PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.
suatu negara di mana pemerintah hanya bersikap sebagai polisi dan hanya
dilanggar.1
aktifitas Hakim Tata Usaha Negara yang didukung oleh seluruh fungsionaris
1
Paulus Effendi Latulung, 2013, Lintasan Sejarah dan Gerak Dinamika Peradilan Tata
Usaha Negara, Jakarta: Salemba Humanika, hal. 1.
1
2
“Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang
atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha
negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Nomor 51 Tahun 2009 mengatur bahwa Keputusan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat Tata Usaha
2
W. Riawan Tjandra, 2009, Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN): Mendorong Terwujudnya
Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, Hal. 5
3
R.Wiyono, 2013, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta: Sinar Grafika,
Jakarta, hal. 2.
4
Ibid, hal. 6.
3
Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan
final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
Pemerintahan adalah:
Kasus sengketa tersebut bermula ketika Penggugat yaitu PT. Amira Sinergi
Kabupaten Cilacap.
kepada Tergugat, Izin tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan alasan bahwa
sudah keluar Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan
080/G/2015/Ptun.Smg)”
B. Rumusan Masalah
PTUN.Smg?
sebagai berikut:
peratun.
Manfaat yang diharapkan dan diambil oleh penulis dari penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
Negara.
2. Manfaat Praktis
peradilan (PTUN).
D. Kerangka Pemikiran
dalam Pasal 10 ayat (1) yaitu meliputi asas kepastian hukum, kemanfaatan,
sudah diatur dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang nomor 9 tahun 2004
kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata. (Pasal 1
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisikan
ketentuan PERDA Kabupaten Cilacap Nomor 12 Tahun 2014 Pasal 2 ayat (1)
Keputusan tata usaha negara yang dikeluarkan oleh badan/ pejabat tata
usaha negara dapat dikatakan sah menurut hukum apabila dalam perbuatannya
memenuhi syarat materiil dan syarat formil. Selain itu sesuai dengan
bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang sah dalam pembuatannya juga
dan prosedural.5
Tata Usaha Negara akan berakhir dengan adanya putusan Hakim. Hukum
Acara Peradilan Tata Usaha Negara mengenal adanya dua macam putusan,
yaitu putusan yang bukan putusan akhir dan putusan akhir. Putusan yang
bukan putusan akhir adalah putusan yang dijatuhkan oleh Hakim sebelum
5
S.F.Marbun, 2011, Administrasi Negara Dan Upaya Administrasi Di Indonesia,
Yogyakarta: FH.UII Press, hal. 162.
8
sidang Pengadilan.6
a. Gugatan ditolak
b. Gugatan dikabulkan
c. Gugatan tidak diterima
d. Gugatan gugur
lain argumentasi atau alasan Hakim yang dijadikan pertimbangan bagi putusan
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
6
R. Wiyono, 2013, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Edisi Ketiga, Jakarta: Sinar
Grafika, Hal. 2
9
2. Jenis Penelitian
pertimbangan hakim tata usaha negara dalam memutus sengketa tata usaha
penelitian yaitu:
Pemerintahan.
Penanaman Modal
deduktif, untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi
kasus yang bersifat khusus atau individual. Data pada penulisan hukum
tertentu untuk diolah menjadi data informasi. Hasil analisa bahan hukum
F. Sistematika Skripsi
sistematika skripsi.
kaitannya dengan Hukum Acara Tata Usaha Negara, Keputusan Tata Usaha
Bab III berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan dimana penulis
dikaji, yaitu tentang kasus sengketa izin prinsip penanaman modal dilihat dari
080/G/2015/PTUN.Smg.