Melawan
SIA AHAN
ALIEN
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BENGKULU ...................….… TERGUGAT
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Nomor: 19/G/2023/PTUN.BKL
Di -
Jln. RE. Martadinata No.01, Kandang Mas,
Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Penggugat, dengan ini menyampaikan Replik atas Jawaban
Tergugat yang telah disampaikan pada persidangan pada tanggal 23 Agustus 2023,
sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
1. Mengenai Kewenangan Mengadili
Bahwa Tergugat mendalilkan Gugatan Penggugat merupakan Kompetensi
Absolut Pengadilan Negeri dan bukan merupakan Kompetensi Absolut Pengadilan
Tata Usaha Negara serta tidak memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
dan diperbaharui Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara adalah dalil yang keliru dan tidak beralasan hukum, dengan
dasar pertimbangan hukum Penggugat sebagai berikut:
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 1
Bahwa sebagaimana yang telah Penggugat uraikan dalam Gugatan Penggugat
pada angka romawi II (dua) Kewenangan Mengadili, telah jelas dan terang
menjabarkan unsur-unsur Penggugat mengajukan Gugatan di Pengadilan Tata
Usaha Negara Bengkulu, hal ini dapat dilihat pada beberapa aturan, yaitu sebagai
berikut:
Berdasarkan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua Undang-Undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, yaitu:
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang
berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata”
Bahwa objek gugatan yang diajukan oleh Penggugat berupa Keputusan
dalam bentuk tertulis yang dikeluarkan oleh Tergugat selaku Pejabat Tata
Usaha Negara yang bersifat konkret, individual dan final yang telah
Penggugat uraikan pada Gugatan a quo.
e. Individual.
Objek sengketa a quo nyata dan tegas menyebut nama SIA AHAN dan
ALIEN.
f. Final
Objek sengketa perkara a quo sudah bersifat mengikat dan tidak
memerlukan persetujuan dari instansi atasan atau instansi lainnya yang lebih
tinggi dari Tergugat.
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 3
Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang berupa penerbitan objek
sengketa perkara a quo menimbulkan akibat hukum yakni tumpang tindih
kepemilikan hak Penggugat selaku Badan Hukum Perdata.
Dengan demikian berdasrkan uraian diatas, maka telah jelas dan terang oleh
karena Obyek Gugatan perkara a quo adalah merupakan suatu Keputusan Tata
Usaha Negara yang telah memenuhi unsur-unsur ketentuan hukum diatas,
sehingga dapat menjadi objek sengketa tata usaha negara, maka sudah
sepatutnya Kewenangan Absolut merupakan kewenangan dari Pengadilan Tata
Usaha Negara Bengkulu berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya dan
syarat formal pengajuan Gugatan Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara
dalam hal mengenai Kewenangan Mengadili Peradilan Tata Usaha Negara telah
terpenuhi;
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 4
sengketa I dan II pada perkara a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat telah
sangat bertentangan dengan aturan hukum dan terdapat kesalahan prosedur dan
cacat hukum administrasi sebagaimana telah diuraikan dalam Gugatan
Penggugat pada halaman 10 angka 11 yang fakta hukumnya telah sangat jelas
merugikan Penggugat, sehingga bagaimana mungkin bila dalil Tergugat
mengatakan Penggugat tidak terdapat hubungan yang nyata (langsung
dirasakan Penggugat) atas terbitnya objek perkara a quo, hal ini terlihat jelas
bahwa Tergugat telah sangat keliru dan terkesan dalil yang dibuat mengada-
ada.
