakim berkewajiban memeriksa isi Gugatan, bila ada kekurangan, Hakim meminta
Penggugat untuk menyempurnakan gugatannya. Acara ini mirip dengan Dissmisal Proses di
PTUN ( Ps. 83 ayat (2)
 Pengurus SP/SB dan Pengurus APINDO dapat bertindak sebagai Kuasa Hukum mewakili
Anggotanya (Ps. 87)
 Para Pihak dapat mengajukan gugatan dengan proses acara cepat apabila terdapat
kepentingan yang mendesak, dan dalam waktu 7 hari kerja sejak diterimanya permohonan
Ketua PN harus mengeluarkan penetapan disetujui atau tidak dan penetapan tersebut final
tidak ada uapaya hukum. (Psl 98 UU No.2 tahun 2004).
 Pemeriksaan perselisihan dilakukan sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan (50 hr
Kerja).
 Hakim dapat aktif meminta meminta bukti-bukti kepada para pihak apabila diperlukan (Psl
91).

6 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Bagaimana Tahapan dalam penyelesaian
sengketa di PHI ?
A. Di luar pengadilan/non litigasi:
- Penyelesaian melalui Bipartit;
- Penyelesaian melalui Mediasi (Tripartit);
- Penyelesaian melalui Konsiliasi;
- Penyelesaian melalui Arbitrase;

B. Melalui Pengadilan Hubungan Industrial:


- memakai hukum acara perdata biasa (HIR/Rbg)

7 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Apa kewenangan Pengadilan Hubungan
Industrial?
Pasal 56 UU PPHI menyebutkan bahwa
Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan
berwenang memeriksa dan memutus :

di tingkat pertama mengenai perselisihan hak;
  


di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
     

kepentingan;

di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan
hubungan kerja;

di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan.

8 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Siapa pihak-pihak yang berhak
sebagai kuasa ?
APINDO; (srt Tugas/penunjukan, srt kuasa khusus,
kartu anggota, sbg prinsipal, akte pendirian
perushaan);

HRD perusahaan ybs (kuasa khusus/surat tugas/tanda


karyawan, kewenagan pemberi kuasa);

• Advokat ( surat kuasa khusus, akte pendirian perush.,


kartu anggota advokat/Peradi)

9 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Bagaimana mekanisme beracara di PHI ?
1.      Pengajuan Gugatan
- diatur sebagaimana hukum acara perdata;
- wajib dilampiri dengan risalah penyelesaian
sengketa;
- Diajukan di kepaniteraan PHI pada Pengadilan Negeri
setempat;
2. Proses Pembuktian: bukti tertulis, saksi-saksi, dsb.
3. Kesimpulan;
4. Putusan;
5. Upaya hukum biasa/ kasasi;
6. Upaya hukum luar biasa PK;

10 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


UPAYA HUKUM
Kasasi
 Ketentuan mengenai upaya hukum terhadap putusan pengadilan hubungan
industrial diatur secara khusus dari Pasal 110 sampai dengan Pasal 115
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004. Upaya hukum terhadap putusan
pengadilan hubungan industrial adalah upaya hukum kasasi. Namun
demikian sesuai dengan ketentuan undang-undang Nomor 2 Tahun 2004
ada putusan yang tidak dapat di lakukan upaya hukum yaitu pada Pasal
109 di jelaskan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri mengenai perselisihan kepentingan dan perselisihan
antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan merupakan
putusan akhir dan bersifat tetap.
 Pada Pasal 110 dijelaskan bahwa terhadap Putusan Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri mengenai perselisihan hak dan
perselisihan pemutusan hubungan kerja mempunyai kekuatan hukum tetap
apabila tidak diajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja :
a. bagi pihak yang hadir, terhitung sejak putusan dibacakan dalam sidang
majelis hakim;
b. bagi pihak yang tidak hadir, terhitung sejak tanggal menerima
pemberitahuan putusan.

11 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


UPAYA HUKUM
 Dalam mengajukan permohonan kasasi pemohon kasasi
wajib untuk menyampaikan pula Memori Kasasi yang
memuat alasan-alasan diajukanya permohonan Kasasi
tersebut dalam tenggang waktu 14 hari setelah menyatakan
kasasi pada Kepaniteraan PHI.
 Pihak kepaniteraan memberitahukan memori kasasi tersebut
kepada pihak termohon kasasi dalam waktu selambat-
lambatnya 14 hari kerja sejak diterimanya momori kasasi dari
termohon kasasi.
 Pihak termohon kasasi berhak mengajukan jawaban terhadap
memori kasasi kepada Penitera Pengadilan dalam tenggang
waktu 14 hari kerja.
 Setelah berkas lengkap, maka Panitera Pengadilan Hubungan
Industrial mengirimkan berkas perkara tersebut ke
Mahkamah Agung RI.

12 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


UPAYA HUKUM
Peninjauan Kembali (PK)
Didalam Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 tidak
mengatur tentang pelaksanaan upaya hukum luar biasa
berupa Peninjauan Kembali atau PK (request civil) ke
Mahkamah Agung RI terhadap Putusan Pengadilan
Hubungan Industrial, akan tetapi karena hukum acara
yang berlaku pada pengadilan hubungan industrial ini
juga hukum acara perdata umum, maka pengajuan PK
dapat dilakukan dengan mengacu pada aturan perdata
secara umumnya.

13 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018


Sekian
Terima Kasih
08127806190
14 PKPA BHP INSTITUTE - PERADI 8 April 2018

Anda mungkin juga menyukai