Bahwa bentuk kekeliruan yang nyata terhadap perhitungan jangka waktu pada
dalil jawaban Tergugat pada angkat 4 huruf a pada halaman 3, adalah :
Tergugat beranggapan bahwa Penggugat dari awal penerbitan sertifikat yaitu
sejak tahun 1994 pada objek sengketa I dan II perkara a quo, Penggugat telah
menerima keputusan tersebut, sedangkan fakta hukumnya:
Penggugat tidak pernah menerima/mengetahui keputusan tersebut dan baru
mengetahui adanya sertifikat pada objek sengketa I dan II perkara a quo yaitu
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 5
sejak tanggal 18 April 2023 melalui putusan Pengadilan Negeri Bengkulu Klas IA
dengan Nomor: 47/Pdt.Bth/2022/PN.Bgl, hal ini sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu:
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh
hari terhitung sejak saat diterima atau diumumkannya keputusan
badan atau pejabat tata usaha negara”;
Bahwa Tergugat juga telah mengakui bahwa Penggugat pada proses sita
eksekusi oleh Pengadilan Negeri Bengkulu merupakan Pihak Ketiga, artinya
selaku pihak ketiga Penggugat sama sekali tidak dijadikan pihak (yang memiliki
kepentingan karena merasa haknya dirugikan) selama proses sidang perkara
perdata pada Pengadilan Negeri Bengkulu dengan putusan Nomor:
15/Sita.Eks/Pdt.G/2019/Pn.Bgl jo. Putusan Pengadilan Tinggi Bengkulu Nomor:
31/Pdt/2019/PT.Bgl jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 3170 K/Pdt/2020,
sehingga hal ini sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA)
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2015 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan khususnya halaman 10 Bagian E Angka 1 yang berbunyi:
“Tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari untuk mengajukan
gugatan bagi pihak ketiga yang tidak dituju oleh keputusan tata usaha
negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang semula
dihitung: “sejak yang bersangkutan merasa kepentingannya dirugikan oleh
keputusan tata usaha negara dan sudah mengetahui adanya keputusan tata
usaha negara tersebut” diubah menjadi dihitung “sejak yang
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 6
bersangkutan pertama kali mengetahui keputusan tata usaha
negara yang merugikan kepentingannya”;
Hal ini juga dikuatkan dengan adanya Ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif,
yang menyebutkan:
“Pihak ketiga yang tidak dituju oleh keputusan hasil tindak lanjut upaya
administratif tenggang waktu pengajuan gugatan di pengadilan dihitung
sejak yang bersangkutan pertama kali mengetahui keputusan tata
usaha negara yang merugikan kepentingannya.”
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 7
jawaban Tergugat sudah sepatutnya ditolak oleh Yang Mulia Majelis
Hakim.
4. Bahwa terhadap dalil jawaban Tergugat angka 4, sama sekali tidak menjawab
isi Gugatan Penggugat dan hanya mencari pembenaran-pembenaran yang tidak
sesuai fakta serta tidak beralasan hukum, padahal secara jelas telah Penggugat
uraikan pada isi posita/alasan dan dasar gugatan pada angka 10-13 terutama
angka 11.1 sampai 11.5, dengan demikian atas dalil jawaban Tergugat
sudah sepatutnya ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim.
5. Bahwa terhadap dalil jawaban Tergugat angka 5, juga sama tidak menjawab isi
dari Gugatan Penggugat dan hanya akan dijelaskan oleh Tergugat pada saat
sidang dengan agenda pembuktian, dengan begitu Penggugat mengambil
kesimpulan bahwa Tergugat tidak seluruhnya menjawab isi posita/alasan dan
dasar gugatan Penggugat, dengan demikian atas dalil jawaban Tergugat
sudah sepatutnya ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim.
DALAM EKSEPSI
1. Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2.
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 8
1.256 M2 (seribu dua ratus lima puluh enam meter bujur sangkar), terakhir
atas nama SIA AHAN;
3.2 Sertipikat Hak Milik Nomor 01205/Kelurahan Pagar Dewa terbit tanggal 30-
04-1994, Gambar Situasi Nomor 1037/1994 tanggal 18-04-1994, seluas
1.280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh meter bujur sangkar), terakhir
atas nama ALIEN.
4. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dalam
sengketa ini.
Apabila majelis hakim berpendapat lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat
Kota Bengkulu : Jl. Fatmawati, Perum GRC, Blok C/10, Penurunan, Bengkulu
Bengkulu Utara : Jl. Wijaya Kusuma D.1, Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara
Email : libertiadvocate@gmail.com No. Tlp/Whatsapp : 081222439465
Hal. 9